Anda di halaman 1dari 24

SISTEM EKSKRESI

Anggota kelompok

Adien Rosiana Talenta (1)

Galuh Rumi Salima (10)

Jesita Aryana (12)

Putri Nur Azizah S. (29)


PENGERTIAN
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa
metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.
Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang
bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat
menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam
tubuh.
Alat-alat Ekskresi
Alat-alat ekskresi manusia meliputi:
Ginjal
Paru-paru

Hati

Kulit
1. Ginjal
Ginjal merupakan komponen
utama penyusun sistem ekskresi
manusia yaitu urin. Manusia
memiliki sepasang ginjal
berukuran sekitar 10 cm. Letak
ginjal di rongga perut sebelah kiri
dan kanan ruas-ruas tulang
pinggang.
Fungsi Ginjal
◇ Mengekskresi sisa sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen, misalnya anomia,urea, dan
asam urat dari dalan darah.

◇ Mengekskresi kelebihan air, garam, hormon, obat-


obatan, dan vitamin.

◇ Memelihara tekanan osmosis dan ph cairan tubuh.


Pembentukan Urine
Pembentukan urine terjadi di nefron yang meliputi 3 tahap.
Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi
berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan
asam amino. Tapi sudah tidak mengandung protein dan darah.
Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih
dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin
sekunder.
Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya.
Hasil dari proses augmentasi adalah urin sesungguhnya.
Skema Pembentukan Urine
Faktor-faktor yang mempengaruhi urin
1. Usia
Jumlah urine pada balita akan jauh lebih banyak dikarenakan faktor makanan
yang lebih encer dan belum maksimal nya menahan rangsang untuk buang air
kecil. Berbeda dengan lansia, karena kemampuan nefron ginjal yang menurun
sehingga urine yang dikeluarkan lebih sedikit.
2. Hormon ADH
Antidiuretik hormon (ADH) adalah hormon yang berfungsi untuk penyerapan
air. Jika ADH sedikit maka penyerapan air pun sedikit sehingga urine yang
dibuang akan lebih banyak.
3. Jumlah/volume air yang dikonsumsi
Semakin banyak jumlah air yang diminum seseorang, maka jumlah urine yang
dikeluarkan pun semakin banyak. Hal ini disebabkan semakin banyak air yang
diminum, akan sedikit yang diserap darah sehingga jumlah urine lebih banyak
dan bewarna bening transparan atau kuning pucat.

4. Cuaca/suhu lingkungan
Jika suhu lingkungan sedang panas, eskresi akan lebih banyak mengeluarkannya
melalui keringat dalam wujud keringat. Sebaliknya, jika suhu lingkungan dingin
akan lebih mengeluarkan banyak urine.
5. Gaya hidup dan aktivitas
Orang yang sering minum alkohol dan mengkonsumsi kafein jumlah urine lebih
sedikit karena terjadi penghambatan ADH.

6. Kondisi psikologis
Seseorang yang mengalami stress dan emosi metabolisme tubuh akan lebih cepat
sehingga urine yang dikeluarkan lebih banyak.
7. Kesehatan
Kondisi orang yang sakit akan lebih banyak mengeluarkan urine daripada orang
sehat.
2. Paru-paru Paru-paru memiliki fungsi utama
sebagai organ pernapasan. Paru-paru
juga merupakan organ ekskresi yang
berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa
proses pernapasan yaitu gas CO2
(karbon dioksida) dan H2O (uap air).
Paru-paru selain berfungsi sebagai
organ ekskresi, juga berfungsi sebagai
organ yang menjaga suhu dan tingkat
kelembaban di dalam tubuh agar tetap
normal.
Fungsi Paru-paru
◇ Manusia memiliki sepasang paru paru yang terletak di
rongga dada.
◇ Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu
menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 + uap air.
◇ Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian
di keluarkan.
3. Hati
Hati berada di dalam rongga perut
sebelah kanan di bawah diafragma
yang dilindungi oleh selaput tipis
bernama kapsula hepatis. Hati
menghasilkan empedu (bilus) yang
mengandung zat sisa dari
perombakan eritosit didalam limpa.
Fungsi Hati
◇ Menyimpan gula dalam bentuk glikogen .
◇ Mengatur kadar gula darah .
◇ Tempat pembentukan urea dari amonia.
◇ Menawarkan racun.
◇ Membentuk vitamin A dari provitamin A.
◇ Tempat pembentukan fibrinogen protrombin.
Proses yang terjadi di dalam hati
(Kuning)
(Hijau) (Merah)

Diubah
menjadi zat
warna
empedu

Dipecah
4. Kulit
Kulit merupakan lapisan
jaringan pelindung terluar
yang terdapat di permukaan
tubuh. Kulit berfungsi
sebagai organ ekskresi karena
mampu mengeluarkan zat-
zat sisa berupa kelenjar
keringat.
Fungsi Kulit
◇ Mengeluarkan keringat.
◇ Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan kuman,
penyinaran, panas dan zat kimia.
◇ Mengatur suhu tubuh.
◇ Menerima rangsangan dari luar.
◇ Mengurangi kehilangan air.
Kelainan Pada Sistem Ekskresi

1. Albuminuria
Pada penyakit albuminuria, terjadi kegagalan proses filtrasi (penyaringan) oleh
ginjal, terutama filtrasi protein (albumin). Akibatnya, albumin lolos dalam proses
filtrasi dan ditemukan dalam urine.

2. Anuria
Anuria merupaka kelainan yang ditandai dengan tidak terbentuknya urine. Kelainan
tersebut disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomenrulus sehingga ginjal tidak
mampu memfiltrasi darah. Akibatnya, tidak ada urine yang dihasilkan.
3. Batu ginjal
Batu gjnjal terbentuk dari pengendapan garam-garam mineral, misalnya kalsium
fosfat, di dalam ginjal atau di saluran urine. Akibatnya aliran urine menjadi
terhambat dan menimbulkan rasa sakit pada saat buang air kecil.

4. Diabetes Insipidus
Seseorang yang menderita diabetes insipidus menghasilkan urine yang sangat
banyak dan encer (hipotonis). Akibatnya, penderita menjadi sering buang air kecil,
mengalami kehausan secara terus-menerus, dan berisiko mengalami dehidrasi serta
ketidakseimbangan ion-ion dalam tubuh.
5. Diabetes Mellitus
Merupakan gangguan yang ditandai urine penderita mengandung glukosa. Hal itu
disebabkan tubuh penderita kekurangan hormon insuli nsehingga proses
perombakan glukosa terganggu atau berkurang. Akibatnya, kadar glukosa dalam
darah meningkat dan tidak dapat direabsorpsi seluruhnya.

6. Nefritis (Radang Ginjal)


Adalah suatu radang pada glomeruli yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Radang
tersebut menyebabkan glomeruli tidak dapat menyaring darah sehingga bahan-
bahan buangan tetap ada di dalam darah. Nefritis dapat menyebabkan gagal ginjal,
yaitu tidak berfungsinya ginjal.
7. Sistitis dan Uretris
Sistitis merupakan radang atau infeksi pada kantong kemih. Sedangkan uretritis
merupakan merupakan radang atau infeksi pada uretra. Baik sistitis maupun
uretritis, keduanya dapat menyebabkan radang ginjal (nefritis). Uretritis dapat
disebabkan oleh penyakit genorea. Karena adanya perbedaan anatomi alat kelamin,
laki-laki lebih sedikit menderita infeksi dibandingkan perempuan. Hal itu
disebabkan pada perempuan bakteri-bakteri feses lebih mudah masuk ke uretra.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai