DISUSUN OLEH:
Nama : Puput Ernanda
Nim : 113063C1121048
DOSEN PENGAMPU:
NA. Selly Kresna Dewi, M.Kep, Sp.Kep, Mat
B. EPIDEMIOLOGI
C. ETIOLOGI
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Menurut Manuaba ( 2013 ). Akan
tetapi banyak teori yang menjelaskan etiologi kanker ovarium, diantaranya :
6). Makanan
Terlalu bnayak mengkonsumsi makanan berlemak hewani yang dapat meningkatkan
resiko terkana kanker ovarium.
7). Obesitas
Wanita yang mengalami obesitas ( kegemukan ) memliki resiko tinggi terkena kanker
ovarium.
Terdapat beberpa factor resiko kanker ovarium yang perlu di waspadai, yaitu :
Kebiasaan merokok
Lanjut usia
Terapi hormone pasca-menopause
Memiliki keluarga kandung dengan riwayat kanker ovarium atau kanker payudara
Mengidap obesitas, endometriosis, atau sindrom lynch
Menstruasi pertam aterjadi padaa usia muda, yaitu di bawah 12 tahun
Belum pernah hamil
D. MANIFESTASI KLINIS
Kanker ovarium umumnya tidak menimbulkan gejala tertentu pada stadium awal. Penykit
ini sering kali baru terdetekdi Ketika sudah memasuki stadium lanjut atau telah menyebar ke
bagian tubuh lain.beberapa gejala kanker ovarium diantaranya :
1. Perut membesar
2. Nyeri perut
3. Penurunan berat badan tanpa alasan jelas
4. Mual
5. Nyeri saat berhubungan seksual
6. Perut terasa kembung
7. Meningkatnya frekuensi buang air kecil
8. Haid tidak teratur
9. Rasa tidak nyaman pada abdomen
10. Nyeri panggul
11. Adanya perdarahan pada vagina
Stadium 1: kanker hanya ada pada ovarium, baik salah satu maupun kedua ovarium,
dan belum menyebar ke organ lain.
Stadium 2: Kanker sudah menyebar ke jaringan dalam rongga panggul atau rahim.
Stadium 3: Kanker telah menyebar ke lapisan perut, permukaan usus, hingga kelenjar
getah bening di panggul atau perut.
Stadium 4: Stadium keempat menandakan bahwa kanker telah menyebar ke beberapa
organ tubuh lainnya yang jauh dari ovarium. Contohnya seperti paru-paru
atau bahkan otak pengidap kanker ovarium.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes darah
Tes darah bertujuan untuk mendeteksi protein CA-125, yang merupakan penanda
adanya kanker.
Pemindaian
Metode awal yang dilakukan untuk mendeteksi kanker ovarium adalah USG perut.
Setelah itu, dokter dapat melakukan CT scan atau MRI.
Biopsi
Pada pemeriksaaan ini, dokter akan mengambil sampel jaringan ovarium untuk di
teliti di labolatorium. Peeriksaan ini dapat menentukan apakah pasien menderita kanker
ovarium atau tidak.
F. PATOFISIOLOGI
Menurut ( Dewi, 2017 ) penyebab pasti kanker ovarium tidak diketahui pasti namun multi
faktoral. Resiko berkembangnya kanker ovarium berkaitan dengan factor lingkungan,
reproduksi dan genetic. Factor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan kanker ovarium
epitel terus menjadi subjek perdebatan dan penelitian. Kebiasaan makan , minum kopi dan
merokok dan penggunaan bedak talek di daerah vagina, semua itu dianggap menjadi pemicu
kanker. Penyebaran awal kanker ovarium dengan jalur intraperitoneal dan limfatik muncul
tanpa gejala atau tanda spesifik. Gejala tidak pasti akan mencul seiring dengan waktu adalah
perasaan berat pada pelvis, sering berkemih, dan disuria, dan perubahan gastrointestinal,
seperti rasa penuh, mual, rasa tidak nyaman pada perut, cepat kenyang , dan konstipasi, pada
beberapa Wanita dapat terjadi perdarahan abnormal vagina sekunder akibat hyperplasia
endometrium bila tumor menghasilkan estrogen, beberapa tumor menghasilakn testosterone
dan menyebabkan virilisasi. Gejala-gejala keadaan akut akut pada abdomen daoat timbul
mendadak bila terdapat perdarahan dalam tumor, rupture, atau torsi ovarium.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah penggunaan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-
sel kanker. Radioterapi umumnya dilakukan pada pasien kanker ovarium stadium
awal setelah operasi. Meski begitu, radioterapi juga dapat dilakukan pada pasien
kanker ovarium stadium akhir. Tujuannya adalah untuk membunuh sel kanker
yang sudah menyebar ke jaringan tubuh lain.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
Prosedur ini bisa dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran kanker
sehingga lebih mudah diangkat, atau setelah operasi untuk membunuh sel-sel
kanker yang masih tersisa.
Selain itu hal penting yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker ovarium, adalah
sebagai berikut :
1. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
2. Rutin berolahraga
3. Menghindari stress berlebihan
4. Menjaga pola hidup sehat, tidak merokok
5. Kehamilan dan menyusui
6. Enggunaan pil kontrasepsi oral pil KB
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan Umum
Untuk bahan pembelajaran mengenai kanker ovarium yang merupakan tumor
ganas mematikan dan sulit untuk detejsi dini.
b. Tujuan khusus
Untuk memahami mengenai penyakit kanker ovarium
Untuk mempelajari dan memahami mengenai kanker ovarium
BAB 2
STUDI KASUS
A. Skenario Kasus
Seorang wanita Ny. N berusia 45 tahun , datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri
abdomen dan perut terasa begah/kembung kadang merasa mual, serta mengeluh sering buang
air kecil dan sakit saat berhubungan intim dengan suami. Juga ada pendarahan keluar dari
vagina yang tidak wajar. Pasien mengatakan bahwa berat badannya turun drastic dan nafsu
makan hilang . Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga, tidak punya kebiasaan merokok.
Saat di tanyakan mengenai Riwayat kesehtan pasien mengatakan bahwa saudara kandungnya
pernah ada Riwayat kanker.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anemia ringan, BB 85 kg vital sign dalam batas
normal. Pada pemeriksaan USG didapatakn pembesaran ovariumyamg tidak normal dan di
temukan massa pada kedua ovarium intraperitoneal. Dengan tanda dan gejala serta hasil
pemeriksaan fisik maka di curigai pasien mengalami kanker ovarium.
B. Hasil Pengkajian
Nama : Ny. N
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Jenis kelamin : Perempuan
Keluhan Utama : Nyeri abdomen dan perut terasa begah/kembung kadang merasa
Mual , serta mengeluh sering buang air kecil dan sakit saat
Berhubungan intim. Berat badan turun drastic dan nafssu makan
Hilang. Ada pendarah tidak wajar yang keluar dari vagina.
Riwayat kesehatan : Saudara kanduung pasien mempunyai Riwayat kanker
C. Pathway Kasus
Faktor Genetik
Faktor lingkungan Faktor Endokrin
dan Gaya hidup Nulipara, memiliki riwayat
Terapi Pengganti
Kebiasaan makan , keluarga kanker ovarium,
astrogen ( ERT )
minum, merokok payudara dan uterus, mutase
gen BRCA1 atau BRCA2,
menopause terlambat
Gangguan proliferasi
Maligna tumor
Ca Ovarium
ansietas
Nafsu makan
Sering kencing,
Defisit volume konstipasi
Malnutrisi
cairan
Gangguan pola
Gangguan eliminasi
nutrisi kurang
dari kebutuhan
D. Analisa Data
E. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
2. Defisit volume cairan
3. Gangguan pola eliminasi
4. Anemia
5. Ansietas
BAB 3
PENUTUP
A. DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta
PPNI ( 2018 ), Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakrta : DPP PPNI.