Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL APPRAISAL

ARTIKEL JURNAL
JUDUL

LOGO STIKES BANYUWANGI

Disusun oleh:

NAMA MAHASISWA
NIM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES BANYUWANGI

2020
Lembar Pernyataan

Dengan ini kami menyatakan bahwa :

Saya mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa saya reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.

Makalah ini adalah hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali
yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorang pun yang membuatkan makalah
ini untuk saya.

Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, saya bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Banyuwangi,......

Nama Mahasiswa
Nim :..
LEMBAR PENILAIAN
CRITICAL APPRAISAL

Nama Mata Ajaran : Fisiologi

Nama Tugas : Critical Appraisal

Nama Mahasiswa :

NIM :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Kriteria penilaian

1 Pendahuluan 10 % Menjelaskan topik, tujuan, dan alat yang digunakan


untuk mengkritisi jurnal. Memberikan deskripsi
singkat makalah dan deskripsi singkat jurnal yang
ditelaah secara spesifik da relevan

2 Kritik Artikel 80 % Deskripsi dan kritik jurnal/artikel menggunakan alat


kritik (tool yang tepat):

Analisa tidak logis Sangat Koheren

Pemilihan tool dan logis

Yang tidak sesuai Tool tepat

Ide susah dipahami Ide Lugas

Dan jelas

3 Kesimpulan 10 % Menyimpulkan makalah dan menuliskan refleksi


atas kritik jurnal

4 Pengurangan nilai 5% Nilai akan mendapatkan pengurangan jika kriteria


berikut tidak terpenuhi:

Jumlah kata kurang atau lebih dari batas toleransi


5% dari 1500 Tidak mengikuti aturan penulisan
referensi dengan benar

Penulisan bahasa Indonesia yang tidak baik dan


benar, termasuk tanda baca.

Catatan : Makalah tidak akan dinilai jika terbukti bukan karya sendiri

Nilai Total :

Komentar dosen

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................... i

Lembar Pernyataan.............................................................................. ii

Lembar Penilaian................................................................................. iii

Daftar Isi.............................................................................................. iv

BAB 1 Pendahuluan............................................................................ 1

BAB 2 Pembahasan............................................................................. 3

BAB 3 Kesimpulan.............................................................................. 8

Daftar Pustaka...................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

Hipertensi Pulmonal (HP) adalah suatu kelainan pembuluh darah paru yang bersifat

kronik yang ditandai dengan peningkatan resistensi pembuluh darah paru yang progresif dan

merupakan penyebab utama gagal jantung kanan dan kematian. Hipertensi Pulmonal (HP)

yaitu tekanan arteri pulmonal rata ± UDWD OHELK GDUL 25 PPHJ GDODP NHDGDDQ LVWLUDKDW, DWDX •

30 mmHg selama aktivitas, dengan tekanan arteri pulmonal normal rata-rata (yaitu kurang

dari 15 mmHg) dan indeks resistensi vaskular pulmonal meningkat lebih dari sama dengan 3

unit wood (Indriasari, 2012).

Selain dampak fisik, Hipertensi arteri pulmonal juga berdampak pada psikososial. Oleh

karena itu melakukan terapi somatik, konstruksi psikologis menarik perhatian sebagai faktor

yang mempengaruhi pentingnya kualitas hidup pasien Hipertensi Pulmonal. Perlu dicatat

bahwa frekuensi kecemasan dan depresi pada pasien dengan Hipertensi Pulmonal menambah

keparahan dari penyakit tersebut (Halank, 2013).

Beberapa penelitian telah dilakukan bertujuan mengetahui penatalaksanaan non farmakologi

yang tepat untuk mengurangi kecemasan, depresi atau meningkatkan kualitas hidup pasien

dengan Hipertensi Pulmonal. Seperti pada penelitian dengan judul Exercise capacity affects

quality of life in patients with pulmonary hypertension. Kesimpulan pada penelitian ini adalah

korelasi latihan kapasitas fisik mencerminkan kualitas hidup sehari-hari yang lebih baik dari

parameter hemodinamik pada pasien dengan PAH (Pulmonary Arterial Hypertention). Selain

itu, kecemasan dan depresi yang terkait dengan aspek yang berbeda dari kualitas hidup dan

harus selalu dipertimbangkan dalam pengelolaan pasien ini (Halank, 2013).

