Anda di halaman 1dari 13

HATI ATAU

HEPAR
KELOMPOK 1

01 02 03
MOCHAMMAD
ARYADILLA AL SAHRUL SUGIARTO ALVI MAI MALVI
RIZQKA

04 05 06
ARIF RAHMAN ADITYA WARDANA RAFLY DWI
HAKIM HERIYANTO
General concepts
Organ hati (hepar/liver) adalah organ vital yang memiliki fungsi
penting dalam sistem pencernaandan metabolisme, penyimpanan
zat gizi, serta kekebalan tubuh. Namun, apa saja anatomi dan
fungsi dari masing-masing bagian hati?
The human body
Banyak orang mungkin menganggap organ hati memiliki bentuk seperti ‘love‘ atau ‘daun ivy’. Faktanya,
organ dengan berat yang tak lebih dari 1,5 kg ini berbentuk seperti segitiga.
Hati terletak pada rongga perut kanan atas. Organ ini tepat berada di bawah diafragma dan memenuhi
sebagian besar ruang di bawah tulang rusuk.
Lantaran ukurannya yang besar, hati juga menempati sebagian kecil ruang di perut kiri atas.
Pada bagian bawah hati, terdapat organ kecil berwarna hijau yang tidak lain adalah kantong empedu.
Salah satu fungsi hati adalah membentuk cairan empedu. Kantong inilah yang akan menampung
empedu sebelum digunakan dalam proses pencernaan.
Untuk memahami anatomi hati, Anda perlu mengenal bagian-bagiannya terlebih dulu. Hati terdiri dari
belahan-belahan yang disebut lobus, beberapa jaringan ikat, dan jalur pembuluh.
Dengan mengenal anatomi hati dengan baik, Anda bisa memulai langkah-langkah untuk menjaga
kesehatan hati dari sekarang.
1. Lobus (belahan)
Hati terbagi atas dua lobus utama. Namun, sebenarnya jika dilihat dari sisi sebaliknya, hati
dapat dibagi kembali menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Namun, secara garis besar berikut adalah bagian-bagian dari hati yang perlu untuk Anda
diketahui.
Lobus kanan (right lobe of liver): bagian lobus kanan adalah bagian terbesar di hati
dengan ukuran 5 – 6 kali lebih besar daripada lobus kiri.
Lobus kiri (left lobe of liver): berbeda dengan lobus kanan, bagian hati yang satu ini
berbentuk lebih runcing dan kecil. Lobus kiri dan kanan dipisahkan oleh ligamen falciform.
Lobus kaudatus: ukuran lobus kaudatus memang lebih kecil dibanding dua lobus
sebelumnya. Letak lobus ini memanjang dari sisi belakan lobus kanan dan membungkus
pembuluh darah balik utama (vena cava inferiori).
Lobus kuadrat: dibandingkan dengan lobus kaudatus, lobus kuadrat berada lebih rendah
dan berada di sisi belakang lobus kanan hingga membungkus kantong empedu. Lobus
kuadrat dan kaudatus juga jarang terlihat pada gambar anatomi karena letaknya berada
di belakang lobus kiri dan kanan.

Setelah mengenal lobus hati, ada bagian hati lainnya yang juga termasuk dalam organ
pencernaan, mulai dari saluran empedu hingga lobulus hati.
2. JARINGAN IKAT PEMISAH (ligamen)
Hati terbungkus oleh lapisan jaringan ikat yang disebut kapsul Glisson.
Jaringan ikat pada hati kemudian berkembang menjadi beberapa jenis ligamen dengan
fungsi sebagai pembatas antara satu lobus dengan lainnya.
Berikut berbagai jaringan ikat atau ligamen yang terdapat pada organ hati.
Falciform ligament. Jaringan berbentuk sabit ini menempel pada bagian depan hati
dan secara alamiah memisahkan lobus kanan dan kiri.
Coronary ligament. Jaringan ini menempel pada bagian atas hingga bawah hati yang
berbatasan dengan diafragma hingga membentuk segitiga.
Triangular ligament. Jaringan ini terbagi menjadi ligamen kanan yang membelah lobus
kanan hati, serta ligamen kiri yang membelah lobus kiri hati.
Lesser omentum. Jaringan ini menempel pada bagian bawah hati yang berbatasan
dengan lambung dan usus besar.
3. SALURAN EMPEDU
Saluran empedu merupakan saluran penghubung hati dan kantong empedu, yaitu tempat
penyimpanan empedu.
Empedu adalah zat yang diproduksi tubuh untuk membantu mencerna lemak dan akan
disimpan di dalam kantong empedu.
Selanjutnya, saluran empedu bertemu dengan saluran hepatik kiri dan kanan yang lebih
besar. Kedua saluran ini berfungsi membawa empedu dari lobus hati bagian kiri dan
kanan.
Kemudian, kedua saluran hepatik akan bergabung sehingga membentuk satu saluran
untuk mengalirkan semua empedu dari hati.
Sebagian besar empedu yang dihasilkan dari hati dialirkan ke kantong empedu, untuk
kemudian digunakan dalam proses pencernaan dengan dialirkan menuju usus.
4. PEMBULUH DARAH
Berbeda dengan organ tubuh lainnya, suplai darah dari hati memiliki sistem vena portal
hepatik.

