Anggota:
Yogi Alvaredo
M. Buchori A. K.
Ignasius Tigor S.
Wirgus
Kamera Gamma
A. Kamera Gamma
Kamera gamma merupakan peralatan untuk mencitrakan distribusi radionuklida secara
static atau dinamik pemeriksaan in vivo kedokteran nuklir sehingga nantinya dapat diketahui
jumlah radionuklida yang mengendap di dalam suatu organ. Gambar 1, memperlihatkan skema
kamera gamma dan peralatan sehingga didapatkan suatu citra dalam kedokteran nuklir.
Kolimator pada kamera gamma berfungsi untuk mengarahkan radiasi sinar gamma yang masuk
ke dalam Kristal seintilasi (NaI(Tl)). Sinar yang dipancarkan di dalam Kristal berjalan ke
semua arah dan di deteksi oleh array Photo Multiplier Tube (PMT) dan kemudian diubah ke
dalam bentuk signal elektronik. System penjumlahan menggabungkan sinyal ke dalam posisi
sinyal x dan y dengan mencari centroid distribusi cahaya. Sinyal – sinyal ini harus
dinormalisasi di sirkuit rasio yang membagi mereka dengan sinyal energy. Sinyal yang diproses
lebih lanjut hanya sinyal yang masuk ke dalam rentang energy sesuai dengan energy sinar
gamma dari radionuklida yang dipilih. Akhirnya informasi posisi x dan y diproses digunakan
untuk membentuk gambar (kejadian per kejadian) dari distribusi radionuklida baik pada
tampilan analog sebagai CRT atau dalam memori digital [1].
Kolimator Parallel hole umum digunakan untuk kedokteran nuklir karena mempunyai
sensitifitas yang lebih tinggi daripada kolimatir pin hole, mempunyai field of view yang konstan
sama dengan diameter scintilasi kamera [1].
Pasien diberikan isotop dalam bentuk radiofarmaka. Pemberian radiofarmaka ini dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu gas, cair dan kapsul. Setelah itu isotop mencari daerah kelainan,
setelah ditemukan, isotop-isotop berhenti dan memancarkan radiasi sinar gamma. Sebelum
Kamera gamma dan rekonstruksi citra
sampai ke kolimator radiasi gamma melewati tulang sehingga terjadi : Efek Compton.
Pasangan ion dan efek foto listrik. Efek-efek ini menyebabkan terjadinya sinyal, hanya sinyal
primer yang dilewatkan. Radiasi tersebut diterima oleh detector,karena radiasi gamma hambur
kesegala arah maka dipasang collimator sebagai filter yang berfungsi untuk menembus sinyal-
sinyal yang searah ke PMT melewati radiasi primer [4].
mempunyai system pemfokusan (focusing). Resolusi yang terbaik adalah meletakan objek
sedekat mungkin dengan detector. Alat ini digunakan untuk objek berukuran besar.
b. converging collimator
terdiri dari selubung timah yang mempunyai lubang-lubang yang memusat dari detector ke
objek. Pancaran sinar gamma dari objek tidak pararel. Collimator ini dapat digunakan untuk
objek yang terletak pada bagian dalam tubuh. Sensitivitas kolimator akan bertambah jika jarak
kolimator ke objek diperbesar. Dua objek yang sama mempunyai kedalaman yang berbeda dan
akan diproyeksikan secara berbeda pula.
Kristal itu berada. Hamburan radiasi ini disebut back scatter yang dapat mengganggu analisa
radiasi gamma [8].
2.2.5. Photo multiplier tube
Kilatan cahaya yang dihasilkan oleh Kristal NaI adalah sangat lemah sekali intensitasnya
dan perlu dikonversikan menjadi pulsa elektronik sehingga mudah dalam analisanya. Photo
multiplier tube (PMT) adalah suatu komponen untuk mengubah atau mengkonversikan dari
kilatan cahaya menjadi arus listrik. PMT berupa tabung electron dengan beberapa elektroda.
Katoda dibuat dari bahan dengan photo sensitive yaitu apabila terkena cahaya akan
mengemisikan elektronnya, karena dynode 1 mempunyai tegangan listrik positif terhadap
katoda 300 volt, maka electron dari katoda akan dipercepat dan menumbuk dynode 1 [9].