Artikel jurnal yang akan ditelaah berikut meneliti tentang efektifitas Progressive

Muscle Relaxation terhadap Kecemasan dan Depresi pada pasien Hipertensi Arteri Pulmonal.

Telaah kritis terhadap artikel jurnal ini bertujuan untuk menilai kualitas penelitian yang telah
dilakukan berdasarkan panduan dari The Journal Of The American Medical Association

(JAMA) tool kit , yang dikembangkan oleh Critical Appraisal Programe. Critical appraisal

tool yang digunakan dalam pembahasan artikel jurnal ini adalah CASP (Critical Appraisal

Sklill Programe) untuk penelitian Randomized Controll Triall (RCT). Tool tersebut dipilih

karena sesuai dengan desain penelitian pada artikel jurnal ini yaitu RCT. Pembahasan artikel

jurnal ini terdiri dari 11 komponen pertanyaan meliputi telaah kritis pada masalah penelitian,

tujuan penelitian, rancangan penelitian, metode sampling, kondisi awal penelitian, intervensi,

pengumpulan dan analisis penelitian, hasil penelitian, kontribusi secara lokal, dan manfaat

serta kerugian penelitian. Hasil Critical Appaisal tersebut digunakan sebagai dasar bukti

ilmiah (scientific evidence) yang baik untuk Evidence Based Nursing.


CRITICAL APPRAISAL

Pertanyaan 1 : Apakah hasil penelitian tersebut valid?

2.1 Apakah pada penelitian tersebut telah nampak dengan jelas masalah penelitian yang

terfokus?

Iya, pada jurnal ini telah tampak jelas masalah penelitian yang terfokus yaitu pada

bagian introduction. Pada penelitian ini berbagai masalah telah dikemukakan, skala

masalah sudah cukup jelas, sudah ada dukungan data-data awal yang mendasari

permasalahan penelitian, kronologis telah dijelaskan dengan menggambarkan

keterkaitan antara variable yang berubah (terpengaruh) karena intervensi yang diberikan.

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana Progressive Muscle Relaxation dapat

memperbaiki ansietas dan depresi pada pasien dengan Hipertensi Arteri Pulmonal?

Sebuah masalah penelitian dapat terfokus bila dilihat dari PICO framework. PICO

framework pada penelitian ini terlihat secara jelas dengan penjelasan sebagai berikut:

populasi (P) adalah 130 pasien dengan PAH (Pulmonary Arterial Hypertention) yang

berusia 25-80 tahun di Second Xiangya Hospital, Central South University, Intervensi (I)

yang akan diberikan adalah memberikan PMR (Progressive muscle relaxation) pada

kelompok intervensi atau perlakuan, intervensi pembanding (comparator) adalah

Kelompok control dengan latihan peregangan dan keseimbangan. Out come-nya (O)

adanya perbedaan signifikan yang ditemukan dalam kecemasan, depresi, dan skor

kualitas hidup antara kelompok control dan kelompok intervensi.

Berdasarkan PICO framework, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimental

yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Progressive Muscle Relaxation dengan

membandingkan pada kelompok kontrol. Berdasarkan tujuan penelitian maka pemilihan

rancangan studi pada penelitian ini sudah tepat pemilihan desainnya yaitu menggunakan

randomized control trial.


2.2 Apakah pembagian responden untuk mendapatkan intervensi dilakukan secara acak?

Pada penelitian ini menggunakan Randomized controlled Trial dengan pasien dengan

PAH (Pulmonary Arterial Hypertention) yang berusia 25-80 tahun di Second Xiangya

Hospital, Central South University. Sebanyak 217 responden berturut-turut yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang diwawancarai, dari yang 130 setuju untuk

berpartisipasi dalam belajar. Responden dijadikan sebagai kelompok intervensi PMR ( 𝑛

= 65) dan kelompok kontrol ( 𝑛 = 65). Pada akhir penelitian hanya tersisa 114 sampel

yang efektif, dengan 55 pada kelompok intervensi PMR dan 59 pada kelompok control.

