Anda di halaman 1dari 7

Apa fungsi dari glomerulus, tubulus

proksimal, lengkung henle, tubulus distal


dan tubulus pengumpul?
jawab:

Manusia mempunyai sepasang ginjal. Ginjal manusia dewasa memiliki berat lebih kurang 200 gram
dan panjang 10 cm. Ginjal berbentuk seperti kacang merah dan berwarna merah tua, karena
mengan dung banyak kapiler darah. Organ ini terletak di dalam ronga perut bagian belakang agak ke
atas.

Ginjal manusia terbagi atas dua lapisan, yaitu korteks (luar) dan medula (dalam). Pada lapisan
korteks ginjal, terdapat satuan struktural dan fungsional terkecil yang disebut nefron. Satu buah
ginjal manusia mengandung kurang lebih 1 juta nefron.

Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsul Bowman dan
glomerulus. Kapsul Bowman berdinding rangkap dengan glomerulus di dalam cekungan kapsulnya.
Glomerulus merupakan untaian pembuluh kapiler darah yang dindingnya bertaut menjadi satu
dengan dinding kapsul Bowman. Sementara itu, tubulus-tubulus yang menyusun nefron adalah
tubulus proksimal, tubulus distal, dan tubulus pengumpul/kolektipus yang dikelilingi oleh pembuluh
darah kapiler. Pembuluh darah kapiler ini dinamakan arteriol eferen yang meninggalkan glomerulus
menuju vasa rekta. Vasa rekta merupakan kapiler yang mengelilingi lengkung Henle. Adapun
pembuluh darah kapiler yang menuju glomerulus dinamakan arteriol aferen. Arteriol ini banyak
menyuplai darah bagi glomerulus.

Pada lapisan medula ginjal terdapat lengkung Henle. Lengkung Henle merupakan saluran ginjal atau
tubulus yang menghubungkan antara tubulus distal pada daerah korteks dengan tubulus proksimal.
Saluran lengkung Henle ini ada yang menurun dan menaik. Orang dewasa memiliki panjang seluruh
tubulus lebih kurang 7,5-15 m.

Pada lapisan medula juga terdapat tubulus kolektipus yang mengalirkan zat sisa metabolisme (urine)
menuju ureter. Ginjal mengendalikan potensial air darah yang mele watinya. Substansi yang
menyebabkan ketidakseimbangan potensi air pada darah akan dipisahkan dari darah dan
diekskresikan dalam bentuk urine. Sebagai contoh adalah sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino
dan asam nukleat.

A.1 Proses Pembentukan Urine

Proses pembentukan urine terjadi di tiap-tiap nefron pada ginjal, melalui tiga proses, yaitu filtrasi,
reabsorpsi, dan sekresi.

1) Filtrasi

Filtrasi merupakan langkah pertama dalam proses pembentukan urine. Dua faktor utama yang
memungkinkan terjadinya filtrasi adalah struktur glomerulus (kumpulan kapiler darah) yang sangat
berpori dan tekanan darah di glomerulus yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan di
kapiler-kapiler tubuh lain.

Dalam proses ini, darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain
akan melewati pori glomerulus, kecuali yang bermolekul besar seperti sel darah merah dan protein.
Hasil penyaringan (filtrat), ditampung dalam kapsul Bowman dan disebut filtrat glomerulus atau
urine primer. Jadi, cairan yang berada pada kapsul Bowman sama dengan cairan darah dikurangi sel
darah merah dan molekul protein. Dalam keadaan normal, akan diproduksi 125 cc/menit cairan
filtrat dari kedua ginjal.

2) Reabsorpsi

Reabsorpsi merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna yang terdapat pada
urine primer. Filtrat glomerulus/urine primer yang dihasilkan dari proses filtrasi masih mengandung
bahanbahan yang berguna bagi tubuh, seperti glukosa, garam-garam, asam amino, dan air. Oleh
karena itu, bahan-bahan tersebut harus diserap kembali ke dalam darah untuk dapat digunakan oleh
tubuh. Proses reabsorpsi terjadi selama filtrat melalui tubulus nefron yang dikelilingi????
(KURANG!!!!)

