Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RESUME

MEKANISME BENTUK URIN GINJAL

DIBUAT OLEH :
NAMA : NUR ALISA
KELAS : C/2021
Nim : A1C221076

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MEGA RESKY
2021
Ginjal menjadi salah satu organ penting yang berfungsi menyaring darah. Lalu, seperti
apa struktur ginjal di dalam tubuh kita? Dan apa saja fungsinya?

Ginjal merupakan salah satu organ penting yang berfungsi menyaring darah. Setiap orang
memiliki sepasang ginjal di dalam tubuhnya. Di mana jika yang satu rusak, masih ada satu ginjal
yang berfungsi. Namun jika yang bekerja hanya satu ginjal, ini akan memperberat kerja ginjal
menyaring darah.

Ginjal terletak di sepanjang dinding otot bagian belakang dari rongga perut. Bentuknya
mirip seperti kacang dengan ukuran sekepalan tangan. Ginjal juga dilengkapi dengan ureter,
sebuah kantung kemih dan uretra yang membawa urine keluar.

Berikut ini struktur ginjal yaitu:

1. Korteks (Cortex)

Korteks merupakan bagian ginjal yang paling luar. Bagian tepi korteks ginjal dikelilingi
oleh kapsul ginjal dan jaringan lemak untuk melindungi bagian dalam ginjal.

2. Medula

Medula ini adalah jaringan ginjal yang halus dan dalam. Berisi lekung Henle serta
piramida ginjal yaitu struktur kecil yang terdapat nefron dan tubulus di dalamnya.

home
Alergi

Kesehatan Jantung

Kesehatan Pernapasan

Kanker

Urologi

Penyakit Diabetes

Kesehatan Kulit

Kesehatan Muskuloskeletal

Penyakit Kelainan Darah

Kesehatan Mata

Kesehatan THT
Kesehatan Otak dan Saraf

Penyakit Infeksi

Kesehatan Pencernaan

Kesehatan Seksual

Home

Urologi

Bagaimana Proses Pembentukan Urine pada Manusia?

Ditulis oleh Andisa Shabrina Diperbarui 13/08/2021Ditinjau secara medis oleh dr.
Patricia Lukas Goentoro

Bagaimana Proses Pembentukan Urine pada Manusia?

Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari ginjal yang
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih. Urine biasanya mengandung zat
yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh, sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni
tubuh.

Lantas, bagaimana proses pembentukan urine?

Anatomi sistem perkemihan manusia


Sistem perkemihan (urinaria/urologi) terdiri dari berbagai macam organ, mulai dari ginjal
hingga uretra, saluran tempat keluarnya kencing.

Jika satu atau beberapa dari organ tersebut mengalami masalah urologi, proses
pembentukan urine pun ikut terganggu. Kenali apa saja organ yang bekerja dalam proses
pembentukan urine di tubuh manusia.

Ginjal

Ginjal termasuk organ penting dalam pembentukan urine. Dua organ berbentuk kacang
ini terletak di bawah tulang rusuk dekat bagian tengah punggung. Ada beberapa fungsi ginjal
yang turut berkontribusi agar Anda bisa buang air kecil sebagai berikut.

Membuang limbah dan cairan berlebih dari tubuh.

Menyeimbangan kadar air dan elektrolit di tubuh.

Melepaskan hormon yang mengontrol produksi sel darah merah.

Membantu menjaga kesehatan tulang dengan mengontrol kalsium dan fosfor.

Ginjal nantinya akan mengeluarkan urea dari darah lewat unit penyaringan kecil yang
disebut nefron. Setiap nefron biasanya terdiri atas bola yang dibentuk dari kapiler darah kecil
(glomerulus) dan tabung kecil (tubulus ginjal).

Bersamaan dengan air dan limbah lainnya, urea akan membentuk urine saat melewati
nefron dan menuju tubulus ginjal.

Ureter
Ureter adalah dua tabung kecil yang bertugas membawa urine dari ginjal ke kandung
kemih. Otot-otot di dinding ureter biasanya akan terus mengencang dan mengendur agar urine
turun dari ginjal.

Jika urine kembali naik atau dibiarkan begitu saja, penyakit ginjal seperti infeksi ginjal
pun bisa terjadi. Setiap 10-15 detik, urine dalam jumlah yang sedikit akan dialirkan dari ureter ke
kandung kemih.

Kandung kemih

Kandung kemih merupakan organ berongga yang berbentuk segitiga dan berada di perut
bagian bawah. Organ ini ditahan oleh ligamen yang melekat pada organ lain dan tulang panggul.

Dinding kandung kemih juga akan mengendur dan mengencang agar urine dapat
tersimpan. Pada kandung kemih yang sehat biasanya dapat menyimpan hingga 300 – 500 ml
urine selama 2 – 5 jam.

Oleh sebab itu, penting menjaga kesehatan kandung kemih agar proses pembentukan
urine tidak terganggu dan buang air kecil Anda tetap lancar.

