Disusun oleh:
ABDUL HAFIZ
193203079
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan izin-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan Laporan Pendahuluan
“Gangguan Eliminasi Urine”
Makalah ini berisi penjelasan mengenai eliminasi urine dan asuhan
keperawatannya. Penyelesaian makalah ini, banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih, terutama kepada Ibu Dwi Susanti, M. Kep yang telah memberikan
penjelasan mengenai penugasan.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan
demi hasil yang lebih baik kedepannya. Besar harapan saya agar laporan ini
bermanfaat bagi saya dan pembaca lainnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eliminasi merupakan suatu proses pengeluaran zat-zat sisa yang
tidak diperlukan oleh tubuh. Eliminasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
eliminasi urine dan eliminasi fekal. Eliminasi merupakan proses
pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh. Pembuangan dapat melalui
urine dan bowel. Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme
tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan eliminasi
terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan
eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar). Eliminasi merupakan proses
pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh. Pembuangan tersebut dapat
melalui urin ataupun bowel. Eliminasi materi sampah merupakan salah
satu dari proses metabolic tubuh. Produk sampah dikeluarkan melalui
paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan. Eliminasi merupakan proses
pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh baik yan berupa urin maupun
fekal. Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik
berupa urin atau bowel (feses).
Sistem yang berperan dalam eliminasi urine adalah sistem
perkemihan. Dimana sistem ini terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemoh,
dan uretra. Proses pembentukan urine di ginjal terdiri dari 3 proses yaitu :
filtrasi , reabsorpsi dan sekresi . Proses filtrasi berlangsung di glomelurus.
Proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan
eferen.Proses reabsorpsi terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari
glukosa, sodium, klorida, fosfat, dan beberapa ion karbonat. Proses sekresi
ini sisa reabsorpsi diteruskan keluar. (Kusumajaya, 2018).
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami definisi gangguan eliminasi urine
2. Mahasiswa mampu memahami etiologi gangguan eliminasi urine
3. Mahasiswa mampu memahami manifestasi klinis gangguan eliminasi
urine
4. Mahasiswa mampu memahami anatomi dan fisiologi gangguan
eliminasi urine
5. Mahasiswa mampu memahami patofisiologi gangguan eliminasi urine.
6. Mahasiswa mampu memahami faktor-faktor yang memengaruhi
gangguan eliminasi urine
7. Mahasiswa mampu memahami pemeriksaan penunjang gangguan
eliminasi urine
8. Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan gangguan eliminasi
urine
9. Mahasiswa mampu memahami diagnose yang akan muncul pada
gangguan eliminasi urine
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Retensi Urine
Gagal Ginjal
Gagal membuang
limbah metabolik
Sistem pencernaan
Lambung
Ureum + HCL
Mual muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
G. Pemeriksaan Penunjang
Wahyuningsih (2019) menyatakan terdapat beberapa pemeriksaan
penunjang untuk gangguan eliminasi urine adalah sebagai berikut:
1. Jumlah darah lengkap (Hb/Ht): untuk mengkaji adanya perubahan
kadar sebelum dan sesudah operasi.
2. Urinalis: kultur urine, darah, alat kelamin, lochea dan pemeriksaan
tambahan dapat ditambahkan berdasarkan kebutuhan individu.
Harista, R., A., dan Mustofa, S. (2017). ‘Striktur Uretra Pars Bulbosa’. Jurnal
Medula. Vol. 7 (5). Desember. Page 84-90. Terdapat di
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/1912
[Diakses Pada 04 November 2019]
Kusumajaya, C. (2018). ‘Diagnosis dan Tatalaksana Batu Uretra’. Contiuning
Medical Education. Vol. 45 (2). Page 95-97. Terdapat di
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/57046118/07_261CME
-Diagnosis_dan_Tatalaksana_Batu_Uretra.pdf?response-content-
disposition=inline%3B%20filename
%3DCONTINUING_MEDICAL_EDUCATION_Akreditasi.pdf&X-Amz-
Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-Amz-
Credential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20191105%2Fus-east-
1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20191105T011539Z&X-Amz-
Expires=3600&X-Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-
Signature=04e3d4d1a08cf363e9e0d32f5490d1c95ed8568441a4357a440ba0
2e89335686 [Diakses Pada 04 November 2019].
Nuari, N., A., dan Widayati, D. (2017). ‘Gangguan Pada Sistem Perkemihan dan
Penatalaksanaan Keperawatan’. 1 Ed. April. Yogyakarta: Deepublish.
Perdana, M., Haryani., dan Aulawi, K. (2017). ‘Hubungan Pelaksanaan Perawatan
Indwelling Kateter dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih’. Jurnal
Keperawatan Klinis dan Komunitas. Vol. 1 (1) Maret. Page 17-27. Terdapat
di https://journal.ugm.ac.id/jkkk/article/view/29012 [Diakses pada 04
November 2019]
Petrana, N., H., Emilia, O., dan Pradjatmo, H. (2016). ‘Perbandingan Kejadian
Retensi Urin antar Persalinan dengan Vakum Ekstraksi dan Persalinan
Normal’. Jurnal Kesehatan Reproduksi. Vol. 3 (3). Page 188-193. Terdapat
di https://journal.ugm.ac.id/jkr/article/view/36185 [Diakses pada 04
Noveber 2019]
Potter, P., and Perry, A. (2010). ‘Fundamental Of Nursing’. 7 Ed. United States Of
America: Addition-Whesley Publishing.
Ruhyanudin, F. (2018). ‘Pendalaman Materi Keperawatan: Modul 18 Pelayanan
Kebutuhan Eliminasi. Kemendikbudristekdikti.
Tamher dan Noorkasiani (2009). ‘Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan’. 1 Ed. Jakarta: Salemba Medika.
Wahyuningsih, S. (2019). ‘Buku Ajar Asuhan Keperawatan Post Partum
Dilengkapi dengan Panduan Persiapan Praktikum Mahasiswa Keperawatan’.
1 Ed. Mei; Yogyakarta: Deepublish