Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL APPRAISAL

EVALUATION OF A NURSE-LED DISEASE MANAGEMENT


PROGRAMME FOR CHRONIC KIDNEY DISEASE :
A RANDOMIZED CONTROLLED TRIAL

LOGO

Disusun oleh :

PROGRAM STUDI …………


FAKULTAS ……
KEDIRI
201
7

LEMBAR PENILAIAN CRITICAL APPRAISAL


Nama Mata Ajaran :
Nama Tugas : Critical Appraisal Artikel Jurnal
Nama Mahasiswa : Sri Wahyuni
NIM : 131214153046
Jumlah Kata : 1499 kata

No Aspek yang Bobot Kriteria Penilaian


dinilai
1 Pendahuluan 10% Menjelaskan topik, tujuan, dan alat yang
digunakan untuk mengkritisi jurnal. Memberikan
deskripsi singkat makalah dan deskripsi singkat
jurnal yang ditelaah secara spesifik dan relevan.

2 Kritik Artikel 80% Deskripsi dan kritik jurnal/artikel menggunakan


alat kritik (tool yang tepat) :
Analisa tidak logis Sangat koheren
dan logis
Pemilihan tool yang Tool tepat
tidak sesuai
Ide susah dipahami Ide lugas dan
jelas

3 Kesimpulan 10% Menyimpulkan makalah dan menuliskan refleksi


atas kritik jurnal
4 Pengurangan 5% Nilai akan mendapatkan pengurangan jika
Nilai kriteria berikut tidak terpenuhi :
Jumlah kata kurang atau lebih dari batas
toleransi 5% dari 1500
Tidak mengikuti aturan penulisan referensi
dengan benar
Penulisan bahasa indonesia yang baik dan benar,
termasuk tanda baca

Nilai Total :
Komentar Dosen

....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.

iii

DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i

Lembar Penilaian ............................................................................................. ii


Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan ......................................................................................... 1
BAB 2 Telaah Kritis Artikel Jurnal .................................................................. 2
BAB 3 Kesimpulan .......................................................................................... 8
Daftar Pustaka .................................................................................................. 9

iv

BAB 1
PENDAHULUAN
Jumlah pasien penyakit ginjal stadium akhir (ESRF) yang berobat

meningkat secara global saat ini (Alan & Mei, 2011). ESRF muncul setelah

penyakit ginjal kronis, ginjal perlahan akan berhenti bekerja lebih dari 10- 20

tahun sebelum menjadi penyakit ginjal stadium akhir (David, 2011). Pasien

dengan gagal ginjal stadium akhir membutuhkan dialisis dan ketaatan pengobatan

berencana untuk mempertahankan hidup. Ketidakpatuhan merupakan masalah

umum dan serius pada pasien penyakit ginjal kronis. Kelangkaan penelitian yang

melihat pengaruh dari program manajemen pengeloaan penyakit pada pasien

dengan penyakit ginjal kronis (Frances, Susan & Toni, 2010). Penelitian seperti

ini masih perlu banyak pengembangan lagi di masa sekarang.

Artikel jurnal yang akan ditelaah adalah evaluasi program manajemen

pengelolaan penyakit ginjal kronis, dengan menilai kelompok yang menerima

program manajemen pengelolaan penyakit memiliki peningkatan lebih baik dari

pada kelompok kontrol, dinilai mulai awal pegambilan data (01), minggu ke 7, 1

minggu setelah program selesai (02) dan minggu ke 13, 6 minggu setelah program

selesai (03). Telaah kritis terhadap jurnal ini bertujuan menilai kualitas penelitian

yang telah dilakukan berdasarkan panduan CASP checklists dari UK. Telaah yang

dilakukan pada dasarnya untuk mengetahui 3 hal, (1) apakah hasil penelitian

valid, (2) apakah hasilnya dan (3) apakah hasilnya dapat diterapkan di tempat

praktek kita. Sehingga hasil appraisal inidigunakan sebagai dasar bukti ilmiah
yang baik untuk Evidence based Nursing.

BAB 2
TELAAH KRITIS ARTIKEL JURNAL

Apakah hasil penelitian ini valid?


2.1 Apakah masalah penelitian jelas

Dalam penelitian ini masalah pada populasi yang ingin diteliti cukup jelas

pasien gagal ginjal stadium akhir dengan CAPD, kepatuhan tehadap program

pengobatan untuk bertahan hidup, yang selama ini menjadi masalah serius dan

umum pada pasien ESRF. Dengan memberikan intervensi program manajemen

pengelolaan penyakit dan perawatan rutin pada kelompok perlakuan, dengan

pembanding hanya diberikan perawatan rutin saja. Penelitian ini bertujuan untuk

mencari apakah kelompok perlakuan memiliki peningkatan hasil lebih baik

dibandingkan dengan kelompok kontrol untuk pengukuran hasil ketidakpatuhan,

kualitas hidup, kepuasan, kontrol gejala dan komplikasi, dan pemanfaatan

pelayanan kesehatan.

2.2 Perlakuan pada sampel

Sampel pada penelitian diambil dengan cara uji random terkontrol, dengan

computer yang digunakan diambil 120 set nomor secara acak. Di mana pasien yang

sesuai dengan kriteria diambil juga secara acak untuk ditentukan sebagai kelompok

perlakuan maupun sebagai kelompok kontrol dengan masing-masing kelompok 60

responden. Sampel yang menjadi kelompok perlakuan selain diberikan perawatan rutin

juga mendapat program manajemen pengelolaan penyakit selama 6 minggu , sampel


yang menjadi kontrol diberikan perawatan rutin saja. Pelaksanaan program ini selama 6

minggu karena ini sudah cukup menunjukkan pengaruh dari intervensi. Sehingga hasil

pada penelitian akan cukup valid.

2.3 Prosedur Penelitian

Semua kelompok sampel mendapat 3 kali penilaian, pada awal penelitian


(01), pada minggu ke-7,(02) dan pada minggu ke 13 (03). Hasil yang dinilai

adalah ketidakpatuhan, kualitas hidup, kepuasan, kontrol gejala dan komplikas

dan pemanfaatan layanan kesehatan. Program manajemen pengelolaan penyakit

terdiri dari fitur 4-cs model, (1) protokol pelatihan untuk ReN (perawat spesialis)

dan GeN (perawat umum) yang sudah divalidasi pakar, (2) protokol manajemen

penyakit yang sudah divalidasi para ahli, (3) protokol penilaian pelaksanaan

berdasarkan kerangka Omaha yang sudah digunakan pada penelitian sebelumnya

yang sudah di uji ekstensif di AS dan (4) protokol perawat yang menelpon dengan

format terstruktur, sistem Omaha juga digunakan sebagai kerangka kerja untuk

penilaian, intervensi dan dokumentasi. ReN sebagai manajer kasus yang memulai

dan mengakhiri program ini, GeN membantu ReN mengikuti pasien/ responden.

Pengaturan seperti ini dilakukan berdasar pertimbangan penelitian sebelumnya,

lamanya program selama 6 minggu karena dianggap cukup untuk menunjukkan

pengaruh intervensi. Analisis data pada penelitian ini sudah sesuai, yaitu

menggunakan uji Chi-square dan independen t-test. Independent t-test digunakan

untuk membandingkan rata-rata dari 2 kelompok sampel data independent,

ANOVA untuk memastikan apakah sampel yang berasal dari populasi sama

mempunyai mean yang sama (Sofyan &Heri, 2009), data dianalisis menggunakan
SPSS 11.1 untuk windows.

2.4 Kebutaan ‘blinded’ terhadap intevensi

Pada penelitian ini tidak dijelaskan teknik membuat subjek buta. Tetapi

pengamat yang membantu pengumpulan data dengan mewawancarai pasien atau

responden buta dengan alokasi kelompok dan tidak mempunyai hubungan dengan
layanan klinis. Sehingga setidaknya pada penelitian ini telah menggunakan

“double blinded” sehingga hasil pengumpulan data yang dilakukan tidak menjadi

bias. Seharusnya supaya hasil data benar-benar tidak bias subjek (single blinding),

pengamat (double blinding), dan penganalisis data (triple blinding) tidak

mengetahui tentang status intervensi pada subjek perlakuan, sehingga mencegah

bias pengukuran.

