Anda di halaman 1dari 12

LITERATURE REVIEW

TERAPI MUSIK UNTUK PENATALAKSANAAN KECEMASAN


PADA ANAK DENGAN PROSEDUR INVASIV

Oleh :

Sri Wahyuni
131214153046

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013

i
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

Saya mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa saya reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.

Makalah ini adalah hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan karya orang lain
kecuali yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang
membuatkan makalah ini untuk saya.

Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, saya bersedia


mendapatkan sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Surabaya, 12 Juni 2013

Sri Wahyuni
131214153046

i
Penilaian Literature Review

Nama Mata Ajaran : Evidence Based in Nursing


Nama Tugas : Literature review
Nama Mahasiswa : Sri Wahyuni
Nim : 131214153046
Jumlah Kata : 1978

N Aspek yang Nilai Kriteria penilaian


o dinialai maks
1 Summary 5% Menggambarkan seluruh makalah
2 Pendahuluan 10% Menjelaskan topik, tujuan, deskripsi singkat dan outline
makalah secara spesifik dan relevan
3 Pembahasan 10% 2.1 Materi/ Metode
40% 2.2 Hasil
1. Deskripsi dan kritik terhadap riset yang ada
2. Perbandingan hasil penelitian
3. Kekuatan dan kelemahan penelitian yang di review
4. Penjelasan isu utama atau pertanyaan yang
berhubungan dengan topik
5. Menunjukkan area di mana mahasiswa setuju atau
tidak setuju terhadap hasil penelitian
6. Menunjukkan kesenjangan atas semua temuan-temuan
riset yang di review
7. Mengindikasikan apakah hasil-hasil penelitian yang di
review berkaitan dengan pertanyaan penelitian, isu,
atau teori
10% 2.3 Implikasi terhadap praktik
1. Mendiskuskan relevansi hasil penelitian terhadap
pengembangan ilmu keperawatan
2. Mendiskusikan apakah hasil penelitian akan membuat
praktik keperawatan menjadi lebih baik/ out come
pasien meningkat
4 Penyajian 10% Mengkomunikasiakan ide dengan lugas dan jelas
review Makalah di susun secara logis
Mendemonstrasikan bukti hasil exstensive reading dan
merujuk pada referensi yang sesuai untuk memperkuat
komentar terhadap penelitian
Sesuai aturan penulisan yang benar
5 Kesimpulan 10% Menyimpulkan apa yang ditemukan dan literature dan
signifikansi dari hasil
6 Pengurangan 5% Nilai akan mendapatkan pengurangan jika kriteria berikut
nilai tidak terpenuhi :
Jumlah kata (batas toleransi 5%)
Tidak mengikuti aturan penulisan referensi dengan benar
Penulisan bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar,
termasuk tanda baca.
Catatan : Makalah tidak akan dinilai jika terbukti bukan karya sendiri
Nilai Total =
Komentar dosen = :...............................................................................................
....................................................................................................................................

ii
DAFTAR ISI

Abstrak ................................................................................................................ 1
Pendahuluan .................................................................................................................. 2
Metode ................................................................................................................... 3
Hasil / review ................................................................................................................... 3
Implikasi terhadap praktek ............................................................................................ 5
Kesimpulan .................................................................................................................... 6

Daftar pustaka

iii
Abstrak
Latar belakang : Kondisi cemas pada anak yang menjalani hospitalisasi merupakan masalah
yang serius dan harus mendapat perhatian khusus. Kecemasan yang teratasi dengan cepat dan
baik akan membuat anak lebih nyaman dan lebih kooperatif dengan tenaga medis sehingga
tidak menghambat proses perawatan. Intervensi terapi musik sudah banyak dikembangkan
untuk menurunkan nyeri, kecemasan maupun distres. Tetapi sedikit sekali informasi
mengenai keberhasilan dan efektivitas dari berbagai macam intervensi tersebut.
Tujuan : menilai penatalaksanaan terapi musik untuk menurunkan kecemasan pada anak
yang dilakukan tindakan invasive.
Metode : pencarian literatur revuew pada topik dilakukan dengan menggunakan database
EBSCO, PubMed dan ScienceDirect dibatasi dari Juni-2003 sampai dengan Juni- 2013.
Hasil : jumlah artikel yang diperoleh dari pencarian sebanyak 43 artikel penelitian, di
inklusikan menjadi 10 artikel yang relevan dengan tujuan review. Tetapi dari 10 artikel
penelitian dengan metode RCT sehingga menjadi ada 5 artikel, sehingga 5 artikel ini yang
akan digunakan untuk literatur review.
Kesimpulan : penurunkan kecemasan pada pasien anak dengan prosedur invasiv dengan
memberikan intervensi terapi musik bisa dipertimbangkan untuk diterapkan, hal ini didukung
dengan literatur review yang dilakukan menunjukkan penurunan kecemasan pada 5 litertur
yang digunakan dan 2 diantaranya menunjukkan hasil yang significant

