Anda di halaman 1dari 11

Kliping Organ Ekskresi

NAMA: ABDUL LATIEF HASYIM

KELAS: 8C
KOMPAS.com - Aktivitas yang terjadi dalam tubuh akan menyebabkan adanya zat-zat yang
dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat tersebut merupakan zat sisa metabolisme yang
seharusnya secara alami dikeluarkan oleh tubuh. Tidak hanya terjadi pada manusia, hewan,
dan tumbuhan juga mengalami proses pengeluaran zat-zat dari dalam tubuh. Berikut
penjelasan mengenai sistem ekskresi pada manusia.

Ekskresi (bahasa Belanda: excretie) adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda
tidak berguna lainnya.[1] Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan.
Pada organisme bersel satu, produk buangan dikeluarkan secara langsung melalui permukaan
sel. Organisme multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks misalnya keringat
dan urin.
Fungsi

Fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh. Tidak hanya mengeluarkan zat-
zat dari dalam tubuh, sistem ekskresi juga mengatur keseimbangan air di dalam tubuh. Hal ini
dilakukan guna menyeimbangkan keluar masuknya air pada tubuh. Sistem ekskresi memiliki
alat yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme. Setiap alat ekskresi manusia
memiliki zat metabolisme yang berbeda-beda untuk dikeluarkan. Beberapa diantaranya
adalah zat warna empedu, karbon dioksida, dan urea.
Organ-organ pada sistem ekskresi manusia
Pada sistem ekskresi terdapat organ-organ yang membantu proses pengeluaran zat sisa
metabolisme tubuh yang sudah tidak terpakai lagi.

Ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal dengan bentuk menyerupai kacang merah dan berwarna
merah kecoklatan. Setiap ginjal berukuran sekitar 10 hingga 12 sentimeter atau kira-kira
seukuran kepalan tangan orang dewasa. Ginjal terletak di sisi kanan dan kiri tubuh, tepatnya
di rongga perut bagian belakang. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dibandingkan
ginjal kiri karena berdekatan dengan hati. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari
makanan, obat-obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga berperan
mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit dalam tubuh. Jika tubuh kita
kelebihan garam atau mineral, ginjal pun akan membuangnya. Zat-zat sisa yang terkumpul
akan diubah menjadi urine. Urine akan mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui
saluran yang disebut ureter untuk kemudian dibuang saat kita buang air kecil.
Paru-paru
Paru-paru selain berperan sebagai organ pada sistem pernapasan juga berperan dalam sistem
ekskresi. Pada sistem ekskresi paru-paru berperan dalam mengekskresikan (mengeluarkan)
karbondioksida dan uap air. Karbondioksida dan uap air akan dikeluarkan dari paru-paru
melewati bronkus, trakea, laring, faring, kemudian keluar melalui hidung.
Kulit
Kulit manusia memiliki sekitar dua hingga empat juta kelenjar keringat. Kelenjar ini tersebar
di seluruh bagian tubuh, namun paling banyak terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan
ketiak. Kelenjar keringat terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.
Kelenjar ekrin yang berhubungan langsung dengan permukaan kulit dan menghasilkan
keringat yang tidak berbau dan encer. Sedangkan, kelenjar apokrin yang menghasilkan
keringat yang mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti di ketiak
dan kulit kepala. Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar tersebut berfungsi
untuk mengendalikan suhu tubuh dan melumasi kulit serta rambut. Namun, sebagai bagian
dari sistem ekskresi, kelenjar keringat juga berperan membuang racun dari dalam tubuh
melalui keringat yang dihasilkan.

Hati
Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut
sebelah kanan atas. Hati mengeluarkan cairan empedu kurang lebih 1,5 liter per hari. Dalam
sistem ekskresi hati berfungsi dalam perombakan sel darah merah yang telah tua dan rusak.
Adapun fungsi lain dari hati adalah menetralkan racun, menyimpan gula dan lemak, dan
mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Usus besar
Pada dasarnya, usus terbagi menjadi dua bagian, yaitu usus kecil dan usus besar. Sebagian
besar nutrisi dan sekitar 90 persen air yang terkandung dalam makanan dan minuman yang
dikonsumsi setiap hari terserap ke dalam usus kecil. Sementara itu, usus besar berfungsi
untuk menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak bisa dicerna oleh usus kecil. Setelah diserap,
sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui dubur saat
kita buang air besar.
GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI ANTARA LAIN:

Batu ginjal
Adalah gangguan di mana garam kalsium disimpan di rongga ginjal, saluran ginjal, atau
kantung kemih. Batu ginjal muncul sebagai kristal yang tidak larut. Terbentuk karena
seseorang mengonsumsi terlalu banyak garam mineral dan terlalu sedikit minum air.

Penyakit kuning
Adalah penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mencegahnya
mengalir ke duodenum. Cairan empedu akan mengubah darah menjadi kuning. Penderitanya
akan berkulit kuning pucat. Selain itu, bagian putih bola mata dan kuku juga berwarna
kekuningan.
Diabetes
melitus Seseorang dapat menderita diabetes karena pankreas tidak memproduksi atau hanya
menghasilkan sedikit insulin. Adapun insulin adalah hormon yang mengontrol jumlah gula
(glukosa) dalam darah. Dalam kondisi ini, konsentrasi glukosa dalam urine dan darah sangat
tinggi, sehingga harus berhati-hati agar tidak menyebabkan penyakit lain.

Biang keringat
Adalah kelainan yang menyerang organ kulit. Terjadi karena kelenjar keringat tersumbat.
Kondisi ini menyebabkan kulit tampak merah disertai rasa gatal.
Albuminuria
Ditandai dengan tingginya kadar albumin (protein) dalam urine.

Nefritis
Adalah kelainan pada glomerulus. Disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus nefritis.
Infeksi ini menyebabkan urine asam dan urea kembali ke pembuluh darah, serta retensi air di
kaki karena penyerapan air yang buruk.
Uretritis
Adalah peradangan pada ureter yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Untuk pasien
pria dan wanita memiliki gejala berbeda. Gejala uretritis pada pria biasanya ditandai dengan
munculnya darah dalam urin dan air mani. Tak hanya itu, saat buang air kecil, juga timbul
sensasi terbakar. Sedangkan gejala uretritis pada wanita ialah nyeri perut bagian bawah, dan
nyeri saat buang air kecil disertai demam.

Anda mungkin juga menyukai