Anda di halaman 1dari 25

“ Modul 2

BAYI BERAT LAHIR


RENDAH

Kelompok 6
Skenario 2

Seorang bayi Perempuan, baru lahir pada


tanggal 23 Februari 2018 dengan berat
lahir 1600 gram panjang 47 cm. Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) ibu tanggal 9
Juni 2017. Pada pemeriksaan suhu melalui
axilla di dapatkan suhu bayi tersebut 36,2
0C. Riwayat ibu saat hamil dan persalinan

dengan kondisi anemia


Kata Kunci

Bayi perempuan
Lahir 23 februari 2018
BB: 1600 g, PB: 47 cm
HPHT: 9 Juni 2017
Suhu 36,2 0C
Riwayat ibu anemia
Pertanyaan
1. Bagaimana fisiologi perkembangan janin?
2. Bagaimana ciri-ciri bayi lahir normal!
3. Bagaimana penilaian umur kehamilan?
4. Apa yang dimaksud dengan BBLR dan klasifikasi BBLR?
5. Jelaskan penyebab BBLR dan penilaian BBLR ?
6. Apakah Hubungan anemia dan BBLR dan klasifikasi anemia
pada ibu hamil?
7. Bagaimana penanganan pada bayi BBLR dan ibu yang
anemia?
8. Apakah komplikasi pada bayi BBLR?
9. Bagaimana pencegahan agar bayi tidak BBLR?
10.Perspektif islam sesuai scenario!
Proses ovulasi

Overnutrition may negatively affect several reproductive processes during the periconceptional period, including folliculogenesis, ovulation, oocyte quality,
and fertilization, as well as embryo development in the preimplantation phase. Model based on data collected from humans,32,52,55 ruminants,54,63,65 and
rodents.43,44,56,60,72 The reproductive tract is representative of ruminant and rodent species. Blood vessels, gametes, embryos, and reproductive structures
are not drawn to scale.

Impact of maternal overnutrition on the periconceptional period


Velázquez, Miguel Abraham, Endocrinology and Nutrition (Endocrinología y Nutrición, English Edition), Volume 62, Issue 5, 246-253
Setelah proses impantasi, hasil konsepsi akan bertumbuh dan berkembang
didalam endometrium dan memulai diferensiasi sel-sel blastokista.
Pertumbuhan embrio terjadi dari embrional plate yang terdiri atas 3:
- ektoderm : jar. saraf, epidermis dan melanosit
- mesoderm : tulang, otot, mesenkim, sistem reproduksi, sistem saluran kemih.
- endoderm : sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem endokrin.
USIA ORGAN
GESTAS
I
6 Pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru. Jari-jari telah terbentuk namun masih tergenggam.
Jantung telah terbentuk penuh.

7 Mata tampak pada muka. Pembentukan alis dan lidah.

8 Mirip bentuk manusia. mulai pembentukan genitalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat dimulai. Tulang mulai
terbentuk.
9 Kepala separuh besar janin, terbentuk ‘muka’ janin; kelopak mata terbentuk namun tak akan membuka
sampaii 28 minggu.

13-16 Janin berukuran 15 cm. ini merupakan awal dari trimester ke-2. Kulit janin masih transparan, telah mulai
tumbuh lanugo (rambut halus pada janin). Janin bergerak aktif, yaitu menghisap dan menelan air ketuban. Telah
terbentuk mekonium (feses) dalam usus. Jantung berdenyut 120-150x/menit.
17-24 Komponen mata terbentuk enuh, juga sidik jari. Seluruh tubuh diliputi oleh verniks kaseosa (lemak). Janin
mempunyai refleks,

25-28 Saat ini disebut permulaan trimester ke-3. Dimana terdapar perkembangan otak yang cepat. Sistem saraf
mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh, mata sudah membuka. Kelangsungan hidup periode ini sangat sulit
bila lahir.
29-32 Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50-70%). Tulang telah sempurna, gerakan napas telah
regular, suhu relarif stabil
33-36 Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kulit janin (lanugo) mulai berkurang, pada saat 35 minggu paru telah matur/
janin akan dapat hidup tanpa kesulitan
38-40 Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi selurugh uterus. Air ketuban mulai
berkurang, tetapi masih dalam batas normal.
Perkembangan Janin

T he L ate E mbryonic P eriod In the second half of the embryonic period, the human appearance of the embryo emerges. The neuropores have closed, the
segmentation of the somites is no longer visible, and the pharyngeal arches are blending into a human-looking head. The upper and lower extremities are
extending from the body, and fingers and toes develop. Eyes, ears, and a nose are visible, and the embryonic tail disappears with relative growth of the
trunk.

