1. Pengertian
pada umumnya baru bisa dideteksi ketika sudah parah. Tidak ada tes screening
awal yang terbukti untuk kanker ovarium. Tidak ada tanda-tanda awal yang pasti.
(Digiulio,2014).
Kanker ovarium adalah tumor ganas yang berasal dari ovarium dengan
berbagai histologi yang menyerang pada semua umur. Tumor sel germinal lebih
banyak dijumpai pada penderita berusia < 20 tahun, sedangkan tumor sel epitel
(http://kistaandkanker.blogspot.com/2017/01/kanker-ovarium-berawal-
dari-kista.html?m=1)
2. Etiologi
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori
1
Faktor lingkungan
Insidens kanker ovarium tinggi pada negara-negara industri.Penyakit ini tidak ada
tidak ada kaitannya dengan penggunaan bedak talkum ataupun intake lemak
berlebihan
Faktor reproduksi
menrunkan riiko sampai 50% bila pil dipergunakan 5 tahun atau lebih
ovarium.
Faktor genetik
2
kemunkinan menurunkan risiko ,tetapi persentase kepastian belum
Sindroma kanker Lynch tipe II ,di mana beberapa anggota keluarga dapat
nonpoliposis,endometrium,dan ovarium.
(Prawirohardjo (2014)
keseragamannya, namun belum ada perbedaan sifat yang begitu berarti. Kanker
ovarium dibagi dalam 3 kelompok besar sesuai dengan jaringan asal tumor yaitu
sebagai berikut.
1) Tumor-tumor Epiteliel
memproduksi hormon estrogen dan progesteron, jenis tumor ini jarang ditemukan.
Tumor sel germinal berasal dari sel yang menghasilkan ovum, umumnya tumor
germinal adalah jinak meskipun beberapa menjadi ganas, bentuk keganasan sel
3
4.Klasifikasi Stadium Kanker Ovarium
perluasan ke pelvis u u a m n
Iia Perluasan dan implan ke uterus atau tuba fallopii. Tidak
4
III Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan
lebih baik.
Menurut Prawirohardjo (2014), tanda dan gejala pada kanker ovarium sebagai
berikut.
2) Dispareunia
2) Tekanan panggul
5
3) Kembung
4) Nyeri punggung
5) Konstipasi
6) Nyeri abdomen
7) Urgensi kemih
8) Dispepsia
9) Perdarahan abnormal
10) Flatulens
epiteliel terus menjadi subjek perdebatan dan penelitian. Insiden tertinggi terjadi
di industri barat. Kebiasaan makan, kopi dan merokok, adanya asbestos dalam
lingkungan, tidak hamil dan penggunaan bedak talek pada daerah vagina, semua
6
supresor tumor seperti BRCA-1 dan BRCA-2 telah memperlihatkan peranan
terdapat penderita kanker ovarium. Bila yang menderita kanker ovarium, seorang
dikelompokkan dalam tiga kategori besar ; (1) tumor-tumor epiteliel ;(2) tumor
stroma gonad ;dan (3) tumor-tumor sel germinal. Keganasan epiteliel yang paling
dengan abdomen dan pelvis. Sel-sel ini mengikuti sirkulasi alami cairan peritoneal
Semua kelenjer pada pelvis dan kavum abdominal pada akhirnya akan terkena.
Penyebaran awal kanker ovarium dengan jalur intraperitoneal dan limfatik muncul
Gejala tidak pasti akan muncul seiring dengan waktu adalah perasaan berat pada
7
pelvis, sering berkemih, dan disuria, dan perubahan gastrointestinal, seperti rasa
penuh, mual, tidak enak pada perut, cepat kenyang, dan konstipasi.pada beberapa
dapat timbul mendadak bila terdapat perdarahan dalam tumor, ruptur, atau torsi
pelvis rutin.
keganasan tetapi merupakan kista korpus luteum atau folikular. Kista fungsional
ini akan hilang dalam satu sampai tiga siklus menstruasi. Namun pada perempuan
untuk evaluasi lanjut secepatnya dan mungkin juga eksplorasi bedah. Walaupun
cara-cara kurang invasif, )misal CT-Scan, sonografi abdomen dan pelvis) sering
Lima persen dari seluruh neoplasma ovarium adalah tumor stroma gonad ; 2
8
hingga 33 % tardiri dari kista dermoid ; 1 % kanker ovarium berkembang dari
bagian kista dermoid. Eksisi bedah adalah pengobatan primer untuk semua tumor
ovarium, dengan tindak lanjut yang sesuai, tumor apa pun dapat ditentukan bila
ganas.