Keyword: terapi music, kecemasan anak, prosedur infasiv

1
Latar Belakang
Kondisi cemas pada anak yang menjalani hospitalisasi merupakan masalah yang
serius dan harus mendapat perhatian khusus (Supartini, 2004). Kecemasan yang teratasi
dengan cepat dan baik akan membuat anak lebih nyaman dan lebih kooperatif dengan tenaga
medis sehingga tidak menghambat proses perawatan. Jika kecemasan itu berlangsung lama
dan tidak teratasi maka akan menimbulkan reaksi kekecewaan pada orang tua yang
menimbulkan sikap pelepasan pada anak sehingga anak mulai tidak peduli dengan
ketidakhadiran orang tuanya dan lebih memilih untuk berdiam diri (apatis), menolak untuk
diberikan tindakan dan yang paling parah akan menimbulkan trauma pada anak setelah keluar
dari rumah sakit (Wong, 2008). Anak mengalami perasaan yang tidak menyenangkan, seperti
takut, cemas, tegang, nyeri saat dirawat di rumah sakit (Supartini, 2004).
Perawatan di rumah sakit mengakibatkan anak kehilangan kemampuan untuk
mengontrol diri dan anak menjadi tergantung pada lingkungannya. Hal itu menyebabkan anak
semakin menunjukkan kecemasan dengan ditambah prosedur invasiv yang dilakukan
terhadap dirinya (Wong, 2003). Hal ini akan mempunyai dampak pada saat dilakukan proses
asuhan keperawatan dan perhitungan kontribusi keperawatan pada perawatan pasien akan
berjalan lebih lama sehingga biaya perawatan juga akan semakin meningkat (Doengoes,
1999). Untuk itu, kecemasan yang dialami seorang anak saat dirawat di rumah sakit perlu
mendapatkan perhatian dan pemecahan agar saat dirawat seorang anak kooperatif dalam
menghadapi permasalahan yang terjadi saat dirawat. Cara untuk menghadapi permasalahan
tersebut yang harus dilakukan adalah melalui permainan atau mendengarkan musik yang
tentunya juga perlu melibatkan orang tua untuk tetap selalu menemani anak sehingga dapat
memberikan ketenangan pada anak selama dilakukan treatment.
Beberapa intervensi terapi musik sudah banyak dikembangkan untuk menurunkan
nyeri, kecemasan maupun distres. Tetapi sedikit sekali informasi mengenai keberhasilan dan
efektivitas dari berbagai macam intervensi tersebut. Pasien anak yang menjalani hospitalisasi
atau anak yang mendapat prosedur invasiv dari tenaga medis yang mengalami kecemasan.
Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama multidisiplin dan optimalisasi sumber daya
untuk meningkatkan keberlangsungan program intervensi music selama prosedur tindakan
sebagai salah satu cara untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak. Tujuan dari studi ini
adalah untuk melakukan literature review pada anak dengan tindakan prosedur invasiv
yang mengalami kecemasan menggunakan intervensi terapi musik. Hal ini diharapkan dapat
menjadi contoh ide dan panduan bagi intervensi penurunan kecemasa pada anak untuk
riset ke depan, sehingga penatalaksanaan kecemasan pada anak dengan prosedur invasiv
dapat efektif dan optimal.

2
Tujuan
…………………

METODE
Strategi pencarian studi berbahasa Inggris yang relevan dengan topik yang
dilakukan dengan menggunakan database EBSCO, PubMed dan ScienceDirect dibatasi
dari bulan Juni 2003 sampai bulan Juni 2013. Keyword yang digunakan adalah “pediatric
with invasive procedure”, “music therapy intervention”, dan “reduce anxiety”. Artikel
fulltext dan abstrak direview untuk memilih studi yang sesuai dengan kriteria review.
Kriteria inklusi dalam review ini adalah pasien anak dengan prosedur invasiv, dengan
batasan usia anak 3-16 tahun, dan intervensi terapi musik yang dilaksanakan di RS atau
klinik dan metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan RCT. Pencarian
menggunakan keyword di atas dengan database EBSCO, PubMed dan ScienceDirect
diperoleh 43 artikel penelitian, kemudian di inklusikan menjadi 10 artikel yang relevan dengan
tujuan review. Tetapi dari 10 artikel penelitian yang menggunakan metode RCT menjadi 5
artikel, sehingga 5 artikel ini yang akan digunakan peneliti untuk dilakukan literatur review.
Artikel penelitian yang digunakan sebagai sampel selanjutnya diidentifikasi dan disajikan
dalam tabel 1.

Hasil / Review
1. Sampel
Sampel pada review hasil penelitian ini adalah bervariasi dilihat dari segi umur, tetapi
masing-masing penelitian tidak jauh berbeda untuk rentang usia untuk respondennya. Ada
yang menggunakan sampel usia 6 tahun ke atas tanpa batasan, menggunakan usia 6-12
tahun, menggunakan usia 7-16 tahun, menggunakan usia 4-8 tahun dan menggunakan
usia 4-13 tahun. Sehingga melihat dari rata-rata usia sampel adalah sama, tetapi terdapat
kesenjangan atau gape pada batasan usia responden pada dua penelitian, rentang batasan
usia terlalu jauh, dapat kita ketahui bahwa pada masing-masing tahap perkembangan anak,
tahap perkembangan dan pertumbuhan anak tidak sama, sehingga bila rentang usia pada
sampel terlalu jauh dikwatirkan bisa menimbulkan hasil yang beragam dan banyak faktor
counfounding tidak bisa dihilangkan sehingga akan mempengaruhi valid nya hasil
penelitian, kecuali apabila pada masing-masing instrumen atau alat yang di gunakan untuk
menilai kecemasan bisa di sesuaikan dengan tumbuh kembang anak sesuai dengan
usianya. Jumlah sampel pada masing-masing penelitian di gunakan pembagian secara
sama antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sesuai jumlah sampel yang di

3
dapat. Untuk jumlah sampel pada semua penelitian yang direview sudah cukup untuk
mewakili populasi yang ada. Metode pengambilan sampel secara random pada semua
literatur yang direview. Metode random merupakan metode yang digunakan pada
penelitian true eksperiment, sehingga metode yang digunakan sudah sesuai karena pada
semua penelitian yang direview melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok
eksperimen.
2. Lokasi Penelitian
Pada 5 penelitian yang direview, lokasi penelitian dari 3 penelitian bertempat di RS dan 2
penelitian di klinik dokter praktek. Sehingga untuk lokasi penelitian pada penelitian yang
di review tidak jauh berbeda, pada review penelitian ini tempat untuk pengambilan
memang tidak dibatasi, tetapi pada review penelitian ini lebih di fokuskan pada pasien
anak dengan prosedur invasiv. Untuk prosedur invasive yang dilakukan juga tidak dibatasi
karena dikwatirkan akan mempengaruhi hasil literatur yang akan direview.
3. Prosedur pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data pada penelitian yang direview adalah dengan membagi
dengan komposisi yang sama untuk kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penilaian
kecemasan yang dilaporkan sendiri menggunakan STAI (short state-trait anxiety
inventory) di catat sebelum dan setelah operasi. Pengamatan perilaku distres dan
pengalaman nyeri pada anak sebelum, selama dan sesudah tes darah dengan scala FACES
(Wong Baker Scale), Menggunakan uji test gambar venham terdiri dari 8 kartu dengan 2
angka pada masing-masing kartu yaitu satu gambar ‘cemas’ dan satu ‘non cemas’ anak
diminta untuk menunjuk angka mana gambar yang sesuai denga yang mereka rasakan saat
ini kemudian hasilnya di scoring, dengan skor minimal ’0’ dan maksimal ’8’. Penilaian
kecemasan dengan cara obyektif melihat denyut jantung pasien, tekanan darah dan
suhu yang dinilai sebelum selama dan sampai selesai prosedur perawatan. Dari lima
review yag dilakukan ada dua literatur yang menggunakan penilaian kecemasan
dengan instrumen yang sama yaitu dengan menggunakan tes gambar venham.
Untuk intervensi dari ke empat literatur yang direview kelompok perlakuan dengan
mendapat terapi musik, kelompok kontrol penelitian tidak mendapat terapi musik,
hanya menggunakan headphone tanpa mendengar musik dan di dampingi orang tua selama
menjalani prosedur. Jenis musik yang didengarkan antara lain adalah musik instrumental,
musik anak-anak tergantung dari kesukaan masing-masing individu, dari lima penelitian
ada satu penelitian yang berbeda, pada penelitian satu penelitian ini kelompok tretment
langsung berinteraksi dengan para musisi yang sudah terlatih untuk membantu pasien
mengelola kecemasan selama tindakan.
Pada review penelitian ini, yang menggunakan perlakuan mendengarkan musik dengan
menggunakan headphone sebanyak 4 penelitian, sedangkan penelitian dengan
menggunakan interaksi dengan musisi terlatih atau profesional sebanyak 1 penelitian.
Sehingga rata terapi musik yang diberikan pada masing-masing penelitian hampir
sama.
4. Analisis Data
Pada literatur penelitian Scool-aged children’s exsperiences of postoperative music
medicine on pain, distress and anxiety dan interctive music as treatment for pain and
stress in children during venipunctur analisis data penelitian tidak dijelaskan, tetapi hanya
dijelaskan metode yang digunakan untuk penelitian hanya dinilai dengan observasi
(pengamatan) menggunakan ceklist atau formulir, untuk cara pengolahan datanya tidak
dijelaskan. Pada literatur penelitian music distraction-its efficacy in management of
anxious pediaric dental patient menggunakan analisis varian (ANOVA) dengan uji Mann-
Whitney. Pada literatur penelitian effectiveness of music distraction in the management of
anxious pediatric dental patient dengan menggunakan uji pictur venham kemudian

4
hasilnya diskoring dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan SPSS
software versi 16.0 MS paket exel. Pada literatur penelitian music may reduce anxiety
during invasive procedures in adolescent and adults analisis data tidak dijelaskan. Pada
beberapa literatur tidak menjelaskan cara melakukan analisis data tidak dapat diketahui
bagaimana hasil dari penelitian di dapatkan. Tetapi langsung dijelaskan pada kesimpulan
hasil. Sehingga penulis tidak bisa mengetahui seperti apa proses dari analisis data.
sehingga untuk menilai apakah literatur yang sudah digunakan terpercaya atau tidak masih
dapat dipertanyakan lagi.
5. Hasil penelitian
Hasil penelitian yang di dapat dari lima review literatur yang di gunakan
menunjukkan bahwa ada dua penelitian yang menunjukkan hasil yang significant, dan
tiga penelitian yang hanya menunjukkan penurunan atau perbedaan hasil antara kelompok
treatment dengan musik dengan kelompok kontrol, tetapi hasilnya tidak terlalu significant.
Tetapi dari hasil yang didapat sudah menunjukkan bahwa intervensi terapi musik bisa
menurunkan kecemasan pada anak saat menjalani prosedur invasiv.
6. Kejelasan laporan penelitian
Kejelasan laporan penelitian pada literatur yang direview ada beberapa kekurangan yang
seharusnya bisa diperjelas seperti dari lima literatur hanya dua literatur yang menjelaskan
analisis data. Untuk penulisan hasil pada masing-masing literatur sudah dijelaskan, walau
hasil yang dituliskan ada yag hanya kesimpulan akhirnya saja, hanya dua literatur yang
menyebutkan hasil P dengan significansi α = 0.05. Seharusnya pada penelitian dijelaskan
secara jelas, seperti apa proses analisis data, tujuan dari penelitian, sehingga dengan
penjelasan yang jelas seperti apa skoring atau interpretasi hasil dan kesimpulan. Sehingga
dapat memberikan gambaran atau contoh yang dapat digunakan sebagai sumber oleh para
pembaca sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. Penulis juga mengalami kendala ada
dua literatur yang direview, hanya diperoleh abstraknya saja, isi dari keseluruhan jurnal
tidak bisa didapatkan sehingga review yang dilakukan juga terbatas pada abstraknya saja.
Pada lima literatur penelitian belum ada yang menyebutkan berapa lama durasi pemberian
terapi music dan jenis musik yang paling sesuai diberikan. Sehingga penulis tidak bisa
menyimpulkan durasi waktu yang tepat dan jenis musik yag tepat untuk menurunkan
kecemasan, sehingga hal ini bisa dijadikan sebagai bahan peneliti selanjutnya.

PEMBAHASAN
Terapi musik banyak digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, mengurangi stres, dan
mengalihkan perhatian pasien dari kejadian yang tidak menyenangkan yag dialami pasien.
Meskipun variasi jenis musik yang disukai masing-masing individu berbeda, musik dapat
memberi efek fisiologis langsung melalui sistem saraf otonom, dapat mengurangi kecemasan
dan meningkatkan suasana hati untuk pasien. Musik dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien, meningkatkan rasa nyaman dan relaksasi. Intervensi menggunakan musik tidaklah
mahal, sehingga bisa menghemat biaya bila dibandingkan dengan terapi obat, herbal,
pengobatan alternatif yang sekarang harganya cenderung culup mahal. Pada literarur yang
direview, telah didapatkan bahwa terapi musik dapat menurunkan kecemasan yang di dukung
dengan hasil yang significant pada dua literatur penelitian. Untuk penelitian lebih lanjut bisa
dikembangkan lagi jenis musik yang digunakan spesifik dan durasi waktu yang digunakan
untuk terapi musik perlu jelas, sehingga diharapkan hasil penilaiannya bisa significant

5
KESIMPULAN DAN SARAN
Intervensi terapi musik sudah banyak dikembangkan untuk menurunkan nyeri, kecemasan
maupun distres. Pasien anak yang menjalani hospitalisasi atau anak yang mendapat prosedur
invasiv dari tenaga medis yang mengalami kecemasan. Kerja sama multidisiplin dan
optimalisasi sumber daya untuk meningkatkan keberlangsungan program intervensi music
selama prosedur tindakan sebagai salah satu cara untuk menurunkan tingkat kecemasan pada
anak. Dari review penelitian yang sudah dilakukan telah menunjukkan hasil yang significant
pada dua literatur, dan menunjukkan ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol pada tiga literatur walau hasilnya belum significant.
Menurut penulis penelitian ini dapat direkomendasikan untuk diteliti lebih lanjut musik
seperti apa dan lama pemberian terapi, sehingga bila parameter sudah jelas akan mudah untuk
diaplikasikan pada RS khususnya ruang anak.

6
Daftar Pustaka

Caprilli S. et al. (2009). Interctive music as treatment for pain and stress in children during
venipunctur. Journal Dev Behav Pediatrik, 30 (3):254.

Doengoes, M.E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
pendokumentasian Perawatan pasien. Jakarta : EGC.

Lai HI, et al. (2009).

Marwah N., et al. (2005). Music distraction-its efficacy in management of anxious pediaric
dental patient. Journal Indian soc pedod prev Dent-Desember.

Nilsson S., et al. (2009). Scool-aged children’s exsperiences of postoperative music medicine
on pain, distress and anxiety. Journal Pediatrik Anasthesi, 19(12):1184-90.

Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC

Wong, D. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.

Wong , D. L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Ed : 4. Jakarta : EGC

Yamini V. et al. (2010). Effectiveness of music distraction in the management of anxious


pediatric dental patients. Original article, vol 2 Issue 2 April-June 2010.

7
8

Anda mungkin juga menyukai