An Overview of Developmental Events, Processes, and Abnormalities


2. Bagaimana ciri-ciri bayi lahir normal!
 Berat badan 2500 – 4000  Rambut lanugo tidak
gram. terlihat.
 Panjang bayi 48 – 52 cm.  Tonus – tonus otot
 Lingkar kepala 34- 35 cm. bagus.
 Warna kemerahan pada  Bunyi jantung pada
wajah, tangan dan kaki. menit pertama kira-kira
 Tangan dikepal, tungkai 180x/menit kemudian
ditekuk. turun sampai 120-
 Mata tidak ikterus. 160x/menit.
 Bayi bernapas dan  Graff refleks sudah baik
menangis nyaring,  Refleks moro sudah baik
pernapasan pada menit  Refleks hisap dan
pertama kira-kira menelan sudah
80x/menit kemudian terbentuk dengan baik.
turun sampai 40x/menit.

Referensi: Kliegman, Robert M. 2006. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta:EGC


3. Bagaimana penilaian umur
kehamilan?
Klasifikasi bayi menurut umur kehamilan dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
 Bayi kurang bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu.
 Bayi cukup bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan dari 37 minggu sampai
dengan 42 minggu.
 Bayi lebih bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu atau
lebih.

Untuk mengetahui apakah bayi yang dilahirkan sudah cukup bulan atau tidak,
maka kita harus menentukan usia kehamilannya dahulu. Untuk menetukan usia
kehamilan kita memakai metode Rumus Neagel.

Metode Rumus Neagel digunakan untuk menghitung usia kehamilan berdasarkan


Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga saat anamneses dilakukan Rumus
Neagel memperhitungkan usia kehamilan berlangsung selama 280 hari (40
minggu). Selain umur kehamilan, dengan Rumus Neagel dapat diperkirakan pula
Hari Perkiaraan persalinan/lahir (HPL).

Ref : World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards promoting


optimal fetal growth
4. Apa yang dimaksud dengan
BBLR dan klasifikasi BBLR?

semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang


atau sama dengan 2500 gram disebut low birth
weight infant (bayi berat badan lahir rendah/BBLR).

Ref:
Budjong RF. Bayi dengan berat badan lahir rendah. Di dalam: Wiknjosastro H, editor. Ilmu kebidanan. edisi 3. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, : 771-85
Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan BBLR. Yogyakarta: Nuha Medika
Klasifikasi BBLR

Umur kehamilan
Berat Badan Umur Kehamilan
dan berat badan
• BBLR • Preterm • KMK
• BBLSR • Aterm • SMK
• BBLER • Postterm • BMK

Ref:
Budjong RF. Bayi dengan berat badan lahir rendah. Di dalam: Wiknjosastro H, editor. Ilmu kebidanan. edisi 3. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, : 771-85
Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan BBLR. Yogyakarta: Nuha Medika
5. Jelaskan penyebab BBLR dan
penilaian BBLR ?

Faktor
Faktor ibu Faktor janin
Kehamilan
Kekurangan gizi
saat hamil Hidroamnion Cacat bawaan

BB yang rendah
Cervical
Umur <20 th atau incompotence Infeksi dalam rahim
>35th
Jarak kehamilan Antepartum
terlalu dekat hemorrhage Kehamilan ganda
Paritas ibu Komplikasi selama
kehamilan:
Preeklampsia/eklampsia,
Ibu hamil dan ketuban pecah dini,
Kelainan kromosom
merokok hipertensi

Ref : epository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/43040/Chapter%20II.pdf
Penilaian BBLR
Ballard Score

Ben Stenson and Steve Turner. Babies and children Macleod's Clinical Examination.Elsevier: 15, 355-377
Apgar Score

7-10 Bayi normal


4-6 Agak rendah
0-3 Sangat rendah

Ben Stenson and Steve Turner. Babies and children Macleod's Clinical Examination.Elsevier: 15, 355-377
6. Apakah Hubungan anemia dan BBLR
dan klasifikasi anemia pada ibu hamil?
Ibu kurangnya nafsu makan
pada awal kehamilan

Kurangnya nutrisi yang


masuk kedalam tubuh

Defisiensi zat besi Defisiensi asam folat

Pertumbuhan dan
Elektropoietin pada ibu ↓
perkembangan janin ↓

Elektropoietin, oksigen, BBLR dan kelainan organ


dan nutrisi ke janin ↓ pada bayi

BBLR Referensi: Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan.PT Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2016. Hal.775-780
Klasifikasi anemia pada ibu hamil
Anemia
defisiensi
besi
sebanyak
62,3%

Anemia
Anemia
Megalobl
Hemolitik
astik
sebanyak
sebanyak
0,7%
29%.

Anemia
Hipoplastik
dan
Aplastik
sebanyak
%

Referensi: Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan.PT Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2016. Hal.775-780
7. Bagaimana penanganan pada bayi
BBLR dan ibu yang anemia?

Penanganan BBLR
1. Mempertahankan suhu dengan ketat.
2. Mencegah infeksi dengan ketat.
3. Pengawasan nutrisi dan ASI.
4. Penimbangan ketat.
Penanganan Anemia pada
Kehamilan
Terapi non medikamentosa
 Konsumsi makanan yang mengandung banyak
zat besi (hati, daging merah, sayuran hijau)
 Konsumsi buah-buahan dan sayuran
 Menghindari penghambat penyerapan zat besi,
seperti kopi dan teh
Terapi medikamentosa
 Pemberian preparat besi oral; fero sulfat, fero fumarat atau fero glukonat.
 Apabila preparat oral tidak bisa ditoleransi, dapat diberikan secara IV: fero
sukrosa, fero dekstran. Preparat intravena juga diberikan pada pasien
anemia berat (Hb kurang dari 8g/dl)
 Pemberian tablet vitamin C
 Apabila Anemia Defisiensi asam folat diberi suplemen asam folat. Wanita
tidak hamil 50-100 ug oral/parenteral. Wanita hamil 1-5 mg/hari + bersama
dengan zat besi. Jika defisiensi vit. B12 diberikan 1000

Ref :
Wiknjosastro GH,Wibowo B. Kelainan dalam lamanya kehamilan. Dalam: wiknjosastro H, Saifuddin AB,
Rachimhadhi T. Ed. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 1991: 312-7.
Suryono A. Pengelolaan bayi preterm. PIT FM Maret 2005.
Hadijono, R Soerjo. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
http://digilib.unila.ac.id/20646/15/BAB%20II.pdf
8. Apakah komplikasi pada bayi BBLR?

Langsung terjadi setelah lahir


• Hipotermi
• Hipoglikemia
• Gangguan cairan dan elektrolit
• Hiperbilirubinemia
• Sindroma gawat napas
• Paten duktus arteriosus
• Perdarahan Intraventrikuler
• Apnea of prematurity
• Anemia
Masalah jangka panjang BBLR
• Gangguan perkembangan
• Gangguan pertumbuhan
• Gangguan penglihatan(Retinopati)

Behrman, Kliegman & Arvin, Nelson.2000. Ilmu Kesehatan


Anak.EGC.Jakarta
9. Bagaimana pencegahan agar
bayi tidak BBLR?

Mendorong perawatan kesehatan remaja putri.

Mengusahakan semua ibu hamil mendapat perawatan antenatal


yang komprehensif.

Memperbaiki status gizi ibu hamil.

Miningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah


terjadinya persalinan dengan BBLR.

Menghentikan kebiasaan merokok, menggunakan obat-obatan


terlarang dan alkohol pada ibu hamil.

Ref : Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) DI Kabupaten Belitung Timur Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010-2011, Universitas Indonesia.
Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali
selama kurun kahamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda.

Mengonsumsi tablet zat besi secara teratur sebanyak 1 tablet per


hari. Lakukan minimal sebanyak 90 tablet.

Ibu hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko yang


melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan
dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.

Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan


perkembangan janin dalam rahim.

Menganjurkan lebih banyak istirahat bila kehamilan mendekati aterm


atau istirahat baring bila terjadi keadaan menyimpang dari kehamilan
normal.

Ref : Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) DI Kabupaten Belitung Timur Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010-2011, Universitas Indonesia.
Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinan pada kurun umur
reproduksi sehat (20-34 tahun).

Kurangi kegiatan yang melelahkan secara fisik semasa


kehamilan.

Konseling pada suami dan istri untuk mengusahakan agar


menjaga jarak antar kehamilan paling sedikit 2 tahun.

Meningkatkan penerimaan garakan Keluarga Berencana


(KB), dengan mendorong penggunaan metode kontrasepsi
yang modern dan sesuai untuk menjarangkan kehamilan.
Memberikan pengarahan kepada ibu hamil dan
kekurangannya untuk mengenali tanda-tanda bahaya
sewlama kehamilan dan mendaatkan pengobatan terhadap
masalah-masalah selama kehamilan.

Meberikan program stimulasi pada BBLR lebih meningkatkan tingkat


perkembangan anak.

Ref : Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) DI Kabupaten Belitung Timur Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010-2011, Universitas Indonesia.
10. Perspektif islam sesuai scenario!

mengazani
• Mengazankan/mengiqamatkan padatelinga kanan/kiri bayi,
langsung setelah lahir dan dimandikan (cf. H.R. Bukhari dan
Muslim dari Asmaa binti Abu Bakar).

menyusui
• Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. (QS
AI Baqarah: 233)
Mengaqiqahkan anak
• Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Tiap tiap seorang anak tergadai
dengan ‘aqiqahnya. Disembelih (‘aqiqah) itu buat dia pada hari
yang ketujuhnya dan di cukur serta diberi nama dia.’
(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Imam yang empat dan
dishahihkan oleh At Tirmidzy, hadits dari Samurah )

Anda mungkin juga menyukai