9
Sumber : (Dewi,Rika Syubri.2017. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
10
ANAK RSUP DR. M. DJAMIL PADANG.)
Prawirohardjo (2014), Williams & Wilkins (2014), Digiulio (2014), dan Price &
Wilson (2012)
1) Sistem gastrointestinal
Pada pasien kanker ovarium untuk stadium lanjut, kanker tersebut menginvasi ke
organ lambung atau pembesaran massa yang disertai asites akan menekan
2) Sistem perkemihan
Pada stadium lanjut, kanker ovarium telah bermetastase ke organ lain salah
sehingga terjadi gangguan pada perkemihan seperti susah buang air kecil atau
urgensi kemih
3) Sistem endokrin
Pada sistem endokrin salah satu hati akan terjadi penekanan oleh massa yang
racun di hati terjadi penurunan, terjadi penumpukan toksik atau racun di tubuh
11
Sebagian besar kanker ovarium bermula dari suatu kista. Oleh karena itu, apabila
pada seorang wanita ditemukan suatu kista ovarium harus dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut untuk menentukan apakah kista tersebut bersifat jinak atau ganas
berikut.
serangkaian pemeriksaan GI atas, MRI, foto ronsen dada, urografi IV, dan
pemindaian CT.Scan.
kesehatan, dukungan fisik dan emosi selama prosedur tindakan, dan dukungan
klien dan keluarga untuk mengklarifikasi nilai dan dukungan spritual serta
12
menghadapi penyakit yang mengancam jiwa.
care, perawatan di rumah, dan fasilitas asuhan multilevel yang dapat mendukung
kualitas kehidupan dan kematian yang damai mulai digali. Alternatif ini
dengan orang yang dcintai, dan memberikan dukungan emosional dan spritual.
13
1. Pengkajian Keperawatan
a. Anamnesis
1) Identitas pasien
meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, tempat
lahir, asal suku bangsa, nama orang tua, dan pekerjaan orang tua. Keganasan
kanker ovarium sering dijumpai pada usia sebelum menarche atau di atas 45 tahun
(Manuaba, 2010).
2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
subur atau wanita diatas usia 50 tahun / menopause untuk stadium awal
(Hutahaean, 2009). Pada stadium lanjut akan mengalami pembesaran massa yang
(1) Gejala kembung, nyeri pada abdomen atau pelvis, kesulitan makan atau
14
Riwayat kesehatan dahulu pernah memiliki kanker kolon, kanker payudara dan
Riwayat kesehatan keluarga yang pernah mengalami kanker payudara dan kanker
Biasanya akan mengalami nyeri hebat pada saat menstruasi dan terjadi gangguan
f) Riwayat obstetri
hormonal dan wanita yang melahirkan anak pertama di usia > 35 tahun (Padila,
2015).
kontrasepsi oral bisa menurunkan risiko ke kanker ovarium yang ganas (Reeder,
dkk. 2013).
h) Data psikologis
15
Biasanya wanita setelah mengetahui penyakitnya akan merasa cemas, putus asa,
i) Data aktivitas/istirahat
Pasien biasanya mengalami gejala kelelahan dan terganggu aktivitas dan istirahat
j) Data sirkulasi
k) Data eliminasi
Pasien biasanya akan terganggu BAK akibat perbesaran massa yang menekan
pelvis.
l) Data makanan/cairan
Biasanya pasien tidak mengalami gangguan dalam nutrisi tetapi kalau dibiarkan
gangguan gastrointestinal.
m) Data nyeri/kenyamanan
n) Pemeriksaan fisik
16
(1) Kesadaran
Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada benjolan, tidak ada hematom dan
(3) Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada gangguan pendengaran dan tidak ada lesi.
