Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


ELIMINASI URIN

DISUSUN OLEH:
NAMA : Shakila Novia Afifa Ardhana
NIM : P07220322006
TINGKAT : II
TEMPAT : RSUD Dr. Kanudjoso Djatiwibowo
RUANGAN : Flamboyan B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JARAH JAUH
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
TAHUN 2023
A. Konsep Teori

1. Pengertian

Menurut Tarwoto & Wartonah (2015), menyatakan bahwa eliminasi merupakan


proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh baik yang melalui ginjal berupa urin
maupun melalui gastrointestinal yang berupa fekal.

Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urine diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh (Naid, Mangerangi dan Almahdaly, 2014).

2. Anatomi Fisiologi Eliminasi Urine

Sistem yang berperan dalam eliminasi urine adalah sistem perkemihan. Dimanasistem
ini terdiri dari Ginjal, Ureter, Kandung kemih, dan Uretra. Proses pembentukan urine
di ginjal terdiri dari 3 proses yaitu: filtrasi, reabsorbsi, dansekresi.

1) Filtrasi, Proses filtrasi berlangsung di glomelurus, proses ini terjadi karena


permukaanaferen lebih besar dari permukaan eferen

2) Reabsorbsi, Proses reabsorbsi terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari


glukosa,sodium, klorida, fosfat, dan ion karbonat

3) Sekresi, pada proses sekresi ini sisa reabsorbsi diteruskan keluar

3. Tujuan Eliminasi Urine


Sistem urinaria adalah struktur organ yang berfungsi untuk menyaring sekaligus
membuang zat limbah dengan mengeluarkan urine. Jika fungsi sistem urinaria
bermasalah, maka racun dan limbah tidak dapat dikeluarkan dan mengendap di dalam
tubuh sehingga menimbulkan berbagai penyakit baik pada sistem urinaria maupun
penyakit yang bersifat sistemik.
Sistem urinaria terdiri atas beberapa organ yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan
uretra. Apabila salah satu dari organ tersebut mengalami gangguan, maka proses
pembentukan dan pengeluaran urine akan terganggu. Pasalnya, organ-organ tersebut
bekerja sama untuk mengeluarkan racun dalam tubuh.
Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing fungsi organ dalam struktur
sistem urinaria pada proses pembentukan urine.
1) Ginjal merupakan organ yang terletak di bawah tulang rusuk dan di dekat
punggung bagian tengah. Fungsi ginjal dalam sistem urinaria adalah sebagai
berikut:
a) Menyaring zat-zat racun dalam darah.
b) Mensekresi atau mengeluarkan cairan berisi limbah dan racun dari tubuh.
c) Menjaga keseimbangan kadar air dan elektrolit dalam tubuh.
d) Melepaskan hormon yang mengendalikan produksi sel darah merah.
e) Membantu menjaga kesehatan tulang karena dapat mengontrol kalsium dan
fosfor dalam tubuh.

2) kandung kemih
Fungsi ureter dalam sistem urinaria adalah menyalurkan urine dari ginjal ke
kandung kemih. Pada kondisi ini, otot-otot di dinding ureter biasanya akan
mengencang dan mengendur untuk menurunkan urine dari ginjal. Setiap 10–15
detik, sedikit demi sedikit urine akan mengalir dari ureter ke kandung kemih.
3) kandung kemih
Kandung kemih merupakan organ berbentuk seperti piramida terbalik yang
terletak di perut bagian bawah. Fungsi kandung kemih dalam sistem urinaria
adalah menampung urine, yang mana kandung kemih pada orang dewasa mampu
menampung sekitar 300–500 mililiter urine. Ketika organ ini penuh, akan timbul
dorongan untuk buang air kecil.
4) Uretra
Uretra merupakan saluran yang menghubungkan kandung kemih dan lubang
saluran kemih pada ujung vagina atau penis. Uretra pada wanita cukup pendek,
yaitu sekitar 4 cm. Sedangkan, uretra pada pria dapat mencapai 20 cm. Di antara
uretra dan kandung kemih terdapat cincin otot yang berfungsi mencegah
kebocoran urine.

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Eliminasi Urin

1) Diet dan asupan (intake), Jumlah dan tipe makanan mempengaruhi output urine,
seperti protein dansodium mempengaruhi jumlah urine yang keluar

2) Respon keinginan awal untuk berkemih, Kebiasaan mengabaikan respon awal


untuk berkmeih dan hanya pada akhirkeinginan berkemih mejadi lebih kuat
mengakibatkan urine banyak tertahan dikandung kemih, sehingga kapasitas
kandung kemih lebih dari normal
3) Gaya hidup Ketersediaan fasilitas toilet atau kamar mandi dapat mempengaruhi
eliminasiurin

4) Stres psikologis, Meningkatnya stres seseorang dapat meningkatkan frekuensi


keinginan berkemih.

5) Tingkat Aktifitas, Aktifitas sangat dibutuhkan dibutuhkan dalam


mempertahankan tonus otot.Eliminasi urin membutuhkan tonus otot kandung
kemih yang baik untuk tonussfingter internal dan eksternal.

6) Tingkat perkembangan, Misal pada wanita hamil kapasitas kandung kemihnya


menurun karena adanya tekanan dari fetus

7) Kondisi penyakit Saat seorang sakit, produksi urin nya sedikit hal ini
disebabkan oleh keinginan untuk minum sedikit

Anda mungkin juga menyukai