DI SUSUN OLEH :
NIM : 2215901006
UNIVERSITAS PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
RIAU
TA.2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kanker serviks, kanker payudara, kanker kolon rektum, kanker paru dan
kanker ovarium. Kanker ovarium adalah tumor ganas yang berasal dari
ovarium dengan berbagai tipe histologi yang dapat mengenai semua umur.
(Purwoko, 2018).
Cancer Society (2018), kanker ovarium mnempati urutan ke-5 dari seluruh
wanita akibat kanker ovarium di dunia tahun 2018 sekitar 5% dari semua
47.689 atau sebanyak 5,2% dari seluruh usia pada wanita (IARC, 2016).
Pada tahun 2018 ditemukan 295.414 kasus baru dengan angka keatian
Timur lebih tinggi dibandingkan dengan Eropa Timur dan tengah yaitu
kurang dari 12 wanita tiap 100.000 penduduk. Insidennya meningkat
63 tahun dan 70% di antaranya adalah stadium lanjut (Gibbs RS, Karlan
ovarium dengan jumlah sekitar 7007 kasus dari 92.200 tota kematian
tahun 2017-2018 terdapat 627 kasus kanker ovarium dari 4.081 kasus
Rian P.A., 2018). Dampak dari kannker ovarium pada stadium awa tidak
dapat diketahi pada diri wanita karena perubahan awal biasanya hanya
mengalami keputihan yang dianggap hal biasa. Pada stadium lanjut yaitu
sadium II-IV akan mengalami perubahan pada tubuh karena sudah
dan paru-paru, sehingga akan menyebabkan asites, efusi pleura, nyeri ulu
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
dengan berbagai histologi yang menyerang pada semua umur. Tumor sel
sedangkan tumor sel epitel lebih banyak pada wanita usia >50 tahun
ovarium, kanker ovarium terdiri dari sel yang terus tumbuh dan sel ini
sex cord stromal tumors, germ cell tumor, dan epithelial ovarium cacer
dideteksi ketika sudah parah. Tidak ada tes screening awal yang terbukti
untuk kanker ovarium. Tidak ada tanda-tanda awal yang pasti. Beberapa
(Digiulio, 2014).
B. Etiologi
negara industri.
2. Faktor Reproduksi :
lansung struktur yang berdekatan dengan abdomen dan pelvis. Sel-sel ini
jalur untuk penyebaran sel-sel ganas. Semua kelenjer pada pelvis dan
limfatik muncul tanpa gejala atau tanda spesifik. Gejala tidak pasti akan
muncul seiring dengan waktu adalah perasaan berat pada pelvis sering
mual, tidak enak pada perut, cepat kenyang dan konstipasi pada beberapa
1. Tumor-tumor Epiteliel
adenomakarsinoma serosa.
jarang ditemukan
3. Tumor-tumor Germinal
sebagai berikut :
1. Stadium I : Tumor terbatas pada ovarium
tumor pada permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan
tumor pada permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan
c. Ic : tumor terbatas pada satu atau dua ovarium dengan satu dari
luar kapsul, sel kanker positif pada cairan asites atau bilasan
peritoneum
ke pelvis
a. II a : perluasan dan implan ke uterus atau tuba falopi tidak ada sel
c. IIc : tumor pada stadium IIa/IIb dengan sel kanker positif pada
1. Stadium awal
a. Gangguan haid
pertumbuhan rambut)
2. Stadium lanjut
a. Asites
b. Penyebran ke omentum
c. Perut membuncit
g. Sesak nafas
h. Dyspepsia
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
menjalani pengobatan.
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama : Ny. R
Usia : 63 Tahun
Agama : Islam
Suku :-
RM : 01116793
B. Anamnesis
- Siklus :
- Lama :
- Kawin : 1 kali
- Lama :
110/80mmHg
: -N : 80x/menit
: -RR : 20x/menit
:-S : 36 oC
: wheezing (-/-)
: Palpasi :
Pemeriksaan Penunjang : - Hb :
: - RBC :
: - WBC :
: - PLT :
: - HCT :
: - HbSAg :
: - Urea :
: - Creatinine :
: - SGOPT :
: - SGPT :
: - RBC :
: - WBC :
: - PLT :
: - HCT :
rahim
: - USG onkologi
BAB IV
PEMBAHASAN
genetalia wanita. Kanker ovarium sangat sukar terdiagnosa pada stadium awal,
sehingga sebagian besar kasus baru ditemukan pada stadium yang lebih lanjut.
Kanker ovarium jarang terjadi pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun,
sebagian besar terjadi pada wanita umur 40-65 tahun, namun pada beberapa kasus
kanker ovarium juga dapat ditemukan pada umur relative muda yakni 20-30
tahun.
Pada laporan kasus berikut diajukan kasus seorang wanita 63 tahun dengan
diagnosis suspect ca ovarium. Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti ca
Pada pemeriksaan fisik didapatkan status vital yang baik, yang berarti
dengan teori-teori Incessant ovulation yang dikemukakan oleh Fatala (1972) yang
ovulasi yang terus menerus serta adanya trauma berulang pada ovarium selama
proses ovulasi, mengakibatkan epitel ovarium mudah terpajan atau terpapar oleh
abnormalitas genetik. Kerusakan sel epitel ovarium pada waktu terjadinya ovulasi
proses pemulihan ini akan terganggu sehingga dapat terjadi perubahan ke arah
keganasan.
pasien ini dilakukan konsul anastesi dan penyakit dalam untuk mengevaluasi
Rasiji, I. Epidemiologi Kanker pada wanita. 1 sted Sagung Seto. Jakarta. 2010.
Indonesia. 2009.
Prawirohardjo. 2011.