Anda di halaman 1dari 29

MODUL 3

“GANGGUAN HAID”
BLOK REPRODUKSI

Tutor : dr.Irmayanti , Sp.KK
Kelompok 5

Haerul ikhsan haermiansyah 11020150047
Herika laksmi safitri k 11020160015
Zaidan 11020160023
Rinang Regly Mahendra 11020160024
Dewi Rahman 11020160035
Firda Luthfiani Safna 11020160045
Andi Alisa Kurniati 11020160055
Arum Dwi Haerunnisa 11020160065
Dwi Puji Astuti 11020160075
Ratu Fadhilah Waetenrigading 11020160085
SKENARIO 1

Seorang perempuan, berusia 14 tahun, Nona.
Datang ke poliklinik dengan keluhan tidak
haid selama 5 bulan, HPHT tanggal 1
Oktober 2018. Riwayat menarche diusia 13
tahun dan sebelumnya haid teratur.
KALIMAT KUNCI

 Perempuan berusia 14 tahun
 Keluhan tidak haid selama 5 bulan
 HPHT tanggal 1 Oktober 2018
 Riwayat menarche diusia 13 tahun
 sebelumnya haid teratur.
PERTANYAAN

1. Jelaskan definisi haid dan fisiologi siklus haid ?
2. Jelaskan definisi, etiologi, dan klasifikasi gangguan haid
?
3. Apa yang mempengaruhi siklus haid ?
4. Jelasakan keadaan patologis wanita tidak haid ?
5. Jelaskan langkah-langkah diagnosis berdasarakan
scenario?
6. Bagaimana penanganan berdasarkan scenario?
7. Bagaimana perspektif islam yang berkaitan dwngan
scenario ?
ANATOMI

Gambar.1 Organ Genitalia Feminina


Organ genitalia interna

Organ genitalia eksterna

Kelenjar hipofisis anterior Histologi hypothalamus

histologi ovarium Histologi uterus


1.Definisi haid

 Haid atau Menstruasi adalah perdarahan periodik
dari rahim yang dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan
endometrium uterus.

Sinaga, ernawati, dkk. 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi. Jakarta : Universitas Nasional IWWASH Global One
SIKLUS HAID
NORMAL


OVARIUM
1.FASE
FOLIKULOGENESIS
2. FASE OVULASI
3. FASE LUTEAL

 ENDOMETRIUM
1. FASE PROLIFERSI
2. FASE SEKRESI
3.FASE MENSTRUASI

2.Definisi Gangguan Haid

 Perdarahan haid merupakan hasil interaksi
kompleks yang melibatkan sistem hormon dengan
organ tubuh, yaitu hipotalamus, hipofise, ovarium,
dan uterus serta faktor lain di luar organ reproduksi.

Sarwono Prawirohardjo. 2008. Ilmu Kebidanan Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed. Ke-3. Halaman : 161-165.
Etiologi Gangguan Haid

Lesi Permukaan pada Traktus Genital
 Contoh :
 Mioma uteri, adenomiosis
 Polip endometrium .
 Hiperplasia endometrium .

Sarwono Prawirohardjo. 2008. Ilmu Kebidanan Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed. Ke-3. Halaman : 161-165.

Lesi Dalam
 Adenomiosis difus, mioma uteri, hipertrofi
miometrium.
 Endometriosis.
 Malformasi arteri vena pada uterus.

Sarwono Prawirohardjo. 2008. Ilmu Kebidanan Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed. Ke-3. Halaman : 161-165.

Penyakit Medis Sistemik
 Gangguan hemostasi: penyakit von \flillebrand,
gangguan faktor II, V, VII, VIII, IX, XIII,
trombositopenia, gangguan platelets. .
 Penyakit tiroid, hepar, gagal ginjal, disfungsi
kelenjar adrenal, SLE.
 Gangguan hipotalamus hipofisis : adenoma,
prolaktinoma, stres, olahraga beriebih.

Sarwono Prawirohardjo. 2008. Ilmu Kebidanan Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed. Ke-3. Halaman : 161-165.
Klasifikasi gangguan haid

Gangguan Lama dan Jumlah-Darah Haid
 Hipermenorea (menoragia) .
 Hipomenorea
Gangguan Siklus Haid
 Polimenorea
 Oligomenorea
 Amenorea

Sarwono Prawirohardjo. 2008. Ilmu Kebidanan Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed. Ke-3. Halaman : 161-165.

