Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK 1


STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG

EXCHANGE TRANSFUSION

NAMA : BAYU YUDHA SAMUDRA


NIM : 21117024
PRODI : ILMU KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing: SEPTI ARDIANTY., M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Pengertian Tindakan Keperawatan
Transfusi tukar adalah suatu rangkaian tindakan mengeluarkan darah pasien
dan memasukkan darah donor untuk mengurangi kadar serum bilirubin atau
kadar hematokrit yang tinggi atau mengurangi konsentrasi toksin-toksin
dalam aliran darah pasien.

B. Tujuan tindakan keperawatan


Untuk menurunkan kadar bilirubin. Bilirubin adalah pigmen kuning dalam
darah dan tinja.

C. Gambar Alat dan anatomi tubuh yang berkaitan


1. Gambar Alat:
Infant warmer

Masih satu kompleks dengan Inkubator Bayi, alat ini juga berfungsi untuk
menangani bayi yang baru lahir. Kita bisa melihat dari nama alatnya infant
warmer yang berarti alat penghangat bayi Ya, alat medis ini memang
berfungsi untuk menghangatkan bayi yang baru lahir khususnya mereka
yang memiliki sedkit masalah dengan kontrol suhunya. Mereka belum bisa
menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungan, sehingga kerap
kedinginan. Biasanya hal ini disebut dengan hipotermia, oleh sebab itu
dibantu dengan menggunakan infant warmer.

Alat Monitor Lengkap (Pengukur denyut jantuing, frekuensi nafas,


suhu, pulse oxymetri, dan tekanan darah)
Sebagian pasien yang sedang dirawat di dalam ruang ICU memiliki kondisi
yang sangat amat labil. Hal ini tentu saja mebutuhkan pemantauan yang
sangat intensif. Oleh sebab itu ruangan ini disebut dengan ICU (Intensif
Care Unit). Salah satu alat medis yang ada di dalam ruangan ini adalah
Pasien Monitor. Alat ini berfungsi untuk memantau kondisi kesehatan
pasien secara realtime yang bisa diamati dari layar monitor. Parameter
yang bisa diamati dari dalam alat ini adalah irama jantung, tekanan darah,
suhu tubuh, kadar oksigen dalam darah dan yang lainnya.

Alat infus (infus set)

Hampir sama seperti alat suntik, infus set atau alat infus juga berfungsi
untuk memasukkan cairan obat atau fitamin dan juga elektrolit ke dalam
tubuh pasien melalui pembuluh vena.

Suntikan
Dalam dunia medis alat ini sering disebut dengan syringe, namun
kebanyakan orang menyebut alat medis ini dengan nama suntikan atau alat
suntik. Alat ini sangat familiar dan saya yakin semua orang mengetahuinya.
Alat ini juga sering disebut dengan istilah spet atau spuit. Fungsi alat ini
adalah untuk memasukkan cairan obat ke dalam tubuh manusia langsung
ke pembuluh darahnya.

Termometer

Termometer merupakan alat pengukur suhu. Ada berbagai macam jenis


termometer berdasarkan fungsinya. Yang digunakan dalam dunia medis
adalah termometer badan, yang berfungsi untuk mengukur suhu tubuh
pasien ketika mengalami demam. Termometer juga memiliki jenis digital
dan manual (raksa).

2. Anatomi tubuh
Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah dan tulang
tangan.
1. Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri dari
bagian kepala membulat yang masuk dengan pas ke dalam rongga
glenoid, bagian leher anatomis dan bagian batang yang memanjang ke
arah distal.
a. Dua elevasi, tuberkel besar dan tuberkel kecil, terletak di ujung atas
batang tulang dan memberikan tempat untuk pelekatan otot.
b. batang tulang di bawah tuberkel menyempit menuju suatu bidang
yang di sebut leher surgikal karena kecenderungan humerus untuk
mengalami fraktur di area ini.
c. bagian tengah batang tulang ke bawah adalah tuberositas
deltoid kasar yang berfungsi untuk tempat perlengkapan otot deltoid.
d. bagian ujung bawah dari tulang humerus melebar dan masuk ke
dalam tonjolan epikondilus medial dan lateral tempat asal otot –otot
lengan atas dan tangan. Saraf ulnar memenjang di belakang
epikondilus medial dan responsive terhadap tiupan atau tekanan,
sehingga mengakibatkan “ sensasi kesemutan pada tulang.
e. permukaan artikuler tersusun dari kapitulum lateral (kepala kecil),
yang menerima tulang radius lengan bawah, dan troklea (pullet),
tempat tulang ulna lengan bawah bergerak.
f. prosesus koronoid terletak di atas troklea pada permukaan anterior,
sedang prosesus olekranom juga terletak di atas troklea, tetapi di
permukaan posterior. Indentasi ini berfungsi untuk menerima bagian-
bagian dari tulang lengan bawah saat tulang-tulang tersebut bergerak.

