Berkemih
…
otak
Kortek serebral
Otot sfingter
inter nal dan Otot
eksternal detrusor
neuromotoris
Organ perkemihaan
Komposisi urine
1. Air (96%)
2. Larutan (4%)
a. Larutan organik: urea, ammonia, kreatin, dan
asam urat
b. Larutan anorganik: natrium(sodium), klorida,
kalium(potasium), sulfat, magnesium,
fosfor.natrium klorida adalah garam anorganik
paling banyak.
Karakteristik urine
Urin normal mempunyai karakteristik
1. Volume, pada orang dewasa rata-rata
urin yang dikeluarkan setiap berkemih
berkisar 250-400ml,tergantung dari
intake cairan dan kehilangan cairan.
Jika pengeluaran urin kurang dari
30ml/jam kemungkinan tidak
adekuatnya fungsi ginjal
2. Warna, urin normal warnanya kekuning-
kuningan jernih,warna lain seperti kuning
gelap,kuning coklat dapat terjadi pada
dehidrasi.obat-obatan juga dapat merubah
warna urin seperti warna merah,orange gelap.
3. Bau, bervariasi tergantung komposisi.
4. PH, sedikit asam 4.5-8,rata-rata 6.0.namun
demikian PH dipengaruhi oleh intake
makanan.
Faktor yang mempengaruhi eliminasi
urine
1. Diet dan asupan (intake)
jumlah dan tipe makanan merupakan faktor
utama yang mempengaruhi output urine.
2. Respon keinginan awal untuk berkemih
kebiasaan mengabaikan keinginan
berkemih menyebabkan urine banyak
tertahan didalam vesika urinaria sehingga
mempengaruhi ukuran vesika urinaria dan
jumlah pengeluaran urine.
3. Gaya hidup
perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan eliminasi dalam kaitanya
tersedianya fasilitas toilet.
4. Stres psikologis
meningkatnya stres dapat meningkatkan frekuensi
keinginan berkemih.
5. Tingkat aktivitas
eliminasi urine membutuhkan tonus otot vesika
urinaria yang baik untuk fungsi spingter, hilangnya
tonus otot menyebabkan kemampuan
pengontrolan berkemih menurun dan kemampuan
tonus otot didapatkan dengan beraktivitas.
6. Tingkat perkembangan
hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang
lebih memiliki mengalami kesulitan untuk
mengontrol buang air kecil, namaun dengan
bertambahnya usia kemampuan dalam
mengontrol buang air kecil meningkat.
7. Kondisi penyakit
dapat mempengaruhi produksi urine, seperti DM.
8. Sosiokultutal
budaya dapat mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan eliminasi urine, seperti adanya kultur
pada masyarakat tertentu yang melarang untuk
buang air kecil di tempat tertentu.
9. Kebiasaan seseorang
kebiasaan berkemih di toilet, akan
mengalami kesulitan untuk berkemih melalui
urinal/pot urine bila dalam keadaan sakit.
10. Tonus otot
11. Pembedahan
pembedahan dapat menurunkan filtrasi
glomerulus yang dapat menyebabkan
penurunan jumlah produksi urine karena
dampak dari pemberian obat anastesi.
12. Pengobatan
pemberian diuretik dapat meningkatkan
jumlah urine, sedangkan pemberian obat
antikolinergik dan antihipertensi dapat
menyebabkan retensi urine.
13. Pemeriksaan diagnostik
dapat mempengaruhi kebutuhan eliminasi
urine, khususnya prosedur-prosedur yang
berhubungan dengan tindakan pemeriksaan
saluran kemih yang dapat membatasi jumlah
asupan sehingga mengurangi produksi urine.
Terima Kasih………