Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KANKER OVARIUM

Dosen Pengampuh : ayu lestari S.Kp.M.Kep.

Mata Kuliah : keperawatan kesehatan reproduksi

Oleh :

NURCAYA KALEAN

A1C221075

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat
kehendaknya saya diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga dapat
mengerjakan tugas makalah yang berjudul “KANKER OVARIUM” ini pada
waktunya. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas pada mata kuliah “KEPERAWATAN KESEHATAN REPRODUKSI”

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menjadikan makalah ini lebih sempurna.

Makassar, 11 april 2023

Nurcaya kalean

2
DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
Latar Belakang...............................................................................................................4
2. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
A. Pengertian kanker ovarium.....................................................................................6
B. Etiologi Kanker Ovarium.......................................................................................6
C. Manifestasi klinik...................................................................................................7
E. Komplikasi kanker ovarium...................................................................................9
F. Pemeriksaan penunjang – diagnosa........................................................................9
Penataksanann [nonfarmakologi dan farmakologi]......................................................10
G. imlikasi terapi keperawatan kanker ovarium.......................................................10
DAFTAR PUTAKA……………………………………………………………11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling mematikan di


bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.000 wanita didiagnosa dengan
kanker ovarium di seluruh dunia dan 125.000 meninggal karena penyakit
ini. Kanker ovarium merupakan penyebab utama kematian wanita karena
kanker dan merupakan penyebab kelima kematian karena kanker di
Amerika Serikat (AS). Satu diantara 78 wanita di AS (1.3%) diperkirakan
akan mengalami kanker ovarium selama hidupnya. Delapan puluh persen
dari 14.000 kasus kanker ovarium di Amerika Serikat yang terdiagnosis
pertahunnya berasal dari sel epitel (Gubbels, 2010).
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
adalah :
1. Pengertian kanker ovarium
2. Etiologi kanker ovarium
3. Manifestasi klinik kanker ovarium
4. Patofisiologi kanker ovarium
5. Komplikasi kanker ovarium
6. Pemeriksaan penunjang – diagnose kanker ovarium
7. Penatalaksaan [nonmarfamakologi dan farmakologi] kanker ovarium
8. Imlikasi terapi kanker ovarium dalam keperawatan

2. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan adalah :


1. Untuk mengetahui pengertian kanker ovarium
2. Untuk mengetahui etiologi kanker ovarium

4
3. Untuk mengetahui manifestasi klinik kanker ovarium
4. Untuk mengetahui patofisiologi kanker ovarium
5. Untuk mengetahui komplikasi kanker ovarium
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang – diagnose kanker ovarium
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan [nonfarmakologi dan
farmakakologi] kanker ovarium
8. Untuk mengetahui imlikasi terapi kanker ovarium dalam keperawatan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kanker ovarium

Kanker ovarium adalah sebuah penyakit sel tumor ganas yang


berada didalam ovarium wanita dan merupakan salah satu tumor yang
paling sering ditemukan pada organ reproduksi wanita. Dikarenakan
jaringan di dalam ovarium dan kompleksitas fungsi endokrin dan sulit
mendeteksi apakah tumor tersebut jinak atau ganas. Saat pasien datang
dengan keluhan, diagnosis mayoritas sel kanker sudah menyebar ke organ
disekitarnya. Menurut Schorge et al., (2008) tumor ovarium terbagi atas
tiga kelompok berdasarkan struktur anatomi dari mana tumor itu berasal,
yaitu tumor epitelial ovarium, tumor germ sel, tumor sex cord-stromal.
Kanker ovarium ganas terdiri dari 90 – 95 % kanker epitelial ovarium, dan
selebihnya 5 – 10 % terdiri dari tumor germ sel dan tumor sex cord-
stroma.

