OLEH KELOMPOK : 09
5. Grethin S. B ( 2022082024048)
6. Hasriati ( 2022082024043)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kelompok sehingga makalah kami yang berjudul ”Asuhan
rencana.
pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen selaku dosen
teman-teman yang telah memberikan dukungan serta semua pihak yang membantu
penyusun.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penyusun menerima saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan.Atas saran dan
Kelompok 9
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………....4
B. ASKEP PARKINSON
1) Pengertian………………………………………………………..……6
2) Anatomi fisiologi…………………………………………………..….7
3) Etiologi…………………………………………………………….…11
4) Manifestasi klinis……………………………………………….……13
5) Patofisiologi…………………………………………………….……15
6) Web of Caution (Pathway)………..……………………………………….17
7) Pemeriksaan fisik…………………………………………………….18
8) Pemeriksaan penunjang dan interpretasi……………………………..19
9) Penatalaksanaan penyakit……………………………………...……..21
BAB III KESIMPULAN …………………………………………………..32
a. Kesimpulan…………………………………………………………….. 32
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
pergerakan (movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan
awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada
usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 %
di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 – 64
tahun sampai 3,5 % pada usia 85 – 89 tahun. Di Amerika Serikat, ada sekitar
tahun. Statistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, lelaki
lebih banyak terkena dibanding perempuan (3:2) dengan alasan yang belum
diketahui.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dasar teori dan konsep dasar asuhan keperawatan pada
pasien dengan Tumor Ocular?
C. Tujuan
Untuk mengetahui konsep dasar teori dan konsep dasar asuhan keperawatan pada
pasien dengan kondisi Parkinson
D. Manfaat
Sebagai bahan acuan dan pemahaman konsep mengenai konsep dasar teori dan
konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi Parkinson.
E. Metode Penulisan
Makalah ini ditulis dengan teknik deskriptif kualitatif dimana data-data bersifat
sekunder. Makalah ini ditunjang dari dari data-data studi kepustakaan yaitu dari
buku-buku literatur penunjang masalah yang dibahas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyakit
1. Parkinson
a. Pengertian
Penyakit parkinson adalah gangguan neurologik progresif yang
mengenai pusat otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan
mengatur gerakan.karakteristik yang muncul berupa bradykinesia
(Gerakan menjadi lebih Lambat).
Saat ini perkembangan keperawatan paliatif modern yang sangat pesat
di tunjang dengan meningkatnya jumlah kasus penyakit terminal dengan
kebutuhan akan end life care. Pada arah perawatan yang berfokus pada
keluarga adalah perawatan paliatif. Karena unsur penting dalam prosese
merawat pasien adalah keluarga, dimana pasien berada dalam keadaan
terminal untuk menuju proses kematian yang damai. Selain Kanker dan
Stroke,penyakit paru obstruktif,gagal jantung,cystic
fibrosis,parkinsonisme,penyakit menular seperti hiv/aids dan penyakit
genetic berada dalam keadaal terminal. Metode pencaraian artikel
menggunakan 4 basis elektronik yaitu berupa google candikia,pubmed,
researchgate dan garuda portal, dengan kata kunci tinjauan
hidupbereavement,keluarga, kesejahteraan spiritual. Kelompok intervensi
yang diberikan baevemen life riview dan spiritual well-being dapat di
simpulkan bahwa pemberian beavemen life iview kepada keluaraga
pasien.
Hal ini karena tinjauan hidup berkabung mampu mencerminkan dan
mengatasi perasaan negative dalam keluarga pasien dengan mengubah
perasaan negative tersebut menjadi hal- hal positif, Sehinga pasien
keluarga dapat menerima kondisi / peristiwa duka yang menimpa anggota
keluarganya. Kata kunci:
Bereavement life review,keluaraga, spiritual well- being ABSTRAK
latar Belakang saat ini perkembnagan perawatan paliatif modern yang
sangat di tunjang dengan meningkatnya kasus penyakit terminal dengan
kebutuhan akan perawatan akhir hayat.dalam arahanya, perawatan yang
berfokus pada keluarga adalah perawatan paliatif.
Karena unsur penting dalam proses pengobatan bagi pasien adalah
keluarga, dimana pasien berada dalam kondisi terminal untuk
menuunproses kematia yang damai.selain kanke dan stroke, penyakit paru
obstruktif kronik, penyakit degenerative, gagal jantung,cystic
fibrosis,Parkinson, penyakit meular seperti HIV /AIDS dan penyakkt
genetic adalah terminal.