2.5 Keseragaman Kelompok pada awal penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah pasien ESRF dengan CAPD yang

diambil secara uji random terkontrol dari 2 Pusat pelayanan Ginjal di RS

Hogkong, yang memenuhi kriteria inklusi. Sehingga pada penelitian telah

dilakukan restriksi sampel sehingga memiliki karakteristik sample yang sama,

dengan harapan semakin mirip karakteristik sampel hasil penelitian akan semakin

bagus, dan akan memudahkan penelitian yang akan dilakukan karena sampel

telah diseragamkan mulai awal penelitian sehingga tidak menyebabka kerancuan.

Tetapi perlu diingat pembatasan sampel terlalu ketat dan dilakukan pada banyak

variable perancu akan memangkas jumlah sampel dan membatasi kemampuan

generalisasi juga akan menimbulkan kerancuan sisa ( residual confounding).

2.6 Kesetaraan Perlakuan

Baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol dalam penelitian ini


mendapat perlakuan yang sama. Bisa dilihat di mana pada penelitian ini semua

pasien bebas menarik diri dari penelitian kapan saja tanpa ada persyaratan apapun,

keputusan mereka untuk tidak ikut berpartisipasi pada penelitian ini tidak akan

menghalangi mereka menerima perawatan seperti yang biasa mereka terima.

Sehingga penelitian ini sifatnya tidak memaksa, semua responden diperlakukan


sama. Sehingga secara etik, penelitian ini sudah sesuai.

Bagaimana Hasilnya?

2.7 Berapa besar pengaruh intervensi

Pada penelitian ini perbedaan yang significan (p < 0,05) di dapatkan pada

penilaian pada O2 (1 minggu setelah program selesai) pada pengukuran hasil

ketidakpatuhan diet, tidur, kontrol gejala, dorongan staf dan keseluruhan

pelayanan (KDQOL), dan kepuasan. Pengaruh berkelanjutan pada O3 (6 minggu

setelah program selesai) pada pengukuran hasil ketidakpatuhan, tidur, kontrol

gejala dan komplikasi penyakit ginjal. Sehingga pemberian intervensi program

manajemen pengelolaan penyakit pada pasien ESRF dengan CAPD ini telah

memberikan bukti untuk mendukung keefektifan model manajemen pengelolaan

penyakit ginjal kronik dengan menggunakan kombinasi perawat spesialis-perawat

umum. Sehingga peneleti tentang manajemen pengelolaan penyakit kronis

sebelumnya yang telah mengabaikan kelompok ESRF dapat mempertimbangkan

hasil penelitian ini.

2.8 Perkiraan ketepatan pengaruh/ efek intervensi

Penelitian ini telah memberikan bukti untuk mendukung keefektifan model

manajemen pengelolaan penyakit pada penyakit ginjal kronik dengan CAPD,

menggunakan kombinasi antara perawat spesialis dan perawat umum. Dimana hal ini
sudah berdasarkan pertimbangan penelitian sebelumnya, bahwa perawat spesialis

berperan penting karena dengan pengalaman dan pengetahuan khusus mereka untuk

membuat pengkajian, mengidentifikasi masalah dan mengatur tujuan yang bermanfaat,

tetapi tujuan berikutnya diutamakan untuk memberikan saran pelayanan kesehatan

yang tepat. Pada penelitian ini sudah mencoba mengoptimalkan penggunaan sumber
daya manusia, di mana ReN dan GeN melakukan kerja sama. Sehingga penelitian ini

layak dipertimbangkan untuk diterapkan pada kelompok penyakit kronis lainya.

Dapatkah hasilnya diterapkan secara lokal?

2.9 Penerapan hasil pada praktek

Penerapan hasil penelitian pada praktik keperawatan di Indonesia masih belum

bisa diterapkan, karena penelitian ini sampelnya masih terbatas pada pasien ESRF

dengan CAPD, sehingga hasil penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan untuk

kelompok penyakit lainya. Di Indonesia ESRF dengan CAPD masih jarang, sehingga

terkendala bila ingin menerapkan hasil penelitian ini, walau sebenarnya penelitian ini

cukup bagus apabila benar-benar bisa diterapkan pada tempat praktek. Di harapkan

kedepan ada penelitian lebih lanjut tentang manajemen pengelolaan penyakit pada

pasien ESRF dengan hemodialis.

