URINE
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
GINJAL
Sepasang organ yang berbentuk spt
kacang buncis, berwarna coklat agak
kemerahan
Terdapat dikedua sisi kolumna vertebra
posterior, terbentang dari vertebra
thorakalis ke -12 sampai lumbalis ke -3
Ginjal kiri lebih tinggi 1,5-2cm dr ginjal
kanan
Ginjal berukuran 12 cm x 7. Berat 120-
150 gr
Darah masuk ginjal 21% dr CO
(1200ml/menit)→ 1 % menjadi urine
SUSUNAN FUNGSIONAL GINJAL
Glomerolus → filtrasi
Tubulus proksimal →
penyerapan dan sekresi
Ansa henle
Tubulus distal
Duktus koligentes
URETER
Urine dari tubulus → duktus pengumpul →
pelvis renalis → ureter
Ureter : struktur tubular, panjang 25-30 cm,
diameter 1,25 cm
Membentang pada posisi retroperitoneum
dalam rongga panggul (pelvis)
Dinding ureter terdiri 3 lapis : lapisan
membran mukosa (dlm) serabut otot polos,
jaringan penyambung fibrosa.
Masuknya urine ke dlm kandung kemih ;
gerakan peristaltik dr serabut otot polos →
bentuk semburan : mencegah refluks
Apabila terjadi obstruksi (kalkulus renalis ) →
gerakan peristaltik kuat → nyeri (kolik ginjal)
KANDUNG KEMIH
Merupakan organ cekung yg dapat berdistensi
dan tersusun atas jaringan otot, tempat
penampung urin → organ ekskresi
Dlm keadaan kosong terletak dlm rongga
panggul (dibelakang simfisis pubis), pria :
rectum bag. posterior, wanita : dinding anterior
uterus & vagina
Mamapu menampung 600ml urine, pengeluaran
urine normal 300 ml.
Dinding kandung kemih terdiri atas 4 lapisan :
lapisan mukosa, lapisan sub mukosa, lapisan
otot,lapisan serosa
Lapisan otot memiliki berkas-berkas serabut
otot yg membentunk otot setrusor
Serabut saraf parasimpatis menstimulasi otot
detrusor selama proses berkemih
URETRA
Membran mukosa yg melapisi uretra
dan kelenjar uretra mensekresi
lendir kedlm saluran uretra.
Lendir bersifat bakteriostatis &
membentuk plak mukosa →
mencegah masuknya bakteri
Panjang uretra wanita : 4 – 6.5 cm,
laki-laki : 20 cm
KERJA PERKEMIHAN
Struktur otak yg mempengaruhi fungsi kandung kemih; korteks
serebri, thalamus, hipothalamus & batang otak → bersama – sama
menekan kontraksi otot destrusor kandung kemih keinginan berkemih
Pada saat berkemih : respon kontraksi kandung kemih & relaksasi
otot pada dasar panggul yg berkordinasi.
Rangsangan kencing : 50 -200 (anak-anak) atau 150-200cc (dewasa).
Peningkatan volume urine → pengiriman impuls sensorik ke pusat
miksi di medula spinalis pars sakralis → impuls saraf parasimpatis
dari pusat mikturisi menstimulasi otot destrusor untuk berkontrasi
secara teratur, spinter uretra interna berkontraksi & relaksasi → urin
masuk uretra
Kandung kemih berkontraksi impuls saraf naik ke medula spinalis
sampai ke pons dan korteks serebri → menyadari untuk berkemih
berkemih (dibawah kontrol volunter)
KOMPOSISI URINE
Air90%
Larutan 4%
Larutan organik
Diagnosa Keperawatan
Intervensi /perencanaan
Implementasi/Tindakan
Evaluasi Keperawatan
PENGKAJIAN
1. Riwayat keperawatan terdiri dari :
a. Pola perkemihan
b. Gejala perubahan perkemihan
c. Faktor yang mempengaruhi perkemihan
2. Pengkajian fisik
a. Kulit
b. Ginjal
c. Kandung kemih
d. Meatus uretra
3. Pengkajian urine
a. Asupan dan haluan
b. Karakteristik urine(warna, kejernihan, bau)
c. Pemeriksaan urine
Pengumpulan spicemen
Specimen acak
Specimen midstream atau pengeluaran bersih
Specimen steril
Specimen urine pada waktu tertentu
Pengumpulan urine pada anak-anak
Pemeriksaan umum urine : urinalis, pengukuran BJ,
kultur urine
PERUBAHAN POLA ELIMINASI URINE
Frekuensi : Jumlah berkemih dalam sehari. Frekwensi
yang tinggi dijumpai pada keadaan stress atau hamil
Urgensi : Perasaan seseorang untuk berkemih, takut
mengalami inkontenensia jika tidak berkemih
Disuria : Rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih.
(ISK, trauma, striktur uretra)
Poliuria : Produksi urine abnormal dalam jumlah besar
oleh ginjal tanpa adanya peningkatan asupan cairan.
Urinaria Supresi : Berhentinya produksi urine secara
mendadak, secara normal urine diproduksi oleh ginjal
secara terus menerus pada kecepatan 60-120ml/jam.
Volume urine yang dikeluarkan sangat
bervariasi yaitu :