Anda di halaman 1dari 38

ORGAN DALAM TUBUH MANUSIA

A. ORGAN HATI; BAGIAN DAN FUNGSINYA

Lihat Foto Ilustrasi hati (tempat dibuatnya cairan empedu) dan kantung empedu (tempat
disimpannya cairan empedu dari hati).(wikimedia.org)

Organ hati dikenal sebagai organ terbesar dalam sistem pencernaan tubuh dan memiliki
banyak fungsi. Hati kerap dikenal sebagai liver. Perlu diketahui bahwa organ hati tak
hanya membantu jalannya proses pencernaan, tetapi juga berperan penting dalam
sistem peredaran darah. Sebagai organ pelengkap atau alat ekstra, hati berbeda dengan
lambung dan usus yang menjadi bagian dari saluran pencernaan. Namun, hati juga
melakukan proses pencernaan dengan bantuan kantong empedu, pembuluh getah
bening, usus, persarafan, dan lain sebagainya.

Liver adalah nama lain dari organ hati.  Organ hati berada pada bagian perut atas kanan
yang memiliki fungsi dalam menyaring racun, memegang peranan penting dalam
metabolisme tubuh.  Fungsi Hati dapat terganggu ketika ada infeksi ataupun
perlemakan di hati. 

1
Bagian Organ Hati

Lihat Foto Ilustrasi bagian organ hati(Hopkinsmedicine.org)

Apa sajakah bagian organ hati?

Lobus (belahan) Organ hati dalam tubuh manusia memiliki dua lobus utama. Namun,
jika diamati terdapat lobus lainnya di belakang organ hati.

Pertama, organ hati memiliki lobus kanan yang berukuran paling besar, sekitar enam
kali lipat lebih besar dari lobus kiri.
Kedua, lobus kiri atau belahan hati kiri yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan
lobus kanan.
Ketiga, lobus caudatus merupakan belahan hati bagian atas yang hanya tampak dari
belakang.
Keempat, lobus quadratus merupakan belahan hati bagian bawah yang terlihat dari
belakang.

Jaringan ikat pemisah (ligamen)

Organ hati terbungkus oleh lapisan jaringan ikat bernama kapsul glisson. Jaringan
tersebut berkembang menjadi beberapa jenis ligamen, dan berfungsi sebagai pembatas
antarlobus.
2
Sistem pembuluh hati

Organ hati mampu menyimpan sekitar 437 mililiter darah tiap waktunya. Jumlah
tersebut setara dengan 13 persen persediaan darah dalam tubuh. Darah yang mengalir
langsung ke organ hati memiliki dua sumber utama, yakni darah yang kaya akan
oksigen dari pembuluh arteri hati, dan darah yang kaya akan zat gizi yang berasal dari
pembuluh vena hati.

Sistem saraf hati

Disebut juga hepatic plexus, berfungsi mengontrol organ hati. Sistem saraf satu ini,
masuk dan bercabang di dalamnya. Kemudian sistem saraf hati lainnya masuk melalui
jalur yang sama dengan pembuluh darah pembawa oksigen serta zat gizi.

Fungsi Organ Hati adalah :

 Menghasilkan cairan empedu


Sel hati menghasilkan cairan penting bernama cairan empedu. Komponen utamanya
ialah air, garam empedu, pigmen empedu, asam empedu, dan bilirubin.

 Mengolah zat kimia yang dikonsumsi


Organ hati berfungsi membersihkan darah dari berbagai obat-obatan, alkohol,
bahan kimia, dan bahan yang berpotensi menghasilkan racun. Liver akan
menjalankan fungsi tersebut dengan mengubah zat kimia menjadi molekul yang
larut dalam air. Kemudian liver juga membantu mengubah amonia beracun menjadi
urea,untuk dikeluarkan lewat urine. Dalam mengolah zat kimia, kemampuan liver
dipengaruhi oleh usia, faktor genetik, jenis kelamin, kesehatan hati, dan kesehatan
ginjal.
Sel darah merah dalam tubuh memiliki kadaluwarsa. Sel yang sudah dianggap tua
atau kadaluwarsa tadi akan dirombak melalui sel dalam organ hati. Sel darah merah
yang dirombak akan berubah menjadi biliverdin. Lalu biliverdin tadi akan bercampur
dengan zat lain dan berubah menjadi bilirubin. Selanjutnya, bilirubin akan dialirkan
ke darah, disaring oleh ginjal, dan dikeluarkan lewat urine. Zat tersebut akan
membuat urine terlihat kekuningan.

 Menyimpan cadangan energi


Fungsi organ hati adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan energi. Ketika
mencerna karbohidrat, organ hati akan menstabilkan kadar glukosa (gula darah).
Saat gula darah tinggi, organ hati akan menyaring gula dari darah kemudian
3
menyimpannya sebagai cadangan energi berbentuk glikogen. Ketika kadar gula
darah menurun, organ hati akan membantu memecah kembali cadangan energi
dalam tubuh.

 Mengatur berbagai mekanisme pada darah


Organ hati juga menghasilkan protein yang membantu penggumpalan darah dan
pengangkutan oksigen. Hati juga membantu menyimpan zat besi yang diproses oleh
hemoglobin, yakni protein khusus yang dapat mengikat oksigen pada sel darah
merah.

Fungsi organ hati lainnya, yaitu:

 Menghasilkan kolesterol dan protein khusus yang berguna untuk membawa lemak
ke seluruh tubuh.
 Membantu mengatur sejumlah asam amino dalam darah yang akan menjadi cikal
bakal protein pembentuk tubuh.
 Mencegah infeksi dengan membentuk berbagai faktor imun dan membuang bakteri
dalam darah.  

Jenis-Jenis Penyakit Hati

Berikut ini beberapa penyakit hati yang perlu kamu ketahui:

1. Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang paling umum menyerang organ
satu ini. Hepatitis A, B, C, D, E, serta hepatitis autoimun merupakan jenis yang
umum terjadi yang umumnya disebabkan oleh adanya infeksi virus pada hati.
Sebelum virus hepatitis menimbulkan gejala pada pengidapnya, virus ini biasanya
akan melewati masa inkubasi. 

Jika sudah melewati masa tersebut, gejala yang muncul meliputi muah, muntah,
demam, mengalami kelemasan, feses berwarna pucat, nyeri perut, penurunan berat
badan, warna urine menjadi lebih gelap, serta kehilangan nafsu makan.

2. Hemokromatosis

Penyakit yang satu ini terjadi ketika kadar zat besi dalam tubuh terlalu berlebihan.
Akibatnya, zat besi akan menumpuk dalam organ tubuh dan memicu timbulnya
penyakit serius, seperti gagal jantung. Zat besi sendiri merupakan mineral penting
bagi tubuh yang berfungsi sebagai penghasil hemoglobin yang digunakan untuk
mengikat dan mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.
4
Umumnya, pengidap hemokromatosis akan mengalami serangkaian gejala, seperti
lemas, nyeri sendi, sakit perut, rontoknya rambut pada tubuh, penurunan berat
badan, jantung berdebar, warna kulit menjadi keabuan, serta penurunan gairah
seksual. Jika gejala dibiarkan begitu saja, radang sendi, diabetes, impotensi, dan
gagal jantung bisa saja terjadi.

3. Sirosis

Sirosis merupakan kondisi ketika organ hati rusak akibat terbentuknya jaringan
parut, karena infeksi virus hepatitis atau kecanduan alkohol. Infeksi virus atau
kecanduan alkohol dapat mencederai organ hati secara perlahan. Kemudian, organ
hati akan memperbaiki cedera dengan membentuk jaringan parut yang akan
mengganggu fungsi hati jika tumbuh semakin banyak.

4. Kanker Hati

Kanker hati merupakan kanker yang berasal dari bagian lain dalam tubuh yang
menyebar ke organ hati. Penyakit yang satu ini ditandai dengan gatal-gatal,
kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, penurunan berat badan, tubuh
mengalami kelelahan, urine berwarna gelap, sakit kuning, tubuh mudah memar,
tinja berwarna putih, serta pembengkakan organ hati.

5. Abses Hati

Abses hati merupakan penyakit pada hati, ketika terbentuknya lubang-lubang kecil
pada hati yang berisi nanah. Hal ini terjadi karena adanya infeksi bakteri atau
parasit. Abses hati ditandai dengan gejala demam, menggigil, berkeringat, mual,
muntah, diare, dan sakit perut bagian atas kanan.

5
B. ORGAN PANKREAS

Pankreas Pada Manusia –

Pankreas adalah organ aksesoris


pada sistem pencernaan yang
memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan
atau fungsi eksokrin juga
menghasilkan beberapa hormon
atau fungsi endokrin. Pankreas
terletak pada kuadran kiri atas
abdomen atau perut dan bagian
kaput/kepalanya menempel pada organ duodenum (usus dua belas jari). Produk enzim
akan disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama.