2. Tulang-tulang ari lengan bawah adalah ulna sisi medial dan


tulang radius disisi lateral (sisi ibu jari) yang di hubungkan denagn suatu
jaringan ikat fleksibel, membrane interoseus.
a. Ulna
1) ujung proksimal ( ujung atas ) tulang ulna tampak seperti pilinan
yang terurai. Bagian atas pilinan tersebut adalah prosesus
elekranon, yang masuk dengan pas ke dalam fosa elekranon
humerus saat lengan bawah berekstensi penuh. Bagian bawah
pilinan adalah prosesus kolonoid, yang masuk dengan pas
kedalam fosa koronoid humerus saat lengan bawah berfleksi
penuh.Takik radial, yang terletak dibawah prosesus koronoid,
mengakomudasi bagian kepala dari tulang radius.
2) Ujuang distal (Bawah) tulang ulna memiliki perpanjangan pilinan
batang yang di sebut kepala. Bagian ini beratikulasi dengan
prosesus ulnar tulang radius. Bagian kepala memanjang
keatas prosesus stiloid tulang ulna.
b. Radius
1) Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk diskus
yang berarti kulasi dengan kapitulum humerus dan takik radial
tulang ulna.
2) Tuberositas radial untuk tempat perlekatan otot biseps terletak
pada batang radius tepat dibawah bagian kepala
3) Ujung distal tulang radius memiliki permukaan karpal konkaf
yang berarti kulasi dengan tulang pergelangan tangan,sebuah takik
ulnar pada permukaan medialnya untuk berartikulasi dengan
tulang ulna, dan sebuah prosesus stiloid disisi lateral.

D. Indikasi tindakan keperawatan (diagnosa medis dan diagnosis


keperawatan)
1. Hiperbilirubinemia (indirect bilirubin) karena sebab apapun, jika kadar
bilirubin beresiko untuk menimbulkan gangguan di susunan saraf pusat
(kern ikterik). Transfusi tukar yang dilakukan adalah double volume
exchange selama 50-70 menit. Penurunan bilirubin semakin efisien jika
transfusi tukar dilakukan perlahan, sehingga ada kesempatan untuk
bilirubin ekstra dan intravaskuler mencapai keseimbangan.
2. Hemolytic Disease of The Newborn (HDN). Pada kelainan ini terjadi
pemecahan eritrosit bayi karena antibodi maternal, sehingga bayi akan
mengalami anemia dan hiperbilirubinemia sebagai hasil metabolisme
heme. Transfusi tukar akan membuang sel eritrosit bayi yang telah
tersensitisasi dengan antibodi maternal (antibody coated RBC),
menurunkan kadar bilirubin sekaligus melakukan koreksi terhadap anemia
yang ditimbulkan oleh HDN. Dilakukan transfusi tukar double volume,
kalau perlu diulang, jika terjadi pemecahan eritrosit yang cepat.
3. Sepsis Neonatal. Transfusi tukar akan membantu membuang bakteri,
toksin, produk pemecahan fibrin serta akumulasi asam laktat dari bayi dan
di saat bersamaan memberikan komplemen, faktor-faktor koagulasi dan
imunoglobulin dari darah yang baru.
4. Pembekuan Intravaskular Menyeluruh (PIM). Transfusi tukar membantu
peningkatan faktor-faktor koagulasi dan mengurangi penyebab KID,
walaupun ini masih merupakan kontroversi.
5. Asidosis serta Gangguan Cairan dan Elektrolit Berat, seperti hiperkalemia,
hipernatremia atau kelebihan cairan. Pada kasus seperti ini dilakukan
transfusi tukar parsial isovolumetrik.
6. Pengaturan Kadar Hemoglobin. Pada polisitemia dilakukan transfusi tukar
parsial dengan garam fisiologis atau plasma untuk menurunkan kadar
hemoglobin, sedangkan pada anemia berat yang potensial menimbulkan
gagal janntung, seperti pada hydrops fetalis, dilakukan transfusi tukar
parsial dengan packed red cells (PRC).