Gangguan Perdarahan di Luar Siklus Haid
 Menometroragia
Gangguan Lain yang Berhubungan dengan Haid
 Dismenorea .
 Sindroma prahaid

Sarwono Prawirohardjo. 2008. Ilmu Kebidanan Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed. Ke-3. Halaman : 161-165.
3. Yang mempengaruhi siklus haid
Stress : elevasi kortisol
Berat badan : basal dan
menyebabkan
gangguan pada
fungsi ovarium 
Aktifitas fisik menurunkan
hormone lutein
(LH)

Diet : anovulasi, Gangguan endokrin :


penurunan respons Polycystic Ovary
hormone pituitary, fase
folikel yang pendek, Lingkungan Syndrome (PCOS)
tidak normalnya siklus dan peny. Endokrin
menstruasi lain

Obat : obat herbal juga


Gangguan dapat menyebabkan
perdarahan :
Dysfungsional Uterin perubahan pada
interaksi dan transmisi
Bleding (DUB) hormon

Referensi: Kusmiran, Eny. 2011. Reproduksi Remaja dan Wanita.Jakarta:Salemba Medika


4. Keadaan patologis yang meyebabkan
wanita tidak haid

1. Gangguan pada uterus
Sindrom Asherman
Pada sindrom Asherman, terjadi setelah kerusakan endometrium.
Pola yang khas yaitu sinekia multipel yang tampak pada
histerogram.

2. Gangguan pada ovarium


Tumor Ovarium
Tumor ovarium yang tidak memroduksi hormon akan merusak seluruh
jaringan ovarium. Hormon yang diproduksi oleh tumor ialah androgen
dan estrogen.

Referensi: Baziad A. Amenorea sekunder. In Endokrinologi Ginekologi (3rd ed). Jakarta: Media Aesculapius, 2008.
Lanjutan…
3. Gangguan pada hipofisis anterior
Sindrom Sheehan

Sindrom Sheehan yang terjadi akibat adanya iskemik atau nekrosis
adenohipofisis. Kelainan ini sering dijumpai pada postpartum dengan
perdarahan banyak. Gejala baru muncul bila 3⁄4 dari adenohipofisis
mengalami kerusakan dan semua hormon yang dihasilkan oleh
adenohipofisis akan mengalami gangguan.

4. Gangguan pada saraf pusat


Amenore Hipotalamik
Pasien dengn amenore hipotalamik (hipogonadotropin hipogonadisme) memiliki
defisiensi dari sekresi pulsatil GnRH. Tingkat penekanan GnRH menentukan
bagaimana klinis pasien ini. Penekanan ringan dapat berhubungan dengan efek
marginal dari reprofuksi, khususnya fase luteal yang tidak adekuat.

Referensi: Baziad A. Amenorea sekunder. In Endokrinologi Ginekologi (3rd ed). Jakarta: Media Aesculapius, 2008.
5.Langkah-langkah diagnosis

ANAMNESIS :
• Nama : seoramg nona , umur : 14 tahun
• Keluhan dirasakan sejak kapan : 5 bulan terakhir tidak haid
• Tanggal haid terakhir : 1 oktober 2018
• Waktu menarche : umur 13 tahun
• Siklus teratur atau tidak : sebelumnya teratur
• Banyaknya darah yang keluar : -
• Lamanya haid
• Disertai rasa nyeri atau tidak : -
• penyakit yang pernah diderita : -
• Riwayat penyakit dahulu

Referensi : Tjondro Hudono.2011. Pemeriksaan Ginekologi dalam Sarwono Prawirohardjo. Ed.Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Pemeriksaan umum Pemeriksaan organ Pemeriksaan khusus
genitalia eksterna


 Pertumbuhan rambut Inspeksi dan perabaan vulva  Pemeriksaan Laboratorium
didaerah pubis, betis dan dan perineum : Biasa
kumis  bentuk, warna,  Pemeriksaan Getah Vulva dan
 Berat badan pembengkakan Vagina
 pemeriksaan nadi  ada darah atau flour albus
 suhu badan  himen masih utuh dan klitoris
 tekanan darah normal?
 pernapasan  Pertumbuhan rambut pubis
 mata juga perlu diperhatikan
 payudara  peradangan, iritasi kulit,
 kelenjar ketiak eksema dan tumor
 perut.  Apakah ada karunkula atau
 dilengkapi pemeriksaan polip.
laboratorium,misalnya Hb,  Jaringan parut di perineum
leukosit, laju endap darah,
dan pemeriksaan urin

Referensi : Tjondro Hudono.2011. Pemeriksaan Ginekologi dalam Sarwono Prawirohardjo. Ed.Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Uji progesteron (Hari 16-25)

Berdarah (-), ovarium≠, estrogen≠,


gangguan ovarium  Berdarah (+), ovarium ada,
estrogen ada.