Lebih jelasnya, pankreas merupakan kelenjar berukuran panjang sekitar 12-15 cm dan
lebar sekitar 4 cm. Letak pankreas berada di perut bagian atas yang memanjang ke arah
kiri (di belakang lambung di bagian belakang perut), bagian kepalanya tampak
menempel pada usus 12 jari. Bagian ekor atau badan pankreas merupakan bagian
tersempit pankreas yang letaknya berada di bagian kiri perut di samping limpa.

Fungsi Pankreas
Secara umum, fungsi pankreas diantaranya yaitu:

 Sebagai kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mensekresikan zat tertentu tanpa
dengan melalui pembuluh darah
 Sebagai kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang mensekresikan zat tertentu melalui
pembuluh darah
 Sebagai penghasil berbagai protease seperti tripsin, amilase dan lipase dalam
membantu proses pencernaan.
 Menjaga keseimbangan kadar gula dalam tubuh.
 Menghasilkan cairan pankreas untuk proses pencernaan dalam saluran pencernaan.
 Menjaga keseimbangan lemak dalam tubuh.
 Untuk metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme gula dan bentuk lainnya.

Fungsi Pankreas Sebagai Organ Eksokrin


Makanan dari lambung akan langsung menuju ke usus 12 jari, usus dua belas jari
kemudian menghasilkan hormon kolesistokinin yang berfungsi untuk merangsang
pankreas mengeluarkan enzimnya (getah pankreas) melalui duktus pankreatikus. Getah
pankreas tersebut dihasilkan oleh asini, yaitu kumpulan sel pankreas. Kandungan getah

6
pankreas terdiri dari NaCHO3, Lipase, Tripsinogen, Amilase, enzim Karbohidrase. Lebih
jelasnya, fungsi pankreas sebagai organ eksokrin yaitu:

 Menetralkan pH makanan yang masuk ke dalam duodenum agar tetap dalam


keadaan basa.
 Menghasilkan berbagai enzim yang membantu proses pencernaan makanan masuk
ke usus halus, dimana enzim tersebut berfungsi yang sama yaitu memecah molekul
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana agar dapat diserap tubuh.

Fungsi Pankreas Sebagai Organ Endokrin


Pankreas manusia memiliki langerhans yang berperan dalam fungsi endokrin
pankreas. Langerhans adalah kelompok sel kecil pada seluruh bagian pankreas yang
banyak terdapat pembuluh darah dan menyusun 1-2% dari seluruh masa pankreas.

Langerhans terbagi menjadi 4 jenis sel, dimana setiap sel menghasilkan hormon dengan
fungsi berbeda. Sel langerhans tersebut diantaranya yaitu:

 Sel Alfa Pankreas, yaitu sel yang berfungsi menghasilkan hormon glukagon. Fungsi
hormon glukagon yaitu untuk meningkatkan kadar gula dalam darah dan memecah
cadangan gula dalam hati lalu dibawa ke darah.
 Sel Beta Pankreas, yaitu sel yang berfungsi menghasilkan hormon insulin. Fungsi
hormon insulin yaitu untuk menurunkan kadar gula dalam darah, apabila kadar gula
dalam darah tinggi, maka insulin akan menyimpan gula berlebih tersebut ke dalam
hati. Apabila hormon insulin tidak ada atau kurang, maka manusia akan terkena
penyakit diabetes melitus.
 Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas), yaitu sel yang berfungsi menghasilkan
polipeptida pankreas. Fungsi polipeptida yaitu untuk memperlambat penyerapan
makanan. Sedangkan, fungsi utama sel F belum diketahui.
 Sel Delta Pankreas, yaitu sel yang berfungsi menghasilkan somatostatin. Fungsi
hormon somatostatin yaitu untuk menghambat sekresi glukagon oleh sel alfa
pankreas dan menghambat sekresi insulin oleh sel beta pankreas, serta
menghambat produk polipeptida oleh Sel F pankreas.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi pankreas sebagai organ
endokrin yaitu untuk mengontrol kadar gula dalam darah.

Struktur Bagian Pankreas


Pankreas manusia tersusun oleh pulau-pulau langerhans dan sel-sel asini. Pulau
langerhans menunjang fungsi pankreas sebagai organ endokrin, sedangkan sel asini
menunjang fungsi pankreas sebagai organ eksokrin. Pulau langerhans terdiri oleh 4 sel,
yaitu sel alfa, beta, gamma dan sel delta pankreas. Sedangkan sel asini menjalankan
fungsinya dengan menghasilkan berbagai zat seperti natrium bikarbonat, lipase,
amilase, dan karbohidrase pankreas.

7
Struktur bagian utama pada pankreas terdiri atas:

 Kepala pankreas, yaitu bagian yang terlihat menempel pada usus halus, bagian
ini merupakan bagian terluas dari pankreas.
 Leher pankreas, yaitu bagian pankreas yang berukuran panjang sekitar 2,5 cm
dan terletak diantara kepala serta badan pankreas.
 Badan pankreas, yaitu bagian yang berada diantara leher serta ekor pankreas,
bagian ini merupakan bagian terpenting pada pankreas.
 Ekor pankreas, yaitu bagian meruncing yang terdapat pada perut kiri. Bagian ini
merupakan bagian terakhir dari tubuh pankreas.
 Saluran pankreas (Duktus Pankreatikus), bagian ini menyatu dengan duktus
koledukus (saluran empedu) dan bermuara di usus 12 jari (duodenum). Saluran
pankreas ini mengeluarkan sejumlah enzim dari pankreas dalam membantu
sistem pencernaan.

Penyakit Pada Pankreas


Berikut beberapa penyakit yang dapat terjadi pada pankreas diataranya yaitu:

 Pankreatitis atau Inflamasi Pankreas, yaitu penyakit pada pankreas yang ditandai
dengan peradangan pankreas akut dan kronis. Peradangan ini bisa terjadi jika
saluran utama pankreas tersumbat oleh batu empedu atau tumor.
 Pankreas Pseudokista, yaitu penyakit yang terjadi setelah pengidap terserang
penyakit pankreatitis. Penyakit ini ditandai dengan terisinya rongga dengan cairan
pseudokista.
 Kanker Pankreas, penyakit ini umumnya disebabkan karena munculnya berbagai
macam sel asing yang berisiko tinggi untuk berubah menjadi tumor.
 Insulinoma atau tumor pankreas, hingga kini belum diketahui penyebab penyakit
insulinoma ini namun gejalanya disinyalir hampir sama dengan hipoglikemia seperti
linglung, sakit kepala, gangguan penglihatan, dan terjadinya kelemahan otot.
 Fibrosis Kistik, yaitu penyakit yang terjadi pada pankreas yang muncul karena
masalah genetis. Ini dapat mengakibatkan terjadinya kelainan serius pada paru-paru
dan pankreas, bahkan kematian.

Perbedaan Antara Limpa dan Pankreas

Limpa adalah salah satu organ sistem limfatik


dengan fungsi pertahanan organisme dan aktif
dalam sirkulasi darah.

Panjangnya sekitar 13 cm dan beratnya mencapai


200 g. Ini memiliki warna merah gelap dan
konsistensi lembut dan halus.

8
Organ tersebut terletak di bagian kiri atas perut, di belakang perut dan di bawah
diafragma.

Baik limpa dan pankreas adalah dua organ penting yang ada di balik perut dalam rongga
perut dari tubuh manusia. Kedua organ ini termasuk sistem organ yang terpisah dan
fungsi yang berbeda dalam sistem tubuh.

Ini adalah salah satu organ limfatik sekunder dan berhubungan dengan sistem
kekebalan tubuh dan sistem peredaran darah, sedangkan pankreas adalah kelenjar yang
berhubungan dengan sistem pencernaan manusia.

Apa itu Limpa?

Limpa merupakan organ limfoid terbesar


yang terletak di wilayah kiri atas rongga
perut dan di balik diafragma dan perut.
Limpa dianggap sebagai organ limfatik
sekunder karena memainkan peran
utama dalam sistem kekebalan tubuh.

Lapisan luar limpa disebut mantel serosa


sedangkan bagian dalam disebut kapsul
fibromuskular dalam. Trabekula dan jaringan trabekular muncul dari kapsul ini. Jaringan
trabekular mengandung serat elastin, serat kolagen, serat otot polos dan sel-sel
retikular.

Ada dua jenis jaringan yang ditemukan pada parenkim limpa, yaitu; (a) pilpa merah;
yang terdiri dari sinus vena, sel darah, makrofag dan sel mesenchymal, dan (b) pulpa
putih; terdiri dari arteri sentral, yang dikelilingi oleh sel-sel Malphigi. Fungsi utama limpa
adalah pembentukan dan penghancuran sel darah, situs penyimpanan darah, dan
menyaring darah dengan menghancurkan mikro-organisme.

Apa itu Pankreas?

9
Pankreas adalah kelenjar besar yang terletak di belakang perut. Hal ini dibagi menjadi
empat wilayah utama; kepala, leher, badan dan ekor. Daerah kepala pankreas terletak
pada ruang berbentuk C duodenum. Kepala dan tubuh pankreas dihubungkan oleh
leher. Tubuh memanjang dan memanjang dari leher ke ekor.

Ekor pankreas adalah bagian sempit yang membuat ujung kiri pankreas dan kontak
dengan limpa. Dua saluran timbul dari pankreas yang menyampaikan sekresi pankreas
ke dalam duodenum, yaitu; (a) saluran pankreas utama, yang dimulai di bagian ekor dan
bergabung dengan saluran empedu pada akhirnya, dan (b) saluran pankreas aksesori
yang bergabung dengan duodenum pada papila duodenum kecil.

Sebagai kelenjar, pankreas melibatkan baik fungsi eksokrin dan endokrin. Pankreas
eksokrin mengeluarkan bagian dari enzim yang memainkan peran yang sangat penting
dalam pencernaan karbohidrat, lemak dan protein. Fungsi pankreas endokrin adalah
produksi dua hormon penting, insulin dan glukagon.

Apa perbedaan antara Limpa dan Pankreas?

Limpa adalah organ limfoid terbesar yang berhubungan dengan


kedua sistem kekebalan tubuh dan peredaran darah, sedangkan
pankreas adalah kelenjar besar yang terkait dengan sistem
pencernaan.

Fungsi utama dari limpa adalah memproduksi dan membatasi


sel darah, menyimpan darah, dan menyaring darah dengan
menghancurkan mikroorganisme, sedangkan fungsi pankreas
adalah produksi hormon termasuk insulin dan glukagon, dan
mengeluarkan enzim pencernaan termasuk amilase, lipase dan
beberapa prekursor tidak aktif enzim photolytic.

Pankreas dapat dibagi menjadi empat wilayah utama; kepala, leher, badan dan ekor,
dan tidak pada limpa.

C. ORGAN JANTUNG

10
Pengertian dan Fungsi Jantung

Jantung adalah sebuah organ tubuh


manusia yang berongga serta berotot
yang berperan dalam sistem peredaran
darah manusia. Jantung mengendalikan
seluruh kegiatan peredarah darah,
dengan melibatkan pembuluh darah
sebagai salurannya. Jantung memompa
darah ke seluruh tubuh melalui
kontraksi berirama dengan bantuan
listrik jantung. Darah ini dipompa ke
seluruh tubuh.
Kandungan yang ada di dalam darah
adalah nutrisi dan oksigen yang
berguna untuk kelangsungan hidup sel-
sel tubuh. Setelah digunakan oleh sel-
sel tersebut, darah itu dikembalikan lagi
ke jantung, dan begitu seterusnya.

Jantung memiliki empat ruang yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Organ ini
terletak di dalam rongga dada tepatnya di bawah paru-paru sebelah kiri (pada
umumnya), dan dilindungi oleh tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costae). Ukuran
jantung lebih kurang sebesar kepalan tangan orang dewasa.

Bentuk jantung lebih kurang mirip seperti kepalan tangan orang dewasa yang terbalik.
Organ ini merupakan organ utama yang berperan dalam sistem kardiovaskular. Ukuran
jantung kira-kira sebesar kepalan tangan orang dewasa atau memiliki panjang 12 cm,
lebar 8 cm, dan tebal 6 cm, dengan berat sekitar 300 gram. Jantung terdiri dari otot-otot
(muscular), apex (puncak), basis (dasar), atrium kanan dan kiri, serta bilik kanan dan kiri.
Hal menarik yang bisa kita ketahui dari organ yang satu ini adalah, mampu untuk
memompa darah atau berdetak sebanyak 100.000 kali selama sehari. Oleh karena itu,
darah yang dipompa olehnya mencapai 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter
darah segar ke segala sel-sel tubuh.

Jantung memiliki tiga lapisan otot (myocardium) yang berbeda dan masing-masing
lapisannya memiliki fungsi yang berbeda pula. Otot-otot jantung ini harus selalu disuplai
oleh darah segar yang dibawa oleh arteri coroner agar jantung tidak berhenti berdetak.
Berikut adalah lapisannya :

 Lapisan Pericardium
11
Merupakan lapisan paling atas yang menyelubungi jantung dan terbagi lagi
menjadi 2 macam lapisan, yaitu pericardium parietal yang melekat pada tulang
dada, tulang rusuk, dan selaput paru, serta pericardium visceral atau disebut juga
dengan epikardium yang berada di bawah pericardium parietal. Diantara dua
lapisan pericardium tersebut, terdapat 50 cc cairan atau pelumas yang disebut
dengan cairan pericardium yang berfungsi sebagai pelumas agar melindungi
kedua lapisan saling bergesekan akibat dari gerak jantung saat memompa darah.
Jika kedua lapisan ini bergesekan, maka akan robek dan menyebabkan
perdarahan yang hebat di jantung.

 Lapisan Miokardium
Lapisan ini berada di bawah lapisan pericardium dan merupakan lapisan otot
jantung yang paling tebal dan terdiri dari otot-otot jantung yang banyak.

 Lapisan Endokardium
Lapisan ini merupakan lapisan terdalam (lapisan yang berhubungan langsung
dengan jantung) dan terdiri dari jaringan-jaringan endotel.

Bagian-Bagian Jantung

Struktur Organ Jantung


12
Organ jantung memiliki tugas yang sangat vital yakni menjaga darah supaya tetap
mengalir membawa oksigen dan sari-sari makanan di dalam sel tubuh manusia. Jantung
juga terdiri atas beberapa bagian. Dibawah ini bagian-bagian jantung pada manusia
disertai dengan fungsinya.

1. Aorta
Bagian jantung yang pertama adalah aorta yakni arteri terbesar pada tubuh
manusia. Letak aorta berada di bagian atas organ jantung anda. Aorta berfungsi
membawa darah yang mengandung zat oksigen dari bagian ventrikel kiri sampai ke
seluruh tubuh manusia.

2. Vena Kava Superior


Vena kava superior atau vena cava ialah vena besar yang ada dalam tubuh manusia.
Letaknya berada di bagian atas bagian jantung. Fungsi dari vena kava superior ialah
untuk membawa kembali aliran darah yang mengandung karbondioksida yang
asalnya dari seluruh tubuh di bagian atas menuju ke jantung.

3. Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis yakni arteri yang tugasnya mengangkut darah yang berasal dari
jantung menuju ke paru-paru. Fungsi dari arteri pulmonalis ini ialah untuk
mengganti kandungan karbondioksida dengan uap air dalam darah menjadi oksigen.

4. Katup Aorta
Katup aorta adalah katup yang memisahkan antara ventrikel kiri dan aorta. Adanya
perubahan tekanan darah di kedua sisi katup tersebut juga bisa menyebabkan katup
bisa terbuka ataupun tertutup. Fungsi dari katup aorta sendiri ialah untuk mencegah
darah di dalam tubuh mengalir pada arah yang keliru.

5. Atrium
Bagian yang berikutnya ada atrium. Yang merupakan bentuk jamak atria yang
artinya sama dengan serambi. Disini ada dua atrium yakni atrium kiri atau (serambi
kiri) dengan atrium kanan atau (serambi kanan). Letak atrium ada di dua ruangan
teratas pada empat ruang utama organ jantung. Fungsi dari atrium kiri ialah
menerima darah yang berasal dari organ paru-paru mengandung oksigen kemudian
membawanya pada ventrikel kiri. Adapun fungsi atrium kanan ialah menerima
darah berasal dari seluruh bagian tubuh yang mengandung karbon dioksida yang
membawa ke ventrikel bagian kanan.
6. Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis yang merupakan vena yang membawa aliran darah mengandung
oksigen dari organ paru-paru menuju ke jantung di bagian atrium kiri. Ukuran
13
atrium lebih kecil dibandingkan dengan vena cava yang terdiri atas vena pulmonalis
kanan dengan vena pulmonalis kiri. Vena pulmonalis berfungsi membawa darah
mengandung oksigen kembali lagi ke jantung yang selanjutnya akan diedarkan ke
seluruh bagian tubuh manusia.

7. Katup Trikuspidalis
Bagian jantung berikutnya adalah katup trikuspidalis ataupun katup tricuspid. Yakni
katup yang terdiri atas 3 daun katup. Pada katup ini bisa terbuka bila sistole
berkontraksi serta bisa menutup kembali. Katup trikuspidalis berfungsi memisahkan
atrium kanan dengan ventrikel kanan guna membantu mengalirkan darah sedikit
oksigen dari organ atrium kanan menuju ke ventrikel kanan.

8. Katup Mitral
Bicuspid atau katup mitral ialah katup yang memisahkan antara atrium kiri dengan
ventrikel kiri. Organ ini juga bisa terbuka ketika darah mengandung banyak oksigen
pada atrium kiri akan mengalir menuju ke ventrikel kiri. Katup mitral berfungsi
untuk mencegah agar darah yang sudah ada pada ventrikel kiri kembali pada atrium
kiri.

9. Ventrikel
Berikutnya ada Ventrikel yakni 2 ruang kosong dari keempat ruangan pada bagian
bawah organ jantung. Ventrikel bisa disebut juga dengan bilik. Terdapat dua jenis
ventrikel, yakni ventrikel kiri atau (bilik kiri) dengan ventrikel kanan atau (bilik
kanan). Ventrikel berfungsi menerima darah dari organ atrium lalu akan dibawa
keluar dari organ jantung. Ventrikel kiri berfungsi menerima darah dari organ atrium
kiri serta membawanya menuju ke seluruh tubuh. Ventrikel kanan berfungsi
menerima darah yang berasal dari atrium kanan kemudian membawanya menuju ke
paru-paru.

10. Vena Kava Inferior


Organ vena kava inferior ataupun vena cava inferior ialah vena terbesar pada tubuh
manusia. Vena kava inferior berfungsi membawa darah yang berasal dari tubuh
bagian bawah menuju ke atrium bagian kanan jantung.

11. Katup Atrioventrikular

14
Organ lainnya ialah katup atrioventrikular ataupun katup atrioventrikuler yakni
katup yang berada di antara atrium dengan ventrikel. Katup atrioventrikular
berfungsi membuat darah Cuma bisa mengalir dari atrium menuju pada ventrikel.

12. Dinding Jantung


Dinding jantung yang merupakan bagian terluar sebagai pelapis jantung. Pada
dinding jantung terdiri atas 3 lapisan yakni endokardium (terdalam), kemudian
miokardium (bagian tengah), serta epikardium (bagian terluar). Endokardium juga
terdiri atas epitel pipih selapis. Pada miokardium juga terdiri atas otot kardiak atau
(otot jantung). Organ epikardium merupakan membran fibrosa. Dinding jantung
berfungsi membuat jantung berdetak serta mencegah agar jantung tidak bocor.

Berbagai Macam Penyakit Jantung


Ada banyak macam penyakit jantung yang bisa menimpa seseorang. Macam-macam
penyakit jantung tersebut antara lain:

1. Penyakit jantung koroner


Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan
darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh
penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis).
Penyempitan arteri ini menyebabkan aliran darah dan oksigen ke jantung menjadi
berkurang, akibatnya organ tersebut tidak dapat berfungsi normal.
Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain nyeri dada, sesak napas, keringat dingin,
dada berdebar, dan mual. Nyeri dada akibat PJK bisa dirasakan menjalar hingga ke leher,
rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi
ini bisa menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung.

2. Serangan jantung
Serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung
terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan
jantung biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Gejala yang muncul biasanya berupa nyeri dada, sesak napas, dan keringat dingin. Jika
tidak segera ditangani, serangan jantung bisa menyebabkan kerusakan permanen pada
organ tersebut. Bila kerusakan makin meluas, penderita serangan jantung dapat
mengalami henti jantung mendadak.

15
3. Aritmia
Aritmia adalah gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada penderita aritmia bisa
terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan
listrik yang mengatur detak jantung terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan
baik.
Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh penyakit jantung koroner, serangan jantung,
kardiomiopati, dan gangguan elektrolit, seperti kelebihan kalium dalam darah
(hiperkalemia) atau kekurangan kalium (hipokalemia).
Penyakit ini bisa saja tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, sebagian pasien dengan
penyakit jantung ini dapat mengalami keluhan cepat lelah, pusing, nyeri dada, dada
berdebar, dan serasa ingin pingsan.

4. Kardiomiopati
Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan
kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih
besar dan kaku), sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor keturunan, sehingga
penderitanya terlahir dengan kondisi ini. Selain karena kelainan genetik, kardiomiopati
juga bisa terjadi akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, atau
penuaan.
Pada tahap awal, kardiomiopati sering kali tidak menimbulkan gejala. Biasanya tanda
dan gejala baru akan muncul ketika kondisi ini sudah masuk ke tahap yang berat atau
ada penyakit lain yang menyertainya.
Gejala yang dapat muncul pada kardiomiopati adalah pembengkakan pada kaki, nyeri
dada, sesak napas yang lebih berat setelah beraktivitas, mudah lelah, serta batuk-batuk.

5. Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu
komplikasi serius yakni henti jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal.
Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang perlahan-lahan secara
bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit penyerta lain, seperti
tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.
Gejala utama gagal jantung meliputi sesak napas dan batuk-batuk terutama saat
berbaring, nyeri dada setelah beraktivitas fisik, cepat lelah, serta pembengkakan pada
tungkai dan pergelangan kaki.

16
6. Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir.
Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat
jantung, atau kombinasi semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot).
Gejala yang muncul beragam, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.
Beberapa contoh gejalanya adalah napas pendek dan cepat, nyeri dada, kulit membiru,
berat badan menurun, serta tumbuh kembang anak terlambat. Gejala ini bisa terlihat
sejak bayi lahir. Namun pada beberapa kasus, gejalanya baru terdeteksi saat penderita
sudah mencapai usia remaja atau menjelang dewasa.
Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses perkembangan jantung pada
janin. Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada
kaitannya dengan faktor keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat
tertentu selama hamil, atau infeksi saat trimester pertama kehamilan.

7. Penyakit katup jantung


Penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa membuka atau menutup
dengan sempurna, sehingga terjadi bendungan atau hambatan pada aliran darah.
Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh akan terganggu.
Penderita penyakit ini bisa jadi tidak merasakan gejala apa pun dalam jangka waktu
lama. Saat gejala muncul, penderitanya akan mengalami sesak napas, nyeri dada, cepat
lelah, detak jantung tidak beraturan, dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu,
seperti tungkai dan perut.
Penyakit katup jantung bisa terjadi sejak lahir akibat faktor keturunan atau baru terjadi
saat usia anak-anak dan dewasa akibat penyakit lain, misalnya demam reumatik atau
endokarditis. Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan penyakit katup jantung
adalah penyakit Kawasaki, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan
kardiomiopati.

8. Endokarditis
Endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung.
Infeksi ini terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain, seperti mulut dan kulit, masuk ke
dinding jantung melalui aliran darah.
Bakteri atau jamur yang menyebabkan endokarditis bisa masuk melalui luka pada tubuh
atau luka di mulut, pemasangan kateter, pemakaian jarum yang tidak steril untuk tato
atau tindik, dan penggunaan NAPZA suntikan.
Gejala endokarditis yang sering muncul adalah demam dan menggigil, sesak napas, dan
nyeri dada saat menarik napas, keringat berlebih pada malam hari, pembengkakan pada
tungkai atau perut, serta terdengar bising jantung atau bunyi jantung tidak normal.

17
9. Tumor jantung
Tumor jantung adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding jantung. Tumor
dapat bersifat kanker (ganas) atau non-kanker (jinak). Tumor ini dapat tumbuh di
dinding otot jantung atau lapisan pelindung jantung (perikardium).
Jika ukurannya semakin besar, otot ini bisa mendesak dinding jantung dan
menyebabkan jantung sulit memompa darah. Sering kali tumor jantung tidak
menunjukan gejala. Meski begitu, sebagian penderita tumor jantung bisa menunjukkan
gejala ringan hingga berat.
Gejalanya bisa meliputi sesak napas, pembengkakan di kaki, jantung berdebar tidak
beraturan, kelelahan, tekanan darah rendah, pusing, pingsan, dan penurunan berat
badan.

Adakah Hal Lain yang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung?


Jawabannya, ada. Seseorang dikatakan berisiko tinggi mengalami beberapa macam
penyakit jantung di atas jika memiliki salah satu atau beberapa kondisi berikut ini:

 Hipertensi.
 Diabetes.
 Kolesterol tinggi.
 Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
 Berat badan berlebih atau obesitas.
 Gaya hidup yang tidak sehat, seperti sering merokok, jarang berolahraga.
 Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya infeksi HIV, menggunakan
obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, atau menjalani pengobatan
kemoterapi.

Sebagian besar penyakit jantung tidak bisa disembuhkan, sehingga penderitanya perlu
menjalani pengobatan seumur hidup. Meski demikian, penyakit jantung dapat
dikendalikan agar tidak semakin parah dengan menjalani gaya hidup sehat dan
mengonsumsi obat-obatan.
Jika gangguan pada jantung cukup parah, maka mungkin diperlukan operasi jantung.
Oleh sebab itu, lakukan pemeriksaan jantung secara rutin ke dokter jantung, terutama
bila Anda memiliki faktor risiko untuk terkena penyakit jantung. Tujuannya adalah agar
dokter dapat mendeteksi sejak dini bila ada kelainan pada jantung Anda.

18
D. ORGAN PARU-PARU

Apa saja anatomi paru-paru dan fungsinya?

Pada dasarnya, paru-paru


kanan dan kiri punya ciri
yang berbeda. Paru-paru
kiri orang dewasa memiliki
berat sekitar 325-550
gram. Sementara itu, paru-
paru kanan punya bobot
sekitar 375-600 gram.

Masing-masing paru dibagi


menjadi beberapa bagian,
yang disebut dengan
lobus, yaitu:
 Paru-paru kiri terdiri
atas dua lobus. Jantung
berada dalam alur (takik
jantung) yang terletak
di lobus bawah.
 Paru-paru kanan memiliki tiga lobus. Itu sebabnya, paru-paru kanan punya ukuran
dan berat yang lebih besar dibandingkan dengan paru-paru bagian kiri.

Paru-paru dipisahkan oleh area yang disebut dengan mediastinum. Area ini berisi
jantung, trakea, esofagus, dan kelenjar getah bening. Paru-paru ditutupi oleh selaput
pelindung yang dikenal sebagai pleura dan dipisahkan dari rongga perut oleh diafragma
otot.

Dirangkum dari Canadian Cancer Society, berikut adalah penjelasan lengkap tentang
anatomi paru-paru:

1. Pleura
Anatomi paru pertama yang akan kita bahas adalah pleura. Pleura adalah membran
(selaput) tipis berlapis ganda yang melapisi paru-paru.
Lapisan ini mengeluarkan cairan (pleural fluid) yang disebut dengan cairan serous.
Fungsinya untuk melumasi bagian dalam rongga paru agar tidak mengiritasi paru saat
mengembang dan berkontraksi saat bernapas.

Pleura terdiri dari dua lapisan, yaitu:


 Pleura dalam (visceral), yaitu lapisan di sebelah paru-paru
 Pleura luar (parietal), yaitu lapisan yang melapisi dinding dada
Sementara itu, area yang terdapat di antara dua lapisan tersebut bernama rongga
pleura.
19
Beberapa jenis penyakit di bawah ini dapat muncul ketika pleura bermasalah:
 Pleuritis
 Efusi pleura
 Pneumotoraks
 Hemotoraks
 Tumor pleura

2. Bronkus (Bronchi)

Bronkus adalah cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan (trakea)
sebelum paru-paru. Bronkus merupakan saluran udara yang memastikan udara masuk
dengan baik dari trakea ke alveolus.
Selain sebagai jalur masuk dan keluarnya udara, bronkus juga berfungsi mencegah
infeksi. Hal ini dikarenakan bronkus dilapisi oleh berbagai jenis sel, termasuk sel yang
bersilia (berambut) dan berlendir. Sel-sel inilah yang nantinya menjebak bakteri
pembawa penyakit untuk tidak masuk ke dalam paru-paru.

Jika bronkus bermasalah, penyakit di bawah ini dapat menyerang Anda:


 Bronkiektasis
 Bronkospasme
 Bronkiolitis
 Displasia bronkopulmonalis

3. Bronkiolus (Bronchioles)

Setiap bronkus utama membelah atau bercabang menjadi bronkus yang lebih kecil
(memiliki kelenjar kecil dan tulang rawan di dindingnya). Bronkus yang lebih kecil ini
akhirnya membelah menjadi tabung yang lebih kecil lagi, yang disebut bronkiolus.
Bronkiolus adalah cabang terkecil dari bronkus yang tidak memiliki kelenjar atau tulang
rawan. Bronkiolus berfungsi menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli.
Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan
keluar saat proses bernapas berlangsung.

Jika bagian paru-paru ini bermasalah, Anda dapat mengalami penyakit di bawah ini:
 Asma
 Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

4. Alveoli

Bagian dari anatomi paru yang satu ini merupakan kelompok terkecil yang disebut
kantung alveolus di ujung bronkiolus. Setiap alveoli adalah rongga berbentuk cekung
yang dikelilingi oleh banyak kapiler kecil.
Paru-paru menghasilkan campuran lemak dan protein yang disebut dengan surfaktan
paru-paru. Campuran lemak dan protein ini melapisi permukaan alveoli dan
20
membuatnya lebih mudah untuk mengembang dan mengempis pada setiap tarikan
napas.
Alveoli (alveolus) berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Alveoli kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan
mengalirkannya ke dalam darah.
Setelah itu, karbon dioksida yang merupakan produk limbah dari sel-sel tubuh mengalir
dari darah ke alveoli untuk diembuskan keluar. Pertukaran gas ini terjadi melalui dinding
alveoli dan kapiler yang sangat tipis.

Jika alveolus bermasalah, penyakit-penyakit di bawah ini dapat mengintai Anda:


 Edema paru kardiogenik dan non-kardiogenik
 Perdarahan paru, biasanya karena vaskulitis (misalnya Churge-Strauss)
 Pneumonia
 Protienosis alveolar dan amiloidosis
 Karsinoma bronchoalveolar
 Mikrolitiasis alveolar

Bagaimana cara kerja paru-paru?

Paru-paru dan sistem pernapasan Anda memungkinkan oksigen di udara masuk ke


dalam tubuh dan membiarkan tubuh membuang karbondioksida di udara dengan
mengembuskannya ke luar.
Dalam pernapasan, diafragma Anda bergerak ke atas dan otot dinding dada Anda
mengendur. Ini menyebabkan rongga dada mengecil dan mendorong udara keluar dari
sistem pernapasan melalui hidung atau mulut.

Selanjutnya, paru-paru dan sistem pernapasan Anda akan melakukan langkah-langkah di


bawah ini:
 Setiap kali menghirup napas, udara memenuhi sebagian besar dari jutaan alveoli
 Oksigen bergerak dari alveoli ke darah melalui kapiler (pembuluh darah kecil) yang
melapisi dinding alveoli
 Oksigen diambil oleh hemoglobin dalam sel darah merah
 Darah kaya oksigen ini mengalir kembali ke jantung, yang memompanya melalui
arteri ke jaringan, kemudian ke seluruh tubuh
 Dalam kapiler kecil jaringan tubuh, oksigen dari hemoglobin bergerak ke dalam sel
 Karbon dioksida bergerak ke luar dari sel ke dalam kapiler
 Darah kaya karbon dioksida kembali ke jantung melalui vena
 Dari jantung, darah ini dipompa ke paru-paru, dimana karbon dioksida masuk ke
alveoli untuk diembuskan ke luar tubuh.

21
Berikut beberapa fungsi paru-paru dalam sistem pernapasan.

1. Melindungi Organ Jantung


Fungsi paru paru yang pertama yaitu melindungi organ jantung. Paru-paru memiliki
ukuran besar dan empuk sehingga bisa menjadi bantalan pelindung. Terutama untuk
melindung jantung dari berbagai benturan.

2. Menyeimbangkan pH
Paru-paru juga bisa mengatur keseimbangan pH. Jika karbondioksida terlalu banyak,
maka lingkungan dalam tubuh menjadi asam. Saat hal ini terjadi, paru-paru bisa
mendeteksinya dengan cara menambah ritme pernapasan agar karbondioksdia lebih
cepat yang terbuang.

3. Tempat Penyaring
Fungsi paru-paru yang ketiga yaitu untuk menyaring darah kecil dan gelembung udara
yang bisa memicu kondisi emboli paru. Emboli merupakan penyumbatan aliran darah
yang dapat menggangu penyebaran oksigen ke seluruh tubuh.

4. Menampung Darah
Paru-paru juga merupakan organ yang berperan untuk menampung darah. Jumlah
darah yang tertampung sesuai dengan kondisi tubuh. Fungsi paru-paru ini berguna saat
Anda melakukan aktivitas fisik yang berat. Misalnya saat olahraga.

22
E. ORGAN GINJAL

Memahami Struktur Ginjal dan Fungsinya

Photo by Robina Weermeijer on Unsplash

Sobat Pintar, Ginjal merupakan salah satu organ penting yang ada pada tubuh kita.
Organ ini berperan penting dalam sistem ekskresi manusia.  Sistem ekskresi berfungsi
untuk membuang serta mengolah sisa-sisa metabolisme dan racun. Oleh karena itu,
kesehatan dari ginjal perlu dijaga dengan baik.

Kali ini, kita akan membahas struktur dan fungsi organ ginjal. Jika sobat sekarang duduk
di kelas 11 MIPA, ulasan ini sangat tepat untuk menemani kegiatan belajar sobat pada
materi sistem ekskresi.

Tentang Ginjal

Ginjal adalah sepasang organ tubuh yang bentuknya menyerupai kacang dengan ukuran
sebesar kepalan tangan. Organ ini memiliki sesuatu yang keras dan berserat pada tiap
ginjalnya guna mendukung atau melindungi jaringan lunak yang ada di dalamnya. Di
bagian luar, terdapat dua lapisan lemak yang berguna untuk memberikan perlindungan
lebih lanjut.

