Anda di halaman 1dari 9

Memahami Anatomi Sistem

Perkemihan, Fungsi, dan Penyakit


yang Mengancamnya

Sistem perkemihan berfungsi untuk menyaring cairan


pembuangan dan darah dalam tubuh, serta menghasilkan
urine. Berikut adalah penjelasan lengkap seputar sistem
perkemihan dan penyakit yang mengancamnya.

15 Mei 2020
| Salis Annisa
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Salin Link

Ilustrasi sistem perkemihan manusia


Table of Content

 Apa itu sistem perkemihan?


 Anatomi sistem perkemihan dalam tubuh manusia
 Apa fungsi sistem perkemihan?
 Gangguan kesehatan pada sistem perkemihan
Sistem perkemihan terdiri dari beberapa organ, seperti ginjal,
renal pelvis, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ini berperan
penting dalam kelangsungan hidup manusia karena berfungsi
sebagai sistem eksresi, menyaring darah, dan menghasilkan
urine. Untuk memahami sistem perkemihan secara lebih rinci,
simak penjelasan berikut ini.

Apa itu sistem perkemihan?

Sistem perkemihan atau sistem urinaria dalam tubuh bekerja


sebagai filter dengan membuang racun dan zat sisa
metabolisme melalui proses urine.

Mengutip dari Cleveland Clinic, ini menggunakan serangkaian


tabung dan saluran untuk membuang limbah atau zat sisa.
Tabung ini terhubung ke pembuluh darah dan sistem
pencernaan.

Maka dari itu, sistem perkemihan dapat membantu agar tubuh


bekerja sesuai fungsinya dengan baik.

Anatomi sistem perkemihan dalam tubuh manusia


G
ambar anatomi sistem perkemihan atau urinaria

Dalam anatomi sistem prekemihan atau urinaria, terdapat


organ penting yang terdiri dari empat bagian, di antaranya
adalah:

1. Ginjal

Ginjal adalah organ yang bekerja secara terus menerus. Fungsi


ginjal dalam sistem perkemihan adalah untuk menyaring
darah serta membuat urine yang akan dikeluarkan tubuh.

Sebagian besar orang mempunyai dua pasang ginjal, yang


letaknya masing-masing berada di sisi belakang perut. Yaitu,
tepat di bawah tulang rusuk.
2. Ureter

Pada anatomi sistem perkemihan pun terdapat ureter, yaitu


dua tabung tipis yang berada di dalam panggul. Fungsinya
adalah untuk membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.

Ini karena setiap ginjal memiliki organ ureter. Kemungkinan,


hampir setiap 10 – 15 detik ureter mengosongkan urine dari
area kandunga kemih.

3. Kandung kemih

Lalu, ada pula organ lainnya seperti kandung kemih yang


berfungsi untuk menahan urine sampai Anda siap untuk
mengeluarkannya.

Kandung kemih adalah organ berbentuk segitiga yang terbuat


dari otot, mempunyai rongga, dan bentuknya seperti balon.
Jadi, kandung kemih ini akan mengembang saat sudah terisi.

Faktanya, sebagian besar kandung kemih dapat menampung


hingga 2 cangkir urine dalam tubuh.

4. Uretra

Penting untuk Anda ketahui bahwa ureter dan uretra adalah


dua organ dalam sistem perkemihan yang berbeda. Uretra
adalah tabung yang membawa urine dari kandung kemih
keluar dari tubuh.
Nantinya, sesuai dengan proses pembentukan urine, akan
berakhir di lubang ke luar tubuh Anda. Seperti melalui organ
penis pada pria, serta uretra wanita terjadi pada vagina.
Baca Juga

 Menilik Lebih Jauh Anatomi Jantung dan Fungsinya


 Leukosit Tinggi Dalam Urine, Bisa Jadi Ada Infeksi di Saluran
Kemih
 Seputar Jaringan Epitel yang Menyelimuti Tubuh

Apa fungsi sistem perkemihan?

Berikut adalah beberapa fungsi sistem uronari. Bagian-


bangiannya yang berbeda melakukan berbagai macam fungsi
seperti:

 Menyaring darah.
 Memisahkan racun yang tidak Anda butuhkan dari nutrisi.
 Menyimpan dan membawa urine kaluran dari tubuh Anda.

Fungsi utama sistem perkemihan adalah membantu proses


pembentukan urine dengan menyaring sisa pembuangan
tubuh dan air berlebih dari darah.

Urine kemudian akan mengalir ke kandung kemih melalui dua


tabung tipis yang disebut ureter. Ketika kandung kemih penuh,
Anda akan membuang urine melalui uretra.