2.10 Kontribusi penelitian

Pada penelitian ini sampel terbatas hanya pada pasien ESRF dengan CAPD

saja, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan untuk penyakit kronik lainya.

Tetapi penelitian ini bisa dijadikan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya, terutama

di Indonesia dimana kebanyakan pasien ESRF banyak menggunakan hemodialisis.

Sehingga perlu untuk di teliti untuk manajemen pengelolaan penyakit pada ESRF
dengan hemodialisis.

2.11 Manfaatnya senilai

Penelitian ini patut untuk diapresiasikan, karena sebelumnya belum ada

penelitian eksperimen yang di lakukan pada pasien dengan penyakit kronik,

penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pertama dengan menerapkan


program manajemen pengelolaan penyakit pada ESRF dengan CAPD, sehingga
hasil dari penelitian ini bisa dijadikan sebagai data untuk penelitian selanjutnya.

BAB 3
KESIMPULA
N

Berdasarkan uraian di atas, secara umum penulis mengambil kesimpulan bahwa

penelitian dalam artikel jurnal ini memiliki kualitas yang baik. Penelitian
bertujuan menilai kelompok yang menerima program manajemen pengelolaan

penyakit memiliki peningkatan lebih baik dari pada kelompok kontrol, dinilai

mulai awal pegambilan data (01), minggu ke 7, 1 minggu setelah program selesai

(02) dan minggu ke 13, 6 minggu setelah program selesai (03). Penelitian ini

menggunakan RCT (Randomized Controlled Trial). Penelitian ini hanya

menerapkan “double blinding” Seharusnya supaya hasil data penelitian benar-

benar tidak bias, maka perlu dibuat blinded subjek, pengamat, dan penganalisis

data dengan tidak mengetahui tentang status intervensi pada subjek perlakuan.

Pada penelitian ini dilakukan restriksi sampel sehingga karakteristik sample sama,

tetapi perlu diingat pembatasan sampel terlalu ketat dan dilakukan pada banyak

variable perancu akan memangkas jumlah sampel dan membatasi kemampuan

generalisasi dan memberikan kerancuan sisa (residual confounding).

Hasil penelitian cukup bagus apabila bisa diterapkan pada tempat praktek.

Tetapi pada penelitian ini sampel penelitian masih terbatas pada pasien ESRF dengan

CAPD saja, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk penyakit

kronik lainya. Tetapi penelitian ini bisa dijadikan sebagai dasar untuk penelitian

selanjutnya, terutama di Indonesia dimana kebanyakan pasien ESRF masih

menggunakan Hemodialisis. Sehingga perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut


untuk manajemen pengelolaan penyakit pada ESRF dengan hemodialisis.

DAFTAR PUSTAKA

Alan, C. T., Mei, Z. C. (2011). Long-form but not short-form Mini-


Nutritional Assessment is appropriate for grading nutritional risk of patients on
hemodialysis-A cross-sectional study. International Journal of Nursing Studies,
48, 1429-1435.

Amanda, B. (2011). Critical Appraisal Skills Programme Making Sense of


Evidence About Clinical Efeectiveness. Diaksess 20 Maret 2013, dari UK Web
site :http://www.casp-uk.net/wp .

Craig, J.V. & Smyth, R. L. (Eds.). (2008). The evidence-based practice


manual for nurses (2nd ed). British : Elsevier.

David, Z. (2011). End-Stage Kidney Disease. Diakses 23 Maret 2013, dari


National Institute of health, A service of The U.S. National Library of Medicine
Web Site : http://www.nlm.nih.gov/medineplus/ency/art icle/000500.ht m.

Frances, K. Y. W., Susan K. Y. C., Tony M. F. C. (2010). Evaluation of a


nurse-led disease management programme for chronic kidney disease: A
randomized controlled trial. International Journal of Nursing Studies, 47, 268–
278.

Riduwan, Arkadon. (2010).Rumus dan data dalam analisis statistika.


Bandung : Alfabeta.

Sofyan, Y., Heri, K. (2009). SPSS Complete, Buku aplikasi statistik seri 1.
Jakarta : Salemba Infotek.

Anda mungkin juga menyukai