Ginjal pada orang dewasa berukuran dengan panjang sekitar 10-12 cm dengan lebar 5-7
cm yang beratnya sekitar 150 gram. Jika ginjal dipotong menjadi dua, terlihat jika ginjal
terbagi menjadi beberapa bagian dengan bagian luar yang gelap (korteks) dan bagian
dalamnya lebih terang (medula).

Fungsi Ginjal

Fungsi utama dari ginjal adalah menyaring darah. Selain menyaring darah, ada fungsi
lain dari ginjal yang tidak kalah penting. 

23
Berikut merupakan fungsi lain dari ginjal :

 Mengatur dan menyaring mineral dari darah.


 Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
 Menyaring racun dan zat limbah dari makanan, obat, dan zat-zat racun. 
 Memproduksi hormon yang membantu memproduksi sel darah merah,
kesehatan tulang, dan mengatur tekanan darah

Normalnya, ginjal dapat menyaring 120 – 150 liter darah setiap harinya. Penyaringan
darah tersebut biasanya menghasilkan 2 liter limbah yang perlu dikeluarkan lewat 1 – 2
liter urine.

Selain membuang zat sisa dalam tubuh, renal juga menyerap kembali zat yang
dibutuhkan tubuh, seperti asam amino, natrium, gula, dan nutrisi lainnya. Fungsi ginjal
juga dipengaruhi oleh kelenjar adrenal yang berada di bagian atas masing-masing ginjal.

Kelenjar adrenal kemudian memproduksi hormon aldosteron, yaitu hormon yang


menyerap kalsium dari urine ke pembuluh darah. Hal ini bertujuan agar dapat
dimanfaatkan kembali oleh tubuh.

Selain hormon yang bertugas dalam penyaringan darah, ginjal juga menghasilkan
hormon lainnya yang tidak kalah penting bagi tubuh, yaitu:

 Eritropoetin (EPO), hormon untuk merangsang sumsum tulang untuk


menghasilkan sel darah merah,
 Renin, hormon yang berfungsi mengontrol tekanan darah, serta
 Kalsitriol, bentuk aktif vitamin D yang membantu menjaga kesehatan tulang.ke
tubuh.

Struktur Ginjal

Gambar Struktur Ginjal (sumber:


kompas.com)

Struktur ginjal terbagi dari


beberapa bagian. Berikut bagian
dari ginjal serta fungsinya.

1. Nefron
Nefron adalah salah satu bagian
penting pada ginjal. Bagian ini
dapat mengambil darah,
memetabolisme nutrisi, dan
membantu untuk mengeluarkan produk limbah dari darah yang telah disaring. Pada tiap

24
ginjal memiliki sekitar 1 juta nefron dengan berbagai kumpulan struktur internalnya,
seperti:

2. Renal Corpuscle (Sel Darah Ginjal)


Setelah darah masuk ke sel ginjal melalui nefron, yang disebut juga dengan badan
Malpighian. Sel ginjal ini memiliki dua struktur tambahan, seperti:

 Glomerulus: Sekelompok kapiler ini dapat menyerap protein dari darah yang
berjalan melalui sel darah ginjal.
 Kapsul Bowman: Cairan yang tersisa, disebut dengan urin kapsuler, akan dialirkan
ke dalam tubulus ginjal.

3. Renal Tubules (Tubulus Ginjal)


Tubulus ginjal adalah serangkaian tabung yang dimulai setelah kapsul Bowman dan
berakhir di saluran pengumpul. Setiap tubulus tersebut memiliki beberapa bagian, yaitu:

 Tubulus kontortus proksimal: Bagian ini berguna menyerap air, natrium, dan
glukosa kembali ke dalam darah.
 Lingkaran Henle: Bagian ini berfungsi untuk menyerap kalium, klorida, dan
natrium ke dalam darah.
 Distal convoluted tubule: Bagian ginjal ini mampu menyerap lebih banyak
natrium ke dalam darah dan menyerap kalium serta asam.
 Pada saat cairan mencapai ujung tubulus, semua zat tersebut diencerkan dan
diisi dengan urea. Nah, urea sendiri adalah produk sampingan dari metabolisme
protein yang dilepaskan di dalam urin.

3. Renal Cortex
Renal cortex, atau korteks ginjal, adalah bagian terluar dari ginjal yang berisi glomerulus
dan convoluted tubules. Bagian ini dikelilingi di tepi luarnya dengan kapsul ginjal,
merupakan lapisan jaringan lemak. Bagian tersebut dilindungi dengan korteks ginjal dan
kapsul rumah yang mampu melindungi struktur bagian dalam ginjal.

4. Piramida Ginjal
Piramida ginjal adalah struktur kecil yang berisi rangkaian nefron dan tubulus. Tubulus
ini berguna untuk mengangkut cairan ke ginjal. Setelah ini, cairan tersebut dapat
bergerak menjauh dari nefron menuju struktur dalam yang berguna mengumpulkan dan
mengangkut urine keluar dari ginjal.

5. Pelvis Ginjal
25
Pelvis ginjal adalah salah satu bagian struktur ginjal yang merupakan ruang berbentuk
corong di bagian terdalam ginjal. Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam
perjalanannya ke kandung kemih.

6. Calyces
Bagian pertama dari pelvis ginjal berisi calyces (kaliks). Salah satu bagian ginjal ini adalah
ruang berbentuk cangkir kecil yang mengumpulkan cairan sebelum pindah ke kandung
kemih. Selain itu, bagian ini juga tempat cairan dan limbah ekstra menjadi urine.

7. Hilum
Hilum adalah lubang kecil yang terletak di tepi bagian dalam ginjal dengan bentuk
melengkung ke dalam yang menyerupai kacang. Beberapa bagian dari hilum, antara lain:

 Arteri ginjal: bagian ini berguna untuk membawa darah beroksigen dari jantung
ke ginjal untuk disaring.
 Vena ginjal: ini berguna untuk membawa darah yang disaring dari ginjal kembali
ke jantung.

8. Ureter
Ureter, atau saluran kencing, adalah tabung otot yang berguna untuk mendorong urin
ke dalam kandung kemih, guna mengumpulkan cairan tersebut dan mengeluarkannya
dari tubuh..

Cara Kerja Ginjal

Sumber: Western Alliance

26
Setiap ginjal yang sehat terdiri atas sekitar satu juta nefron, yaitu bagian anatomi ginjal
yang berperan dalam penyaringan darah. Selain berfungsi untuk menyaring darah,
nefron juga mengurai nutrisi dan membantu menyebarkan limbah dari hasil
penyaringan.
Pada umumnya, setiap nefron memiliki filter (penyaring), yaitu glomerulus dan tubulus.

Bagian ginjal yang melewati area korteks dan medula ini bekerja melalui empat tahap,
yakni :

Tahap pertama
Setiap anatomi ginjal bekerja satu sama lain untuk menyaring darah dan memproduksi
urine yang mengandung limbah dan cairan berlebih untuk dikeluarkan. Tahapan
pertama yang akan dilakukan ginjal adalah menyaring darah.
Proses penyaringan darah biasanya dibantu oleh glomerulus, yaitu filter yang
merupakan bagian dari korpus ginjal (badan malphigi). Darah yang mengalir dari aorta
lewat arteri ginjal menuju ke badan malpighi untuk disaring.
Zat sisa dari hasil penyaringan ini disebut urine primer. Urine primer umumnya
mengandung air, glukosa, garam, serta urea. Ketiga senyawa tersebut akan masuk dan
disimpan sementara dalam kapsul Bowman.

Tahap kedua
Urine primer yang disimpan di dalam kapsul Bowman kemudian akan bergerak menuju
saluran pengumpul. Pada saat dalam perjalanan menuju saluran pengumpul, proses
pembentukan urine terjadi melalui tahapan reabsorpsi.
Artinya, zat-zat yang masih dapat digunakan, seperti glukosa, asam amino, dan garam
tertentu akan diserap kembali. Penyerapan ulang ini dilakukan oleh tubulus proksimal
dan lengkung Henle.
Proses ini kemudian menghasilkan urine sekunder yang biasanya mengandung kadar
urea yang tinggi.

Tahap ketiga
Agar fungsi ginjal berjalan dengan baik, tahapannya tidak hanya sampai menghasilkan
urine sekunder. Pengeluaran zat (augmentasi) adalah tahap terakhir dari cara kerja
bagian anatomi ginjal.
Urine sekunder yang telah dihasilkan akan dialirkan menuju tubulus distal. Proses ini
akan melewati pembuluh kapiler darah yang bertujuan untuk melepaskan zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh.
Dengan demikian, urine yang nantinya dikeluarkan tubuh pun dapat terbentuk dari hasil
penyaringan darah.

Tahap keempat
Apabila kandung kemih telah terisi penuh, sinyal akan dikirim ke otak untuk
memberitahu Anda agar segera pergi ke toilet. Jika kandung kemih telah dikosongkan,
urine mengalir keluar dari tubuh melalui uretra, yang terletak di bagian kandung kemih.

