Anda di halaman 1dari 11

Sindrom nefrotik

Sindrom nefrotik (SN) merupakan suatu


tanda patognomonik penyakit glomerular
yang ditandai dengan dengan edema
anasarka, proteinuria massif >3.5g/hari,
hipoalbuminemia < 3.5g/hari,
hiperkolesterolemia dan lipiduria.

Lydia Aida, B. Maruhum, Marbu, in editor Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S., 2015. Sirosis Hati-Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II edisi VI. Jakarta:Interna Publishing
Etiologi

Sindrom nefrotik dapat disebabkan


oleh glomerulonefritis primer dan
sekunder akibat infeksi, keganasan,
penyakit jaringan ikat, obat atau toksin
dan akibat penyakit sistemik.

Lydia Aida, B. Maruhum, Marbu, in editor Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S., 2015. Sirosis Hati-Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid II edisi VI. Jakarta:Interna Publishing
Glomerulonefritis primer Glomerulonefritis sekunder
GN lesi minimal 1. Infeksi
- HIV, hepatitis virus B dan C
- Sifilis, malaria, skistosoma
- Tuberkulosis, lepra
Glomerulosklerosis fokal segmental 1. Keganasan
- Adenokarsinoma paru, payudara, kolon, limfoma
Hodgkin, mieloma multipel dan karsinoma ginjal
GN membranosa 1. Penyakit jaringan penghubung
- Lupus eritematosis sistemik, artritis reumatoid,
mixed connective tissue disease (MCTD)
GN membranoproliferatif 1. Efek obat dan toksin
- Obat anti-inflamasi non steroid, preparat emas,
penisilamin, probenesid, air raksa, kaptopril dan
heroin.
GN proliferatif lain 1. Lain-lain
- Diabetes melitus, amiloidosis, pre-eklamsia,
rejeksi alograf kronik, refluks vesikoureter atau
sengatan lebah
Manifestasi klinik

Gejala utama yang ditemukan adalah :

1. Edema anasarka.
2. Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau
0,05 g/kg BB/hari pada anak – anak.
3. Hipoalbuminemia < 20-30 mg/dl.
4. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia >
250mg/dl.

Tanto C., Hustrini M.N., 2014.Sindrom Nefrotik-Kapita Selekta Kedokteran essentials medicine.Jilid II Edisi IV.Jakarta:Media Aeculapius
Pada sebagian pasien dapat ditemukan gejala lain yang
jarang:
• Hipertensi
• Hematuria
• Diare
• Anorexia
• Fatigue atau malaise ringan
• Nyeri abdomen atau nyeri perut
• Berat badan meningkat
• Hiperkoagulabilitas

Tanto C., Hustrini M.N., 2014.Sindrom Nefrotik-Kapita Selekta Kedokteran essentials medicine.Jilid II Edisi IV.Jakarta:Media Aeculapius
Diagnosis
Anamnesis
1. bengkak di kedua kelopak mata, perut,
tungkai, atau seluruh tubuh
2. Dapat disertai jumlah urin yang berkurang.
3. Keluhan lain juga dapat ditemukan seperti
urin berwarna kemerahan yang menandakan
hematuria.

Tanto C., Hustrini M.N., 2014.Sindrom Nefrotik-Kapita Selekta Kedokteran essentials medicine.Jilid II Edisi IV.Jakarta:Media Aeculapius
Pemeriksaan fisik :
1. Edema di kedua kelopak mata, tungkai, atau
adanya asites dan edema skrotum atau labia.
2. Kadang-kadang ditemukan hipertensi.
3. Garis putih pada kuku (muehrcke’s band).

Tanto C., Hustrini M.N., 2014.Sindrom Nefrotik-Kapita Selekta Kedokteran essentials medicine.Jilid II Edisi IV.Jakarta:Media Aeculapius
Pemeriksaan penunjang :

1. Pemeriksaan Laboratorium

• Pada pemeriksaan darah didapatkan hipoalbuminemia (<3,5g/dl),


hiperkolesterolemia, dan laju endap darah yang meningkat, rasio albumin/globulin
terbalik, kadar ureum dan kreatinin umumnya normal kecuali ada penurunan fungsi
ginjal.

• Pada urinalisis menggunakan dipstik ditemukan proteinuria masif (3+ sampai 4+),
dapat disertai hematuria. Bila ditemukan hematuria mikroskopik (>20eritrosit/LPB)
dicurigai adanya lesi glomerular contohnya pada sklerosis glomerulus fokal.

• Eletroforesis protein apabila dicurigai mieloma multipel

2. Biopsi Ginjal

Tanto C., Hustrini M.N., 2014.Sindrom Nefrotik-Kapita Selekta Kedokteran essentials medicine.Jilid II Edisi IV.Jakarta:Media Aeculapius
Tata laksana
Medika mentosa :
• Kombinasi diuretik: loop diuretik dan tiazid. Pengobatan
edema.
• Obat penghambat enzim konversi angiotensin (angiotensin
converting enzyme inhibitors) dan antagonis reseptor
angiotensin II (angiotensin II receptor antagonist)
• Obat penurun lemak golongan statin dapat menurunkan
kolesterol LDL, trigliserid dan meningkatkan kolesterol HDL.
• Jika terjadi trombosis dapat diberikan heparin dan dilanjutkan
dengan warfarin selama pasien masih nefrotik.
• Pemberian kortikosteorid juga dapat diberikan

Tanto C., Hustrini M.N., 2014.Sindrom Nefrotik-Kapita Selekta Kedokteran essentials medicine.Jilid II Edisi IV.Jakarta:Media Aeculapius
Non-medikamentosa
1. Diet.
2. Asupan protein 0.8 g/kgBB/hari ditambah ekskresi
protein dalam urin selama 24 jam. Apabila fungsi
ginjal menurun, asupan protein diturunkan
menjadi 0.6 g/kgBB/hari ditambah dengan ekskresi
protein dalam urin selama 24 jam.
3. Restriksi cairan untuk membantu mengurangi
edema.
4. Hindari obar-obat yang nefrotoksik (OAINS,
antibiotik golongan aminoglikosida dan
sebagainya)
Tanto C., Hustrini M.N., 2014.Sindrom Nefrotik-Kapita Selekta Kedokteran essentials medicine.Jilid II Edisi IV.Jakarta:Media Aeculapius

Anda mungkin juga menyukai