Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

CONTOH DISKUSI PANEL

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

NITA ELIDA

AKADEMI KEBIDANAN

SENTRAL
PADANGSIDIMPUAN
2015

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya


menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru / dosen
pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Padangsidimpuan, November 2015


Penulis

i2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan....................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Diskusi....................................................................... 3
B. Diskusi Panel .............................................................................. 5
C. Pelaksanaan Diskusi Panel.......................................................... 5
D. Bagian-bagian dalam Diskusi Panel ........................................... 7
E. Kelebihan dan Kekurangan Diskusi Panel.................................. 7
F. Tugas-Tugas Para Pelaku dalam Diskusi Panel.......................... 8
G. Keunikan dalam diskusi panel..................................................... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

3 ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Keterampilan berbicara dalam ragam budaya masyarakat Indonesia
kini bisa terwujud dalam berbagai bentuk, di antara rutinitas kegiatan
berbicara dalam kehidupan manusia sehari-hari. Apabila dirunut dari aspek
tujuan, tempat, waktu, pihak yang terlibat, serta sarana yang dipergunakan,
kegiatan berbicara menurut G. Sukadi (1997) dapat dibedakan menjadi
obrolan, musyawarah/rapat, diskusi dan debat.
Diskusi merupakan kegiatan berbicara bersama yang dilakukan
dengan tujuan untuk mencari kebenaran (ilmiah), dilakukan dalam situasi
resmi di tempat yang formal meski kadang diskusi nonformal bisa dilakukan
di tempat tak formal, dilakukan oleh kalangan yang mencari kebenaran atau
meningkatkan kualitas kebenaran, dilaksanakan dalam kelola waktu yang
terprogram secara proporsional, diperlukan sarana dan peralatan sesuai
dengan tingkat dan kualitas diskusi.
Inti dari kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikiran
antar peserta diskusi. Peserta di harapkan menyampaikan pendapatnya
terhadap permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya pendapat tersebut harus
ditanggapi oleh peserta yang lain. Bermacam-macam bentuk tanggapan dapat
disampaikan, misalnya dengan mempertanyakan maksud dari pendapat
tersebut jika dianggap belum jelas. Tanggapan juga dapat disampaikan
dengan, menyatakan sikap setuju atau tidak setuju/mendukung atau tidak
mendukung terhadap pendapat yang telah dikemukakan. Munculnya berbagai
sikap pikiran dan tanggapan yang berbeda-beda itu merupakan hal yang
positif dalam kegiatan berdiskusi. Semakin banyak tanggapan yang muncul
menjadikan proses berdikusi semakin hidup dan dinamis.
Meskipun demikian, hidupnya proses berdiskusi tidak selalu
menjamin hasil yang diperoleh akan baik. Hal itu dapat terjadi jika pendapat
dan tanggapan yang muncul hanya kata-kata kosong yang tidak ada isinya.
Selain itu pendapat yang dikemukakan lemah, tidak bersandar dan tanpa
disertai alas an yang logis. Oleh karena itu dalam berdiskusi, setiap pendapat
dan tanggapan yang dikemukakan harus disertai alasan atau argument yang
logis dan berdasar. Pendapat juga harus disampaikan dengan bahasa yang
efektif, sopan dan jelas. Hal itu merupakan unsur penting yang harus
diperhatikan dalam diskusi.
Untuk hal tersebut, maka pada makalah ini akan dibahas beberapa
poin penting yang harus diketahui dalam menyampaikan gagasan dan
tenggapan yang logis.

1
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan kami antara lain:
1. Bagaimana cara berdiskusi dengan baik dan benar ?
2. Bagaimana cara menyampaiakan tanggapan yang logis ?
3. Bagaimana cara menyampaiakan gagasan yang logis ?

C.    Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan kami yaitu :
1. Untuk mengetahui cara berdiskusi dengan baik dan benar.
2. Untuk mengetahui cara menyampaiakan tanggapan yang logis dalam
forum diskusi.
3. Untuk mengetahui cara menyampaikan gagasan yang logis dalam forum
diskusi.