PROSES PERKEMIHAN & HAL YG


MEMPENGARUHINYA
1. FAKTOR PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN
a. Bayi dan balita belum mampu mengeluarkan urine secara efektif. Warna urine kuning muda
atau jernih. Anak-anak mengeluarkan urine lebih banyak dibandingkan dengan ukuran
tubuhnya yang lebih kecil. Anak usia 6 bulan dengan BB 5-8Kg, jumlah urine 400-500
ml/hari. Anak-anak tidak dapat mengontrol BAK sampai 18-24 bln bahkan ada yang sampai
4-5 tahun.
b. Dewasa atau remaja volume urine normal sekitar 1600 ml/hr. ginjal telah mampu mengolah
urine secara efektif sehingga urine yang dihasilkan berwarna normal. Saat malamhari
normalnya produksi urine menurun karena terjadi penurunan aliran darah selama istirahat.
c. Manula atau orang dengan penyakit kronik atau mengalami ketidak seimbangan cairan dapat
berakibat kesulitan BAK atau gangguan dalam BAK seperti Nocturia, hal tersebut terjadi
karena penurunan kapasitas dan tonus otot pada vesika urinaria yang dapat berakibat
meningkatnya frekuensi berkemih sehingga keinginan berkemih tidak dapat diprediksi.
2. FAKTOR SOSIAL KULTURE
Kebiasaan sosial seperti budaya, keluarga mempengaruhi kebiasaan BAK. Contoh : di
Amerika Utara fasilitas toilet disiapkan secara pribadi. Sedangkan di Eropa fasilitas toilet
akan sedikit ditemui. Terdapat perbedaan perilaku BAK laki-laki dan perempuan.
Harapan sosial juga mempengaruhi seseorang dalam berkemih.
Contoh : anak sekolah diharapkan menunggu sampai bel istirahat untuk ijin BAK.
Perawat harus mempertimbangkan sosial dan budaya saat pendekatan kebutuhan eliminasi
pasien.
Contoh : pasien yang memerlukan privacy saat BAK, jadi perawat berusaha untuk tidak
mengganggu klien saat BAK.

3. FAKTOR PSYCHOLOGIS
Kecemasan dan stres emosi tidak merubah karakteristik urine dan feses tapi merubah pola
misalnya menjadi lebih sering. Pada keadaan cemas atau stres otot perut dan perineal sulit
berelaksasi,jika hal tersebut berakibat individu tidak dapat mengeluarkan urine secara
komplit dab urine tertahan di vesica urinaria.
4. FAKTOR KEBIASAAN PERSONAL
Privacy merupakan keadaan essensial bagi kebanyakan individu selama proses berkemih.
Individu membutuhkan distraksi untuk meningkatkan relaksasi seperti : membaca atau
bernyanyi.
5. FAKTOR TONUS OTOT
Kelemahan otot perut dan pelvis mengganggu kontraksi Vesika urinaria dan kontrol dari
sprinter ureter eksterna. Biasanya terjadi pada klien dengan immobilisasi, luka saat
melahirkan,atropi otot pada menoupouse, kerusakan otot akibat trauma ( pemasangan kateter
yang lama ).
6. FAKTOR INTAKE CAIRAN
Makin banyak cairan yang masuk makin banyak urine yang diproduksi. Alkhohol
menghambat pelepasan ADH. Kopi, tea, coklat dan soft drink yang mengandung cafein
meningkatkan diuresis sehingga meningkatkan frekuensi kencing, begitu juga dengan sayur
dan buah-buahan.
7. FAKTOR PENYAKIT YANG SEDANG DIALAMI
Penyakit Rhematoid Arthritis, parkinson atau penyakit degeneratif lain berakibat susah
kencing karena klien tidak dapat duduk di toilet atau ke toilet. Gagal ginjal kronik atau akut
menurunkan volume urine. Infeksi pada vesika urinaria dapat berakibat kencing tidak
tuntas.pembesaran kelenjar prostat berakibat terhambatnya atau obstruksi aliran urine.
8. FAKTOR PROSEDUR PEMBEDAHAN
Pasien yang sering dilakukan pembedahan sering mengalami gangguan keseimbangan cairan
yang dapat menurunkan produksi urine. Respon stres akibat pembedahan antara lain dalam
menurunnya hormon aldosteron dapat berpengaruh terhadap penurunan jumlah urin dan
meningkatkan cairan didarah. Obat anastesi dan narkotika menurun GFR sehingga berakibat
menurunkan jumlah urine. Pembedahan diabdomen bawah beresiko terhadap trauma pada
jaringan system perkemihan.
BAHAN-BAHAN YANG DIEKSRESIKAN DAN TIDAK DIEKSRESIKAN KE DALAM URINE

BAHAN-BAHAN YANG DIEKSKRESI DAN TIDAK


DIEKSKRESI KEDALAM URINE

Komposisi urine normal. Urine terutama terdiri atas air, urea dan

natrium klorida. Pada seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata

berisi 80 – 100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda

padat dalam urine adalah seperti berikut:

Air 96%
Benda Padat 4 %(terdiri atas urea 2% dan prod

metabolic lain 2%)

Ureum adalah hasil akhir metabolism protein. Berasal dari asam

amino yang telah dipindah ammonianya di dalam hati dan mencapai ginjal,

dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang

normal adalah 30 mg setiap seratus ccm darah, tetapi hal ini tergantung

dari jumlah normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam

pembentukan ureum.

Asam urat. Pada normal asam urat di dalam darah adalah 2 – 3 mg

setiap 100 cm, sedagkan 1,5 – 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam

urine.

Keratin adalah hasil buangan keratin dalam otot. Produk metabolism

lain mencakup benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan uratik.

Elektrolit atau garam, seperti natrium dan kalium klorida,

diekskresikan untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui mulut.

GAMBAR-GAMBAR GINJAL

Anda mungkin juga menyukai