Hal itu terjadi karena beberapa alasan diantaranya pindah ke luar kota atau kehilangan

kontak. Prosedur pada penelitian ini kelompok Progressive muscle relaxation dan

kelompok control sama-sama memiliki waktu 12 minggu, dengan 1 sesi perminggu. Pada

sesi pertama 2 kelompok sama-sama menerima pengantar tentang kecemasan dan

depresi. Kemudian pada kelompok intervensi diajarkan bagaimana bagaimana relaksasi

dengan menggunakan otot-otot sedangkan untuk kelompok control dengan melakukan

peregangan ringan dan latihan keseimbangan.

Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah HADS (Hospital

Anxiety and Depression Scale) dan SF-36 skala yang digunakan untuk mengukur kualitas

hidup. Peneliti telah melakukan uji validitas dan realibilitas pada instrument penelitian.

2.3 Apakah semua responden yang mengikuti penelitian terhitung dalam analisa data yang

mendukung kesimpulan?

Data semua responden yang dilakukan penelitian telah dihitung pada bagian analisa data.

Hasil perhitungan disajikan dalam bentuk tabel dan masing-masing ditampilkan dalam

sejumlah angka. Hasil ini yang didapatkan dari perhitungan analisa data tersebut

mendukung kesimpulan pada penelitian ini.


2.4 Apakah responden, staf penelitian dan peneliti belum mengetahui sebelumnya (blind)

terhadap responden yang mendapatkan intervensi?

Pada penelitian ini dilakukan analisis blinded data antara kelompok control dan

kelompok intervensi. Namun, tidak jelaskan adanya blinded antara peneliti dan

responden.

2.5 Apakah setiap kelompok mempunyai kondisi awal yang sama?

Berdasarkan tabel hasil penelitian, nampak bahwa kedua kelompok mempunyai data

latar belakang usia, jenis kelamin yang 70% adalah perempuan, tingkat pendidikan,

status ekonomi, status merokok yang hampir sama. Prinsip homogenity penting dalam

penelitian untuk meminimalkan bias penelitian.

2.6 Apakah setiap kelompok mendapatkan perlakuan yang sama selain intervensi yang

diberikan?

Pada penelitian ini terdapat 2 kelompok, kelompok intervensi dengan prosedur

Progressive muscle relaxation sedangkan kelompok kontrol dengan prosedur peregangan

dan latihan keseimbangan. Intervensi yang diberikan pada kelompok intervensi dengan

kelompok kontrol sangat berbeda.

Pertanyaan 2 : Apakah hasil dari penelitian ini?

2.7 Seberapa besar pengaruh intervensi yang diberikan?

Intervensi PMR (Progressive muscle relaxation) efektif dalam meningkatkan kesehatan

psikologis dan komponen kesehatan mental dari kualitas hidup pasien PAH (Pulmonary

arterial hypertension). Progressive muscle relaxation memiliki efek yang besar pada

pada komponen kesehatan mental, diikuti kecemasan, depresi dan kualitas hidup secara

keseluruhan.

2.8 Bagaimana perkiraan pengaruh intervensi yang diberikan?


Dengan menggunakan analisis ANOVA pada HADS (Hospital Anxiety and Depression

Scale) dan skor kualitas hidup, intervensi PMR (Progressive Muscle Relaxation)

menunjukkan efek yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan psikologis dan

komponen kesehatan mental dari kualitas hidup pasien Hipertensi Arteri Pulmonal dan

bahwa efek akan memperkuat dari waktu ke waktu. Pada tabel 3 parsial eta kuadrat

menunjukkan PMR memiliki efek besar pada komponen kesehatan mental kualitas hidup

(QOL-MCS), diikuti oleh kecemasan, depresi, dan kualitas hidup secara keseluruhan

dengan (P =0,05).

Pertanyaan 3 : Akankah hasil penelitian memberikan kontribusi secara lokal?

