Lutfi Tri K. (108114014) Aryanti (108114009) Irma Susrini (108114023) Nina Herlina (108114040) Siti Nura’Eni (108114036) Sistem Perkemihan adalah Suatu sistem dimana terjadi proses penyaringan darah sehingga darah terbebas dari zatzat yang tidak diperlukan. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Ginjal merupakan organ retroperitoneal (dibelakang selaput perut) yang terdiri atas ginjal sebelah kanan dan kiri tulang panggul. Ginjal berperan sebagai pengatur komposisi dan volume cairan dalam tubuh. Ginjal juga menyaring bagian dari darah untuk dibuang dalam bentuk urine sebagai zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh 1. Kulit Ginjal (Korteks) 2. Sumsum Ginjal (Medula) 3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis) Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen, misalnya amonia. Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin) dan berbahaya (misalnya obat – obatan, bakteri dan zat warna). Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa. Ureter adalah suatu saluran moskuler berbentuk silider yang menghantarkan urine dari ginjal menuju kandung kemih. Panjang ureter adalah sekitar 20 – 30 cm dengan diameter maksimum sekitar 1,7 cm didekat kandung kemih dan berjalan dari hilus ginjal menuju kandung kemih. Dinding ureter terdiri dari mukosa yang dilapisi oleh sel – sel transisional, otot polossirkuler, dan longitudinal yang dapat melakukan kontraksi guna mengeluarkan urine menuju kandung kemih Lapisan dinding ureter terdiri dari : Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa) Lapisan tengah otot polos Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa Kandung kemih merupakan sebuah kantong yang terdiri atas otot polos yang berfungsi sebagai tempat penampungan air seni (urine). Di dalam kandung kemih, terdapat lapisan jaringan otot yang memanjang ditengah dan melingkar disebut sebagai detrusor, dan berfungsi untuk mengeluarkan urine Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostate. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis. Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Uretra merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan urine ke bagian luar. Saluran perkemihan dilapisi membrane mukosa, dimulai dari meatus uretra hingga ginjal Tahap-tahap Pembentukan Urine: 1. Proses filtrasi 2. Proses reabsorpsi 3. Augmentasi (Pengumpulan) Komposisi air kemih : 1. Air kemih terdiri dari kira – kira 95 % air 2. Zat – zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin 3. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat 4. Pigmen (bilirubin, urobilin) 5. Toksin 6. Hormon 1. Sifat–sifat air kemih 2. Ciri–ciri urine normal 3. Mekanisme Pembentukan Urine Eliminasi adalah pengeluaran, penghilangan, penyingkiran, penyisihan.Dalam bidang kesehatan, Eliminasi adalah proses pembuangan. Sisa metabolisme tubuh baik berupa urin atau bowel (feses).Membuang urine da merupakan salah satu aktivitas pokok yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena apabila eliminasi tidak dilakukan setiap manusia akan menimbulkan berbagai macam gangguan seperti retensi urine, inkontinensia urine, enuresis, perubahan pola eliminasi urine, konstipasi, diare dan kembung. 1. Perwujudan dari inkontinensia urine 2. Penyebab mengompol pada manusia dewasa/ manula 3. Penyebab mengompol pada balita Ginjal secara teratur menghasilkan air kemih, mengalir melalui ureter ke kandung kemih.Bagian terendah dari kandung kemih dilingkari oleh otot (sfingter) yang terus menerus berkontraksi agar uretra tetap tertutup. Jika kandung kemih penuh, maka akan disampaikan pesan dari kandung kemih ke medula spinalis, dan diteruskan ke otak. Sehingga seseorang merasa ingin berkemih . Kapasitas memegang urin normal kantung kemih bervariasi dari 300 ml sampai sekitar 350 ml, tapi dengan pelebaran penuh, dapat menyimpan hingga 600 ml cairan ekskresi! Artinya, volume meningkat hampir dua kali lipat pada pencapaian distensi penuh 1. Diet dan Asupan (in take) 2. Respons Keinginan Awal untuk Berkemih 3. Gaya Hidup 4. Stres psikologis 5. Tingkat aktivitas 6. Tingkat Perkembangan 7. Sosiokultural 8. Kebiasaan Seseorang 9. Tonus Otot 10. Pembedahan 11. Pengobatan 12. Pemeriksaan Diagnostik 1. Retensi urine 2. Inkontinensia Urine 3. Enuresis 1. Frekuensi 2. Urgensi 3. Disuria 4. Poliuria 5. Urinaria Supresi