Anda di halaman 1dari 45

JUJUN RATNASARI, M.

Si
 DEFEKASI
 EKSKRESI
 SEKRESI
1. Hewan sel satu
 Cacing pipih
 Sistem ekskresi pada cacing pipih, misalnya
Planaria, merupakan suatu sistem
Protonefridium
 Sistem Protonefridium merupakan suatu sistem
yang tersusun atas dua saluran longitudinal yang
memanjang sejajar pada tiap bagian lateral
tubuh
 Dari saluran tersebut terbentuk banyak cabang
ke seluruh bagian tubuh cacing
 Setiap cabang berakhir pada sel-sel api
(solenosit) beserta salurannya tersebut disebut
Protonefridium.
 Sel api hanya berperan mengekskresikan air dan
air dikeluarkan melalui lubang (nefridiopor).
 Sistem ekskresi pada cacing tanah berupa sistem nefridium
 Setiap segmen tubuh cacing tanah mengandung sepasang nefridium
disebelah kiri dan kanan, kecuali pada tiga segmen pertama dan satu
segmen terakhir
 Setiap nefridium terdiri atas 3 bagian:
1. Nefrostoma, yaitu corong bersilia yang terdapat pada rongga tubuh semu
(pseudoselom)
2. Saluran atau pipa halus
yang berliku, disebut
duktus ekskretorius.
Bagian akhir dari saluran
ini membesar dan ujung
akhir saluran ini berakhir
pada nefridiopor (lubang
nefridia)
3. Nefridiopor, merupakan
lubang tempat muara
sisa metabolisme,
terletak pada
permukaan ventral
tubuh cacing.jumlahnya
tiap segmen sepasang
 Cacing Tanah
 Sistem ekskresi pada serangga, misalnya belalang, berupa
pembuluh malphigi
 Pembuluh-pembuluh malphigi merupakan serabut seperti
benang halus berwarna putih kekuningan dalam jumlah banyak
 Pangkalnya melekat pada ujung anterior dinding usus dan
ujungnya menuju rongga tubuh ke segala arah
 Serangga
 Vertebrata
a. Ikan mas

b. Amfibi dan Reptil


c. Burung dan Mamalia
 HATI/HEPAR
 GINJAL
 PARU-PARU
 KULIT
Alat Ekskresi Pada Manusia
1. Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat (monosakarida) → energi + CO2 +
H2O
2. Metabolisme Protein
Protein → energi + CO2 + H2O + NH4OH + NH3
proses pembentukan urea:
NH3 + ornitin (AA1) + CO2 → sitrulin (AA2)
NH3 + sitrulin (AA2) → arginin (AA3)
Arginin (AA3) + enzim arginase → AA1 + urea
3. Metabolisme Lipid (lemak)
Lipid → energi + CO2 + H2O
 Paru-paru
mengeluarkan zat-zat sisa berbentuk gas (CO2
dan uap air)
 Hati
- menyimpan gula dalam bentuk glikogen
- sbg tempat pembongkaran & pembentukan
protein
- menawarkan racun
- tempat pembentukan & pembongkaran eritrosit
- mengeluarkan bilirubin dan biliverdin
 Pelindung tubuh thd kerusakan-kerusakan fisik
 Mengurangi kehilangan air
 Mengatur suhu badan
 Mengekskresikan zat-zat sisa berupa keringat
 Menerima rangsang dari luar
 STRUKTUR KULIT
Ginjal (Ren)