2) Fungsi
Sestem saraf sebagai sistem kordinasi mempunyai 3 ( Tiga ) fungsi
utama yaitu :
Pengatur/pengendali kerja organ tubuh
Pusat pengendali tanggapan
Alat komunikasi dengan dunia luar.
Unipolar neuron
Bipolar neuron
Interneuron
Pyramidal cell
Motor neuron
Sistem saraf
OTAK
Otak terbagi menjadi 3 bagian yaitu : Otak besar (Cerebrum), Otak kecil
(Cerebellum), Otak tengah (Mesencephalon)
Otak besar (Serebrum)
Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar
terletak di bagian depan otak. Terdiri atas : Bagian belakang (oksipital) →pusat
penglihatan. Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran. Bagian tengah
(parietal) →pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan kecerdasan, ingatan,
kemauan, dan sikap.
Pelindung otak
1. Usia
Insiden meningkat dari 10 per 10.000 penduduk pada usia 50 sampai
200 dari 10.000 penduduk pada usia 80 tahun.hal ini berkaitan dengan
reaksi mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neurona,terutama
pada substansi nigrat,pada penyakit parkinson.
2. Genetik
Adanya riwayat penyakit parkinson pada keluarga meningkatkan
faktor resiko penderita menderita penyakit parkinson sebesar 8,8 kali
pada usia lebih dari 70 tahun dan 2,8 kali pada usia lebih dari 70
tahun,meskipun sangat jarang.jika di sebabkan oleh keturunan,gejala
parkinsonisme tampak pada usia relatif muda.
3. Faktor lingkungan
a. Axenobiotik
Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat
menimbulkan kerusakan mitokondria.
b. Pekerjaan
Lebih banyak orang dengan paparan mental yang lebih tinggi
dan lama.
c. Infeksi
Paparan virus influensa intrautero turut menjadi faktor-faktor
presdiposis penyakit parkinson melalui kerusakan subtansia
nigrat.
d. Diet
Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stres
oksidatif,salah satu mekanisma kerusakan neuronal pada
penyakit parkinson.sebaliknya kopi merupakan neuroprotektif.
e. Trauma Kepala
Cidera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit
parkinson,meski peranya masih belum jelas benar.
Efek obat
d. Manifestasi klinis
Gejala parkinson dapat muncul pada usia berapa pun,tetapi onset rata-
rata gejala terjadi pada usia 60 tahun dan jarang di temukan pada usia 30
tahun.
Penyakit parkinson memiliki gejala klinis seperti berikut ;
1. Tremor
Biasanya merupakan gejala pertama pada penyakit parkinson dan bermula
pada satu tangan kemudian meluas pada tungkai sisi yang sama.kemudian
sisi yang lain juga akan turut terkena.kepala,bibir dan lidah sering tidak
terlihat.frekuensi tremor berkisar antara 4-7 gerakan perdetik dan
terutama timbul pada keadaan istirahat dan berkurang bila ekstremitas di
gerakan.
6. Wajah Parkinson
Seperti telah di utarakan bradikinesia mengakibatkan kurangnya ekspresi
muka seprta mimik.muka menjadi seperti topeng .kedipan mata
berkurang,di samping itu kulit muka seperti berminyak dan ludah sering
keluar dari mulut.
7. Mikrografia
Bila tangan yang dominan terlibat ,maka tulisan secara graduasimenjadi
kecil dan rapat.pada beebrapa kasus hal ini merupakan gejala dini.
Globus palidesmengeluarkanimplus
yang abnormal
Kehilangankelolasubstasinigra
Kerusakancontrol Impulsglobuspalidusinitidakmelakuk
garakanvolunter yang aninhibisiterhadapkortekspiramidali
Manifestasipsikiatri memilikiketangkasansesuaideng sdanekstrapiramidalis
angerakanotomatis
Perubahankepribadian, psikosis,
demensia, dankonfusiakut
Perubahangayaberjalan, Gangguankonferensi
Kekurangankomunikasi verbal kekakuandalamberaktifitas
Pandangankabur
Kopingindividutidakefektif
Perubahanpersepsisensorik visual
Perubahanaktifitasfisikumum Hambatanmobilisasifisik
g. Pemeriksaan Fisik
konstipasi Resikojatuh
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada klien dengan tumor otak meliputi pemeriksaan fisik
umum per system dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda
vital, B1 (Breathing), B2 (Blood), B3 (Brain), B4 (Bladder), B5 (Bowel),
B6 (Bone).
Termorritmikbradikinesia Gangguan N.IX, X Manifestasiotomatis
a. Pernapasan B1 (Breath)
Adanya peningkatan irama pernapasan (pola napas tidak teratur) dan
Perubahanwajahdansikaptubauh KesulitanMenelan
sesak napas terjadi karena tumor mendesak otak sehingga hermiasi
Berkeringat, kulitberminyak, sering
dermatitis
dan kompresi medulla oblongata. Bentuk dada dan suara napas klien
rasahlelahberlebihanototterasanyeri
normal, tidak menunjukkan batuk, adanya retraksi otot bantu napas,postural,
, hipotensi
penurunankemampuanbatukefektif
dan biasanya memerlukan alat bantu pernapasan dengan kadar
Ketidakseimbangannutrisikurangda
konstipasi rikubutuhantubuh
oksigen 2 LPM.
b. Kardiovaskular B2 (Blood)
Desak ruang intracranial akan menyebabkan peningkatan tekanan
intracranial sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
Selain itu terjadi ketidakteraturan irama jantung (irreguler) dan
brakikardi. Klien tidak mengeluhkan nyeri dada, bunyi jantung
normal, akral hangat, nadi bradikardi.
c. Persyarafan B3 (Brain)
1) Penglihatan (mata) : penurunan penglihatan, hilangnya
ketajaman atau diplopia
2) Pendengaran (telinga) : Terganggu bila terkena lobus
temporal
3) Penciuman (hidung) : mengeluh bau yang tidak biasanya,
pada lobus frontal
4) Pengecapan (lidah) : ketidakmampuan sensasi (parastesia
atau anesthesia) dan beberapa manifestasi klinis yang muncul
akibat tumor otak berdasarkan lokasinya (Lobus). Dapat
dilihat pada bagian manifestasi klinis hal. 6 (enam).
d. Perkemihan (Bladder)
Gangguan control sfinter urine, bentuk alat kelamin normal, uretra
normal, produksi urin normal.
e. Pencernaan (Bowel)
Mual dan muntah terjadi akibat peningkatan tekanan intracranial
sehingga menekan pusat muntah pada otak. Gejala mual dan muntah
ini biasanya akan diikuti dengan penurunan nafsu makan pada
pasien, kondisi mulut bersih dan mukosa lembab.
f. Musculoskeletal (Bone)
Keterbatasan pergerakan anggota gerak karena kelemahan bahkan
kelumpuhan. Kemampuan pergerakan sendi bebas, kondisi tubuh
kelelahan.
h. Pemeriksaan Penunjang Dan Interpretasi
a) EEG
Berguna untuk mengientifikasi bangkitan yang suklinis.sedang pada
penyakit alzheimer di dapatkan perubahan gelombang lambat pada
lobus frontalis yang non spesifik.
c) Neuropatologi
Diagnosa definitif tidak dapat di tegakkan tanpa adanya konfirmasi
neuropatologi.secara umum di dapatkan atropi yang
bilateral ,simetris,seringkali berat otaknya berkisar 1000gr (850-
1250gr)
d) Pemeriksaan neuropsikologik
Penyakit alzheimer selalu menimbulkan gejala demensia .Fungsi
pemeriksaan neuropsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak
adanya gangguan fungsi kognitif umum.test psikologis ini juga
bertujuan untuk menilai fungsi yang di tampilkan oleh beberapa
bagian otak yang berbeda-beda seperti gangguan memori,kehilangan
expresi,kalkulasi,perhatian,dan pengertian berbahasa.
Penatalaksanaan Medis
1. Medis
Sasaran tindakan adalah untuk meninggikan dopamin,terapi obat-
obatan mencangkup
antihistamin,antikolinergik,amantidin,levodopa,inhibitor
mohoamine oksidasi (MOA) dan anti depresi.Beberapa obat-
obatan ini menyebabkan efek samping psikiatri pada lansia.
Terapi obat-obatan
a) Terapi Antikoligenik
Contohnya Benzotropine
(Cogentin) ,trihexyphenidyl(Artane).
Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit
parkinson dan untuk mengaluskan pergerakan.serta efektif
untuk mengontrol tremor dan kekakuan parkinson.obat-
obatan ini dapat di gunakan dalam kombinasi dengan
levodopa.efek samping menyangkut ; Penglihatan
kabur,wajah memerah,Ruam pada wajah,konstipasi,Retensi
urin,dan kondusi akut.Tindakan Intraokular di pantau ketat
karena obat-obat ini kontraindikasi pada pasien dengan
glaukoma sedikit sekalipun.pasien-pasien dengan
hiperplasia prostatic di pantau terhadap adanya tanda-tanda
retensi urin.
b) Carbidopa /levodopa
Levodopa merupakan pengobatan utama untuk
penyakit parkinson.di dalam otak levodopa di rubah
menjadi dopamin.L-dopa akan di ubah menjadi dopamin
pada neuron dopaminergik oleh L-aromatik asam amino
dekarboksilase (dopa dekarboksilase).walaupun
demikian ,hanya 1-5% dari L-Dopa memasuki neuron
dopaminigenik,sisanya di metabolisme di sembarang
tempat, mengakibatkan efek samping yang luas.levodopa
mengurangi tremor,kekuatan otot dan memperbaiki
gerakan.penderita penyakit parkinson ringan bisa kembali
menjalani aktifitasnya secara normal. obat ini di berikan
bersama carbidopa untuk meningkatkan efektifitasnya dan
mengurangi efek sampingnya .
c) COMT inhibitors
Contoh entacapone (Comtan),Tolcapone (tasmar).untuk
mengontrol fluktuasi motor pada pasien yang
menggunakan obat levodopa.Tolcapone adalah
penghambat enzim COMT, memperpanjang efek L-
Dopa .tapi karena efek samping yang berlebihan seperti
liver toksik,Maka jarang di gunakan.jenis yang
sama ,entacapone,tidak menimbulkan penurunan fungsi
liver.
d) Agonis dopamin
Agonis dopamin seperti bromokriptin (Parlodel),pergolid
(Permax),Pramipexol
(Mirapex),Ropinirol,Kabergolin,Apomorfin dan Lisurid
dianggap cukup efektif untuk mengobati gejala
Parkinson.Obat ini bekerja dengan merangsang reseptor
dopamin,akan tetapi obat ini juga menyebabkan penurunan
reseptor dopamin secara progresif yang selanjutnya akan
menimbulkan peningkatan gejala parkinson.obat ini dapat
berguna untuk dapat mengobati pasien yang pernah
serangan yang berfluktuasi dan diskinesia sebagai akibat
dari levodopa dosis tinggi.Apomorfin dapat diinjeksikan
subkutan,dosis rendah yang di berikan setiap hari dapat
mengurangi fluktuasi gejala motorik.
e) MAO-B inhibitors
Contohnya selegiline (Eldepryl),Rasagaline
(Azileck).Inhibitor MAO diduga berguna pada penyakit
parkinson karena neuotransmisi dopamine dapat di
tingkatkan dengan mencegah perusaknya.selegiline dapat
pula memperlambat memburuknya sindrom
parkinson,dengan demikian terapi levodopa dapat di
tangguhkan selama beberpa waktu.Berguna untuk
mengendalikan gejala dari penyakit parkinson.yaitu untuk
mengaluskan pergerakan.selegilin dan rasagilin
mengurangi gejala dengan menghabisi monoamin oksidase
B (MAO-B),sehingga menghambat perusakan dopamin
yang di keluarkan oleh neuron dopaminergik.metabolitnya
mengandung L-amphetamin and L-methamhetamin.efek
sampingnya adalah insimnia.kombinasi dengan L-dopa
dapat meningkatkan angka kematian,yang sampai saat ini
tidak bisa diterangkan secara jelas,efek lain dari kombinasi
ini adalah stomatitis.
f) Amantadine (Symmetrel)
Berguna untuk perawatan
akinesia,dyskinesia,kekakuan,gemetaran.
h) Terapi neuroprotektif
Terapi neuroprotektif dapat melindungi neuron dari
kematian sel yang diinduksi progresifitas penyakit.adapun
yang sering digunakan diklinik adalah monoamine oxidase
inhibitors (selegiline and rasagiline),dopamine agonis,dan
complek 1 mitochondrial fortifier coenzyme Q10.
3. Operasi
Operasi untuk penderita parkinson jarang dilakukan sejak
ditemukannya levodopa.Operasi dilakukan pada pasien dengan
parkinson yang sudah parah dimana terapi dengan obat tidak
mencukupi.Operasi dilakukan thalatotomi dan stimulasi thalamik.
4. Pencangkokan Saraf
Cangkok sel stem secara genetik untuk memproduksi dopamin
atau sel stem yang berubah menjadi sel memproduksi dopamin
telah mulai dilakukan.percobaan pertama dilakukan adalah
randomized double-blind sham-placebo dengan pencakokan
dopaminergik yang gagal menunjukan peningkatan mutu hidup
untuk pasien dibawah umur.
5. Terapi fisik
Sebagian terbesar penderita parkinson akan merasa efek baik
dari terapi fisik.pasien akan termotivasi sehingga terapi ini bisa
bisa dilakukan di rumah,dengan diberikan petunjuk atau latihan
contoh diklinik terapi fisik.Program terapi fisik pada penyakit
parkinson merupakan program jangka panjang dan jenis terapi
disesuaikan dengan perkembangan atau perbukukan
penyakit,misalnya perubahan pada rigiditas,tremor dan hambatan
lainnya.latihan fisik yang teratur,termasuk yoga,taihic,ataupun tari
dapat bermanfaat dalam menjaga dan meningkatkan
mobilitas,fleksibilitas,keseimbangan,dan range of motion.latihan
dasar selalu di anjurkan ,seperti membawa tas,memakai
dasi ,mengunyah keras,dan memindahkan makanan di dalam
mulut.
a) Terapi Suara
Perawatan yang paling besar untuk kekacauan suara
yang di akibatlkan oleh penyakit parkinson adalah dengan Lee
Silverman voice treatment (LSVT).LSVT fokus untuk
meningkatkan volume suara.suatu studi menemukan bahwa
alat elektronik yang menyediahkan umpan balik indra
pendengaran atau frequency auditory feedback (FAF)untuk
meningkatkan kejernian suara.
b) Terapi Gen
Pada saat sekarang ini,penyelidikan telah dilakukan
hingga tahap terapi gen yang melibatkan penggunaan virus
yang tidak berbahaya yang di kirim ke bagian otak yang di
sebut subthalamic nucleus (STN).Gen yang digunakan
memerintahkan untuk memproduksi sebuah enzim yang
disebut glutamic acid decarboxylase (GAD) yang mempercepat
produksi neurotransmitter (GABA).GABA bertindak sebagai
penghambat langsung sel yang terlalu aktif di STN.
6. Nutrisi
Vitamin C dan vitamin E dosis tinggi secara teori dapat
mengurangi kerusakan sel yang terjadi pada pasien parkinson.kedua
vitamin tersebut di perlukan dalam aktifitas enzim superoxide
dismutase dan katalase untuk menetralkan anion superoxide yang
dapat merusak sel.Belum lama ini,Koenzim Q10 juga telah digunakan
dengan cara kerja yang mirip dengan vitamin A dan E.MitoQ adalah
suatu zat sintesis baru yang memiliki struktur dan fungsi mirip dengan
koenzim Q10.
B. Proses Keperawatan Parkinson
1. Pengkajian
1) Pengkajian
Pengumpulan data subjektif dan objektif pada klien dengan gangguan
system persarafan meliputi anamnesis riwayat penyakit,pemeriksaan
fisik,pemeriksaan diagnostic, dan pengkajian psikososial.
2) Anamnesa
Identitas klien meliputi nama,umur (lebih sering pada kelompok usia
lanjut, pada usia 50-an dan 60-an),jenis kelamin (lebih banyak pada laki-
laki), pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam
masuk rumah sakit, nomer register,diagnosis medis.
Keluhan utama yang sering menjadi alas an klien untuk meminta pertolongan
kesehatan adalah gangguan gerakan, kaku otot, tremor
menyeluruh,kelemahan otot, dan hilangnya refleks postural.
2. Diagnosis Keperawatan
1) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekuatan dan kelemahan
otot
2) Defisit perawatan diri berhubungan dengan tremor dan gangguan motorik
3) Konstipasi berhubungan dengan kurangnya aktifitas fisik
4) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan menelan
5) Hambatan komunikasi verbal brhubungan dengan penurunan siklus darah
ke otak kekakuan otot wajah.
6) Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan pada penglihatan
3. Intevensi
NO. Masalah Keperawatan Planing SLKI Intervensi SIKI
1. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Dukungan ambulasi (SIKI :
fisik yang keperawatan 2x24 jam I.06171)
berhubungan dengan mobilitas fisik meningkat Observasi
penurunan kekuatan (SLKI : L.05042) 1. Identifikasi adanya nyeri
otot ditandai dengan Dengan kriteria : atau keluhan fisik
kekakuan otot 1. Pergerakan lainnya.
menurun ekstermitas 2. Identifikasi toleransi fisik
(SDKI : D.0054) meningkat(5) melakukan ambulasi
2. Kekuatan otot 3. Monitor frekuensi
meningkat(5) jantung dan tekanan
3. Rentang Gerak darah sebelum memulai
(ROM) ambulasi.
meningkat(5) 4. Monitor kondisi umum
4. Gerakan terbatas selama malakukan
menurun (5) ambulasi .
5. Kelemahan fisik
menurun (5)
Teraupetik
1. Fasilitasi aktifitas
ambulasi dengan alat
bantu (mis tongkat,kruk)
2. Fasilitasi melakukan
mobilitasi fisik,
3. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi.
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
2. Anjurkan melakukan
ambulasi dini
3. Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus di
lakukan (mis.berjalan
dari tempat tidur ke kursi
roda,berjalan dari tempat
tidur ke kamar
mandi ,berjalan sesuai
toleransi)
2009 : 127).
penatalaksanaan penyimpangan.
3. Membantu klien membuat keputusan tentang perawatan kesehatan
dirinya sendiri.
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi dapat dibagi dua, yaitu evaluasi hasil atau formatif dilakukan
2009 :
207)
klien jangka waktu yang lama dengan masalah yang kronis, intervensi
Nama : Tn.O
Umur : 91 Th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku : Piliang
Alamat : abepura
No Mr : 498943
Penanggung jawab
Nama : Ny. R
Umur : 55 Th
Hub keluarga : Anak kandung
Pekerjaan : Guru
klien di rujuk ke RSUD dok 2 pada hari yang sama. Pada tanggal 30 mei
pasien dan klien tidak bisa menelan. Klien tampak sesak napas, dan
bagian ekstremitas tampak lemah dan klien tampak tremor terjadi pada
jari-jari tangan. Tanggal 7 juni 2018 TTV klien : TD: 135/77 mmHg,
tidak ada mual dan muntah, kejang tidak ada, klien tampak terpasang
Genogram
Keterangan :
dengan klien
mempunyai enam orang anak, anak pertama perempuan, anak kedua, ketiga, keempat
dan kelima yaitu laki-laki (meninggal), anak yang keenam perempuan (Ny. S).
Kemudian anak kedua (Tn.O) dari keluarga A menikah dengan anak keenam (Ny.S)
dari keluarga B dan mempunyai anak enam orang. Anak pertama dari Tn.O (klien)
kelima laki-laki, dan yang keenam perempuan. Semua anak klien sudah menikah, dan
klien sekarang tinggal serumah dengan anak yang keempat, ditandai dengan garis
b. GCS : E 4 M6 V5= 15
Nadi = 80 x/menit
Pernafasan = 25 x/menit
Suhu = 36,5 C
1. Kepala
Rambut
I : Rambut klien tampak bersih berwarna putih sudah beruban,
tampak ketombe
• Mata
P : Tidak ada teraba massa pada kedua mata klien, reflek cahaya
(+/+).
• Telinga
P : Tidak ada nyeri tekan pada tragus, tidak ada masa pada
telinga.
• Hidung
tidak ada tampak lesi, tidak ada polip, tidak ada secret pada
P : Tidak teraba massa pada mulut klien, mulut berbau, tidak ada
• Tenggorokan
2. Leher
Simetris kiri dan kanan, Vena jugularis tidak terlihat tapi teraba, warna
menelan, dan tidak ada pembengkan kelenjar tiroid., dan tidak ada
terdapat lesi
3. Thorax
a. Paru- paru
nyeri tekan.
tambahan.
b. Jantung
I : Dada simetris kiri dan kanan, iktus cordis tidak tampak, tidak
jantung.
Dextra.
dan gallop.
4. Abdomen
I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, warna kulit sama,
P: Hepar tidak teraba, tidak ada nyeri tekan lepas pada kuadran kanan
5. Punggung
Tidak teraba bengkak, simetris kiri dan kanan, dan tidak ada lesi pada
6. Ektermitas
terpasang infus asering 20 tpm tidak ada edema, keadaan selang infus
bersih.
Bagian Bawah: Kaki tampak lemah dan tremor, kaki klien tampak
3333 3333
3333 3333
lumpuh)
7. Genetalia
khateter no.16 dan pempers (urine output 200 cc/12 jam), tidak ada
8. Integumen
Kulit tampak bersih, terdapat lesi dibagian paha, turgor kulit kering,
adanya sedikit fleksi pada siku, dan kontraksi biseb pada ibu jari
klien.
kemudian jantung telapak kaki menuju ibu jari, hasil yang didapat
10. Persyarafan
• N 1 (Olfaktorius /penciuman)
• N II (opticus/ketajaman penglihatan)
kabur dan tidak jelas karna faktor usia,klien bisa melihat jelas
Saat dilakukan pengkajian pada N III, IV dan VI, pada saat klien
disuruh untuk buka mata dan mengangkat kelopak mata klien bisa
• N V (trigeminus/otot wajah)
• N XI (aksesorius)
kepala dan pada saat diminta untuk mengangkat bahu klien tidak
Tabel 3.1
V. Riwayat Alergi
• Perilaku verbal
• Emosi
di rumah sakit.
• Persepsi penyakit
• Konsep diri
• Adaptasi
Klien mampu berorientasi dengan baik, klien tau dimana ia
Klien berasal dari keluarga ekonomi yang kurang, klien bekerja sebagai
1. Pola komunikasi
Pasien saat ini ditemani oleh anak dan istri klien tampak nyaman
adalah keluarga.
masyarakat.
X. Data Spritual
Klien yakin terhadap tuhan dan percaya penyakit ini adalah ujian dari
yang Maha kuasa, klien yakin dengan agamanya, klien sebelum sakit
sholat 5 waktu sehari semalam, saat ini klien belum ada melakukan
ibadah.
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tanggal 31-05-2022
Kimia Klinik Nilai Normal
Kalium : 3,91 (3,5-5,5) mEq/l
Natrium: 126,0 (135-147) mEq/l
Klhorida: 90,6 (100-106) mEq/l
Ureum darah: 33 (20-40) mg %
Kreatinin darah: 0,9 (0,6-1,1 mg %
Hemoglobin: 13,9 (14-16) g/dl
Leukosit: 5.100 (p:5.000- w:10.000)
XII. Data pengobatan
TABEL 3.5
PENGOBATAN
N Obat Dosis Tanggal Fungsi Obat
o non /
Parent Satua
eral n
a) Data Subjektif
oleh klien.
ini.
b) Data Objektif
- Klien tampak gelisah.
3333 3333
- TTV
S: 36,5 C P: 25 kali/menit
Tabel 3.6
No Data Etiologi Masalah
menggerakkan
ekstremitas.
3333 3333
3333 3333
3 DS Kelemahan Defisit
- Keluarga mengatakan
neuromaskular, perawatan
ADL harus di bantu
menurunnya kekuatan diri
- Keluarga mengatakan
otot klien susah
untuk menelan makanan
DO
kekuatan otot
Intervensi
Tabel 3.7
disfungsi autonom.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI PPNI (2020). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia –
Definisi dan indikator diagnostic Edisi 1. DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI PPNI (2020). Standar Luaran Keperawatan Indonesia edisi
1. DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI PPNI (2020). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
edisi 1.DPP PPNI
Amin hudaNurarif,Hardi Kusuma (2015).Asuhan keperawatan berdasarkan
diaknosa medis dan NANDA edisi revisi jilid 1,2,3. Jogjakarta :Media action
Arif mansur (2017).kapita selecta kedoteran Edisi 3.jilid2. Jakarta :Media
Aesculapius.Google book diadop pada tanggal 31 Agustus 2022.
https://health.tribunnews.com (2021)mengenal-abses-otak-penumpukan-
nanah-akibat-infeksi-dan-menyebabkan-pembengkakan-otak
https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/miasthenia/gravis/diagnosis
https://Tirto.id/terapi-musik-untuk-penderita-parkonson-bo4Q