Beri E + P
Estrogen 21 hari-
progesteron hari 12-21

Berdarah (+) (-) (+)


Berdarah (-) Hipoestroge Ovarium Produksi
Gangguan n tidak gonadotropi
uterus sensitif n kurang

Tes FSH-
LH

Tinggi, Normal,
Gagal Kelainan Rendah Uji HMG
Ovarium sentral

Referensi : Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP


6.Penanganan Gangguan Haid skenario


Evaluasi penyebab amenorea dilakukan
berdasarkan pembagian 4 komportemen yaitu:
Kompartemen I : gangguan pada uterus dan
patensi
Kompartemen II: gangguan pada ovarium
Kompartemen III: gangguan pada hipofisis
Kompartemen IV: gangguan pada
hipotalamus/SSP

Anwar, Mochamad. Ilmu Kandungan Ed. 3. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hlm. 175-181.
Terdapat 3 langkah evaluasi amenorea
seperti di bawah ini:
• Pastikandugaankehamilantelahdisingkirkan

• LakukanpemeriksaankadarTSHdanprolaktin,bilanormallanjutkande
Langkah1 nganpemeriksaantesprogestin.

• Langkah2dikerjakan bila tidak terjadi perdarahan dengan tes


progestin,sehinggadilanjutkandengan pemberian estrogen progestin siklik.
Langkah2 • Bilatidakterjadiperdarahansetelahlangkah2menunjukkanbahwaterdapatgang
guanpadakompartemenI
(Endometrium).Bilaterjadiperdarahanberartiestrogen endogentidakada.

• Langkah 3 dikerjakan untuk mengetahui penyebab tidak adanya estrogen


endogen.
• HasildengankadargonadotropintinggimenunjukkanmasalahdikompartemenI
Langkah3 I
(ovarium),sedangbilakadargonadotropinrendahataunormalmenunjukkanma
salahdikompartemenIIIatauIV.

Anwar, Mochamad. Ilmu Kandungan Ed. 3. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hlm. 175-181.
Penanganan Amenore
Kompartemen I : Gangguan pada uterus dan patensi

 Sindrom Asherman  dilatasi kuret, pasang IUD
 Endometritis Tuberkulosa  terapi spesifik TBC
 Agenesis Duktus Mulleri  tindakan bedah rekonstruksi
neovagina dan bisa juga dilatasi vagina

Kompartemen II: gangguan pada ovarium


 Sindroma Turner  pengobatan subtitusi hormon siklik estrogen
dan progesteron
 Premature Ovarian Failure  pemberian subtitusi hormon
estrogen progesteron, pemberian obat steroid bermanfaat pada
POF dengan penyakit autoimun

Anwar, Mochamad. Ilmu Kandungan Ed. 3. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hlm. 175-181.
Lanjutan…

 Kompartemen III: gangguan pada hipofisis
 Adenoma hipofisis sekresi prolaktin  tindakan bedah, radiasi,
medikamentosa bromokriptin
 Empty sella Syndrom  pengobatan hormon serta induksi.
 Sindroma Sheehan  perawatan obstetri yang baik sindrom ini jarang
ditemukan lagi

Kompartemen IV: gangguan pada hipotalamus / susunan saraf pusat


 Amenorea Hipotalamus
 Penurunan Berat Badan Berlebih  cognitive – behavioral therapy

Anwar, Mochamad. Ilmu Kandungan Ed. 3. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hlm. 175-18
7. Perspektif Islam
Q.S Al-Baqarah ayat : 222

‫عتنضزهلوا النض تنسانء ضفي ال رنمضحيضض نونلا تنقرنرهبوههن نحتت نىى ينط رههررنن‬ ‫عضن ال رنمضحيضض قهرل ههنو أ نذذى نفا ر‬ ‫نوينرسأ نهلون ننك ن‬
‫ب التت ن تنواضبينن نوي هضح ته‬
‫ب ال رهمتنط نضتهضرينن‬ ‫نفإضنذا تنط ن ت نهررنن نفأ رهتوهه ت نن ضمرن نحير ه‬
‫ث أ ننمنرهكهم الل ت نهه إض ت نن الل تننه ي هضح ته‬

Artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid.  Katakanlah (darah) haid adalah
kotoran, maka menjauhlah kalian dari istri kalian di tempat keluarnya  haid.
Dan janganlah kalian mendekati mereka sampai mereka suci.  Jika mereka
telah bersuci maka datangilah (campurilah) mereka sesuai dengan cara yang
diperintahkan Allah kepada kalian.  Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang taubat dan orang-orang yang menyucikan diri.” (Q.S Al-Baqarah
ayat : 222)

Anda mungkin juga menyukai