D.    Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan kami yaitu :
1. Siswa dapat mengetahui cara berdiskusi dengan baik dan benar.
2. Siswa dapat mengetahui cara menyampaikan tanggapan yang logis dalam
forum diskusi.
3. Siswa dapat mengetahui cara menyampaiakan gagasan yang logis dalam
forum diskusi.

2
BAB II
PEMBAHASAN 

A. Pengertian Diskusi
Secara etimologis kata diskusi berasal dari bahasa Latin discussio,
discussi, atau discussum yang berarti memeriksa, memperbincangkan, dan
membahas. Dalam bahasa Inggris, discussion berarti perundingan atau
pembicaraan, sedangkan dalam bahasa Indonesia, sebagai istilah, diskusi
berarti proses bertukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu
masalah untuk mencapai tujuan tertentu.
Kegiatan diskusi dapat dilakukan oleh dua orang ataupun lebih,
puluhan, bahkan ratusan atau ribuan, dalam situasi resmi ataupun tak resmi
dengan persiapan yang matang dan terencana disertai dengan aturan yang
jelas, atau kegiatan berbicara di tempat tak resmi dengan tujuan tertentu,
berbicara boleh berbeda tetapi tetap merupakan satu kesatuan, menghasilkan
ide-ide meskipun berbeda, tetapi tetap satu tujuan, bukan kehendak pribadi,
melainkan tujuan kelompok, diwarnai dialog, tanya jawab, atau saling tukar
pendapat, beradu argumentasi dengan bukti dan alasan, boleh ada penolakan
pendapat atau gagasan, memberi tanggapan, saran, kritik, dan usul, di sisi lain
dapat dikemukakan informasi lengkap dan terperinci membawa hasil baik
berupa kesimpulan, kesepakatan, pemikiran alternatif, dan lain-lain sebagai
hasil pemikiran bersama.
Dari pernyataan diatas penulis dapat menyimpulkan pengertian dari
diskusi menurut penulis, diskusi merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang
teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun besar. Diskusi
bertujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan
bersama mengenai suatu masalah. Salah satu ciri yang paling menonjol dalam
diskusi adalah adanya forum tanya jawab.
Diskusi terdiri dari beberapa macam diantaranya seminar, simposium,
lokakarya, santiaji, muktamar, konferensi, diskusi panel, dan diskusi
kelompok. Didalam diskusi terdapat beberapa komponen diskusi diantaranya
pemimpin diskusi (moderator), penyaji makalah, notulis, dan peserta diskusi.
1. Macam-macam Diskusi
a. Seminar
Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat
mengenai suatu hal.
b. Sarasehan/Simposium
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat
prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.
c. Lokakarya/Sanggar Kerja
Pertemuan yang membahas suatu karya.

3
d. Santiaji
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan
singkat menjalang pelaksanaan kegiatan.
e. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai
suatu masalah yang dihadapi bersama.
f. Konferensi.
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi
bersama.
g. Diskusi Panel
Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh
beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator.
h. Diskusi Kelompok
Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil.

2. Unsur Pokok Diskusi


a. Dilakukan oleh dua orang atau lebih ( kelompok)
b. Ada masalah yang menjadi pokok pembicaraan
c. Ada tujuan yang hendak dicapai, terutama demi kemajuan ilmu dan
pengetahuan
d. Tempatnya sudah ditentukan
e. Waktunya sudah dibatasi
f. Pihak-pihak yang terlibat juga sudah jelas kedudukan dan fungsinya