E. Kontra indikasi tindakan keperawatan


Transfusi tukar merupakan kontra indikasi jika pemasangan line intravena
lebih berbahaya daripada manfaat transfusi tukar. Kontra Indikasi tersebut
adalah:
1. Kontra indikasi melalui arteri atau vena umbilikalis:
a. Gagal memasang akses arteri atau vena umbilikalis dengan tepat.
b. Omfalitis.
c. Omfalokel/Gastroskisis.
d. Necrotizing Enterocolitis.
2. Kontra indikasi melalui arteri atau vena perifer :
a. Gangguan perdarahan (Bleeding Diathesis).
b. Infeksi pada tempat tusukan.
c. Aliran pembuluh darah kolateral dari arteri ulnaris/ arteri Dorsalis
Pedis kurang baik.
d. Ketidakmampuan memasang akses arteri dan vena perifer.
F. Asuhan keperawatan yang berkaitan (diagnose outcomes dan
interventio)
1. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
b. Ketidakseimbngan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan perdarahan GI tract (stres ulcer).
c. Resiko infeksi berhubungan dengan proses transfusi.
2. Rencana Tindakan Keperawatan Sebelum dan Sesudah Tindakan
a. Rencana tindakan keperawatan sebelum tindakan transfusi tukar
adalah:
1. Berikan informed consent kepada orang tua untuk proses
pelaksanaan transfusi tukar.
2. Persiapkan bayi dalam keadaan yang memungkinkan dapat
berlangsungnya proses transfusi tukar.
3. Persiapkan lingkungan yang aman dan nyaman untuk bayi selama
berlangsungnya proses transfusi tukar.
4. Monitor hemodinamik sebelum dilakukannya transfusi tukar.
b. Rencana tindakan keperawatan sesudah transfusi tukar, yaitu:
1. Pertahankan suhu bayi agar selalu 36,5-37 0C dan observasi suhu
setiap 4-6 jam sekali
2. Periksa kadar bilirubin setiap 8 jam setelah pemberian terapi 24
jam.
3. Awasi efek samping selama berlangsungnya transfusi tukar.
4. Pemeriksaan laboratorium pasien dipuaskan minimal 24 jam untuk
memonitor bayi yang mempunyai kemungkinan ileus sesudah TT.
DIAGNOSA NCP
NO KEPERAWATA NOC NIC RASIONAL
N
1. Ketidakseimbang Setelah NIC: Manajemen NIC :
dilakukannya lingkungan: Manajemen
an nutrisi: kurang
tindakan kenyamanan lingkungan :
dari kebutuhan keperawatan selama kenyamanan
1x24 jam dengan 1. Tentukan status
tubuh.
krikteria hasil : gizi pasien dan 1. Agar dapat di
kemampuan pasien tentukan status
NOC : Status untuk memenuhi gizi pasien
Definisi: Asupan
nutrisi bayi kebutuhan gizi. dalam
nutrisi tidak 2. Tentukan apa yang memenuhi
N indikator T menjadi preferensi kebtuhan gizi.
cukup untuk
o makanan bagi 2. Agar dapat
memenuhi 1 Intake 5 pasien. mengetahui
. nutrisi 3. Tentukan jumlah apa preferensi
kebutuhan
kalori dan jenis makanan bagi
2 Intake 5
metabolic nutrisi yang pasien.
. cairan
dibutuhkan untuk 3. Agar
Batasan lewat
memenuhi mengetahui
mulut
karakteristik: persyaratan gizi. jumlah kalori
3 Pertumbuh 5
4. Anjurkan pasien ,jenis nutrisi,
1. kelemahan otot . an
terkait dengan dan memenuhi
pengunyah kebutuhan persyaratan
Keterangan :
makanan tertentu gizi.
2. kram abdomen
berdasarkan 4. Agar pasien
1. Tidak adekuat
3. perkembangan atau dapat
2. Sdikit adekuat
usia (misalnya: mengetahui
ketidakmampuan 3. Cukup adekuat
kalsium, protein, kebutuhan
4. Sebagian besar
memakan lemak, cairan, makanan yang
adekuat
kalori, dll) dibutuhkan
makanan 5. Sepenuhnya
5. Monitor kalori dan sesuai
adekua
4. gangguan asupan makanan prkembangan
pasien. dan usia.
sensasi rasa
Misalnya :
5. kesalahan kalsium,
protein, lemak,
persepsi
cairan, kalori
Faktor yang dll.
Agar termonitor
berhubungan:
kalori dan
1. factor biologis asupan makanan
2. factor ekonomi pasien.
3. gangguan
psikososial
4.
Ketidakmampuan
makan
5. Kurang asupan
makanan
6.
ketidakmampuan
mencerna
makanan.
2. Resiko Setelah dilakukan NIC: Autotransfusi NIC:
kekurangan tindakan 1. dapatkan Autotransfusi:
volume cairan keperawatan selama persetujuan dari 1. Agar
Definisi: 1x24 jam dengan pasien. mendapatkan
kerentanan kriteria hasil: 2. instruksikan persetujuan dari
mengalami pasien mengenai pasien.
penurunan NOC: prosedur. 2. agar pasien
volume cairan Keseimbangan 3. tentukan mengetahui
intravaskuler, Cairan kesesuaian darah prosedur yang
interstisial dan N Indikator T untuk re-infusi akan dilakukan
atau intraseluler, o 4. siapkan darah 3. agar
yang dapat 1 Tekanan 5 untuk re-infusi mengetahui re-
mengganggu . darah 5. pertahankan infusi darah
kesehatan. 2 Denyut 5 pencegahan yang akan di
Faktor resiko: . nadi radial universal ambil.
1. agens
farmaseutikal 3 Tekanan 5
2. factor yang . arteri rata-
memengaruhi rata
kebutuhan cairan 4 Turgor kulit 5
3. gangguan .
mekanisme 5 Berat badan 5
regulasi . stabil
4. kehilangan
cairan melalui Keterangan:
rote normal 1. sangat terganggu