27
Beragam Penyakit Ginjal

Mengenali apa saja anatomi ginjal memang penting. Hal ini perlukan agar Anda dapat
menjaga kesehatan ginjal dengan baik, sehingga risiko penyakit ginjal pun berkurang.
Jika Anda tidak menjaga kesehatan ginjal dengan baik, risiko terhadap penyakit ginjal
pun meningkat. Pasalnya, kerusakan ginjal awalnya tidak menimbulkan gejala apapun,
hingga penyakitnya memasuki stadium lanjut yang membutuhkan pengobatan khusus.

Berikut beberapa penyakit yang berkaitan dengan ginjal dan perlu Anda waspadai :

Polikistik ginjal
Penyakit ginjal yang satu ini disebabkan oleh kelainan genetik. Polikistik ginjal dapat
membentuk kista di dalam bagian ginjal, hingga berujung pada gagal ginjal.

Batu ginjal
Batu ginjal adalah kristal yang terbentuk dalam renal atau dikenal sebagai kencing batu.
Batuan ini biasanya dapat keluar dengan sendirinya. Apabila terlalu besar, batu ginjal
membutuhkan perawatan khusus agar tidak menghalangi saluran urine.

Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus atau pembuluh darah
kecil yang menyaring darah. Jika glomerulus mengalami masalah, ginjal tidak dapat
menyaring darah dengan baik dan bisa berujung pada gagal ginjal.

Cedera ginjal akut


Cedera ginjal akut terjadi ketika renal tiba-tiba berhenti fungsi. Kondisi ini terjadi dengan
cepat dan dapat menyebabkan penumpukan cairan dan produk limbah yang
menghasilkan gejala sakit ginjal yang mengganggu.

Gagal ginjal kronis


Jika mengalami gejala sakit ginjal lebih dari 3 bulan, ada kemungkinan Anda memiliki
gagal ginjal kronis. Artinya, fungsi ginjal tidak lagi mampu menyaring kotoran,
mengontrol jumlah air dalam tubuh, serta kadar garam dan kalsium dalam darah.
Apabila tidak segera ditangani, komplikasi serius dapat terjadi dan mampu mengancam
jiwa. Pasalnya, fungsi ginjal menurun drastis hingga membutuhkan perawatan ginjal,
seperti dialisis dan transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.

Penyakit ginjal lainnya

Selain beberapa masalah ginjal yang disebutkan di atas, ada beragam penyakit ginjal
lainnya yang cukup umum terjadi pada orang-orang, yaitu:
 infeksi ginjal (pielonefritis),
 ginjal bengkak (hidronefrosis), dan
 kanker ginjal.

28
Ginjal adalah salah satu bagian dari anatomi tubuh yang penting. Jika salah satu bagian
dari ginjal rusak, tentu akan memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup. Oleh sebab itu,
disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginjal secara rutin, terutama bagi mereka
yang berisiko.

29
F. ORGAN LAMBUNG

Anatomi dan Fungsi Lambung Manusia dalam Sistem Pencernaan

Lambung adalah salah satu organ yang penting dalam sistem pencernaan. Namun, ada
banyak hal yang perlu Anda ketahui mengenai anatomi dan fungsi lambung. Yuk, simak
penjelasan lengkapnya di sini!

Fungsi Utama Lambung

Lambung adalah bagian terpenting dalam proses pencernaan. Organ pencernaan yang
berbentuk menyerupai huruf J ini memiliki sejumlah fungsi penting. Ada pun sejumlah
fungsi utama lambung dalam sistem pencernaan, yakni:
 tempat penyimpanan makanan sementara,
 memecah asam dari makanan yang dikonsumsi, dan
 mengirimkan makanan ke fase berikutnya menuju usus kecil.

30
Pada saat makanan sampai di lambung,
makanan mengalami proses pencernaan,
baik secara mekanik maupun kimiawi.
Pencernaan mekanik adalah proses yang
melibatkan lapisan otot lambung guna
menghancurkan makanan menjadi lebih
kecil dan halus.
Sementara itu, proses pencernaan
kimiawi memanfaatkan asam lambung,
enzim pencernaan, serta hormon
pencernaan lainnya. Proses ini bertujuan
untuk memecah zat gizi, terutama
protein, menjadi molekul kecil yang
mudah diolah oleh usus halus.

Struktur Lambung

Letak lambung manusia berada pada rongga sebelah kiri perut. Organ ini terhubung
dengan dua saluran pada tiap ujungnya. Ujung atas lambung terhubung dengan
esofagus (kerongkongan) alias saluran yang berfungsi sebagai jalur masuk makanan dari
mulut.

31
Sementara itu, bagian bawah lambung terhubung dengan usus halus, yaitu organ
berbentuk selang panjang yang menghubungkan lambung dengan usus besar. Bagian
usus pertama berbatasan dengan lambung yaitu duodenum (usus dua belas jari).

Berikut ini struktur lambung yang telah dibagi menjadi lima bagian :

Kardiak
Kardiak adalah bagian teratas lambung yang berbatasan langsung dengan esofagus.
Makanan yang sudah dihaluskan di dalam mulut dan disalurkan melalui kerongkongan
akan melewati area ini sebelum dicerna oleh bagian tengah lambung.
Di lain sisi, area pertemuan antara kerongkongan dengan lambung lebih dikenal sebagai
persimpangan gastroesofageal (GE). Pada ujung kardiak terdapat sfingter kardiak, yaitu
otot-otot berbentuk cincin yang mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Fundus
Setelah melewati kardiak, makanan akan bergerak menuju fundus. Fundus adalah
bagian atas lambung yang melengkung dan berada tepat di bawah diafragma.
Pada bagian ini makanan mulai mengalami proses pencernaan dan pencampuran
dengan enzim.

Badan lambung
Badan lambung adalah bagian lambung yang memiliki fungsi paling penting. Pasalnya,
badan lambung adalah tempat makanan dicerna, dicampurkan dengan enzim, hingga
diproses menjadi bagian-bagian lebih kecil yang disebut kim.

Antrum
Antrum atau antrum pilorus adalah bagian paling bawah dari lambung. Bentuk antrum
yang melengkung memungkinkannya menampung kim sebelum disalurkan ke usus
halus.

Pilorus
Pilorus adalah bagian paling akhir dari lambung. Bagian ini berhubungan langsung
dengan usus halus. Pilorus terdiri dari sfingter pilorus, yaitu otot berbentuk cincin yang
bekerja sebagai katup, seperti sfingter kardiak.
Fungsi sfingter pilorus adalah mengatur keluarnya kim dari lambung menuju bagian
awal usus halus (duodenum). Bagian dari lambung ini juga berfungsi mencegah kim yang
sudah menuju ke usus halus agar tidak bergerak kembali ke lambung.

32
Lapisan pada Dinding Lambung

Setelah mengenal fungsi dan bagian dari lambung, jangan lupa untuk mengetahui
anatomi dari dinding lambung.
Lambung tersusun dari beberapa lapisan otot polos berbentuk pipih. Berbeda dengan
otot anggota gerak yang bekerja sesuai kendali, otot lambung perlu bergerak secara
otomatis. Hal ini yang memungkinkan otot lambung tidak berhenti bekerja meski Anda
tidak sadar.

Dilansir dari University of Rochester Medical Center, ada empat lapisan jaringan yang
menyusun lambung serta fungsi setiap bagiannya.

Berikut ini penjelasan mengenai lapisan dinding lambung.

Mukosa (selaput lendir)


Mukosa atau selaput lendir merupakan lapisan terdalam lambung yang bekerja
langsung dengan makanan yang tengah dicerna. Jika lambung kosong, lapisan mukosa
akan mengerut, sehingga bentuknya berubah menyerupai gerigi, alias rugae.
Sebaliknya, rugae akan menjadi lebih pipih ketika lambung penuh dengan makanan.
Selama mencerna, lapisan mukosa ini menghasilkan dua zat pencernaan, yaitu asam
klorida dan pepsin untuk memecah protein menjadi bagian kecil yang disebut pepton.

33
Submukosa
Submukosa adalah lapisan lambung yang terdiri dari jaringan ikat. Jaringan penyusun
lapisan submukosa lambung mengandung sel-sel saraf, pembuluh getah bening, dan
pembuluh darah dengan fungsi menyalurkan nutrisi menuju lambung.

Muscularis Externa
Muscularis externa adalah lapisan lambung yang menutupi lapisan submukosa. Bagian
ini tersusun atas tiga lapisan otot sekaligus, yaitu lapisan otot melingkar, memanjang,
serta menyerong yang membantu proses pencernaan di dalam lambung.
Otot lapisan muscularis externa memanjang dan memendek sehingga menghasilkan
gerakan bergelombang yang disebut peristaltik. Gerakan ini menyebabkan makanan
tergiling dan teraduk hingga menjadi bubur halus yang dikenal sebagai kim.