2.2.6. Pre-amplifier
Pada umumnya pre amplifier / penguat depan berupa suatu rangkaian elektronik yang
berfungsi memperkuat sinyal output dari PMT yang mempunyai amlplitudo sangat rendah.
Semakin besar dari arus tabung pada PMT, tegangan pada anoda semakin menurun, sehingga
keluaran (output) dari PMT adalah merupakan pulsa terbalik.
Hubungan antara PMT dan penguat depan atau pre-amplifier adalah melalui kapasitor yang
decoupling selanjutnya sinyal tersebut masuk kerangkaian charge amplifier. Charge amplifier
berupa rangkaian logaritmik amplifier dengan pembalik fasa sebesar 1800. Variabel resistor R1
Kamera gamma dan rekonstruksi citra
PM ADJUST adalah berfungsi untuk memperbaiki input PMT atau dapat disebut dark current
compensator dimana adanya arus bocor pada saat PMT belum menerima cahaya. Bentuk pulsa
pada rangkaian charge amplifier mempunyai banyak distorsi sehingga pulsa yang dihasilkan
oleh PMT menjadi cacat overlapping, diakibatkan oleh rise time dari kapasitor coupling kira-
kira sebesar 30 mikrosekon dimana recovery time dari 83 kristal adalah 0,2 mikrosekon.
Kemudian untuk memperbaiki pulsa tersebut digunakan rangkaian delay line clipper.
Rangkaian ini adalah terdiri dari rangkaian induktansi pada masukan penguat diferensial (input
diferensial amplifier) dimana pada rangkaian ini noise akan ditekan pulsa output dipersempit
sehingga tidak terjadi overlapping [10].
Selanjutnya keluaran output pada rangkaian delay line clipper akan diteruskan kepada
rangkaian base line restorer. Pada rangkaian ini DC level pulsa akan dipertahankan pada 0
volt, atau offset nol harus benar-benar dijaga karena bila offset tidak nol volt akan
mempengaruhi tinggi puncak amplitudo yang merupakan tinggi energy dari isotop yang
dideteksi. Keluaran (output) rangkaian base line resistor akan diteruskan kepada rangkaian
threshold dimana rangkaian ini merupakan rangkaian operasional amplifier dimana satu
inputnya akan diberi tegangan tertentu sesuai dengan pemelihan isotop, dan pada input yang
lain merupakan pulsa dari output base line resistor. Pada rangkaian ini, pulsa dengan amplitudo
tertentu akan di filter sesuai dengan tegangan threshold yang diberikan. Selanjutnya keluaran
(output) dari threshold akan diteruskan oleh rangkaian penyangga atau buffer yang merupakan
output dari rangkaian pre amplifier secara menyeluruh [10].
radiasi sekunder dan radiasi latar atau background mempunyai tinggi pulsa yang berbeda-
beda.[10].
2.2.8. Cathode ray tube (CRT)/ Monitor
Merupakan tabung yang digunakan untuk menampilkan gambar dari hasil diagnosis,
tabung ini merupakan tabung hampa yang terdiri dari kumparan vertical dan horizontal. Tabung
ini menerima sinyal dari rangkaian penguat depan atau pre amplifier, sehingga akan diprose
sampai terbentuknya gambar atau hasil citra [10].
tampilan (display) untuk monitor, Polaroid hard copy unit dan kamera multi format
(multiformater). Film sebagai hasil akhir dari system gamma camera mempunyai bermacam-
macam kualitas juga perlu diperhitungkan untuk mendapatkan kualitas gambar yang diiginkan
[7].
Kamera gamma dan rekonstruksi citra
Referensi
[1] Gottschalk, A., Hoffer, P.B. dan Pothcen. EJ., 1979, Diagnostic Nuclear Medicine,
volume 1, Williams & Wilkins.
[2] http://www.nuclearonline.org/PI/BRACCO%20MDP%20doc.pdf
[3] Barozi R dan kartawiguna D , 2015. Radiologi kedokteran nuklir dan radioterapi.
GRAHA ILMU : Yogyakarta.
[4] T. Fukami, H. Sato, T. Lee, B. M. W. Tsui, G. A. Wright, and M. Mcdade, “Assessment
of cardiac function using myocardial perfusion imaging technique on SPECT with 99m
Tc sestamibi.”
[5] D. L. Dupuy, “Multichannel analog front-end and analog-to-digital converter ICs for
silicon photomultipliers.”