5. kurang 2. banyak terganggu


pengetahuan 3. cukup terganggu

tentang kebutuhan 4. sedikit terganggu


cairan. 5. tidak terganggu

6. berat badan
ekstrem.

3. Resiko infeksi Setelah dilakukan NIC : NIC :


tindakan PERLINDUNGAN PERLINDUNG
Definisi: rentan keperawatan selama INFEKSI AN INFEKSI
mengalami invasi 1x24 jam dengan 1. Monitor adanya 1. Agar
dan multiplikasi kriteria hasil: tanda dan genjala termonitor tanda
organisme infeksi sistemik dan dan gejala
patogenik yang NOC: Keparahan local infeksi
dapat menggangu. infeksi 2. monitor sistemikdan
N Indikator kerentanan
T terhadap local.
Factor resiko: o infeksi 2. agar untuk
1. kurang 1. Kemerahan 3. tingkat asupan mengetahui
pengetahuan 2. Cairan(luka) nutrisi asupan nutrisi
untuk yang berbau 4. anjurkan asupan yang baik.
menghindari busuk cairan yang tepat 3. agar
pemajanan 3. Ketidak 5. anjurkan istirahat terpenuhinya
pathogen. setabilan suhu asupan nutrisi.
2. malnutrisi 4. Jaringan lunak
3. penyakit 5 Malaise
kronis.
Obesitas Keterangan :

4. prosedur 1. berat
invansif 2. cukup berat

5. pecah ketubat 3. sedang


lambat. 4. ringan
5. tidak ada

G. Persiapan tindakan keperawatan


1. Persiapan Alat
Adapun persiapan alat-alat yang akan digunakan dalam transfusi tukar
yaitu:
1. Radiant warmer
2. Peralatan dan obat-obatan resusitasi
3. Alat monitor lengkap (pengukur denyut jantung, frekuensi nafas, suhu,
pulse oxymetri, dan tekanan darah)
4. Peralatan untuk pemasangan arteri dan vena umbilikal
5. Orogastric tube, dipasang ke bayi
6. Spuit 10 atau 20 cc
7. Kalsium glukonas
8. NaCl : Heparin 1 UI/cc
9. Tempat pembuangan darah (bisa dibuat dari botol infus) yang telah
dihubungkan dengan set infus makro.

2. Persiapan Lingkungan
1. Lingkungan sekitar bayi harus bersih, nyaman dan kering.
2. Suhu ruangan 360C-370C.
3. Monitor lengkap dengan pengukuran tekanan darah, nadi, respirasi,
dan suhu.
4. Pencahayaan yang cukup.
3. Persiapan Pasien
1. Bayi dipuasakan 3-4 jam sebelumnya dan selang lambung diaspirasi
sebelum transfusi tukar.
2. Bila mungkin 4 jam sebelum transfusi tukar bayi diberi infus albumin
1g/kgBB.
3. Awasi tanda vital, jika perlu berikan oksigen
4. Tubuh anak jangan sampai kedinginan
5. Bila tali pusat masih segar, potong dan sisakan 3-5 cm di atas dinding
perut. Bila telah kering, potong rata setinggi dinding perut.
Salah satu ujung kateter polietilen dihubungkan dengan semprit 3
cabang dan ujung yang satu lagi dimasukkan ke vena umbilikalis
dengan hati-hati sampai terasa tahanan lalu tarik lagi sepanjang 1 cm.
Dengan cara tersebut biasanya darah sudah keluar sendiri. Ambilah 20
cc untuk pemeriksaan laboratorium yang diperlukan.
6. Periksa tekanan vena umbilikalis dengan mencabut kateter dari
semprit dan mengangkat ke atas. Tekanan ini biasanya positif ( darah
akan naik setinggi 6 cm di atas dinding perut ). Bila ada gangguan
pernapasan biasanya terdapat tekanan negatif.
7. Keluarkan lagi sebanyak 20 ml, kemudian baru masukkan 20 ml darah
donor dan seterusnya. Measukkan dan mengeluarkan darah dilakukan
dalam waktu 20 detik. Pada bayi prematuritas cukup dengan 10-15 ml.
Jumlah darah yang dikeluarkan adalah 190 ml/kg BB dan yang
dimasukkan adalah 170 ml/kg BB.