B. Etiologi Kanker Ovarium

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Menurut


(Manuaba, 2013) faktor resiko terjadinya kanker ovarium sebagai berikut:
1. Menstruasi dini Jika seorang wanita mengalami haid sejak usia
dini maka akan memiliki resiko tinggi terkena kanker ovarium
2. Faktor usia Wanita usia lebih dari 45 tahun lebih rentan terkena
kanker ovarium.
3. Faktor reproduksi

6
1) Meningkatnya siklus ovulatori berhubungan dengan
tingginya risiko menderita kanker ovarium karena tidak
sempurnanya perbaikan epitel ovarium.
2) Induksi ovulasi dengan menggunakan chomiphene sitrat
meningkatkan resiko dua sampai tiga kali.
3) Kondisi yang dapat menurunkan frekuensi ovulasi dapat
mengurangi risiko terjadinya kanker.
4) 4) Pemakaian pil KB menurunkan resiko hingga 50% jika
dikonsumsi selama 5 tahun lebih.
4. Wanita mandul atau tidak bisa hamil Wanita yang belum pernah
hamil akan memiliki resiko tinggi terkena kanker ovarium.
5. Faktor genetic
1) Sebesar 5% sampai dengan 10% adalah herediter.
2) Angka resiko terbesar 5% pada penderita satu
saudara dan meningkat menjadi 7% bila memiliki
dua saudara yang menderita kanker ovarium.

6. Makanan Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak


hewani yang dapat
meningkatkan risiko terkena kanker ovarium.
7. Obesitas Wanita yang mengalami obesitas (kegemukan) memiliki
resiko tinggi terkena kanker ovarium.

C. Manifestasi klinik

Menurut (Prawiroharjo, 2014), tanda dan gejala pada kanker


ovarium seperti, perut membesar/merasa adanya tekanan, dyspareunia,
berat badan meningkat karena adanya massa/asites, peningkatan lingkar
abdomen, tekanan panggul, kembung, nyeri punggung, konstipasi, nyeri
abdomen, urgensi kemih, dyspepsia, perdarahan abnormal, flatulens.
peningkatan ukuran pinggang, nyeri tungkai, nyeri panggul.

7
D. Patofisiologi kanker ovarium
Menurut (Dewi, 2017) penyebab pasti kanker ovarium tidak
diketahui namunnmultifaktoral. Resiko berkembangnya kanker ovarium
berkaitan dengan factor lingkungan, reproduksi dan genetik. Faktorfaktor
lingkungan yang berkaitan dengan dengan kanker ovarium epitel terus
menjadi subjek perdebatan dan penelitian. Insiden tertinggi terjadi di
industri barat. Kebiasaan makan, minum kopi, dan merokok, dan
penggunaan bedak talek pada daerah vagina, semua itu dianggap mungkin
menyebabkan kanker. Penggunaan kontrasepsi oral tidak meningkatkan
resiko dan mungkin dapat mencegah. Terapi penggantian estrogen
pascamenopause untuk 10 tahun atau lebih berkaitan dengan peningkatan
kematian akibat kanker ovarium. Gen- gen supresor tumor seperti BRCA1
dan BRCA-2 telah memperlihatkan peranan penting pada beberapa
keluarga. Kanker ovarium herediter yang dominan autosomal dengan
variasi penetrasi telah ditunjukkan dalam keluarga yang terdapat penderita
kanker ovarium. Bila yang menderita kanker ovarium, seorang perempuan
memiliki 50% kesempatan untuk menderita kanker ovarium. Kanker
ovarium dikelompokkan dalam 3 kategori besar : 1. Tumor- tumor
epiteliel, 2. Tumor stroma gonad, dan 3. Tumor-tumor sel germinal.
Keganasan epiteliel yang paling sering adalah adenoma karsinoma serosa.
Kebanyakan neoplasma epiteliel mulai berkembang dari permukaan
epitelium, atau serosa ovarium. Kanker ovarium bermetastasis dengan
invasi langsung struktur yang berdekatan dengan abdomen dan pelvis. Sel-
sel ini mengikuti sirkulasi alami cairan perinetoneal sehingga implantasi
dan pertumbuhan. Keganasan selanjutnya dapat timbul pada semua
permukaan intraperitoneal. Limfasik yang disalurkan ke ovarium juga
merupakan jalur untuk penyebaran sel-sel ganas. Semua kelenjer pada
pelvis dan kavum abdominal pada akhirnya akan terkena. Penyebaran awal
kanker ovarium dengan jalur intraperitoneal dan limfatik muncul tanpa
gejala atau tanda spesifik. Gejala tidak pasti akan muncul seiring dengan
waktu adalah perasaan berat pada pelvis, sering berkemih, dan disuria, dan

