Anda di halaman 1dari 35

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM
PERKEMIHAN

By:
Ns.Rudini, M.Kep
SISTEM PERKEMIHAN
PENGERTIAN

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana


terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh.

Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut


dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
SISTEM PERKEMIHAN

• dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin


• dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke
vesika urinaria (kandung kemih)
• satu vesika urinaria (VU), tempat urin
dikumpulkan
• satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria
Sistem Tubuh yang berperan dalam
Sistem Perkemihan

Ginjal  mengeluarkan sekresi urine

Ureter  saluran yang menyalurkan


urine dari ginjal ke kandung kemih

Vesika urinaria/bladder (kandung


kemih)  sebagai penampung urine

Uretra  saluran yang mengeluarkan


urine dari kandung kemih
Ginjal
• Ginjal terdiri dari ginjal kanan &
kiri berbentuk biji kacang
• Letak: dinding posterior
abdomen di area lumbal
sebelah kanan dan kiri tulang
belakang
• Kedudukan : diperkirakan dari
belakang, setinggi vertebra
torakalis sampai Lumbal ketiga
(L3), ginjal kanan lebih rendah
dari kiri.
• Ukuran : panjang 6-7,5 cm,
tebal 1,5-2,5 cm
• Berat : pada orang dewasa ±
140 gr
• Struktur : Sebelah luar ( Korteks );
sebelah dalam ( medula ). Bagian
medula tersusun atas 15 – 16
massa berbentuk piramida (piramid
ginjal); pelvis ginjal; pembungkus
ginjal (kapsul ginjal)
• Nefron : setiap ginjal terdiri dari satu
juta unit fungsional nefron yang
bertugas menyaring darah
membuang limbah metabolik. setiap
nefron dimulai sebagai berkas
kapiler (badan malphigi atau
glomerulus
• Pembuluh darah : Arteri dan vena
renalis, aliran darah keginjal ± 1200
ml ( 20-30% dari curah jantung ).
Fungsi utama ginjal
 Menyaring darah
 Mengeksresikan zat-zat metabolisme yang
mengandung nitrogen, misalnya amonia
 Mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebih
(misalnya gula dan vitamin) serta berbahaya
(misalnya obat-obatan dan zat warna)
 Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara
osmoregulasi
 Mengatur keseimbangan asam basa karena ginjal
tidak hanya dapat mengubah pengeluaran H+, tetapi
juga menahan dan membuang sesuai dengan kondisi
tubuh
Lanjutan …
 Ginjal mengandung jutaan alat
penyaring yang disebut nefron.
 Nefron merupakan satuan struktural dan
fungsional ginjal yang terkecil
 Setiap nefron terdiri atas Badan
Malpighi dan tubulus (saluran)
 Badan Malpighi terdiri atas kapsula
Bowman (sampai Bowman) dan
glomerulus
Ureter
• Ureter adalah tabung / saluran yang berasal dari
ginjal dan bermura di kandung kemih.
• Panjang : ± 25-40 cm, diameter 1,25 cm/6 mm
• Ureter mulai sebagai pelebaran hilum ginjal dan
berjalan ke bawah melalui abdomen masuk kedalam
pelvis dan dengan arah oblik bermuara ke sebelah
posterior kandung kencing. Pertemuan ureter dan
kandung kemih terdapat lipatan membran mukosa
sebagai katup untuk mencegah refluks urin.
• Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-
gerakan peristaltik yang mendorong urin masuk ke
dalam kandung kemih.
Kandung Kemih

 Kandung kemih (vesika urinaria)


adalah kantong muskular tempat urin
bermuara dari ureter
 Bentuk : buah pir
 Letak : Dasar panggul besar, didepan
isi lainnya, dan dibelakang simfisis
pubis
 Segitiga kandung kemih ( trigonum
vesica urinarius) yaitu dua saluran
ureter dan satu saluran uretra
 Jumlah urin ditampung : 170 – 230 ml,
max. dewasa: ± 300-450 ml, anak2: ± 50-
200 ml.
 Dikendalikan oleh saraf pelvis dan
serabut saraf simpatis dari pleksus
hipogastrik
 Fungsi : menampung urin
Uretra

