Anda di halaman 1dari 60

PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI

URINE & ALVI

By Doris Noviani, S.ST., M.Keb


ANATOMI SISTEM URINARIA
Miksi : Proses pengosongan kandung kemih yang
merupakan gerakan refleks yg dapat
dikendalikan dan ditahan oleh pusat persarafan
Organ yang berperan : ginjal
Ureter
Kandung kemih (vesika urinaria)
Uretra
1.GINJAL
Menunjang dalam proses Homeostatis
1. Pengaturan volume cairan
2. Pengaturan jumlah elektrolit tubuh > me reabsorbsi
selektif sel tubulus ginjal yang di pengaruhi oleh
hormon
3. Mempertahankan keseimbangan normal asam basa
cairan tubuh
4. Exkresi sisa2 metabolisme,zat racun,obat2an
5. Fungsi hormonal dan metabolisme.
next
Ginjal terletak pada dinding posterior
abdomen,terutama di daerah lumbal sebelah kanan
dan kiri
Dibelakang peritoneum atau retroperitoneal
Nefron : struktur halus ginjal
Diperkirakan jumlah nefron ada 1.000.000 dalam
setiap ginjal
Melalui nefron urine disalurkan ke dalam bagian
pelvis ginjal dan disalurkan melalui ureter ke kandung
kemih.
next
Glomerulus adalah saringan,setiap menit kurang
lebih 1 liter darah mengadung 500 cc plasma dan
kurang lebih 100 cc dikeluarkan melalui glomeruli
Cairan yang disaring disebut filtrat glomerulus
Sekresi dipengarhi 3 faktor yaitu :
1. filtrasi glomerulus
2. Reabsorbsi tubula
3. Sekresi Tubula
2. URETER
Terdapat dua ureter berupa 2 pipa saluran yang
bersambung dari ginjal sampai ke kandung
kemih,tebal setiap ureter kira2 setebal tan berfungsi
sebagai bulu angsa yang panjangnya 35 – 40 cm
KANDUNG KEMIH ( vesika urinaria)
Kandung kemih merupakan penampungan urine yg
berbentuk buah pir( kendi).
Kandung kencing dikendalikan oleh saraf pelvis dan
serabut saraf simpatis dari plexsus hipogastrik.
Letaknya didalam panggul besar,dibelakang simpisis
pubis,pada wanita terletak diantara simfisis
pubis,uterus dan vagina.
Vesika urinaria
Ureter masuk ke bleder secara obligue dan memiliki
membran supaya urin tidak naik ketika bleder
meningkat
Kandung kemih adalah sebuah otot yang
mempelancar penampungan urin
Terdiri dari 3 lapisan otot : lap longitudinal dalam,lap
sirkuler tengah, dan otot longitudinal ( otot detrusor)
Antara bleder dan uretra ad spincter.
URETRA
Saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke
lubang luar
Meatus urinarius terdiri atas serabut otot lingkar yang
membentuk sfinkter uretrae, pada wanita panjang
kira2 2,5 – 3,5 cm,pada pria 17- 22,5 cm.
Pada pria digunakan sebagai tempat pengaliran urine
dan reproduksi
Pada wanita uretra memiliki panjang 4 – 6,5 cm dan
hanya berfungsi untuk menyalurkan urine ke luar
tubuh.
URETRA PADA PRIA DAN WANITA
FISIOLOGI URETRA
PRIA WANITA
Sebagai sistem eksresi Panjang ; 4 – 6,5
dan sistem reproduksi Tidak ada bagian Dari
Panjang 20 cm saluran kencing dan
Terdiri dari uretra sperma
prostat,membranosa,
kavernosa
FISIOLOGI
Urine masuk ke kantung Otak memberikan
kemih dan menekan KK impuls/rangsangan melalui
Menimbulkan rangsang medula spinalis ke
saraf2 di dinding vesika neuromotoris didaerah sakral
urinaria
Koneksasi otot detrusor dan
Impuls diteruskan melalui
relaksasi otot sphinter
medula spinalis ke pusat
internal
pengontrol berkemihdi
korteks serebral
Urine dilepaskan dari vesika
urinaria tetapi dpt ditahan
oleh sphinter external
CIRI URINE NORMAL
Jumlah nya rata-rata 1-2 liter sehari
Warnanya bening orange pucat tanpa
endapan
Baunya tajam
Reaksinya sedikit asam dengan p H
rata2 6
Berat jenis sekitar 1010 sampai 1025
KOMPOSISI URINE
Air 96 %
Benda padat 4 % ( terdiri dari urea 2 % dan produk
metabolik lain 2 %)
Larutan organik
1. Ureum hasil akhir dari protein,berasal dari asam
amino yg telah dipindah amonianya di dalam hati dan
mencapai ginjal. Rata2 yg disekresikan 30 mg setiap 100 cc
darah.
2. Asam urat dieksresikan 2-3 mg setiap 100 cc
3. Kreatinin merupakan hasil buangan kreatin dalam otot
4. Amonia
next
Larutan anorganik
Natrium ( sodium ),klorida,kalium ( potasium ),sulfat
magnesium,. NaCl merupakan garam anorganik yang
paling banyak.
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUNGI
ELIMINASI URINE
Diet dan Asupan Tonus otot
Respons keinginan awal Pembedahan
untuk berkemih Pengobatan
Gaya hidup Pemeriksaan Diagnostik
Stes Psikologis
Tingkat aktifitas
Tingkat perkembangan
Kondisi penyakit
Sosio Kultural
Kebiasaan seseorang
Gangguan atau Masalah kebutuhan
eliminasi urine
1. Retensio Urine
Yaitu penumpukan urine dalam kandung kemih akibat
ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung
kemih dan menyebabkan distensi kandung kemih
Tanda Klinis :
a. Ketidaknyamanan daerah pubis
b. Distensi vesika urinaria
c. Ketidaksanggupan untuk berkemih
d. Sering berkemih saat vesika urinaria berisi sedikit urine ( 20-50 ml )
e. Ketidakseimbangan intake dan output
f. Gelisah ,penumpukan urine 3000 – 4000 ml dalam kandung kemih
next
Penyebab :
1. Operasi pada daerah abdomen bawah,pelvis vesika
urinaria
2. Trauma sumsum tulang belakang
3. Sphinter yang kuat
4. Obstruksi ( striktur uretra dan pembesaran kelenjar
prostat)
2. INKONTINESIA URINE
Yaitu ketidakmampuan otot sphinter external untuk
mengontrol ekskresi urine ( Partial atau Komplet)
Ada 2 jenis
1. Inkontinensia stress terjadi akibat tekanan intra
abdomen meningkat dan menyebabkan kompresi
kandung kemih ( batuk.tertawa)
2. Inkontinensia urgensi terjadi saat klien mengalami
pengeluaran urine involunter karena desakan yang kuat
dan tiba2 untuk berkemih. Penyebab : ISK,Spasme
KK,Over distensi KK,Penurunan kapasitas
KK,Peningkatan komsumsi kafein
next
PENYEBAB UMUM INKONTINENSIA URINE
1. Proses penuaan
2. Pembesaran kelenjar prostat
3. Penurunan kesadaran
4.Penggunaan obat narkotik dan sedatif
3. Enuresis
Merupakan ketidaksanggupan menahan kemih
( mengompol) yang disebabkan tidak mampu mengontrol
sphinter eksterna,biasanya terjadi pada anak atau orang
jompo,terjadi pada malam hari
( noctural enuresis)
FAKTOR PENYEBAB
1. Kapasitas vesika urinaria lebih besar dari normal
2. Infeksi Tractus Urinarius,gangguan pola miksi
3. Makanan sangat banyak garam,mineral
4. Anak2 takut untuk keluar malam
5. Perasaan yang tidak menyenagkan
PERUBAHAN POLA ELIMINASI URINE
1. Frekuensi
- Meningkatnya pada cytitis,stress,distensi kandung
kemih ( hamil)
- Nocturia pada malam hari yg disebabkan tanpa
peningkatan pemasukan cairan
- Resiko infeksi tractus urinarius s.d cytitis
2. Urgensi
Persaan takut mengalami inkontinensia jika tidak
berkemih,biasa terjadi pada anak2 karena kemampuan
kontrol sprinter lemah,stress psikologis,iritasi uretra
next
3. Disuria
Nyeri dan kesukaan untuk BAK. Sering di sebabkan pada
penyakit infeksi saluran kemih,trauma dan striktur uretra.
4.Poliuria
Produksi urine abnormal dalam jumlah besar tanpa
adanya peningkatan asupan cairan, mis pada DM dan
penyakit ginjal kronis,ketidakseimbangan ADH dan
nefritis akut
5. Urinaria supresi
Berhentinya produksi urine secara mendadak
next
5. Urinaria supresi
Berhentinya produksi urine secara mendadak
6.Oliguria adalah produksi urine yang rendah yakni 100-
500 ml/24 jam penyebab asupan cairan yang
sedikit,gangguan aliran ke ginjal
7.Anuria produksi urine < 100 ml/24 jam
TINDAKAN MENGATASI MASALAH
ELIMINASI URINE
1. PENGUMPULAN URINE UNTUK BAHAN
PEMERIKSAAN
Ada 3 cara :
1. Pengambilan urine
2.Pengambilan urine steril
3.Pengambilan urine 24 jam
next
Menolong BAK dengan menggunakan urineal.
Tujuan :
 Memberikan rasa nyaman pada pasien
 Mengurangi gerakan pasien
 Membantu pasien memenuhi kebutuhan eliminasi
 Mengetahui kelainan urine secara langsung
Indikasi
-Pasien sedang istirahat total
-Pasien dengan kondisi lemah
3.Melakukan Katerisasi
Merupakan tindakan memasukan kateter ke dalam
kandung kemih melalui uretra
Tujuan
- Memenuhi kebutuhan eliminasi
- Sebagai pengambilan bahan pemeriksaan lab
Tipe Kateter
1. Tipe Intermiten
2. Indwelling
TIPE KATETER
STRAIGHT KATETER FOLEY CATETER
 Tidak mampu berkemih 8-12 - Obstruksi aliran urine
jam setelah post op
 Post op uretra dan
 Retensi acute setelah trauma
uretra
struktur di sekitarnya
 Tidak mampu berkemih  Obstruksi uretra
akibat obat sedatif/analgesik  Inkontinensia dan
 Cedera tulang belakang diorientasi berat
 Degenerasi neuromaskular
secara progesif
 Mengeluarkan urine residual
STRAIGHT DAN FOLEY CATETER
1.Riwayat keperawatan eliminasi
Pengkajiannya meliputi:

a.Pola eliminasi

b.Gambaran urin dan perubahan yang terjadi

c.Masalah eliminasi

d.Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti : penggunaan

alat bantu,diet, cairan, aktivitas dan latihan, medikasi dan


stress.
Tujuan
Memahami eliminasi urin nomal
Meningkatkan pengeluaran urin yang normal
Mencapai pengosongan kandung kemih yg lengkap
Mencegah infeksi
Mempertahankan integritas kulit
Mendapatkan ras aman
Peningkatan kesehatan untuk memelihara serta
melindungi fungsi sistem kemih
Penyuluhan klien
Meningkatkan perkemihan normal
Menstimulasi reflek berkemih :
Mempertahankan kebiasaan eliminasi
Mempertahankan asupan cairan yg adekuat
Meningkatkan pengosongan kandung kemih scr
lengkap.
Pencegahan infeksi
Pemeliharaan pirenium yg baik
Kateterisasi
Memasukkan selang plastik aau karet mll uretra ke
kandung kemih.
Meredakan rasa tidak nyaman akibat distensi kandung
kemih
Mengambil spesimen urin steril
Mengkaji residu urin setelh pengosongan kandung kemih
Penatalaksanaan jangka panjang klien yg mengalami cidera
medula spinalis
 
Menguatkan otot panggul
Meningkatkan kontraksi otot dasar panggul.
Mempertahankan integritas kulit
Cuci kulit yg teriritasi urin dgn sabun dan air hangat
Pakai pelembab
Bladder training
Melatih kembali kandung kemih untuk mengembalikan
pola normal perkemihan
Klien mampu berkemih secara normal tanpa

mengalami gejala-gejala ggn perkemihan


Karakteristik urin : kekuningan, jernih, tidak

mengandung unsur yg abnormal


Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yg

mempengaruhi eliminasi
Tidak terjadi komplikasi akibat perubahan pola

eliminasi
ELIMINASI ALVI
ELIMINASI ALVI
(BUANG AIR BESAR)

 Sistem yg berperan dalam proses eliminasi alvi adalah


sistem gastro intestinal bawah yg meliputi usus halus & usus
besar
 Usus halus terdiri dr: usus duodenum, jejunum, dan ileum
dg pjg ± 6 meter dgn diameter 2,5 cm.
 Usus besar dimulai dr rektum , kolon hingga anus dgn pjg ±
1,5 meter / 50-60 inci dgn diameter 6 cm
Faktor yang mempengaruhi eliminasi alvi

• Usia • Gaya hidup


• Diet • Penyakit
• Asupan • Nyeri
cairan • Kerusakan
• Aktivitas sensoris dan
• pengobatan motoris
Proses buang air besar (defekasi)

Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering


disebut buang air besar
2 pusat yg mengatur reflek utk defekasi yaitu medula
& sum2 tlg belakang
Refleks yg membantu proses defekasi

Refleks defekasi
intrinsik :

Refleks defekasi
parasimpatis
Refleks defekasi intrinsik

Dimulai dr adanya zat sisa makanan (faeces) dalam


rektum sehingga terjadi distensi, kemudian fleksus
mesenterikus merangsang gerakan peristaltik, dan
akhirnya feses sampai di anus, pada saat sphincter
interna relaksasi maka terjadilah proses defekasi
Refleks parasimpatis

Di mulai dari adanya feses dalam


rektum yg merangsang syaraf rektum
ke spinal cord dan merangsang ke
kolon desenden, kemudian ke
sigmoid, lalu ke rektum dengan
gerakan peristaltik & akhirnya terjadi
relaksasi sphincter interna maka
terjadilah proses defekasi
Feses terdiri ats sisa makanan seperti selulosa , zat makanan lain yg
tdk diperlukan oleh tubuh, berbagai macam mikroorganisme, sekresi
kelenjar usus, pigmen empedu, dan cairan tubuh

Feses normal terdiri atas massa padat, berwarna coklat, karena


disebabkan oleh mobilitas sebagai hasil reduksi pigmen empedu dan
usus kecil
Gangguan / masalah eliminasi alvi
• konstipasi
• impaction

• Diare
• Inkontinensi alvi

• hemoroid
• Flatulens
KONSTIPASI
• Feses yg keras • Defek persyarafan,
• Defekasi < dr 3 kelemahan pelvis,
• Keadaan

GEJALA KLINIS
PENGERTIAN

penyebab
x/minggu imobilitas
individu yg • Menurunnya • Pola defekasi yg tdk
mengalami / bising usus teratur
beresiko tinggi • Adanya keluhan • Nyeri saat defekasi
mengalami pd rektum krn hemoroid
statis usus • Nyeri saat • Menurunnya
mengejan & peristaltik karena
besar sehingga stress psikologis
menimbulkan defekasi
• Penggunaan obat:
• Adanya perasaan
eliminasi yg antasida, laksantif,
masih ada sisa anestesi
jarang / keras feses • Proses menua
DIARE
• Keadaan • Adanya • Malabsorpsi /
individu yg pengeluaran inflamasi,

Tanda klinis

penyebab
pengertian

mengalami feses cair proses infeksi


/ beresiko • Peningkatan
• Frekuensi >
peristaltik krn
sering dr 3 x/ hari peningkatan
mengalami • Nyeri / metabolisme
pengeluaran kram • Efek tindakan
feses dlm abdomen pembedahan
bentuk cair • Bising usus usus
meningkat • Efek
penggunaan
obat : antasida,
laksantif,
antibiotik dll
• Stres psikologis
INCONTINENSIA
• Keadaan • Pengeluaran • Gangguan
individu yg feses yang tidak sphincter rektal

PENYEBAB
PENGERTIAN

TANDA KLINIS
mengalami dikendaki krn cidera anus,
perubahan pembedahan, dll
kebiasaan dr • Distensi rektum
proses defekasi
berlebih
normal, hingga
mengalami • Kurangnya
proses kontrol
pengeluaran sphincter akibat
feses tdk disadari cedera medula
spinalis, cedera
Cerebro
vaskular
accident (CVA)
KEMBUNG

Kembung merupakan keadaan


penuh udara dalam perut krn
pengumpulan gas scr berlebihan
dalam lambung dan usus
HEMORROID
Keadaan terjadinya
pelebaran vena di daerah
anus sebagai akibat
peningkatan tekanan di
daerah anus yg dpt
disebabkan krn
konstipasi, pereganggan
saat defekasi, dll
FECAL IMPACTION
• Massa feses keras dilipatan
rektum yg diakibatkan oleh
Pengertian retensi & akumulasi materi
feses yg berkepanjangan

• Asupan kurang
• Aktivitas kurang
penyebab • Diet rendah serat
• Kelemahan tonus otot
FLATULENS
• Adl penumpukan gas pd • Pemecahan makanan oleh
lumen intestinal, dinding bakteri yg menghasilkan
usus meregang & gas metan dan
distended, merasa penuh, pembusukan di usus yg
nyeri & kram menghasilkan CO2
• Biasanya gas keluar
melalui mulut (sendawa)
atau lewat anus (flatulens)

PENGERTIAN PENYEBAB
Tindakan mengatasi masalah eliminasi alvi
Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan yaitu:

Pemeriksaan • Terdiri ats: pemeriksaan warna,


feses
bau,konsistensi, lendir, darah, dll
lengkap
Pemeriksaan • Pemeriksaan feses melalui biakan dgn
feses kultur
cara toucher
pembiakan
EVALUASI
Sebutkan kebutuhan eliminasi pada manusia
 Sebutkan & jelaskan organ yg berperan dlm eliminasi urine
 Sebutkan & jelaskan faktor2 yg mempengaruhi eliminasi urine
 Apa saja Gangguan / masalah eliminasi urine
 Sebutkan & jelaskan tindakan apa saja dalam mengatasi masalah
eliminasi urine
 Jelaskan bagaimana pengambilan urine untuk bahan pemeriksaan
 Sebutkan & jelaskan organ yg berperan dlm eliminasi urine
 Faktor apa saja yang mempengaruhi eliminasi alvi
 Apa saja Gangguan / masalah eliminasi alvi
 Sebutkan & jelaskan tindakan dlm mengatasi masalah eliminasi alvi

Anda mungkin juga menyukai