Anda di halaman 1dari 8

Sistem Ekskresi Pada Manusia (2)

Sistem Ekskresi Pada Manusia : Ginjal, Kulit, Paru-paru dan Hati adalah proses
pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan
bersama urine, keringat dan pernapasan.

Sistem Ekskresi Pada Manusia


Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Selain ekskresi ada juga proses
sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ketiganya?

Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserap dan diangkut oleh
darah dan dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan. Defekasiadalah proses
pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa
feses yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar
yang masih digunakan oleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.

Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat-alat ekskresi yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan
hati. Zat-zat sisa yang dikeluarkan dari alat-alat tersebut berasal dari proses metabolisme. Zat-zat
sisa hasil proses dalam tubuh yang tidak dibutuhkan harus dikeluarkan karena dapat
mengganggu, bahkan meracuni tubuh. Organ-organ ekskresi pada manusia antara lain ginjal,
kulit, hati, dan paru-paru. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru
mengeluarkan karbondioksida, dan hati mengeluarkan zat warna empedu.

Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat
sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat
ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan
meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi.Defekasi adalah pengeluaran zat
sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi
adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh
untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.

Sistem Eksresi Manusia Melalui Ginjal


Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas
tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas
ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang
berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal
dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.

Bagian-bagian Ginjal

1. Korteks: Adalah bagian ginjal yang terdapat badan-bagan malpighi(glomerulus dan


kapsula bowman), tubulus kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal.
2. Nefron: Adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta buah
nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal,
lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
3. Medula: Terdiri dari 9 sampai 14 bagian yang berbentuk piramid. Di dalamnya terdapat
lengkung henle dan tubulus kolektivus.
4. Pelvis: Merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin
sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan
dari tubuh melalui uretra.
5. Glomerulus: Tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino,
glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.
6. Kapsula bowman: Adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus.
Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.
7. Tubulus kontortus proksimal: Adalah tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer
yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Menghasilkan urin sekunder.
8. Lengkung henle: Penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus
kontortus distal.
9. Tubulus kontortus distal: Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau
berlebihan ke dalam urin sekunder. Menghasilkan urin sesungguhnya.
10. Tubulus kolektivus: Adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin
dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.

Fungsi Ginjal

Ginjal merupakan salah satu bagian dari sistem ekskresi pada manusia. Terdapat sepasang ginjal
pada manusia. Panjang ginjal manusia sekitar 10 cm dengan berat kurang lebih 200 gram.
Sebagai alat ekskresi, ginjal mengeluarkan sisa penyaringan darah yang berupa urine.

Berikut adalah beberapa fungsi ginjal manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Menyaring Darah
Konsumsi makanan yang kita makan setiap hari sebagai penghasil energi setelah melalui
proses pencernaan pastilah akan menghasilkan banyak zat sisa dan limbah serta racun
atau toksin. Zat-zat tersebutlah yang akan dikeluarkan oleh ginjal karena jika tidak maka
akan sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Nefron adalah salah satu bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini. Apabila seseorang
tidak memiliki ginjal, maka orang tersebut akan mati karena tubuhnya teracuni oleh
kotoran yang dihasilkan oleh tubuh manusia itu sendiri. Untuk melakukan hal tersebut,
ginjal harus menyaring sekitar 200 liter darah dan menghasilkan 2 liter zat-zat sisa dan air
per harinya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Anda buang air kecil sebanyak kurang lebih 2
liter per harinya.

2. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa


Ginjal berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan
tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam/basa melalui urine.
3. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh
Ginjal akan mengekskresikan (mengeluarkan) zat-zat yang merugikan bagi tubuh seperti
urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bakteri, dan juga obat-obatan. Jika
zat tersebut tidak dikeluarkan maka akan menjadi racun yang dapat membahayakan
kesehatan di dalam tubuh.
4. Memproses Ulang Zat
Ginjal akan mengembalikan kembali zat yang masih berguna bagi tubuh kembali menuju
darah. Zat tersebut berupa glukosa, garam, air, dan asam amino. Proses pengembalian zat
yang masih berguna ke dalam darah disebut reabsorpsi.
5. Mengatur Volume Cairan dalam Darah
Ginjal dapat mengontrol jumlah cairan darah yang dipertahnkan agar tetap seimbang
didalam tubuh. Tanpa adanya control dari ginjal maka tubuh akan menjadi kering karena
kekurangan cairan darah atau sebaliknya, tubuh tenggelam karena kebanjiran cairan
didalam tubuh yang menumpuk tidak terbuang.
6. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah
Salah satu contohnya yaitu mengatur kadar garam didalam darah.
7. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah
Ginjal amat penting untuk mengatur kelebihan atau kekurangan gula dalam darah dengan
menggunakan hormon insulin dan adrenalin. Ini penting untuk menghindari diabetes.
Insulin berfungsi sebagai hormon penurun kadar gula dalam darah jika kadar gula dalam
darah berlebih. Adrenalin berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah jika kadar
gula di dalam darah tidak mencukupi.
8. Penghasil Zat dan Hormon
Ginjal merupakan penghasil zat atau hormon tertentu seperti eritropoietin, kalsitriol, dan
renin. Hormon yang dihasilkan oleh ginjal yaitu hormon eritroprotein atau yang disingkat
dengan EPO berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah
oleh sumsum tulang. Renin berfungsi untuk mengatur tekanan darah di dalam tubuh,
sementara kalsitriol merupakan fungsi ginjal untuk membentuk vitamin D, menjaga
keseimbangan kimia di dalam tubuh, serta untuk mempertahankan kalsium di dalam
tulang yang ada di dalam tubuh.
9. Menjaga Tekanan Osmosis
Ginjal menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam di
dalam tubuh.
10. Menjaga Darah
Ginjal berfungsi sebagai penjaga kadar pH darah agar tidak terlalu asam. Ginjal
mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium
dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau
alkalis pada pH 8.

Proses pembentukan urine dalam bentuk skema

Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh
darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan
urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa,
garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus
kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau
berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga
ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>>uretra >>> urine keluar tubuh.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal)

Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan),


reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).

Zat-zat yang terkandung dalam urin:

1. Kurang lebih 95%.


2. Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
3. Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
4. Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar:

1. Jumlah air yang diminum.


2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
3. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang
mengatur kadar air dalam darah.
4. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim
kemarau(panas) produksi urin berkurang.
5. Stimulus atau saraf.

Gangguan dan kelainan pada ginjal: 

1. Uremia tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.


urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada
2. Albuminuria
glomerulus.
penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang
3. Diabetes insipidus mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita
bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang
4. Diabetes melitus
dihasilkan pankreas.
gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke
5. Nefritis
dalam urine.
6. Batu ginjal adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih
ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu
7. Gagal ginjal
dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
8. Hematuria urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.

Sistem Eksresi Manusia Melalui Kulit


Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar
melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.

Fungsi kulit

1. Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.


2. Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur),
dan gangguan kimiawi.
3. Mengatur suhu badan.
4. Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
5. Tempat menyimpan kelebihan lemak.
6. Sebagai indra peraba.

Bagian-bagian kulit

a. Epidermis(lapisan kulit ari)

Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:

 Lapisan tanduk/stratum korneum


a) Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
b) Mudah terkelupas.
c) Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak
mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
 Lapisan malpighi
a) Tersusun dari sel-sel hidup.
b) Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
c) Terdapat ujung syaraf.

b. Dermis(lapisan kulit jangat)

Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian
berikut:

1. Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.


2. Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
3. Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus
meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa
nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
4. Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan
kulit agar tidak kering.
5. Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.

c. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)

Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh
bagian dalam dari benturan.

Faktor-faktor pemicu keringat

1. Peningkatan aktifitas tubuh


2. peningkatan suhu lingkungan
3. guncangan emosi
4. syaraf

Gangguan pada kulit

1. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak
remaja.
2. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
3. Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu
oleh iritasi saraf sensorik perifer.
4. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang
termakan atau menyentuh kulit.
5. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh.
Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat
penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).

Sistem Eksresi Manusia Melalui Paru-paru


Paru-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan
uap air. Paru-paru adalah salah satu organ terpenting dalam hewan khususnya manusia. Manusia
perlu bernapas setiap saat. Jika manusia tidak bernapas dalam waktu cukup lama, maka manusia
akan pingsan atau mati.

Bagian penting paru-paru

Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian penting paru-paru:


1. Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara yang dihirup
dari hidung dan mulut akan ditarik ke trachea menuju paru-paru.
2. Bronchi merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan
trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat batang ini.
3. Bronchioles merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-tabung kecil yang
jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan membawa
oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru.
4. Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-
paru manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi menjadi karbondioksida yang
diambil dari dalam darah.