 Uretra adalah sebuah


saluran yang berjalan dari
leher kandung kemih ke
lubang luar, dilapisi oleh
membran mukosa yang
bersambung dengan
membran yang melapisi
kandung kemih
 Meatus urinarius terdiri atas
serabut otot melingkar,
membentuk sfingter uretra.
 Panjang : wanita = ± 2,5 –
3,5 cm, pria = 17 – 22,5 cm
Tiga fungsi mekanik
1. Filtrasi glomerular
2. Reabsorbsi tubular
3. Sekresi tubular
Filtrasi glomerular

 Filtrasi merupakan langkah pertama dalam proses pembentukan


urine. Dua faktor utama yang memungkinkan terjadinya filtrasi adalah
struktur glomerulus (kumpulan kapiler darah) yang sangat
berpori dan tekanan darah di glomerulus yang jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan di kapiler-kapiler tubuh lain.
 Dalam proses ini, darah dalam glomerulus yang mengandung air,
garam, gula, urea dan zat-zat lain akan melewati pori glomerulus,
kecuali yang bermolekul besar seperti sel darah merah dan protein.
Hasil penyaringan (filtrat), ditampung dalam kapsul Bowman dan
disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Jadi, cairan yang berada
pada kapsul Bowman sama dengan cairan darah dikurangi sel darah
merah dan molekul protein. Dalam keadaan normal, akan diproduksi
125 cc/menit cairan filtrat dari kedua ginjal.
 GFR (glomerular filtration rate): laki2: 125ml/mnt (180 l/24 jam),
wanita: 110 ml/mnt.
Reabsorbsi tubular
 Terjadi di tubulus proksimal, selebihnya di ansa
hanle, tubulus distal, dan duktus koligentes.
Presentasi substansi yang direabsorbsi dan
diseksresi ginjal.
reabsorbsi: air: 99 %, sodium: 99,5%, glukosa
100%, urea 50%
sekresi : air: 1 %, sodium: 0,5%, glukosa 0%, urea
50% ( Sherwood, 2001)
Mekanisme Berkemih
 Mekanisme berkemih → proses
pengosongan vesika urinaria yg
terkumpul di dalam vesika urinaria.
 Sensasi keinginan untuk berkemih
terjadi ketika kandung kemih berisi ±
200 – 300 ml urine → orang dewasa,
anak-anak
50 – 200 ml.
* Jika sampai 400 ml akan dirasakan rasa
penuh yang mencolok.
 Eliminasi urine dikendalikan oleh
kontraksi sfingter uretra eksterna →
otot ini dibawah kendali volunter →
saraf medulla spinalis daerah
sakral.
 V.U teransang → ransangan saraf
melalui medulla spinalis → corteks
cerebri → muncul keinginan
berkemih → sfingter uretra eksterna
melemas → muskulus detruser
berkontraksi → mendorong urine
keluar dai kandung kemih melalui
Komposisi urin
a. Air 96 %
b. Larutan 4 %
 Organik: urea,
amoniak, kreatin, dan
urin acid
 Anorganik:
natrium/sodium,
klorida/potasium,
sulfat, magnesium,
dan fosfor.
Urine
 Warna :
Normal urine berwarna kekuning-kuningan
Obat-obatan dapat mengubah warna urine
seperti orange gelap
Warna urine merah, kuning, coklat merupakan
indikasi adanya penyakit.
 Bau :
Normal urine berbau aromatik yang
memusingkan
Bau yang merupakan indikasi adanya masalah
seperti infeksi atau mencerna obat-obatan
tertentu.
 Berat jenis :
Adalah berat atau derajat konsentrasi
bahan (zat) dibandingkan dengan suatu
volume yang sama dari yang lain seperti
air yang disuling sebagai standar.
Normal berat jenis :1.003 -1.030
 Kejernihan :
Normal urine terang dan transparan
Urine dapat menjadi keruh karena
ada mukus atau pus.
 pH :
Normal pH urine sedikit asam (4,5
– 7,5)
Urine yang telah melewati
temperatur ruangan untuk beberapa
jam dapat menjadi alkali karena
aktifitas bakteri
Vegetarian urinennya sedikit alkali.
 Protein :
Normal : molekul-molekul protein yang
besar seperti : albumin, fibrinogen,
globulin, tidak tersaring melalui ginjal ----
urine
Pada keadaan kerusakan ginjal,
molekul-molekul tersebut dapat
tersaring ---- urine
Adanya protein didalam urine ----
proteinuria, adanya albumin dalam urine
---- albuminuria.
 Darah :
Darah dalam urine dapat tampak jelas atau dapat
tidak tampak jelas.
Adanya darah dalam urine --- hematuria.
 Glukosa :
Normal : adanya sejumlah glukosa dalam urine
tidak berarti bila hanya bersifat sementara,
misalnya pada seseorang yang makan gula
banyak ---- menetap pada pasien DM
Adanya gula dalam urine ---- glukosa
 Keton :
Hasil oksidasi lemak yang berlebihan.
Faktor yg mempengaruhi kemampuan
berkemih antara lain:

1. Fungsi glomerulus, yaitu adekuatnya


produksi urin pada nefron.
2. Adanya obtruksi saluran kemih, mis:
batu ginjal, batu ureter, batu kandung
kemih, hipertrofi prostat, striktur
uretra.
3. Kemampuan otot sfingter interna dan
eksterna.
4. Destruksi saraf sensorik dari VU ke
medula spinalis. Mis: trauma pd
lumbal atau sakral.
Faktor yang mempengaruhi Eliminasi Urin.
1. Asupan cairan dan makanan
2. Pertumbuhan dan perkembangan
3. Kebiasaan dan gaya hidup
4. Stres psikologis
5. Aktivitas dan tonus otot
6. Kondisi sakit
7. Pembedahan
8. Medikasi (pengobatan)
9. Pemeriksaan diagnostik
Volume urine bervariasi
Orang dewasa ± 50 – 60 ml/jam atau ± 1400 ml/hari

No Usia Jumlah/hari

1 Hari 1 – 2 15 – 60 ml
2 Hari 3 – 10 100 - 300 ml
3 Hari 10 – 2 bulan 250 – 400 ml
4 2 bln – 1 tahun 400 – 500 ml
5 1 – 3 tahun 500 – 600 ml
6 3 – 5 tahun 600 – 700 ml
7 5 – 8 tahun 700 – 1000 ml
8 8 – 14 tahun 800 – 1400 ml
9 14 tahun – dewasa 1500 ml
10 Dewasa tua 1500 (kurang)
Masalah dalam pola berkemih
a. Perubahan eliminasi urine
1) inkontenensia urine  kondisi ketika otot
spincter eksternal tidak mengendalikan
dorongan berkemih untuk sementara atau
permanen.
2) Retensi urin  kondisi penumpukan urine
didalam kandung kemih karena kandung
kemih tidak dapat mengosongkan isinya
sehingga kandung kemih menjadi regang
(distensi).
3) Enuresis (mengompol)  peristiwa berkemih
yang tidak disadari.
Lanjutan …
b. Perubahan produksi urine
1) Poliuria (diuresis)  peningkatan
produksi urine oleh ginjal tanpa
adanya peningkatan asupan cairan.
2) Oliguria dan anuria  produksi urine
yang rendah yaitu 100-500 mL/24
jam, sedangkan anuria adalah
produksi urine yang sangat rendah
yaitu < 100 mL/24 jam.
Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan USG
2.Pemeriksaan foto rontgen
3.Pemeriksaan laboratorium urin dan
feses
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai