Anda di halaman 1dari 2

Post test

Materi: Manajemen Likuiditas Bank Syariah

Nama : krisma mardani ningtyas

Nim :12401183273

Berdasarkan materi yang disajikan dan diskusi, kerjakan soal berikut dengan baik!

1. Jelaskan pengertian likuiditas Bank Syariah!


2. Jelaskan fungsi pengelolaan likuiditas Bank Syariah!
3. Jelaskan bagaimana bank syariah mengantisipasi adanya kekurangan likuiditas!
4. Jelaskan gejala timbulnya masalah likuiditas bank syariah!
5. Jelaskan instrument likuiditas bank syariah!

Selamat mengerjakan

1. Likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama


kewajiban dana jangka pendek. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk
mengubah seluruh asset menjadi bentuk tunai (cash).
2. untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat,
dan tidak sehat.
3. Untuk mengatasi kesulitan dalam pendanaan jangka pendek tersebut bank syariah dapat
mengupayakan melalui pasar uang .antar bank berdasarkan prinsip syariah (PUAS)
dengan menggunakan sertifikat investasi mudhabarah antarbank (IMA) .selain itu dapat
juga menggunakan salah satu instrumen yang difasilitasi oleh bank indonesia (SBIS).
4. Tanda-tanda munculnya masalah likuiditas diantaranya adalah bank sering melakukan
penundaan pembayaran kepada nasabah atau menurunnya pencapaian Net Interst Margin.
5. Apabila bank syariah tidak mampu memenuhi kebutuhan dana dengan segera untuk memenuhi
kebutuhan transaksi sehari-hari maupun guna memenuhi kebutuhan dana yang mendesak maka
muncullah ”risiko likuiditas”. Untuk meminimalisir atau menghindari hal tersebut dalam
perbankan syariah terdapat instrumen guna menjaga likuiditas bank syariah, instrumen tersebut
diantaranya:
a. Sertifikat Bank Indonesia Syariah Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang selanjutnya disebut
SBIS adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata
uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
b. Deposito Antar Bank Syariah Sebagai sarana pengelolaan likuiditas, Bank Syariah dapat
menggunakan sarana Deposito Antarbank, baik dalam penempatan dananya maupun dalam
memenuhi kebutuhan dananya. Deposito Antar bank ini menggunakan prinsip mudharabah.
Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan
kegiatan usaha guna memperoleh keuntungan dan keuntungan tersebut akan dibagikan
kepada kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
c. Sertifikat Investasi Mudharabah Antar-Bank Syariah Sertifikat Investasi Mudharabah Antar-
Bank Syariah merupakan sertifikat yang digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan dana
dengan prinsip Mudharabah. Hal ini merupakan salah satu cara yang dilakukan bank syariah
untuk menghimpun dana, SIMA yang diterbitkan oleh bank syariah untuk bank lain, bank
syariah penerbit sebagai pengelola dana (mudharib) dan melakukan perhitungan
pengembalian hasil usaha serta membayarkan imbalan atau bagi hasil kepada pemegam
SIMA
d. Fasilitas Bank Indonesia Syariah Merupakan kegiatan Bank Indonesia dalam penyediaan
fasilitas syariah kepada perbankan syariah melalui Operasi Pasar Terbuka (OPT) yang
meliputi:
a. Penerbitan SBIS
b. Jual beli surat berharga dalam rupiah
c. Penempatan berjangka syariah dalam valuta asing
d. Transaksi lainnya baik dipasar uang rupiah maupun di pasar valuta asing
e. Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek bagi Bank Syariah Untuk meminimalkan risiko dan
menjamin tersedianya likuiditas yang cukup, manajemen bank syariah dapat memanfaatkan
pembiayaan jangka pendek. Untuk memanfaatkan dana yang sementara bank harus dapat
melakukan investasi jangka pendek di pasar uang, dan sebaliknya untuk memenuhi
kebutuhan dana bagi likuiditas jangka pendek, karena mismatch, bank juga harus dapat
memperolehnya di pasar uang.
f. Fasilitas Likuiditas Intrahari bagi Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah Bank Indonesia
dalam rangka mendukung kelancaran sistem pembayaran di Indonesia telah
mengimplemetasikan sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS)
dan sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNB). dengan sistem BI-RTGS penyelesaian
transaksi pembayaran diselesaikan satu demi satu secara seketika, yang memungkinkan
dapat terjadi kesulitan pendanaan akibat terjadinya ketidaksesuaian anatara waktu dan atau
nilai transaksi yang dikirim dengan transaksi yang diterima.

Anda mungkin juga menyukai