Mengeluarkan zat sisa berupa


urea (sisa pembongkaran
protein) dan zat-zat sisa yang
berupa racun, misal sisa obat-
obatan
Ada 3 Tipe Ginjal, yaitu:
1. Tipe Protonefros
• Ginjal ini muncul pada saat embrio
• Bentuk bersegmen
• Terletak jauh ke arah rongga tubuh
• Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara ke
dalam selom
• Tidak memiliki glomerulus
2. Tipe Mesonefros
• Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di tengah
rongga tubuh
• Beberapa nefrostoma bermuara kePada ikan dan amphibi,
ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa
• Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah
protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio
kemudian menghilang
3. Tipe Metanefros
• Ginjal tipe ini tidak bersegmen
• Tidak memiliki nefrostoma
• Jumlah glomerulusnya banyak
• dalam selom tetapi ekskresinya dilakukan oleh glomerulus
 Ginjal
 Struktur Ginjal
Ginjal mengandung jutaan unit penyaring
darah yang disebut nefron.
Ginjal tersusun atas 2 lapisan yaitu :
1.Korteks, mengandung badan malpighi
dan tubulus. Badan malpighi terdiri dari
glomerulus dan simpai Bowman
2.Medulla (sumsum ginjal). Mengandung
tubulus. Tubulus bermuara pada pelvis
renis (ruang ginjal)
 Struktur Ginjal
Filtrasi (penyaringan) zat sisa metabolisme. Terjadi pada kapiler glomerulus
yakni kapiler darah yang bergulung-gulung di dalam kapsul
Bowman.Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga
mempermudah penyaringan.Hasilnya : Urin primer (filtrat glomerulus)
Reabsorbsi (penyerapan kembali) zat yang masih berguna bagi tubuh. Terjadi di
tubulus kontortus proksimal sampai gelung Henle. Di dalam tubulus
terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang masih berguna antara
lain glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik
Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif
Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis di tubulus distal
Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal
dikembalikan lagi ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang
terdapat disekeliling tubulus.
Hasilnya : Urin sekunder (filtrat tubulus)
Augmentasi, penambahan zat yang tidak diperlukan. Terjadi di tubulus
kontortis distal sampai tubulus kolektifus, mis. urea. Hasilnya : Urin
sesungguhnya
 Jumlah air yang diminum
 Stimulus saraf renalis
 Hormon antidiuretika (ADH)
 Garam yang dikeluarkan dari darah
 Pengeluaran glukosa
 hormon insulin dan
 Orang yang kekurangan hormon antidiuretik (ADH)
atau kekurangan hormon insulin akan menghasilkan
urin yang banyak. Orang yang banyak minum air juga
akan menghasilkan urin banyak. Begitu pula pada saat
cuaca dingin, tubuh cenderung menghasilkan urin
yang banyak.
1. Gangguan Fungsi Ginjal
- Albuminuria
- Nefritis
- Polyuria
- Oligouria
2. Gangguan Hormon
- Diabetes Mellitus
- Kelainan produk ADH
3. Gangguan pada Kulit
- Jerawat
- Eksim
- Pruvitus kutanea
- Kudis (scabies)
1) Nefritis, diakibatkan oleh infeksi bakteri
Streptococus pada nefron. Infeksi ini
menyebabkan protein dan sel-sel darah keluar
bersama urin, serta meningkatnya kadar ureum
dalam darah sehingga penyerapan air terganggu
dan air akan tertimbun di kaki (kaki
membengkak). 
2) Diabetes melitus (kencing manis) diakibatkan
oleh kerusakan tubulus ginjal dan kadar gula
dalam darah yang tinggi. Peningkatan kadar gula
darah diakibatkan oleh produksi hormon insulin
yang terhambat sehingga proses pengubahan gula
menjadi glikogen terhambat. Akhirnya gula
dikeluarkan bersama urin.
3) Diabetes insipidus, diakibatkan oleh kekurangan
hormon antidiuretik sehingga volume urin yang
dihasilkan dapat mencapai 30 kali dari volume
urin normal.
4) Albuminuria, diakibatkan oleh kegagalan proses
penyaringan protein, sehingga urin mengandung
protein. 
5) Batu ginjal, diakibatkan oleh terdapatnya
endapan senyawa Ca dan penumpukan asam
urat di dalam rongga ginjal atau kandung
kemih. Kurang minum atau sering menahan
kencing dapat menyebabkan terbentuknya batu
ginjal. 
6) Anuria, merupakan kegagalan ginjal karena
kerusakan di glomerulus sehingga tidak ada urin
yang dihasilkan oleh penderita.
 Paru-paru manusia berjumlah sepasang
 Fungsi paru-paru adalah sebagai alat
pernafasan dan erat hubungannya dengan
sistem ekskresi
 CO2 dan air merupakan hasil proses
metabolisme di jaringan yang diangkut
melalui darah dan akhirnya di bawa ke
paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi
di alveolus
 Hati terletak di dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma.
 Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh
kita
 Hati menghasilkan enzim arginase yang
dapat mengubah arginin menjadi ornitin
dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat
mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun
1. sebagai organ pengeluaran
2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk
glikogen.
3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea
4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi
empedu. Empedu terdiri dari garam empedu
(berfungsi mengemulsikan lemak dalam proses
pencernaan) dan zat warna empedu (bilirubin) yang
akan memberi warna pada urin dan feses (tinja).
6. mengatur kadar gula dalam darah.
7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin
yang berperan dalam proses pembekuan darah.
8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi
vitamin A.
 Penyakit hepatitis (penyakit kuning) disebabkan
oleh virus. Virus hepatitis dapat menular melalui
makanan, minuman, jarum suntik, dan transfusi
darah. Penderita hepatitis mengalami kerusakan
pada sel hatinya, sehingga empedu beredar ke
seluruh tubuh. Akibatnya, warna tubuh menjadi
kekuningan. Ada beberapa jenis hepatitis, yaitu:
1. Hepatitis A, ditularkan melalui makanan dan
minuman. Ditandai dengan infeksi kronis tanpa
kerusakan organ dalam jangka waktu lama.
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian
antibodi dan vaksin.
2. Hepatitis B ditularkan melalui darah atau cairan
tubuh yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang
dilahirkan. Kebanyakan penderita dapat sembuh dan
mendapat kekebalan. Tetapi, ada juga yang
berkembang menjadi penyakit hati kronis bahkan
menjadi kanker. Penderita dapat sembuh dengan
interferon, obat penghenti perbanyakan virus dan
pemberian vaksin.
3. Hepatitis C, ditularkan melalui cairan tubuh.
Hepatitis C juga dapat menyebabkan kanker hati,
tetapi biasanya tidak menimbulkan gejala. Hepatitis
C sulit didiagnosis, dan menimbulkan gejala yang
parah, biasanya 20 tahun setelah infeksi terjadi.
Penyakit ini belum ada vaksinnya, tetapi pemberian
interferon dan obat-obatan yang dapat menghambat
perbanyakan virus dapat membantu.
 Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan
kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat
(dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah
kulit.
a. Epidermis
Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan,
yaitu:
1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar
dan terdiri atas sel-sel mati yang dapat
mengelupas.
2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang
hidup yang mengandung pigmen melanin
dan berfungsi melindungi tubuh dari
sengatan matahari.
 Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit
yang terletak di bawah lapisan kulit ari. Di
dalam kulit jangat terdapat:
1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan
keringat menuju pori-pori di permukaan kulit.
Keringat terdiri atas air dan garam.
2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan
minyak agar rambut dan kulit tidak kering.
3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat
makanan pada akar rambut dan sel kulit
sehingga sel-sel tersebut tetap hidup.
4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba
(untuk mengenali rabaan), ujung saraf perasa
(untuk mengenali tekanan), dan ujung saraf
suhu (untuk mengenali suhu).
5. Kantong rambut terdiri dari akar rambut dan
batang rambut. Di dekat akar rambut terdapat
otot polos yang berfungsi menegakkan rambut
pada saat kedinginan atau merasa takut.
1. sebagai alat pengeluaran.
2. sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat
benturan (kerusakan mekanis) maupun
kerusakan yang disebabkan oleh zat kimia.
3. sebagai tempat indera peraba, karena pada
kulit terdapat ujung saraf indera yang dapat
merasakan halus, kasar, panas, dingin, dan
nyeri.
4. untuk menyimpan kelebihan lemak.
5. tempat pembuatan vitamin D dari provitamin D
dengan bantuan sinar matahari.
6. sebagai pengatur suhu tubuh.
Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan
pengeluaran air melalui ginjal. Ketika suhu lingkungan
kita panas, tubuh akan banyak mengeluarkan keringat
dan jarang buang air kecil. Sebaliknya ketika cuaca di
sekitar kita dingin maka pengeluaran air lebih banyak
melalui ginjal.
 Protozoa memiliki
alat ekskresi berupa
vakuola berdenyut
(vakuola kontraktil)
yang berfungsi
sebagai osmoregulasi.

 Permukaan tubuh
Protozoa berfungsi
untuk mengeluarkan
CO2 dengan cara difusi

Anda mungkin juga menyukai