3. Cara Menentukan Topik Diskusi


a. Memikirkan atau mengingat sesuatu yang pernah dan kita ketahui, kita
alami, kita rasakan, dan kita bicarakan.
b. Membaca buku, koran, majalah, atau referensi lain.
c. Memperkaya referensial tak tertulis, lewat media audio visua.
d. Menyimak pidato, ceramah, dialog cendekiawan atau tokoh-tokoh
tertentu.
e. Mengadakan pengamatan, penelitian, wawancara.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Dalam Diskusi


a. Pemimpin diskusi :
 Membuka diskusi
 Menyampaikan aturan permainan diskusi
 Memimpin diskusi dengan sabar,jujur,ramah,dan adil
 Menjadi motor penggerak dalam diskusi
 Menanggapi dan menghargai semua pendapat
 Merumuskan simpulan dan rangkuman
 Menutup diskusi

4
b. Penyaji
 Menyiapkan dan membuat makalah yang dilandasi eferensi
mutakhir
 Menyajikan makalah dengan jelas, berurutan, dan meyakinkan
 Menjawab pertanyaan dengan objektif berdasarkan fakta
 Berusaha agar penanya puas dengan jawabannya

c. Peserta
 Mempelajari masalah yang akan didiskusikan dari berbagai
sumber
 Mendengarkan dengan penuh perhatian
 Tidak bersikap emosional dan berprasangka jelek terhadap
pembicara dan peserta lain
 Bila mengajukan pertanyaan secara sopan, jelas, mudah dipahami,
dan terfokus ke masalah yang dibicarakan
 Ikut menjaga kelancaran diskusi
 Menerima keputusan diskusi dengan lapang dada

B. Diskusi Panel
Diskusi panel ( Sanusi ) merupakan forum pertukaran pikiran yang
dilakukan oleh sekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai
suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkannya.
Diskusi panel ( Tarigan ) adalah suatu kelompok yang terdiri dari tiga
sampai enam orang ahli yang ditunjuk untuk mengemukakan pandangannya
dari berbagai segi mengenai suaru masalah.
Diskusi panel ( maskurun ) adalah diskusi yang bersifat tidak begitu
formal, biasanya digunakan untuk memperluas wawasan mengenai suatu
masalah yang sedang hangat.
Jadi, diskusi panel adalah diskusi yang melibatkan beberapa orang
untuk memecahkan suatu masalah, dan biasanya mereka memecahkan
masalah ini adalah masalah yang masih hangat dibicarakan didalam
masyarakat.
Diskusi panel dapat dikatakan diskusi yang formal dan tdak begitu
formal, karena kalau formal yang terlibat dalam diskusi panel adalah orang –
orang yang penting atau para pakar, dan untuk yang tidak formal yaitu dalam
diskusi panel tidak terdapat panitia. Terdapat dua perbedaan penting antara
panel discussion ( diskusi panel ) dan (informal discussion) ( diskusi informal)
yaitu :
1. Tujuan utama diskusi panel adalah untuk menyampaikan informasi atau
pendapat – pendapat, tidak perlu menentukan cara berjalan suatu
tindakan.

5
2. Para anggota suatu panel membuat persiapan – persiapan terlebih dahulu.
Mereka telah menelaah pokok pembicaraan sepenuhnya dan memang
telah menjadi ahli.
Adapun persiapan yang lazim dilakukan bagi suatu diskusi panel
adalah kira – kira seminggu sebelum diskusi itu berlangsung, ketua panel
mengudang para anggota untuk menyusun organisasi itu. Dan dalam
pertemuan ini para anggota haruslah melakukan hal – hal berikut ini :
1. Membatasi pokok pembicaraan dengan jelas. Karena semakin sedikit
yang dibicarakan tetapi padat akan medah dimengerti oleh para peserta.
2. Mengutarakan perbedaan – perbedaan pendapat sehingga para anggota
panel mengetahui dimana masing – masing berpijak. Mengutaraka
pendapat – pendapat pembicara , maka akan diketahui letak
perbedaannya, dan jika sudah diketahui perbedaanya maka akan
mempermudah dalam mengambil kesimpulan.
3. Menetapkan tahap –tahap setiap pembicara atas pokok masalah
tersebut.Pembicara haruslah menjelaskan mengenai pembicaraanya dari
tahap yang paling dasar sehingga akan mudah dimengerti oleh peserta.
d. Menetukan urutan atau susunan para pembicara. Menentukan siapa
yang akan berbicara terlebih dahulu agar tidak terjadi kekacauan saat
berdiskusi nanti.
4. Menetapkan batas waktu bagi setiap pembicaraan. jika, pembicara
berbicara didepan para peserta hendaknya waktunya dibatasi karena
kalau tidak dibatasi akan banyak menyita waktu . sedangkan para
pembicara yang lain yang belum berbicara tidak kebagian waktu dan juga
kalau waktu dibatasi akan terjadi penghematan waktu.