Serosa
Serosa (visceral peritoneum) merupakan lapisan paling luar dari lambung Anda. Fungsi
lapisan ini adalah mengurangi gaya gesekan antara lambung dengan berbagai organ lain
di sekitar sistem pencernaan.

Kelenjar pada Lambung

Bila diamati dengan mikroskop,


lapisan lambung tampak
dipenuhi dengan lubang-lubang
kecil yang disebut gastric pits.
Lubang ini adalah tempat
keluarnya asam lambung, enzim,
dan hormon yang diproduksi sel
kelenjar lambung.
Ada pun beberapa sel kelenjar
utama yang terdapat pada
dinding lambung dan fungsi yang
dimilikinya, meliputi :

 sel mukosa yang menghasilkan lendir akali sebagai pelindung sel lambung dari
tekanan dan asam lambung berlebih,
 sel parietal yang memproduksi asam klorida (asam lambung),
 sel chief yang menghasilkan enzim pepsin untuk memecah protein, dan
 sel G yang memproduksi hormon gastrin sebagai perangsang aktivitas lambung
dan produksi asam lambung.

Berbagai sel di atas tersebar dalam lambung dengan jumlah yang beragam. Sel-sel
parietal misalnya, banyak ditemukan pada bagian badan lambung. Akan tetapi, sel ini
hampir tidak ditemukan pada bagian pilorus lambung.

34
Ukuran Lambung

Pada dasarnya, lambung bersifat elastis sehingga bisa mengecil dan membesar. BIla
Anda makan dalam porsi besar, perut akan cepat terasa penuh. Namun, perut akan
kembali ke ukuran normal setelah pencernaan berlangsung.
Artinya, kapasitas lambung dapat berubah bila Anda terbiasa makan dalam porsi
tertentu. Besar-kecilnya kapasitas lambung disesuaikan oleh komposisi dan jumlah
makanan yang dikonsumsi.
Dengan mengenali fungsi dan anatomi lambung, hal ini akan membantu Anda menjaga
pencernaan tetap sehat agar tubuh tetap sehat menjalani aktivitas harian.

Fungsi Lambung Pada Sistem Perncernaan Manusia

Sebagai organ penting, lambung memiliki beberapa fungsi untuk tubuh. Mengutip dari
halodoc.com dan alodokter.com, berikut ini beberapa fungsi lambung pada manusia.

1. Mencerna Makanan

Di awal sudah sempat disinggung bahwa fungsi lambung adalah untuk mencerna
atau mengolah makanan. Dalam organ ini terdapat banyak jaringan yang
menyelimuti. Selain jaringan, organ juga mengandung enzim-enzim yang berguna
untuk membantu mencerna makanan. Proses pencernaan menuju lambung diawali
dengan masuknya makanan dari mulut ke kerongkongan. Di dalam organ ini
terdapat gerak peristaltik yang berfungsi untuk mendorong makanan menuju
lambung. Makanan yang sudah sampai di lambung akan kembali diproses secara
mekanik dan dihaluskan menggunakan otot lambung. Di lambung juga terjadi
pencernaan dengan bantuan enzim-enzim. Dalam organ tersebut terdapat enzim
pepsin yang fungsinya untuk mengubah protein menjadi asam amino. Enzim renin
yang akan mengubah protein menjadi kasein. Serta terdapat asam klorida (HCl) yang
akan membantu memecah protein.

2. Menyimpan Makanan
Fungsi lambung lainnya yaitu untuk menyimpan makanan. Tak hanya untuk
mengolah makanan, lambung juga berguna untuk menyimpan makanan yang
dikonsumsi.

3. Memilah dan Membuang Zat Berbahaya


Lambung merupakan organ yang mampu menghasilkan asam bernama asam
hidrokloril. Carian ini berguna untuk membantu memecah makanan. Selain itu,
asam hidrokloril ini juga berfungi untuk memilah dan membuang zat atau mikroba
berbahaya yang ada di makanan. Sehingga nantinya makanan yang diserap tubuh
sudah lebih aman.
35
4. Menyerap Zat yang Berguna untuk Tubuh
Selain mampu membuang zat berbahaya, lambung juga memiliki kemampuan untuk
menyerap zat-zat yang berguna untuk tubuh. Lambung diketahui bisa memproduksi
zat yang akan mempermudah tubuh untuk menyerap zat berguna seperti vitamin
B12.

5. Mendorong Makanan ke Usus


Fungsi lambung berikutnya yaitu membantu makanan turun ke usus. Makanan yang
sudah selesai dicerna oleh lambung, nantinya akan menuju ke usus halus melalui
pilorus. Usus halus kemudian akan melanjutkan proses pencernaan makanan
tersebut. Usus akan memecah makanan dan menyerap nutrisi dari makanan ke
dalam aliran darah.

Fungsi Asam Lambung

Asam lambung dalam lambung termasuk jenis asam klorida. Mengutip dari sehatq.com,
fungsi asam lambung seperti berikut:
 Membantu memecah, mencerna, dan menyerap nutrisi dalam makanan.
 Membunuh bakteri dan virus berbahaya yang ada di lambung sehingga tubuh
terlindungi dari infeksi.
 Fungsi asam klorida dalam lambung yaitu untuk memasuk H+ yang dapat
mengaktifkan perpinogen menjadi pepsin. Jika enzim tersebut sudah aktif, maka
protein bisa dipecah menjadi peptida atau asam amino yang mudah diserap usus.
Jumlah peptida, asam amino, dan zat lain dari makanan akan membuat produksi HCl
bertambah. Jika produksi HCl tidak cukup, maka protein yang dihasilkan berukuran
lebih besar dan sulit dicerna. Hal tersebut membuat efektivitas proses pencernaan
menjadi terganggu. Asam klorida merupakan zat yang bersifat korosif. Namun tubuh
manusia memiliki lapisan lendir yang dapat melindungi dinding lambung sehingga
tidak terkikis oleh asam lambung.

Cara Menjaga Fungsi Lambung

Lambung menjadi organ yang berperan besar dalam sistem pencernaan manusia. Maka
dari itu, penting juga menjaga fungsi lambung tersebut. Menurut penjelasan di
halodoc.com, berikut beberapa cara untuk menjaga agar lambung tetap berfungsi
dengan baik.
 Mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil.
 Menghindari minuman berkarbonasi.
 Memperbanyak konsumsi buah dan sayur.

36
 Mengurangi makanan berlemak.
 Tidak merokok.
 Menurunkan berat bedan yang berlebih.
 Mempertahankan tubuh dalam posisi tegak sesuai makan.
 Menghindari camilan sebelum tidur.
 Menghindari makanan yang bisa menyebabkan iritasi.
 Minum air putih sebanyak delapan gelas per hari.
 Rutin berolahraga
 Mengkonsumsi makanan probiotik untuk menjaga mikroba baik dalam tubuh,
 Rutin buang air kecil dan besar.

Gangguan Kesehatan pada Lambung

Apabila fungsi lambung terganggu, maka dapat menyebabkan beberapa masalah


kesehatan. Gangguan tersebut biasanya ditandai dengan gejala seperti kembung, mual,
muntah, nyeri di ulu hati, hingga nyeri pada perut bagian atas.
Mengutip dati alodokter.com, berikut ini beberapa masalah kesehatan yang terjadi jika
fungsi lambung terganggu.

1. Gastritis
Gastritis adalah peradangan di lambung akibat asam lambung yang merusak dinding
lambung. kondisi tersebut menyebabkan rasa nyeri lembung, pendarahan, dan
tukak lambung.

2. GERD
Gastroesophageal reflux disease atau GERD merupakan kondisi saat asam lambung
dan isi lambung naik ke kerongkongan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan iritasi
pada dinding kerongkongan dan menyebabkan nyeri ulu hati.

3. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah luka di dinding lambung akibat terkikisnya lapisan lambung.
luka tersebut juga bisa terjadi di atas usus kecil. Penyebab dari gangguan ini yaitu
adanya infeksi bakeri dan penggunaan obat antiinflamasi dalam jangka panjang.

37
Referensi :

1. https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/23/080000369/organ-hati--bagian-dan-
fungsinya?page=all#page1
2. https://www.halodoc.com/artikel/5-penyakit-hati-yang-perlu-diketahui
3. https://www.sekolahan.co.id/pengertian-letak-fungsi-struktur-bagian-dan-
penyakit-pada-pankreas/
4. https://www.alodokter.com/macam-macam-penyakit-jantung-gejala-dan-
penyebabnya
5. https://hellosehat.com/pernapasan/anatomi-paru/
6. https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61cbe90c6fcf6/fungsi-paru-paru-lengkap-
dengan-antomi-dan-mekanismenya
7. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/struktur-ginjal-dan-fungsinya
8. https://hellosehat.com/urologi/ginjal/anatomi-ginjal/
9. https://hellosehat.com/pencernaan/fungsi-lambung/
10. https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61c3e35ba8a11/fungsi-lambung-pada-
manusia-yang-perlu-diketahui

38

Anda mungkin juga menyukai