Selain itu, sistem perkemihan dan ginjal juga berfungsi untuk


menghilangkan cairan pembuangan yang disebut dengan
urea, serta menjaga keseimbangan air, natrium, dan kalium.
Produksi urea terjadi saat makanan yang mengandung protein
dipecah dalam tubuh. Sistem ini akan bekerja sama dengan
kulit, usus, dan paru-paru untuk menjaga keseimbangan
tersebut.

Orang dewasa akan mengeluarkan sekitar dua liter cairan per


hari. Jumlah ini bergantung dengan jumlah cairan yang
diminum dan yang keluar melalui keringat serta pernapasan.

Ada pula beberapa cara bagaimana sistem urinaria


membersihkan darah dari dalam tubuh, yaitu:

 Darah memasuki setiap ginjal melalui arteri kecil,


 Ginjal menyaring darah, memisahkan racun dan nutrisi.
 Vitamin, mineral, nutrisi, dan protein kembali ke aliran darah.
 Produk sisa metabolisme dan urine bergerak melalui ureter ke
kandung kemih Anda.
 Saat sudah penuh, urine meninggalkan tubuh denngan
melewati uretra.

Baca Juga

 Anatomi Hidung Manusia Serta Fungsi dan Cara Kerjanya


 Mengenal Bagian dan Fungsi Tulang Tengkorak yang
Melindungi Otak
 Serba-Serbi Donor Organ, Bagian Tubuh yang Bisa Didonorkan
hingga Syarat Menjadi Pendonor

Gangguan kesehatan pada sistem perkemihan

Gangguan kesehatan pada sistem kemih meliputi kelainan


atau kondisi yang memengaruhi ginjal, ureter, dan kandung
kemih. Gejala dan pengobatannya tergantung pada seberapa
besar gangguannya.

Berikut ini adalah beberapa penyakit pada sistem kandung


kemih, seperti:

1. Penyakit ginjal kronis

Ginjal merupakan organ utama dari sistem perkemihan.


Gangguan terhadap organ yang satu ini akan memengaruhi
kesehatan Anda. Pada penyakit ginjal kronis, ginjal mengalami
kerusakan dan tidak mampu menyaring darah dengan baik.

Kerusakan ini dapat mengarah kepada pembentukan zat


pembuangan dan masalah lainnya, termasuk gagal ginjal.
Penyebab dari kondisi ini umumnya adalah penyakit jantung,
diabetes, dan tekanan darah tinggi.

2. Kehilangan kontrol kandung kemih

Kandung kemih yang tidak terkontrol umumnya muncul


karena otot sfingter uretra terlalu lemah atau terlalu aktif.
Akibatnya, cairan urine akan lebih mudah keluar saat Anda
bersin atau batuk.

Kondisi ini disebut dengan inkontinensia urine (IU). Otot


sfingter yang terlalu aktif bahkan dapat memicu keinginan
buang air kecil yang sangat kuat, tetapi urine yang dikeluarkan
sangat sedikit.
Wanita umumnya dua kali lebih berisiko mengalami
inkontinensia urine dibandingkan dengan pria. Kondisi ini
semakin mungkin terjadi seiring bertambahnya usia. 

3. Batu ginjal

Gangguan fungsi sistem perkemihan yang satu ini mungkin


lebih populer di kalangan orang awam. Batu
ginjal memproduksi urine untuk mengeluarkan cairan
pembuangan.

Batu ini terbentuk saat mineral dan garam asam di dalam


urine mengkristal, lalu saling menempel. Jika berukuran kecil,
batu ginjal dapat keluar dengan mudah melalui sistem
perkemihan.

Sedangkan, batu yang lebih besar akan menyumbat saluran


kemih. Kondisi ini akan menghambat keluarnya urine dan
menimbulkan rasa nyeri.

4 Infeksi

Infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual dapat


menjadi penyebab masalah pada ginjal, uretra, atau fungsi
sistem perkemihan.

Kondisi ini terjadi ketika bakteri atau virus memasuki saluran


kemih melalui uretra. Segera berkonsultasi dengan dokter
untuk mengobati infeksi.
Kemungkinan besar, Anda tidak bisa mencegah masalah pada
saluran kemih. Akan tetapi, Anda bisa menjaga kesehatan
sistem urinaria dengan pola hidup sehat.

Sebagai contoh, mengonsumsi air mineral yang cukup,


menjaga kebersihan organ intim, mengonsumsi makanan
sehat, melakukan seks aman, hingga latihan dasar panggul.

Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang sistem perkemihan


dalam tubuh manusia, tanyakan langsung pada dokter di
aplikasi kesehatan keluarga S

Anda mungkin juga menyukai