Hati menyimpan sekitar 473 ml darah setiap waktu. Jumlah ini kira-kira setara dengan
13% persediaan darah dalam tubuh Anda.

Ada dua sumber darah yang mengalir menuju hati, yaitu:

darah kaya oksigen dari pembuluh arteri hati, dan


darah kaya zat gizi dari pembuluh vena hati.
5. LOBULUS
Tahukah Anda bahwa struktur internal hati tersusun dari sekitar 100.000 sel hati? Sel hati merupakan
bagian hati yang berbentuk heksagonal dan dikenal dengan nama lobulus Setiap lobulus hati terdiri dari
pembuluh darah pusat yang dikelilingi oleh enam pembuluh darah vena hepatik dan enam arteri hepatik.

Pembuluh darah ini dihubungkan oleh banyak saluran pembuluh darah kecil yang berliku-liku atau biasa
disebut sinusoid.

Setiap sinusoid memiliki dua jenis sel utama, yaitu sel kupffer dan sel hepatosit. Berikut ini penjabaran dari
kedua sel tersebut.

Sel Kupffer: sel yang berasal dari jaringan sel darah putih. Fungsi sel hati ini menghancurkan zat asing
atau sel-sela mata. Pada anatomi hati, sel kupffer berperan menangkap dan memecah sel darah merah
yang sudah tua dan meneruskannya ke sel hepatosit.
Sel hepatosit: sel yang melapisi sinusoid dan membentuk sebagian besar sel di hati. Hepatosit memiliki
fungsi penting karena melakukan sebagian besar fungsi hati, yakni pencernaan, metabolisme, dan
penyimpanan serta produksi empedu.
FUNGSI
Fungsi hati utamanya adalah untuk membantu
proses metabolisme tubuh serta menghasilkan
cairan empedu yang membantu proses
pencernaan. Artinya, tanpa cairan empedu,
proses pencernaan akan terganggu. Oleh
karena itu, penting bagi kita semua untuk
menjaga kesehatan hati dengan optimal.
CARA KERJA ORGAN HATI DALAM
SISTEM EKSKRESI
Sebagai organ ekskresi, hati bertanggung jawab untuk detoksifikasi dan memecah bahan kimia
atau racun yang masuk ke dalam tubuh kita. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil amonia
dalam bentuk beracun dan mengubahnya menjadi urea yang akhirnya disaring oleh ginjal untuk
dibentuk urine.
Hati melakukan ekskresi untuk mengeluarkan urea, pigmen, empedu, dan racun. Empedu
merupakan cairan hijau kebiruan berasa pahit dengan pH sekitar 7-7,6 yang mengandung
kolesterol, garam mineral, garam empedu, dan pigmen yang disebut bilirubin dan biliverdin.
proses pembentukan urea
Urea adalah senyawa kimia yang dapat terbentuk secara biologis dalam tubuh makhluk hidup,
baik manusia, hewan maupun tumbuhan (Khairi, 2003). Dalam tubuh manusia pembentukan
urea terjadi sebagai produk akhir dari metabolisme protein yang menghasilkan urea.
PROSES PEROMBAKAN SEL DARAH
MERAH PADA
*proses perombakan sel darah merah pada hati*
Nantinya, sel darah merah yang sudah mati akan dipecah
oleh organ hati menjadi zat yang dapat dipakai lagi oleh
tubuh, seperti zat besi, globin, dan zat hemin. Zat besi
untuk selanjutnya akan disimpan dalam organ hati,
sementara globin akan dipakai oleh tubuh untuk membuat
sel darah merah yang baru.
GANGGUAN ATAU PENYAKIT ORGAN
HATI
Terdapat beragam jenis penyakit yang dapat memengaruhi fungsi liver di dalam tubuh,
di antaranya:
Hepatitis. Hepatitis adalah kondisi medis berupa peradangan pada hati. ...
Fatty Liver Disease. ...
Inherited Liver Disease. ...
Sirosis Hati. ...
Kanker Hati. ...
Penyakit Liver Kolestasis. ...
Hepatitis Toksik. ...
Penyakit Liver Terkait Alkohol.
THANK YOU
TO SEE THIS PRESENTATION

Anda mungkin juga menyukai