Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BIOLOGI

“SISTEM EKSRESI HATI”

D
I
S
U
S
U
N
Oleh
1.Ahmad Deedat
2.Anissa Juni Safitri
3.Herdi Janbes Lijang
4.M.Alhafis
5.M.Hidayah Zikra Farelka
6.M.Zharif Hudzaifa
7.Raissa Andini

XI MIPA 2
SMA NEGERI 1 KOTA SOLOK
TP 2023/2024
SISTEM EKSKRESI HATI

Proses pembuangan zat-zat sisa dalam tubuh dikenal sebagai sistem ekskresi yang melibatkan
organ-organ tubuh salah satunya adalah hati

Hati merupakan organ pada tubuh manusia yang berukuran kurang dari 1,5 kg dan terletak
pada rongga perut kanan atas, tepatnya di bawah diafragma.Hati adalah organ padat terbesar
dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Digolongkan sebagai bagian dari sistem
pencernaan, peran hati meliputi detoksifikasi, sintesis protein, dan produksi bahan kimia yang
diperlukan untuk pencernaan.
CIRI – CIRI HATI :
1)Hati digolongkan sebagai kelenjar.
2)Hati melakukan lebih dari 500 peran dalam tubuh manusia.
3)Satu-satunya organ yang dapat beregenerasi.
4)Merupakan organ padat terbesar dalam tubuh.
5)Karbohidrat dipecah dan disimpan sebagai glikogen dalam hati.
6)Salah satu tugas pentingnya adalah menghilangkan racun dari tubuh.
7)Alkohol adalah salah satu penyebab utama terganggunya fungsi hati.
8)Demam kuning dan malaria mempengaruhi hati.
9)Albumin diproduksi di hati dan membantu mencegah pembuluh darah dari terjadinya
‘kebocoran’.

Fungsi Hati yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah:


1. Membantu Ginjal Memproduksi Urin
2. Memproduksi cairan empedu
3. Penawar Racun Dalam Tubuh
4. Pembentukan Sel Darah Merah
STRUKTUR HATI

Merawat hati berarti mengantisipasi terjadinya beragam penyakit pada organ hati. Berikut
berbagai komponen yang menyusun hati.

1. Lobus (belahan)
Hati terbagi atas dua lobus utama. Namun, sebenarnya jika dilihat dari sisi sebaliknya, hati
dapat dibagi kembali menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Namun, secara garis besar berikut adalah bagian-bagian dari hati yang perlu untuk anda
diketahui.
• Lobus kanan: bagian lobus kanan adalah bagian terbesar di hati dengan ukuran 5 – 6
kali lebih besar daripada lobus kiri.
• Lobus kiri: berbeda dengan lobus kanan, bagian hati yang satu ini berbentuk lebih
runcing dan kecil. Lobus kiri dan kanan dipisahkan oleh ligamen falciform.
• Lobus kaudatus: ukuran lobus kaudatus memang lebih kecil dibanding dua lobus
sebelumnya. Letak lobus ini memanjang dari sisi belakan lobus kanan dan
membungkus pembuluh darah balik utama (vena cava inferiori).
• Lobus kuadrat: dibandingkan dengan lobus kaudatus, lobus kuadrat berada lebih
rendah dan berada di sisi belakang lobus kanan hingga membungkus kantong empedu.
Lobus kuadrat dan kaudatus juga jarang terlihat pada gambar anatomi karena letaknya
berada di belakang lobus kiri dan kanan.

2. Jaringan ikat pemisah (ligamen)


Perlu diketahui bahwa organ hati terbungkus oleh lapisan jaringan ikat yang bernama kapsul
glisson. Jaringan tersebut kemudian berkembang menjadi beberapa jenis ligamen yang
berfungsi sebagai pembatas antara satu lobus dengan lobus lainnya.

Beberapa jaringan ikat pemisah pada organ hati terbagi menjadi empat bagian, yakni:

Pertama, falciform ligament/ligamen sabit adalah jaringan berbentuk sabit yang


menempel pada bagian depan hati dan secara alami ligamen ini memisahkan antara lobus kanan
dan kiri.
Kedua, ligamen koroner adalah sebuah jaringan yang menempel pada bagian atas hingga
bawah hati dan jaringan ini berbatasan langsung dengan diafragma hingga membentuk segitiga.
Ketiga, triangular ligament/ligamen segitiga merupakan jaringan yang terbagi menjadi
ligamen kanan untuk membelah lobus kanan hati dan ligamen kiri untuk membelah lobus
kiri hati.
Keempat, lesser omentum merupakan jaringan yang menempel pada bagian bawah hati dan
berbatasan langsung dengan lambung beserta usus besar.

3. Saluran empedu
Saluran empedu merupakan saluran penghubung hati dan kantong empedu, yaitu tempat
penyimpanan empedu.
Empedu adalah zat yang diproduksi tubuh untuk membantu mencerna lemak dan akan
disimpan di dalam kantong empedu.

4. Pembuluh darah
Berbeda dengan organ tubuh lainnya, suplai darah dari hati memiliki sistem vena portal
hepatik.Hati menyimpan sekitar 473 ml darah setiap waktu. Jumlah ini kira-kira setara dengan
13% persediaan darah dalam tubuh Anda.
Ada dua sumber darah yang mengalir menuju hati, yaitu:

• Darah kaya oksigen dari pembuluh arteri hati, dan


• Darah kaya zat gizi dari pembuluh vena hati.
Selain itu, darah yang berasal dari organ lain seperti limpa, pankreas, kantong empedu, dan
usus akan berkumpul di dalam vena portal hepatik.

5. Lobulus
Sel hati merupakan bagian hati yang berbentuk heksagonal dan dikenal dengan nama lobulus.
Setiap lobulus hati terdiri dari pembuluh darah pusat yang dikelilingi oleh enam pembuluh
darah vena hepatik dan enam arteri hepatik.
Pembuluh darah ini dihubungkan oleh banyak saluran pembuluh darah kecil yang berliku-liku
atau biasa disebut sinusoid.
Setiap sinusoid memiliki dua jenis sel utama, yaitu sel kupffer dan sel hepatosit.
Berikut ini penjabaran dari kedua sel tersebut.

• Sel Kupffer: sel yang berasal dari jaringan sel darah putih. Fungsi sel hati ini
menghancurkan zat asing atau sel-sela mata. Pada anatomi hati, sel kupffer berperan
menangkap dan memecah sel darah merah yang sudah tua dan meneruskannya ke sel
hepatosit.
• Sel hepatosit: sel yang melapisi sinusoid dan membentuk sebagian besar sel di hati.
Hepatosit memiliki fungsi penting karena melakukan sebagian besar fungsi hati, yakni
pencernaan, metabolisme, dan penyimpanan serta produksi empedu.
SKEMA PEROMBAKAN SEL DARAH MERAH

PROSES PEROMBAKAN SEL DARAH MERAH :


1.Sel kupper memfagositosis atau memakan sel darah merah yang sudah tua
2.menghasilkan hemoglobin
3.Kemudian hemoglobin dipecah menjadi protein globin dan heme
4.Kemudian protein globin dipecah menjadi asam amino untuk protein tubuh
5.Dan heme akan dipecah lagi menjadi ion besi dan biliverdin
6.Ion besi digunakan kembali untuk membangun sel darah merah baru
7.Sedangkan biliverdin akan lanjut diubah menjadi bilirubin
8.Bilirubin akan ditambahkan dengan cairan empedu untuk bisa diubah menjadi urobilinogen
9.Urobilinogen akan dipecah menjadi sterkobilin dan urubilin
10.Sterkobilin untuk warna coklat feses
11.Urobilin untuk warna kuning urin
PROSES PEROMBAKAN ASAM AMINO

1.Asam amino melakukan Deaminasi (pelepasan gugus amina)


2.Gugus amina akan membentuk amonia
3.Kemudian amonia berikatan dengan karbondioksida untuk di ubah menjadi urea
4.Urea akan dibawa pembuluh darah ke ginjal
5.Dan urea akan di ekskresikan bersama urin
6.Adapun kelebihan amonia yang langsung dibawa dari hati ke ginjal untuk di ekskresikan
bersama urin
7.Adanya amonia yang membuat urin berbau pesing
GANGGUAN SISTEM EKSRESI PADA HATI

Berbagai macam kondisi dan penyakit dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati. Jenis-
jenis gangguan hati tersebut meliputi:

1. Penyakit kuning
Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan penyakit kuning.
Padahal, kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari gangguan hati.
Penyakit ini disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam aliran darah yang
melebihi batas normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena adanya kelainan sel atau
peradangan pada hati.
Pencegahan penyakit kuning:
• Lakukan vaksinasi hepatitis A dan B.
• Konsumsi obat pencegah penyakit malaria sebelum berkunjung ke daerah yang rawan
penyakit tersebut.
• Batasi konsumsi minuman beralkohol, untuk mencegah kerusakan organ hati.
• Hentikan kebiasaan merokok, untuk mencegah penyakit kanker.
• Hindari penyalahgunaan NAPZA, terutama yang menggunakan jarum suntik.