8
perubahan gastrointestinal, seperti rasa penuh, mual, tidak enak pada perut,
cepat kenyang, dan konstipasi.pada beberapa perempuan dapat terjadi
perdarahan abnormal vagina sekunder akibat hiperplasia endometrium bila
tumor menghasilkan estrogen, beberapa tumor menghasilkan testosteron
dan menyebabkan virilisasi. Gejalagejala keadaan akut pada abdomen
dapat timbul mendadak bila terdapat perdarahan dalam tumor, ruptur, atau
torsi ovarium.

E. Komplikasi kanker ovarium

Kanker ovarium dapat menyebabkan komplikasi seperti kelemahan


atau fatigue, mual, muntah, konstipasi, edema pedal hingga anemia. Pada
kondisi kanker ovarium dengan metastasis atau stadium lanjut yang tidak
mendapatkan terapi, pasien dapat mengalami asites, obstruksi saluran
cerna, gangguan nutrisi, efusi pleura, dan obstruksi kandung kemih.
Potensi komplikasi akibat kemoterapi mencakup neurotoksisitas, toksisitas
pada saluran cerna, toksisitas renal, toksisitas metabolik, anemia, alopesia,
atralgia, myalgia, edema perifer, trombositopenia, dan granulositopenia.
Komplikasi akibat pembedahan mencakup infeksi, thromboemboli,
perdarahan, hingga kematian.

F. Pemeriksaan penunjang – diagnosa

Metode awal yang dilakukan untuk mendeteksi kanker ovarium adalah


USG perut Setelah itu, dokter dapat melakukan CT scan atau MRI. Pada
pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sampel jaringan ovarium untuk
diteliti di laboratorium. Pemeriksaan ini dapat menentukan apakah pasien
menderita kanker ovarium atau tidak.

– diagnose

kista ovarium, endometriosis, dan kanker kolon.

9
Penataksanann [nonfarmakologi dan farmakologi]

- farmakologi
Pemberian terapi farmakologi pada pasien dengan kista ovarium umumnya
hanya untuk tujuan suportif seperti mengurangi rasa nyeri. Obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti diklofenak dan ibuprofen, dapat
diberikan untuk menangani nyeri intensitas ringan-sedang. Analgesik
narkotik, seperti morfin atau oksikodon, dapat diberikan untuk menangani
nyeri intensitas sedang-berat

G. imlikasi terapi keperawatan kanker ovarium

kemoterapi. Kemoterapi adalah pengobatan kanker ovarium


dengan menggunakan obat-obatan yang bisa dilakukan sebelum atau
sesudah operasi. Dengan kemoterapi, penyebaran kanker (metastasis) bisa
dihentikan, tumor juga bisa dikecilkan ukurannya sehingga membuat
operasi jadi lebih mudah.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Schorge John O (2008). Epithelial Ovarian Cancer. Dalam: Hoffman


Barbara L ,
Schorge John O. Schaffer Joseph I, Halvorson Lisa M, Bradshaw Karen D,
Cunningham F. Gary (ed.II). Williams Gynecology. China: The McGraw-
Hill Companies,Inc,pp: 853-78.

2. Manuaba, I. (2013). Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga


berencana.

3. Green AE. Ovarian Cancer. Medscape, 2022. https

4. Arora T, Mullangi S, Lekkala MR. Ovarian Cancer. NCBI. StatPearls.


2022
https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/kanker-
ovarium/diagnosis
5. Green AE. Ovarian Cancer. Medscape, 2022.
https://emedicine.medscape.com/article/255771-overview

6.  National Comprehensive Cancer Network (NCCN). Clinical Practice


Guidelines in Oncology: Ovarian Cancer, Version 2.2020. 2021.
https://jnccn.org/view/journals/jnccn/19/2/articlep191.xml?
ArticleBodyColorStyles=inline%20pdf

7. https://hellosehat.com/kanker/kanker-ovarium/pengobatan-kanker-
ovarium/

11
12

Anda mungkin juga menyukai