C. Pelaksanaan Diskusi Panel


Setelah persiapan setiap anggota panel dilakukan dengan baik dan
matang ,diskusipun dapat dilangsungkan. Untuk diskusi tersebut, para anggota
panel mengambil tempat duduk yang berbentuk setengah lingkaran
menghadap para pemirsa atau sepanjang satu sisi meja panjang, dan ketuanya
duduk ditengah.

Diskusi Panel
X
Pb Pb
Pb Pb
pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn
pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn pn

6
Keterangan :
X = Pemimpin / moderator / pemandu
Pb = Pembicara / pemrasaran / panelis
Pn = Pendengar / peserta

D. Bagian-bagian dalam Diskusi Panel


Diskusi panel terdiri atas bagian – bagian berikut :
1. Pendahuluan.
Ketua mengumumkan pokok pembicaraan dan membatasi setiap istilah
yang membutuhkan penjelasan. Kemudian ketua memperkenalkan setiap
anggota panel dan mengemukakan tahap khusus pokok pembicaraan yang
akan diutarakan oleh setiap anggota.
2. Pembicaran oleh para anggota panel.
Kemudian ketua mempersilahkan para anggota panel bergiliran
menyampaikan pembicaraan mereka.
3. Diskusi bebas.
Setelah pembicaraan – pembicaraan pribadi itu, para anggota panel
memberi komentar kepada setiap ide lainnya. Lalu, menerangkan
setiapbutir yang memerlukan penjelasan yang lebih terperinci. Dan
mempertahankan setiap pernyataan yang ditantang.
4. Partisipasi para pemirsa dan penyimak. Ketua mempersilahkan para
pemirsa untuk mengemukakan pendapat mereka sendiri atau bertanya
kepada para pembicara.
5. Rangkuman.
6. Ketua merangkumkannya dengan jalan menyatakan butir – butir yang
sama – sama disepakati oleh para anggota panel dan juga butir-butir yang
merupakan perbedaan pendapat – pendapat atau yang tidak disepakati.

E. Kelebihan dan Kekurangan Diskusi Panel


Kelebihan-kelebihan dari Diskusi Panel
1. Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti berbagai
pandangan sekaligus.• Biasanya dalam diskusi panel timbul pro dan kontra
2. Pandangan, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan semakin
menarik untuk diikuti.
3. Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan berhati-hati
dalam mengajukan pandangan atau mengemukakan pendapat, karena
menyadari akan dapat langsung digugat atau dibantah.
4. Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam
hal yang didiskusikan dapat menyampaikan pandangan.
Kekurangan-kekurangan dari Diskusi Panel
1. Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk
menyampaikan pandangan secara terus terang dan semua peserta merasa

7
sungkan untuk berbeda pandangan. Agar tidak terjadi rasa was –was saat
akn berpendapat , sebaiknya mengetahui apa yang dibicrakan oleh
pembicara lain secara terperinci. Sehingga kalau kita mempunyai
perbedaan pendapat dengan sipembicarakita tidak akan mersa takut
terhadap pendapat kita.
2. Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang
apabila ada peserta yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada
yang lainnya. Diskusi panel tidak menjadi seimbang kalau yang
berpendapat hanya orang itu – itu saja. Dan sebaiknya para peserta ikut
andil dalam berpendapat.
3. Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya
sendiri dan menyampaikannya dalam diskusi itu. Jika terjadi perbedaan
pendapat diantara para peserta maka moderator harus mengambil
kesimpulan.
4. Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk
menyelamatkan diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah.
Jika terjadi perdebatan antara para peserta. Maka, moderator harus turun
tangan untuk mengambil kesimpulan tersebut.
5. Ada kemungkinan terjadinya “pencemaran nama baik” dalam diskusi
panel.