2.9 Dapatkah hasil penelitian diterapkan secara lokal?

Intervensi PMR yang dilakukan pada jumlah responden yang cukup besar sejumlah 55

responden, dan dari hasil analisis ANOVA di dapatkan hasilnya signifikan pada

kecemasan, depresi serta kualitas hidup pasien PAH(Progressive muscle hypertension).

Sehingga hasil penelitian ini dapat diterapkan secara local.

2.10 Apakah semua hasil klinis yang penting telah dipertimbangkan?

Semua hasil klinis yang penting dalam penelitian telah dipertimbangkan, yaitu pada tabel

2 telah di jelaskan tentang beberapa responden dari kelompok control dan kelompok

intervensi yang menderita COPD, Penyakit jantung koroner, Diabetes mellitus type II.

Dan pada tabel 6 terdapat responden dengan hasil klinis nyeri pada tubuh, fungsi fisik,

fungsi social serta kesehatan mental.

2.11 Apakah nilai manfaat dan kelemahan pada penelitian ini?

Dalam penelitian ini menjelaskan manfaat relaksasi otot progresif dalam memperbaiki

kecemasan, depresi dan kualitas pasien hipertensi arteri pulmonal. Relaksasi otot

progresif sebagai salah satu intervensi psikosomatik dalam kecemasan, depresi, dan

meningkatkan kualitas hidup pasien dengan PAH (Pulmonary arterial hypertension).


Keterbatasan pada penelitian ini, pada judul tidak disertakan variabel tentang kualitas

hidup pasien PAH. Pada abstrak tidak mengemukakan tentang alat ukur yang

digunakan saat penelitian, sehingga belum mengandung komponen (IMRAD),

introduction, methods, result, analysis, discuss.


BAB 3

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, secara umum penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa penelitian dalam artikel jurnal ini memiliki kualitas yang baik. Tujuan penelitian,

metodologi penelitian, analisis data, serta hasil penelitian telah diuraikan dengan jelas. Pada

proses pengumpulan data sebelumnya juga dilakukan uji validitas pada alat ukur yang

digunakan. Hasil penelitian ini juga telah mampu menjawab tujuan penelitian dengan tepat,

disertai data sekunder yang lengkap sehingga memperkaya pembahasan dan menjelaskan

hasil penelitian dengan sangat lugas.

Beberapa kelemahan yang teridentifikasi dari penelitian ini antara lain penulisan daftar

pustaka dalam penelitian ini tidak diurutkan sesuai urutan kutipan. Pertanyaan penelitian pada

penelitian ini adalah bagaimana efektifitas progressive muscle relaxation terhadap

kecemasan, Depresi dan kualitas hidup pada pasien Hipertensi Arteri Pulmonal . Pada

penelitian ini dilakukan pada 130 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok

intervensi Progressive muscle relaxation dengan kelompok kontrol latihan peregangan dan

keseimbangan. Hasil penelitian sangat signifikan dimana Progressive muscle relaxation

efektif dalam mengatasi kecemasan,depresi dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien

Hipertensi arteri pulmonal. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam

penyusunan standar operasional dalam penatalaksanaan dalam penurunan kecemasan dan

depresi serta meningkatkan kualitas hidup pada pasien hipertensi arteri pulmonal.
DAFTAR PUSTAKA

Burls, A. (2011). CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME : Randomised Controlled


Trials Checklist 31.05.13. Diakses 10 Oktober 2016 dari CASP UK Web
site:http://www.caspuk.net
Crombie, I. K. (2008). The Pocket Guide to Ctitical Appraisal. London: BMJ Publishing
Group.
herlina dimiati, p. i. (2012). tatalaksana hipertensi pulmonal pada anak. jurnal kedokteran
syiah kuala , 12.
michael et al. (2013). exercise capacity affects quality of life in patients with pulmonary
hipertension. new york: springer science.
YUNPING LI et al. (2015). progressive muscle relaxation improves anxiety and depression
of pulmonary arterial hypertension patients. chinesse: hindawi publising corporation.

Anda mungkin juga menyukai