Rasio permodalan yang digunakan untuk mengukur kemampuan dan kecukupan modal bank adalah
sebagai berikut:
a) Rasio modal terhadap dana pihak ketiga
Rumus= modal sendiri: total dana pihak ketiga
b) Rasio modal terhadap total aset berisiko
Rumus= modal sendiri: total modal beresiko (kas+sekuritas)
c) Rasio modal terhadap total aset
Rumus= Modal sendiri: Total aset
d) Rasio kredit terhadap modal
Rumus= Modal sendiri : Total kredit
Persentase kebutuhan modal minimum bank yang diwajibkan menurut Bank Indonesia, yang dikenal
dengan istilah capital aduquaty ratio (CAR), ditetapkan sebesar 8%. Berikut adalah langkah-langkah
dalam menghitung kebutuhan modal minimum bank.
1. ATMR Asep neraca dihitung dengan cara mengalihkan nilai nominal dari masing-masing aset
yang bersangkutan dengan bobot resiko untuk masing-masing pos aset neraca tersebut
2. Atmr aset administratif dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal dari rekening
administratif yang bersangkutan dengan bobot resiko untuk masing-masing pos rekening tersebut
3. Total ATMR = ATMR aset neraca+ ATMR aset administratif
4. Rasio modal bank dihitung dengan cara membandingkan antara modal bank ( modal inti + modal
pelengkap) dengan total ATMR. Manusia tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
Modal bank
CAR : total ATMR
5. Hasil perhitungan rasio di atas, kemudian dibandingkan dengan kewajiban penyediaan modal
minimum (yakni sebesar 8%)
6. Jika hasil perbandingan antara perhitungan rasio modal dan kewajiban penyediaan modal
minimum sama dengan 100% atau lebih, maka model bank yang bersangkutan dianggap telah
memenuhi ketentuan CAR.