Anda di halaman 1dari 4

DISTRIBUSI PANAS ATAU KALOR DALAM TUBUH

Dalam suatu benda yang memiliki gradien temperatur maka akan terjadi perpindahan energi
atau perambatan panas dari bagian yang bertemperatur tinggi ke bagian yang bertemperatur
rendah. Proses perambatan panas tersebut dapat diperlihatkan oleh distribusi temperaturnya.
Perhitungan distribusi temperatur melibatkan persamaan diferensial parsial. Bentuk model
matematis perambatan panas adalah persamaan parabolik. Persamaan panas 1D ini didekati
dengan menggunakan metode Crank Nicholson serta penyelesaian Gauss-Seidel. Hasil
menunjukkan bahwa terjadi perambatan panas menuju bagian tengah benda karena ujung-
ujung benda dipertahankan bertemperatur 00C dan temperatur menurun sebagai fungsi waktu
karena terjadi perpindahan panas ke bagian lain.

Keseimbangan antara Perolehan dan Pengeluaran Panas Tubuh

Produksi panas merupakan suatu fungsi metabolisme energi. Dalam keadaanistirahat kira-kira


56% dari panas basal dihasilkan oleh organ-organ dalam dan hanyakira-kira18% yang
dihasilkan oleh otot dan kulit. Pada waktu pengerahan tenaga,
terjadi peningkatan produksi panas akibat peningkatan aktivitas otot sebanyak 90%. Agarsuh
u tubuh tetap konstan, panas harus dihilangkan ke lingkungan dengan laju yang samadengan
yang dihasilkan. Kegagalan mengontrol suhu tubuh dapat menyebabkanserangkaian
perubahan fisiologis. Sebagai contoh, suhu tubuh di bawah 360C atau diatas 400C dapat
menyebabkan disorientasi, sedangkan suhu di atas 420 C menyebabkansawan dan kerusakan
sel yang permanen. Oleh karena itu, ketika kondisi lingkunganmeningkat di atas atau turun di
bawah “ideal” tubuh harus mengontrol perolehan atau pembuangan panas untuk
mempertahankan homeostasis.Mekanisme menghilangkan panas pada umumnya
adalah pengaturan fisika olehkarena melibatkan kerja fisik sedangkan mekanisme perolehan
panas banyak melibatkanmekanisme kimiawi. Pertukaran energi panas antara hewan dan
lingkungan tergantung pada nutrisi, metabolisme dan mekanisme fisika.

Adapun Mekanisme pengaturan Suhu yaitu :

Kulit → Reseptor perifer→ hipotalamus (posterior dan anterior) → Preoptika hypotalamus→


Nervus eferent→ kehilangan/pembentukan panas.

Mekanisme Pertukaran panas dengan lingkungan meliputi 4 proses yaitu:

1. Radiasi

Apabila kita merasakan panas matahari maka itu adalah karena radiasi


sinarmatahari. Radiasi (elektromagnetik) dipancarkan dari permukaan yang suhunya lebih
tinggi dan diabsorbsi oleh bagian lain yang suhunya
lebih rendah. Perbedaansuhu yang cukup besar menyebabkan banyak panas
yang hilang melalui radiasi.Panas tubuh kita juga hilang dengan cara yang sama meskipun
dalam jumlah yang kecil. Lebih dari 50% panas yang hilang dalam ruangan diakibatkan oleh
radiasi dan jumlah sesungguhnya bervariasi sesuai dengan suhu tubuh dan suhu kulit
2. Konduksi

Merupakan perpindahan langsung energi melalui kontak fisik. Sebagai contoh


ketikakita duduk di kursi plastik yang dingin maka panas yang berasal dari tubuh
kitadipindahkan ke kursi sampai akhirnya terjadi keseimbangan.

3. Konveksi

Merupakan hasil kehilangan panas secara konduksi ke udara yang


melapisi permukaan tubuh. Udara panas timbul oleh karena lebih ringan dari udara dingin.
Seiring tubuh kita memindahkan panas ke udara berikutnya maka udara panas bergerak
menjauh dari permukaan kulit. Udara dingin yang menggantikannya, padaakhirnya menjadi
panas dan pola ini terjadi berulang-ulang. Jumlah konveksi kira-kira 15% dari panas tubuh
yang hilang dalam ruangan.

4. Evaporasi

Evaporasi merupakan perubahan dari fase cair ke uap air. Evaporasi memerlukanenergi


dalam jumlah yang besar, kira-kira 0.58 kal per gram air yang dievaporasikan.Oleh karena
itu, maka mekanisme ini digunakan oleh hewan homeotermis/manusiauntuk mendinginkan
tubuhnya. Evaporasi juga berlangsung di permukaan respitatorisdan organ-organ lain
termasuk kulit. Laju evaporasi yang berlangsung di kulit sangat bervariasi.Setiap jam kira-
kira 20-25 ml air melintasi epithelium dan
dievaporasikan melalui permukaan alveolar dan permukaan kulit. Kehilangan air insensibel i
ni relatifkonstan. Pada saat istirahat, jumlahnya kira-kira 20% dari rata-rata kehilangan
panastubuh dalam ruangan. Kelenjar keringat bertanggung jawab terhadap perspirasisensibel
yang mencapai kira-kira 2– 4 L per jam dalam keadaan aktivitas yang hebat.Evaporasi
berlangsung hanya apabila udara tidak jenuh dengan uap air.

Mekanisme penghilangan panas

Perolehan dan penghilangan panas melibatkan aktivitas berbagai sistemyang dikoordinasi


oleh pusat kehilangan panas (heat-loss centre) dan pusat perolehan panas (heat-
gain centre) pada area preoptik hipotalamus anterior.

Apabila suhu di nukleus preoptik melebihi set point maka pusat kehilangan panas
dirangsang sehingga menghasilkan 3 pengaruh utama yaitu:

1. Penghambatan pusat vasomotorik yang menyebabkan vasodilatasi peripheraldan darah


yang panas mengalir ke permukan tubuh. Kulit menjadi berwarnakemerah-merahan, suhu
kulit meningkat dan peningkatan kehilangan panasmelalui konduksi dan konveksi.

2. Perangsangan saraf simpatis untuk meningkatkan sekresi kelenjar keringat seiring


dengan meningkatnya aliran darah ke kulit. Perspirasi mengalirmelintasi permukaan
tubuh dan meningkatkan kehilangan panas melaluievaporasi. Apabila evaporasi
lengkap maka sekresi maksimal dapat memindahkan 2320 kal/jam.
 

3. Rangsangan terhadap pusat respirasi sehingga meningkatkan


kedalamanrespirasi. Sering seseorang melakukan respirasi dengan mulut terbukadaripada
melalui hidung untuk meningkatkan evaporasi melalui paru paru.

Mekanisme perolehan panas

Pembentukan panas (heat production) dalam tubuh manusia


bergantung pada tingkat metabolisme yang
terjadi dalam jaringan tubuh tersebut. Hal inidipengaruhi oleh:

 1.Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR), terutama terkaitdengan sekresi
hormon tiroid.

 2.Aktivitas otot, terjadi penggunaan energi menjadi kerja dan menghasilkan panas.

 3.Termogenesis menggigil (shivering thermogenesis); aktivitas otot yangmerupakan upaya


tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh selamaterpapar dingin.

 4.Termogenesis tak-menggigil (non-shivering thermogenesis) Hal ini terjadi pada bayi baru


lahir.

  Sumber energi pembentukan panas ini ialah brown fat. Pada bayi barulahir, brown fat
ditemukan pada skapula, aksila, dan area ginjal. Brown fat berbeda dengan lemak biasa,
ukurannya lebih kecil, mengandung lebih banyakmitokondria, banyak dipersarafi saraf
simpatis, dan kaya dengan suplai darah.Stimulasi saraf simpatis oleh suhu dingin akan
meningkatkan konsentrasicAMP di sel brown fat, yang kemudian akan mengativasi
fosforilasi oksidatifdi mitokondria melalui lipolisis. Hasil dari fosforilasi oksidatif
ialahterbentuknya panas yang kemudian akan dibawa dengan cepat oleh vena yang juga
banyak terdapat di sel brown fat. Brown fat ini merupakan sumber utamadiet-induced
thermogenesis.

Fungsi pusat perolehan panas di otak adalah untuk mencegah hipotermiaatau


suhu tubuh turun di bawah normal. Apabila suhu pada nukleus preoptikturun di bawah
tingkat yang dapat diterima maka pusat kehilangan panas dihambat dan pusat perolehan
panas diaktifkan.Mekanisme untuk memperoleh panas dapat dibagi dalam 2 kategori
besar yaitu:

a.Shivering thermogenesis (Menggigil)

Pada shivering thermogenesis terjadi peningkatan secara perlahan-lahantonus otot


sehingga meningkatkan konsumsi energi otot skelet di
seluruh bagian tubuh. Dengan demikian, lebih banyak energi yang dikonsumsi dan pada
akhirnya lebih banyak panas yang dihasilkan. Derajat stimulasi bervariasisesuai
kebutuhan. Apabila pusat pengaturan perolehan panas sangat aktif,tonus otot meningkat
sampai pada titik dimana rangsangan reseptor renggangmenghasilkan kontraksi
yang singkat. Dengan kata lain kita mulaimenggigil. Menggigil meningkatkan kerja otot dan
selanjutnya meningkatkankonsumsi oksigen dan energi. Panas yang dihasilkan
menghangatkan pembuluh darah bagian dalam yang kemudian darah dialirkan ke pusatvasom
otorik simpatis. Menggigil sangat efektif dalam meingkatkan suhutubuh dimana laju
perolehan panas dapat mencapai 400% 

b. Nonshivering thermogenesis ( Tidak Menggigil)

Proses ini melibatkan pelepasan hormon untuk meningkatkan aktivitasmetabolisme di


semua jaringan.

1. Epineprin: Pusat perolehan panas merangsang kelenjar suprarenalis
melaluicabang simpatis sistem saraf otonomi sehingga
melepaskan epineprin.Epineprin meningkatkan laju glikogenolisis di hati dan otot
skelet dan lajumetabolisme di banyak jaringan
2. Tiroksin: Nukleus preoptik mengatur produksi thyrotropin releasing hormone(TRH)
oleh hipotalamus. Pada anak-anak ketika suhu tubuh di bawah normal,TRH
dilepaskan merangsang pelepasan thyroid stimulating hormone
olehadenohipofisis. Kelenjar tiroid menanggapi pelepasan TRH denganmeningkatkan
sekresi tiroksin. Tiroksin tidak saja meningkatkan lajukatabolisme karbohidtrat tetapi
juga semua laju katabolisme nutrient lainnya.Pengaruh ini berkembang secara
perlahan-lahan setelah periode beberapa harisampai dalam minggu

Anda mungkin juga menyukai