F. Tugas-tugas Para Pelaku dalam Diskusi Panel


1. Tugas-tugas Peserta:
 Mengikuti jalannya diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi
menjadi tim affirmatif dan oposisi yang termasuk panelis.
 Mengajukan usul, pendapat, maupun komentar
 Meminta panelis untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun
perbandingan.
2. Tugas-tugas Notula/penulis:
 Menulis jumlah peserta dan segala kegiatan dalam diskusi
 Diperbolehkan untuk menyanggah
 Diperbolehkan untuk menyetujui ataupun tidak menyetujui.
 Membuat makalah tentang permasalahan yang didiskusikan.
3. Tugas-tugas Penyaji/panelis:
 Menyajikan materi diskusi
 Berperan sebagai pembicara dalam diskusi
 Mengutarakan makalah yang disampaikan
 Menjawab pertanyaan dari peserta dan penyanggah.
4. Tugas-tugas Moderator:
 Membuka diskusi
 Membacakan riwayat kehidupan panelis
 Mempersilakan panelis untuk berbicara

8
 Mengatur dan memimpin jalannya diskusi
 Membacakan kesimpulan diskusi.

G. Keunikan dalam diskusi panel


Pertemuan ilmiah, banyak di temukan baik di kampus, instansi
pemerintah, maupun di televisi. Seminar, Simposium, Workshop, Kongres dan
Diskusi Panel adalah pertemuan ilmiah. Banyak manfaat yang dapat diperoleh
dari pertemuan-pertemuan itu, utamanya bagi yang terlibat di dunia ilmu
pengetahuan. Peserta dapat memperoleh pengetahuan tertentu dalam waktu
singkat, dapat saling sharing informasi untuk mencari titik temu.
Diskusi Panel adalah salah satu diantaranya. Para pembicara (panelis)
sengaja diundang oleh panitia untuk menyampaikan subyek tertentu. Para
panelis yang dipilih datang dari mereka yang mempunyai disiplin dan
pengalaman yang berbeda.
Setelah moderator memperkenalkan dan memberitahukan batasan
waktu bicara, Para panelis dipersilakan berpidato. Pidato biasanya dilakukan
tanpa teks.
Para panelis menyampaikan gagasannya secara bergiliran. Mereka
mendiskusikan masalah yang diajukan hingga menghasilkan kesimpulan.
Ketua diskusi yang memandu jalannya diskusi merangkum hasil diskusi,
kemudian mempersilahkan peserta dan pendengar untuk memberikan
komentar.
Para peserta panel tidak hanya para ahli, tetapi juga bisa saja para
mahasiswa atau bahkan orang awam. Orang-orang tersebut tentunya harus
yang peduli ataupun berkepentingan dengan topik yang dibahas. Hal lain yang
paling penting, dalam diskusi panel adalah adanya interaksi antar para peserta
panel.
Dalam diskusi panel bisa saja timbul pro-kontra, semakin sengit pro
dan kontra, maka diskusi akan semakin menarik untuk diikuti. Untuk itulah
peran moderator menjadi sangat penting. Oleh karenanya, kecermatan
moderator dalam membatasi waktu dan mengingatkan peserta agar berhati-
hati dalam mengemukakan pandangannya.
Disitulah nikmatnya diskusi panel, justru kalau suatu pertemuan
ilmiah diberi label awal ”Diskusi Panel”, tetapi didalamnya para hadirin ragu-
ragu untuk menyampaikan pandangan secara terbuka dan semua peserta
merasa sungkan untuk berbeda pendapat. Padahal, kalau topik yang jadi
pembicaraannya sudah menjadi pemahaman masyarakat umum tidak perlu
dilabeli dengan ”Diskusi Panel”. Topik yang disajikan biasnya sesuatu yang
menjadi perdebatan dan perhatian masyarakat umum,
Dari sinilah, para hadirin termasuk panelis, dapat menangkap berbagai
pandangan yang ada. Tentunya semuanya harus berjalan dalam koridor ilmiah,
karena diskusi panel bukan debat kusir, bukan untuk adu gengsi, atau menang-

9
menangan bicara. Justru, dari diskusi panel diharapkan dapat diperoleh
informasi yang memperkaya pengetahuan hadirin tentang suatu masalah atau
topik dari beberapa titik pandang yang berbeda.
Agar kita dapat menilai berhasil atau tidaknya diskusi panel , berikut
ini dikemukakan beberapa petunjuk atau penuntun dalam bentuk pertanyaan,
yang sekaligus menyarankan norma – norma yang harus diperhatikan dalam
persiapan diskusi – diskusi dan partisipasi kita terhadapnya.
1. Apakah para anggota panel memiliki persiapan yang baik ?
2. Apakah para pembicara mengemukakan informasi – informasi atau ide –
ide baru mengenai pokok pembicaraan?
3. Apakah para pembicara memberikan sumber – sumber informasi yang
mereka pergunakan ? apakah mereka menunjang pendapat –pendapat
mereka dengan fakta – fakta , alasan – alasan , contoh – contoh , atau
pendapat yang terpercaya dari para ahli ?
4. Apakah setiap pembicara bertahan pada setiap pembicara yang telah
ditetapkan baginya ?
5. Apakah panel itu tersusun rapi untuk menghindari pengulangan dalam
diskusi ?
6. Apakah panel itu berhasil menarik perhatian para pemirsa ?
7. Apakah diskusi itu memberikan pemirsa suatu pengertian yang lebih luas
dan mendalam tentang pokok permasalahan itu ?

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Diskusi adalah sebuah proses perbincangan antara dua orang atau lebih
dimana orang tersebut bertukar pikiran dengan tujuan memperoleh hasil
yang dapat diterima.
2. Respon atau tanggapan adalah reaksi yang berupa tanggapan atau
jawaban terhadap stimulus yang diterimanya yang berupa informasi,
berita dan pengetahuan.
3. Gagasan adalah pikiran, atau ide tentang suatu hal (orang atau peristiwa).
Gagasan sama hal nya dengan pendapat.

B. Saran
Penulis menyarankan :
1. Pemerintah sebaiknya memperbanyak buku-buku yang diedarkan ke
setiap perpustakaan supaya dapat bermanfaat nantinya bagi siswa ketika
mendapatkan tugas untuk membuat suatu makalah.
2. Perpustakaan SMAN 2 Bantaeng agar lebih melengkapi koleksi buku-
buku sastra sehingga diharapkan dapat memotivasi siswa berkreatifitas
dalam membaca sehingga dalam pembuatan makalah siswa lebih mudah
mendapatkan referensi.
3. Penulis berharap bagi pembaca setelah membaca makalah ini mampu
menyampaiakan gagasan dan tanggapan dengan alas an yang logis dalam
forum diskusi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Marsudi, Demas dkk. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia 3. Surakarta :


Depertemen Pendidikan Nasional.

Sunarji. 1994. Mahir Berbahasa Indonesia 1A. Jakarta : PT.Tiga Serangkai


Pustaka Mandiri.

Subroto dkk. 1994. Mahir Berbahasa Indonesia 1C. Jakarta : Erlangga.

http://aguskipli.blogspot.co.id/2010/07/diskusi-panel.html

12

Anda mungkin juga menyukai