Anda di halaman 1dari 3

Proses Pembentukan Urine, Mulai dari Awal

hingga Akhir
 Kesehatan

 Facebook
 Twitter
 Google+

Proses pembentukan urine merupakan proses


yang terjadi dalam tubuh manusia guna mengeluarkan zat-zat sisa dan tidak dibutuhkan lagi dari
dalam tubuh. Proses pembentukan urine menjadi salah satu proses penting yang perlu kita
ketahui, karena sejumlah kondisi yang disebabkan oleh kebiasaan buruk sehari-hari juga
beberapa penyakit di luar sistem pembentukan urine dapat menggangu proses ini. Sebut saja
kebiasaan minum air yang kurang dari 8 gelas per hari, sejumlah penyakit seperti tingginya kadar
asam urat darah yang bisa memicu pembentukan batu ginjal dan bahkan penyakit diabetes bisa
merusak pembuluh darah di ginjal. Seluruh proses pembentukan urine terjadi pada ginjal dan
melalui sejumlah proses khusus yang seluruhnya diatur oleh bagian-bagian tertentu pada ginjal
seseorang. Untuk itu dalam artikel ini sebelum kita membahas tahap-tahap dalam proses
pembentukan urine, kami akan menyajikan sedikit pembahasan mengenai struktur ginjal
manusia. Selamat membaca!

Ginjal, Organ Penting dalam Proses Pembentukan Urine!


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seluruh proses pembentukan urine terjadi dalam
organ yang dalam istilah medis dikenal dengan sebutan ren (ginjal). Manusia memiliki 2 buah
ginjal yang menempel pada dinding belakang perut, ginjal manusia berbentuk seperti kacang
dengan ukuran panjang kurang lebih 10-12 sentimeter, lebar kurang lebih 5-7 sentimeter dan
tebalnya kurang lebih 2,5-4 sentimeter. Jika ginjal seseorang dipotong melintang maka akan
tampak 2 bagian yang berbeda yang disebut korteks dan medula ginjal.
Korteks ginjal merupakan bagian luar ginjal yang berwarna merah coklat sedangkan bagian
sebelah dalam ginjal disebut medula ginjal yang berwarna lebih terang. Secara mikroskopik
ginjal terdiri dari banyak sekali nefron yang merupakan bagian terkecil dari ginjal yang
memegang peranan penting dari seluruh proses pembentukan urine. Setiap ginjal manusia
mengandung kurang lebih 1 sampai 1 ½ juta nefron dan setiap nefron ini memiliki elemen
pembuluh darah dan juga epitel (jaringan yang berperan melapisi organ seseorang). Elemen-
elemen penting ini akan bekerja sama dalam mengalirkan darah ke dalam dan keluar ginjal serta
menyaring darah dan menjadikannya urine yang siap dikeluarkan dari dalam tubuh.

Di dalam ginjal darah akan dibawa masuk melalui arteriol aferen dan selanjutnya akan masuk ke
dalam  kapsula bowman dan disaring atau difiltrasi di dalam glomerulus (struktur pembuluh
darah yang berfungsi sebagai tempat penyaringan utama bagi darah yang masuk ke ginjal).
Selanjutnya darah yang lolos akan keluar melalui arteriol eferen dan melalui vena renalis akan
dikeluarkan dari ginjal, sedangkan hasil filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus akan mengalami
serangkaian proses lainnya dalam pembentukan urine mulai dari tubulus contortus proksimal,
Ansa Henle (Lengkung Henle) dan tubulus contortus distal.

Setelah itu hasil filtrasi yang sudah hampir menjadi urine ini akan dialirkan ke dalam tubulus
coligentes dan akhirnya dialirkan ke dalam papila renalis pada bagian medula ginjal kemudian
calyx minor dan calyx mayor (seluruh bagian tadi adalah bagian pengumpul urine pada ujung
medula ginjal) hingga sampai pada ureter. Dari ureter urine akan dialirkan menuju kandung
kemih dan jika kandung kemih kita teregang karena volume urine yang bertambah di dalamnya
maka akan dikirimkan sinyal ke otak sehingga timbul rasa ingin berkemih dan urine akan
dikeluarkan melalui urethra.

Tahap-Tahap Penting dalam Proses Pembentukan Urine


Setelah tadi kita membaca secara singkat penjelasan mengenai organ ginjal yang berperan
penting dalam pembentukan urine, sekarang kita akan mulai membahas mengenai proses apa
saja yang terjadi di dalam ginjal dalam pembentukan urine manusia. Inti dari keseluruhan proses
ini adalah filtrasi atau penyaringan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, darah akan
dibawa ke dalam struktur fungsional ginjal yakni glomerulus melalui arteriol afferen. Tekanan
pada arteriol afferen memang cukup tinggi sehingga mendorong cairan darah ke dalam
glomerulus dan menyebabkan proses penyaringan berlangsung secara optimal, akan tetapi pada
glomerulus terdapat barrier (penghalang) yang akan menjaga agar molekul-molekul berukuran
besar seperti sel darah dan berbagai protein tidak tembus dalam proses penyaringan ini.

Molekul-molekul besar ini akan tertahan dan darah akan meninggalkan glomerulus melalui
arteriol efferen, sedangkan hasil filtrasi glomerulus akan memasuki tubulus ginjal untuk
menjalani proses lainnya. Perlu kita ketahui bahwa filtrat glomerulus berbeda dengan urine baik
dari volume dan juga komposisinya karena kerja dari tubulus ginjal, mulai dari tubulus contortus
proksimal, Ansa Henle hingga tubulus contortus distal proses pembentukan urine yang terjadi
adalah reabsorbsi (proses penyerapan kembali) dan juga proses eksresi (pengeluaran substansi
yang tidak dibutuhkan tubuh).
Sel-sel di sepanjang bagian-bagian ginjal yang sudah disebutkan tadi akan secara selektif
menyerap kembali substansi-substansi yang terdapat dalam filtrat glomerulus, proses penyerapan
kembali ini akan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh akan substansi tersebut. Substansi
makanan seperti glukosa akan diserap kembali seluruhnya, sedangkan penyerapan kembali
elektrolit (garam-garam anorganik) seperti Natrium, Kalsium, Kalium, Klorida akan disesuaikan
dengan kadar dari masing-masing substansi di dalam darah. Seperti contoh jika di dalam plasma
kandungan natrium berlebih maka di tubulus ginjal natrium tidak akan diserap kembali, 80%
natrium diserap pada tubulus contortus proksimal dan air akan mengikutinya.

Hampir 99% air yang terkandung dalam filtrat glomerulus akan diserap kembali oleh tubulus
ginjal sebelum sampai ke ureter. Dari 170 liter air yang terkandung dalam filtrat glomerulus yang
terbentuk selama 24 jam, 168,5 liter akan diserap kembali sehingga per harinya hanya 1,5 liter
yang dikeluarkan dalam bentuk urine. Proses penyerapan kembali air yang dilakukan oleh
tubulus ginjal ini juga dipengaruhi oleh hormon antidiuretik yang dikeluarkan oleh kelenjar
hipofisis. Setelah mengalami serangkaian proses pembentukan urine mulai dari penyaringan,
penyerapan kembali hingga ekskresi diginjal maka urine akan dikeluarkan melalui ureter
kemudian ditampung di kandung kemih sebelum dikeluarkan.

Demikianlah serangkaian informasi yang bisa kami bagikan mengenai organ yang berperan dan
tahap-tahap dalam proses pembentukan urine dalam tubuh manusia. Serangkaian proses ini
terjadi setiap saat dalam kehidupan dan seperti yang anda lihat bergantung dan akan
menyesuaikan pada kondisi keseluruhan tubuh kita. Untuk itu kita harus menjaga kondisi
kesehatan tubuh agar tidak menambah menambah beban pada ginjal dalam menjalankan
tugasnya.

Terapkan pola makan sehat, cukup gula dan garam juga minumlah minimal 8 gelas setiap
harinya. Jika anda memiliki penyakit lain seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, konsumsilah
obat-obatan yang sudah diberikan oleh dokter dan rutinlah melakukan check-up atau kontrol
akan penyakit anda tersebut karena komplikasi pada ginjal bisa menyerang anda kapan saja.
Akhir kata semoga artikel kami mengenai organ yang berperan dan tahap-tahap dalam proses
pembentukan urine ini berguna untuk menambah wawasan kita semua.

Anda mungkin juga menyukai