2. Kolestasis
Kolestasis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat. Cairan
empedu dihasilkan hati guna membantu proses pencernaan. Aliran empedu yang terhambat ini
dapat menyebabkan penumpukan bilirubin dan memicu penyakit kuning.
Pencegahan:
• Menghindari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
• Mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir, terutama sebelum
dan setelah makan serta saat setelah menggunakan toilet.
• Tidak gonta-ganti pasangan.
• Menghindari penyalahgunaan NAPZA, terutama dengan jarum suntik.
• Menerapkan gaya hidup sehat.

3. Sirosis
Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati dan memicu kegagalan hati.
Kebiasaan minum minuman beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab paling
umum sirosis.
Pencegahan:
Batasi atau hindari konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah satu
penyebab utama sirosis, jadi menghindari atau membatasi konsumsi alkohol bisa membantu
mencegah kondisi ini.
4.Perlemakan hati (fatty liver)
Sesuai dengan namanya, karateristik penyakit fatty liver ditandai dengan terlalu banyak lemak
yang tersimpan dalam hati. Akibatnya, hati mengalami peradangan yang dapat berkembang
menjadi jaringan parut permanen.
Pada kondisi kronis, hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan hati. Perlemakan
hati bisa dipicu oleh konsumsi minuman keras (alcoholic fatty liver) atau sebab lain (non-
alcoholic fatty liver disease/NAFLD), seperti diabetes dan obesitas.
Pencegahan Fatty Liver:
• Berolahraga secara teratur. Banyak penelitian menyebutkan bahwa olahraga yang
dilakukan secara rutin dan teratur dapat membantu menurunkan risiko fatty liver. ...
• Batasi konsumsi alkohol.
• Minum obat sesuai resep. Dokter dapat memberikan obat untuk mengobati diabetes
atau kadar kolesterol yang tinggi.

8. Kanker hati
Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh secara tidak terkendali.
Dalam beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus hepatitis B dan C bisa menyebabkan kanker
hati.
Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan di atas, gangguan hati juga bisa disebabkan
oleh infeksi bakteri, toksin atau racun, dan kelainan genetik.

Pencegahan Kanker Hati:


• Melakukan vaksinasi hepatitis B
• Menghindari konsumsi minuman beralkohol
• Tidak merokok
• Menggunakan alat pelindung diri sesuai standar jika bekerja di lingkungan yang
berisiko terpapar bahan kimia
• Melakukan hubungan seksual yang sehat dan aman
• Menghindari penggunaan NAPZA
• Menjaga berat badan ideal
• Mencuci tangan dengan sabun dan air secara rutin
• Mencuci sayuran dan buah-buahan sampai bersih sebelum mengolahnya
SESI PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Apa yang yang terjadi jika hati tidak bisa lagi menetralisir racun?
➢ Jika hati tidak bisa lagi menetralisir toksin atau racun, maka hati mengalami kondisi yang
dinamakan gagal hati. Gagal hati dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol, infeksi, hingga
kondisi genetik
2. Apa yg terjadi jika hati tidak diekskresikan?
➢ Jika hati kehilangan fungsinya sebagai penetralisir racun, racun akan menumpuk dalam darah
dan bisa menyebabkan penyakit ensefalopati hepatik. Ensefalopati hepatik adalah penyakit
penurunan fungsi otak karena racun yang menumpuk dalam aliran darah.
3. Bagaimana cara hati menghasilkan empedu?
➢ Cairan empedu sendiri dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang telah tua dan rusak
di dalam hati. Kemudian, cairan ini ditampung di dalam kantung empedu dan akan disalurkan
ke usus 12 jari. Cairan empedu terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna.
4. Ciri ciri hati rusak
➢ •Nyeri perut (terutama di sisi sebelah kanan atas).
•Mual dan muntah.
•Nafsu makan menurun.
•Penurunan gairah seksual.
•Perubahan warna feses menjadi pucat atau kehitaman.
•Menderita sakit kuning.
•Asites atau perut membengkak dan berisi cairan
5. Apakah hubungan hati dengan kantong?
➢ Fungsi hati adalah memproduksi cairan empedu. Cairan ini diproduksi oleh sel hati atau
hepatosit dan disimpan dalam kantung empedu sebelum dilepaskan ke usus kecil
6. Kalau misalnya urin putih gimana?
➢ Urin bening menandakan Anda terhidrasi dengan baik, tapi bisa juga menandakan terlalu
banyak minum air. Ini bukan kondisi yang buruk bahkan masih dinilai air kencing Anda
normal. Jika urin terus berwarna bening sebaiknya Anda mengurangi jumlah minum air
menjadi seperlunya yakni kurang lebih 2 liter per hari.
7. Kalau feses berdarah bagaimana?
➢ BAB berdarah adalah salah satu kondisi yang dapat mengindikasi adanya gangguan kesehatan
pada saluran pencernaan, seperti wasir, fisura ani, dan tukak lambung. Kondisi ini pun dapat
terjadi pada siapa saja di berbagai kalangan usia.
Selain itu, ada sejumlah perawatan rumahan untuk mengurangi risiko BAB berdarah, seperti:
• Konsumsi makanan berserat tinggi.
• Berolahraga secara teratur untuk mencegah sembelit.
• Menjaga kebersihan area dubur.
8. Kenapa ketika cemas jadi ingin BAB?
➢ Peningkatan serotonin(hormon yg mengatur suasana hati)di usus dapat memicu kejang di
kolon. Kejang ini dapat memicu diare dengan cara membuat isi dari usus berpindah lebih
cepat di dalam saluran pencernaan
9. Mengapa bisa terjadi sembelit
Jarang mengonsumsi sayur dan minum air putih yang cukup dapat menyebabkan sembelit.
Selain itu, perubahan pola makan seperti terlalu banyak mengonsumsi olahan susu serta jarang
berolahraga juga dapat menjadi penyebab susah BAB. Oleh karenanya, penerapan gaya hidup
sehat sangatlah penting.
10. Kenapa setiap ingin BAB?
➢ Buang air besar di pagi hari berhubungan dengan proses kerja usus kecil dan usus besar di
malam hari ketika tidur. Usus-usus ini memproses semua sisa makanan di hari itu.
Saat bangun, tubuh biasanya memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk merasakan rasa ingin buang
air besar.
11. Ciri ciri penyakit batu empedu
-Sakit perut
-Mual dan Muntah
-Nyeri ulu hati
-Kram perut
-Demam
-Perubahan warna urine dan kotoran
-Menguningnya Kulit dan Bagian Putih Mata (Jaundice)
12. Kenapa obat bisa mempengaruhi warna feses dan urin
➢ Konsumsi obat-obatan juga dapat menyebabkan perubahan warna urine. Terkadang,
perubahan ini membuat pasien menjadi khawatir dan berhenti mengonsumsi obat. Perubahan
ini sendiri biasanya disebabkan oleh warna zat aktif obat ataupun hasil metabolitnya yang
dibuang di urine sehingga mempengaruhi warna urine dan hal ini normal.
13. Penanggulangan batu empedu
➢ Orang yang mengalami gejala penyakit batu empedu biasanya memerlukan pengobatan
segera. Salah satu pengobatan batu empedu yaitu dengan operasi pengangkatan kantong
empedu.
14. Ketika mencret kenapa feses tidak bisa ditahan?
➢ Hal ini disebabkan oleh diare, yang mengakibatkan tinja lebih berair, sehingga memperburuk
inkontinensia tinja.
15. Gejala awal sakit kuning
• Demam.
• Meriang.
• Nyeri pada perut.
• Mual dan muntah.
• Urine berubah warna menjadi kecoklatan seperti teh pekat.
• Feses berwarna pucat atau seperti tanah liat.
16. Kenapa setelah minum obat tambah darah feses jadi hitam
➢ Salah satu efek samping dari mengkonsumsi suplemen zat besi adalah feses yang berwarna
gelap. Hal ini bukan merupakan sesuatu yang berbahaya, dan justru dapat menandakan bahwa
zat besi diserap dengan baik oleh tubuh. Zat besi juga dapat menyebabkan efek samping
seperti rasa tidak enak pada perut dan sembelit.
17. Zat yang di netralisir oleh hati
➢ Di dalam hati, zat amonia akan dinetralisir menjadi urea yang sifatnya lebih aman dan tidak
membahayakan tubuh. Urea ini akan dialirkan ke darah menuju ke ginjal untuk selanjutnya
dikeluarkan bersama dengan urine.

Anda mungkin juga menyukai