(4) Wajah
Pada mata konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, reflek pupil +/+, pada
hidung tidak ada pernapasan cuping hidung, pada mulut dan gigi mukosa tidak
(5) Leher
(6) Thoraks
(7) Paru-paru
17
(a) Inspeksi
(b) Palpasi
(c) Perkusi
8) Jantung
Pada pasien kanker ovarium biasanya tidak ada mengalami masalah pada saat
pemeriksaan di jantung
(a) Inspeksi
(b) Palpasi
(c) Perkusi
Pekak.
(d) Auskultasi
katup mitral dan trikuspidalis. Bunyi jantung S2 adalah penutupan katup aorta dan
9) Payudara/mamae
18
Simetris kiri dan kanan, aerola mamae hiperpigmentasi, papila mamae menonjol,
10) Abdomen
(a) Inspeksi
Pada stadium awal kanker ovarium, belum adanya perbesaran massa, sedangkan
pada stadium lanjut kanker ovarium, akan terlihat adanya asites dan perbesaran
massa di abdomen
(b) Palpasi
Pada stadium awal kanker ovarium, belum adanya perbesaran massa, sedangkan
pada stadium lanjut kanker ovarium, di raba akan terasa seperti karet atau batu
massa di abdomen
(c) Perkusi
Hasilnya suara hipertympani karena adanya massa atau asites yang telah
(d) Auskultasi
11) Genitalia
Pada beberapa kasus akan mengalami perdarahan abnormal akibat hiperplasia dan
hormon siklus menstruasi yang terganggu. Pada stasium lanjut akan dijumpai
12) Ekstremitas
19
Tidak ada udema, tidak ada luka dan CRT kembali < 2 detik. Pada stadium lanjut
o) Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Menurut Ritu Salani (2011) yang harus dilakukan pada pasien kanker ovarium
yaitu :
mengarah ke komplikasi.
2) Pencitraan
USG abdomen, CT scan, atau ronsen menunjukkan ukuran tumor. Pada stadium
3) Prosedur diagnostik
Aspirasi cairan asites dapat menunjukkan sel yang tidak khas. Pada stadium III
4) Pemeriksaan lain
dibutuhkan untuk diagnosis yang akurat dan penetapan stadium berapa kanker
ovarium tersebut.
20
2. Diagnosa Keperawatan
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh dan efek
pengobatan(kemoterapi)
3.Rencana Keperawatan
Keperawatan
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Manajemen Nyeri :
keperawatan x durasi,frekuensi,kualitas,intensitas
21
4. Kesulitan tidur memperberat rada nyeri(misal
menurun :suhu
Terpeutik
Tingkat
1.Bina hubungan terapeutik
Pengetahuan
berdasarkan rasa percaya dan
1. Perilaku sesuai
penghargaan
anjuran
2.Berikan empati ,kehangatan dan
meningkat
kejujuran
2.Verbalisasi
3.Tetapkan tujuan dan lama
minat dalam
hubungan konseling
belajar meningkat
Edukasi
menggambarkan perasaan
22
meningkat 3.Anjurkan pengembangan
hidup menurun.
23
Menyembunyikan
bagian tubuh
berlebihan
menurun .
4.Menunjukkan
bagian tubuh
berlebihan
menurun
5.Fokus pada
bagian tubuh
menurun.
6.Melihat bagian
tubuh membaik
7.Menyentuh
bagian tubuh
membaik
8.verbalisasi
kecacatan bagian
tubuh membaik
9.Bagian tubuh
membaik
10.Respon
24
nonverbal pada
perubahan tubuh
membaik .
2.verbalisasi bertanya
5.keluhan nyeri
saat berhubungan
seksual menurun
25
(sumber:Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2017.SDKI.DPP PPNI: JakartaSelatan, Tim
DAFTAR PUSTAKA
Brunner. 2015. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart Edisi 12. Jakarta
: EGC.
26
Ruang Ginekologi IRNA Kebidanan dan Anak RSUP DR.MDJAMIL
PADANG.
Publishing.
Jakarta : EGC
Reeder, Martin & Koniak-Griffin. 2013. Keperawatan Maternitas Vol edisi 18.
Jakarta : EGC
http://kistaandkanker.blogspot.com/2017/01/kanker-ovarium-berawal-dari-
kista.html?m=1
27