H. Prosedur pelaksanaan tindakan keperawatan


a. Teknik Transfusi Tukar
1. Simple double volume (push pull method), untuk keluar masuk darah
hanya diperlukan satu jalur transfusi (biasanya dari vena besar, seperti
vena umbilikal). Teknik ini digunakan untuk hiperbilirubinemia tanpa
komplikasi (seperti anemia, sepsis, dll). Waktu rata-rata per kali untuk
keluar masuk kira-kira 3-5 menit, sehingga total transfusi akan
berlangsung selama 90-120 menit.
2. Isovolumetric double volume. Pada teknik ini dilakukan pemasangan
dua jalur, bisa arteri dan vena (pada umbilikal ataupun perifer) ataupun
vena dan vena, dibutuhkan dua operator untuk memasukkan dan
mengeluarkan darah. Jika dipakai jalur arteri dan vena, darah
dimasukkan dari vena serta dikeluarkan melalui arteri. Keuntungan dari
metode ini adalah proses masuk dan keluar darah bisa dilakukan pada
waktu yang bersamaan sehingga gangguan hemodinamik minimal,
disamping itu waktu pelaksanaan transfusi tukar juga lebih singkat (45-
60 menit). Waktu pelaksanaan bisa diperpanjang sampai 4 jam untuk
memungkinkan ekuilibrasi bilirubin di darah dan jaringan, hal ini akan
meningkatkan kadar bilirubin yang bisa dihilangkan. Pada kasus
hydrops fetalis berat, teknik ini merupakan pilihan karena fluktuasi
volume minimal, sehingga gangguan miokardium juga minimal.
3. Transfusi tukar parsial. Dilakukan transfusi dengan plasma atau PRC,
sesuai indikasi (polisitemia atau anemia berat).
b. Pelaksanaan
1. Jelaskan tentang prosedur dan minta informed consent kepada orangtua.
2. Puasakan bayi selama 3-4 jam sebelum transfusi tukar dimulai. Pasang
OGT untuk mengosongkan lambung dan alirkan (buka tutupnya) selama
prosedur. Tindakan ini berguna auantuk dekompresi, mencegah
regurgitasi serta aspirasi cairan lambung.
3. Tidurkan bayi telentang dan tahan posisinya dengan baik (tahan dengan
erat tetapi tidak ketat, dengan bantuan bantal pasir ataupun plester ke
tempat tidur). Jangan lupa memasang urine collector.
4. Lakukan prosedur seperti untuk tindakan mayor, kemudian pasang
cateter vena umbilikal untuk teknik push and pull, serta arteri dan vena
umbilikal untuk teknik isovolumetrik.
5. Siapkan unit darah. Pastikan bahwa darah tersebut memang benar untuk
pasien, golongan darah cocok, dan temperatur cocok. Kalau masih
dingin, hangatkan ke suhu tubuh (tidak lebih dari 370C) jangan terlalu
panas karena bisa menyebabkan hemolisis.
6. Selanjutnya pasang darah ke set infus, pastikan threeway stopcock
berada pada posisi yang tepat sebelum memulai prosedur.
a. Untuk teknik push-pull, pasang set transfusi di jalur vena (umbilikal
atau vena besar lain) dengan bantuan four way stopcock. Kalau
tidak ada bisa diganti dengan dua buah threeeway stopcock yang
dipasang seri. Di outlet stopcock tersebut, dipasang satu buah spuit
10 atau 20 cc, darah yang akan ditransfusikan dan set infus untuk
tempat darah kotor. Pasang set transfusi sedemikian rupa sehingga
stopcock akan berotasi searah jarum jam dengan urutan:
1.) Tarik darah dari pasien
2.) Buang ke tempat darah kotor
3.) Ambil darah baru Vena besar untuk menarik darah sedangkan
vena perifer untuk
4.) Masukkan dengan perlahan
Jika vena umbilikal tidak bisa digunakan, teknik push-pull boleh
dilakukan di arteri umbilikal dengan syarat ujung kateter berada
di bagian bawah aorta (di bawah lumbal 3).
b. Untuk teknik isovolumetrik, di jalur vena dipasang satu buah
threeway stopcock yang dihubungkan dengan satu buah spuit 10
atau 20 cc dan darah yang akan ditransfusikan, sedangkan di jalur
arteri, threeway stopcock dihubungkan dengan satu buah sputi 10
atau 20 cc dan set infus untuk tempat.
c. Darah kotor. Jika jalur arteri tidak bisa ditemukan, alternatif dari
teknik ini adalah dengan penggunaan dua vena. memasukkan darah.
Bilas jalur penarikan darah dengan NaCl- heparin 1 Ui/cc tiap 10-
15 menit sekali untuk mencegah bekuan.
7. Mulailah prosedur transfusi tukar dengan perlahan, volume keluar
masuk darah disesuaikan dengan berat badan bayi, rata-rata 5 ml/kgbb.
Volume per kali (aliquots), minimal 5 cc dan maksimal 20 cc.

Tabel 2.1 Volume keluar/ masuk darah per kali (aliquots) pada transfusi
tukar
Berat badan Volume per kali (ml)
>3 kg 20
2-3 kg 15
1-2 kg 10
850 gr-1kg 5
<850 gr 1-3
Sumber: Gomella TL, Cunningham MD, Eyal PG, Zenk KE

8. Selama prosedur berlangsung, operator harus berbicara dengan jelas


tentang volume darah yang keluar masuk (misalnya “sepuluh masuk”,
“sepuluh keluar”), sehingga asisten bisa mendengar dan mencatat
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. Azis Hidayat. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta:


Salemba Medika.
Boxwell, Glenys. 2007. Neonatal Intensive Care Nursing. USA: Routledge.
Lacy, Tricia Gomella, MD. 2008. Neonatology: Management, Procedures, On-
Call Problems, Diseases, and Drugs. Edisi V. New York: Medical
Publishing Division.
Sholeh, M. Kosim, et all. 2009. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Badan Penerbit
IDAI.

Anda mungkin juga menyukai