Uretra

Urine yang telah diproduksi oleh ginjal dan dipindahkan dari ureter dan kandung kemih
akan dikeluarkan melalui uretra. Organ saluran kencing ini bertugas menghubungkan kandung
kemih ke lubang saluran kemih pada ujung penis atau vagina.
Normalnya, uretra memiliki panjang sekitar 20 cm pada pria. Sementara itu, ukuran
uretra pada wanita mempunyai panjang berkisar 4 cm. Jalur kandung kemih dan uretra
dilengkapi cincin otot (sfingter) untuk menjaga urine agar tidak bocor.

Proses pembentukan urine

Sumber: Biology Forums

sistem kemih

Pembentukan urine biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi
(penyerapan kembali), dan augmentasi atau sekresi (pengumpulan).

Filtrasi (penyaringan)

Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap
ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine.

Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring.
Hal ini dilakukan agar tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan
menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah.

Proses penyaringan darah pun dimulai di ginjal. Darah yang mengandung zat sisa
metabolisme akan disaring karena dapat menjadi racun untuk tubuh.

Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman.
Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya agar
dapat melewati kapsul Bowman.
Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine primer termasuk urea
di dalamnya merupakan hasil dari amonia yang sudah terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati
memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.

Reabsorpsi

Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni


penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan
diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan
tubulus pengumpul.

Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di
kapiler yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu
pergerakan air dari area yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses
ini adalah urine sekunder.

Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun, hal ini tidak berlaku pada
penyandang diabetes karena glukosa berlebih akan tetap dalam filtrat.

Natrium dan ion-ion lainnya akan diserap kembali secara tidak lengkap dan tertinggal
dalam filtrat dalam jumlah yang besar.
Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak makanan, sehingga
menghasilkan konsentrasi darah yang lebih tinggi. Hormon mengatur proses transpor aktif, yaitu
ion seperti natrium dan fosfor, diserap kembali.

•Sekresi atau augmentasi

Sekresi adalah tahap terakhir dari proses pembentukan urine. Beberapa zat mengalir
langsung dari darah di sekitar tubulus distal dan tubulus pengumpul ke tubulus tersebut.

Tahapan ini juga menjadi bagian dari mekanisme tubuh untuk menjaga keseimbangan pH
asam-basa dalam tubuh. Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga melewati proses sekresi,
seperti beberapa obat. Hal ini dilakukan agar senyawa kimia dalam darah juga tetap seimbang.

Proses ini dilakukan dengan meningkatkan sekresi zat, seperti kalium dan kalsium, ketika
konsentrasinya tinggi. Selain itu, penyerapan kembali (reabsorpsi) juga ditingkatkan dan
mengurangi sekresi ketika konsentrasinya rendah.

Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah ginjal yang
disebut panggul, di mana ia mengalir ke ureter dan kemudian tersimpan di kandung kemih.
Selanjutnya, urine mengalir ke uretra dan akan keluar saat buang air kecil.

Zat yang terkandung dalam urine

warna urine
Setelah mengenal tahapan pembentukan urine, Anda mungkin ingin mengenali zat-zat
apa saja yang terkandung dalam urine. Pasalnya, ketika darah melewati ginjal, air dan senyawa
lainnya, seperti protein dan glukosa akan kembali ke darah.

Sementara itu, limbah dan cairan berlebih akan dibuang. Alhasil, proses ini menghasilkan
urine yang terdiri dari beberapa zat, yaitu:

air,

urea, limbah yang terbentuk saat protein dipecah,

urochrome, darah berpigmen yang membuat warna kuning pada urine,

garam,

kreatinin,

amonia, dan

senyawa lain yang dihasilkan empedu dari hati.

Maka dari itu, urine yang normal biasanya berwarna kuning jernih.

Ciri-ciri Urine yang Normal Menurut Warna, Bau, dan Jumlahnya

Tips menjaga kesehatan sistem kemih

senam kegel

Proses pembentukan urine tidak akan berjalan dengan lancar jika salah satu atau beberapa
organ yang berkaitan mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk menjaga
kesehatan sistem kemih mereka dengan cara-cara berikut ini.
-Penuhi kebutuhan cairan harian Anda dengan minum 8 gelas air per hari.

-Jalani pola makan sehat, seperti perbanyak protein tanpa lemak.

-Rutin berolahraga, terutama melakukan senam Kegel untuk mengencangkan otot


panggul.

-Tidak menahan kencing untuk mencegah risiko infeksi saluran kemih.

-Buang air kecil setelah berhubungan seks untuk membuang bakteri di uretra.

•Fungsi medula ginjal ini dapat mengangkut cairan ke ginjal yang kemudian bergerak menjauh
dari nefron menuju bagian yang mengumpulkan dan mengangkut keluarnya urine dari ginjal.

3. Pelvis Ginjal

Pelvis ginjal atau renal pelvis berbentuk corong di bagian paling dalam ginjal. Pelvis
ginjal berfungsi sebagai jalur untuk jalannya cairan dalam perjalanan ke kandung kemih.

Lubang-lubang kecil yang terletak di bagian dalam ginjal disebut hilum. Di dalam pelvis
ginjal terdapat arteri yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke ginjal untuk proses
filtrasi. Sedangkan vena ginjal membawa darah yang disaring dari ginjal kembali ke jantung.

Anda mungkin juga menyukai