Fungsi Paru-paru

Paru-paru memiliki banyak fungsi vital yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Berikut adalah
berbagai macam fungsi paru-paru.

 Respirasi. Manusia menghirup udara karena memerlukan oksigen. Oksigen sangat


dibutuhkan untuk membantu perombakan bahan makanan dalam tubuh. Jadi, paru-paru
tentu saja merupakan bagian dari sistem pernapasan pada manusia.
 Ekskresi. Saat manusia menghembuskan napas, manusia mengeluarkan gas
karbondioksida dan uap air. Jadi, paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi pada
manusia.
 Mengendalikan pH darah dengan cara mengubah tekanan karbon dioksida.
 Menyaring gumpalan darah yang terbentuk dalam vena.
 Mempengaruhi konsentrasi beberapa zat biologis dan obat-obatan yang digunakan dalam
pengobatan dalam darah.
 Mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II oleh enzim angiotensin-converting.
 Dapat berfungsi sebagai lapisan pelindung hati dari guncangan.
 Menyediakan aliran udara untuk menciptakan suara vokal.
 Paru-paru berfungsi sebagai reservoir darah dalam tubuh. Volume darah paru-paru adalah
rata-rata sekitar 450 mililiter, sekitar 9 persen darah total volume seluruh sistem
peredaran darah. Kuantitas ini dapat dengan mudah berfluktuasi antara setengah dan dua
kali volume normal. Kehilangan darah dari sirkulasi sistemik oleh perdarahan dapat
sebagian dikompensasi oleh darah dari paru-paru ke dalam pembuluh sistemik
 Aksi siliaris eskalator adalah sistem pertahanan yang penting terhadap infeksi ditanggung
udara. Partikel debu dan bakteri di udara yang dihirup terperangkap dalam lapisan lendir
hadir pada permukaan mukosa saluran pernapasan dan naik menuju faring oleh berirama
ke atas pemukulan Silia.

Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan
tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam
basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan
banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.

Proses Pernapasan di Dalam Paru-Paru

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:

rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik
nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui
mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang
hidung.

ada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma
melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini
disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk
juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang,
sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya
udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang. Setelah melewati rongga
hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk
selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).

Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan
ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat
percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru. Jika Oksigen sudah sampai
pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalam saluran paru-paru. Oksigen akan
berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler-kapiler arteri dengan cara difusi. Kapiler-kapiler
ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi
pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.

Udara yang diserap melalui alveolus akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan
ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Oksigen diikat oleh hemoglobin dalam sel-
sel darah merah (eritrosit). Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung, lalu diedarkan
ke seluruh sel-sel tubuh yang nantinya akan digunakan oleh mitokondoria alam respirasi tingkat
seluler untuk menghasilkan energi berupa ATP (Adenosin Tripospat).

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung
kembali.  arbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus dan akan
dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi. Pengeluaran napas disebabkan karena
melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot
perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak
ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik.
Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan.

Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:

1. Udara masuk melalui lubang hidung


2. melewati nasofaring
3. melewati oral farink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
6. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
7. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)

Gangguan pada paru-paru

1. Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk
hidung.
2. Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup
debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi
pertukaran das di paru-paru.
3. Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran
pernafasan menyempit.

Sistem Eksresi Manusia Melalui Hati


Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar
tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua
kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.

Bagian-bagian Hati

Bagian-bagian alat ekskresi hati adalah

1. Penampang anterior
2. Vena cava inferior
3. Penampang posterior
4. Ligamentum falsiform
5. Ligamentum triangular kiri
6. Lobus kaudatus
7. Ligamentum koroner
8. Lobus kanan
9. Lobus kiri
10. Ports hepatis
11. hepatica
12. caudatus
13. triangular kanan
14. porta
15. hepatica
16. Lobus quadratus
17. Ligamentum teres
18. Empedu
19. Ductus biliaris

Fungsi hati

Beberapa fungsi hati dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena
hormon insulin.
2. Menetralkan racun.
3. Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
4. Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
5. Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak
yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
6. Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
7. Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).

Gangguan pada hati

Beberapa gangguan pada hati:

1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh
yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati
sehingga hati menjadi tidak berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai