FUNGSI HATI
Disusun oleh:
Ilham perdiansyah
20048
1
PRODI D3 ANALIS KESEHATAN
Kata pemgantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada selaku Dr. Lulu FBalqis,SpPK.,MKes
yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini dan tidak lupa Penulis juga
Makalah memberikan ilmu yang bermamfaat bagi kalangan yang tidak mengetahui atau ilmu
Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga makalah
ini mampu memberikan pengetahuan tentang fungsi dan pemyakit pada ginjal.
Penulis
Ilham perdiansyah
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faal Hati merupakan pusat berbagai proses metabolisme, hal ini dimungkinkan
sebab hati menerima darah baik dari sirkulasi sistem dan juga dari sistem porta. Hati
merupakan organ metabolik terbesar dalam tubuh manusia. Oleh karena itu hati
Dalam fungsi ekskresi maka hati akan mengeluarkan bahan bahan metabolit seperti
empedu, bilirubin, kolesterol dan sebagainya melalui saluran pencernaan, untuk dibuang
ataumenjadi metabolit lain.Banyak faal metabolik yang dilakukan oleh jaringan hati,
sehingga ada banyak pula tes yang mengukur reaksi faal hati.Yangdisebut sebagai “tes
faal hati”. Dari sekian banyak tes faal hati hanya beberapa tes atau pemeriksaan yang
Beberapa kriteria yang dapat dipakai antara lain, dapatnya dikerjakan tes tersebut
secara baik dengan sarana yang memadai, segi kepraktisan, biaya, yang dibebankan
kepada penderita, kemampuan diagnostik dari tes tersebut, dan lain-lain. Pada
3
pengujian kerusakan hati, gangguan biokimia yang terlihat adalah peningkatan
laboratorium untuk diagnosa penyakit hati, maka kami menyususn makalah dengan judul
“Faal Hati”. Karena cara yang praktis dan mudah sangat membantu dalam memilah dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujua
4
BAB II
PEMBAHASAN
Hati adalah organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga
perut di bawah diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat
pada sebelah kanan. Beratnya 1.500 gram atau 2,5% dari berat badan orang
dewasa normal. Pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan
persediaan darah. Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan
oleh ligamentum falciforme. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan
mempunyai 3 bagian utama yaitu: lobus kanan atas, lobus caudatus, dan lobus
quadratus.
5
Gambar: Anatomi Hati Bagian Dalam
Sumber: http://medicina-islamica-lg.blogspot.com/2012/02/anatomi-fisiologi-hati.html
Juli 2014)
6
Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu :
a. Vena porta hepatica yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan
nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, dan
mineral.
b. Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.
zat racun dari darah sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan dinetralkan
sedangkan nutrien akan ditimbun atau dibentuk zat baru, dimana zat tersebut
Jaringan hati tersusun dari sel parenkim (60%), sel system fagosotik monosit-
kupfer (30%), dan sisanya adalah jaringan vaskuler, saluran empedu dan jaringan
penunjang sekitar 10%. Sel-sel hati berderet radialis dipisahkan oleh sinusoid
epigastrium, dan melebar ke hipokondrium kiri. Hati dikelilingi oleh cavum toraks
dan bahkan pada orang normal tidak dapat dipalpasi (bila teraba berarti ada
7
pembesaran hati). Permukaan lobus kanan dapat mencapai sela iga 4/ 5 tepat di
Secara Mikroskopis, hati dibungkus oleh simpai yangg tebal, terdiri dari
serabut kolagen dan jaringan elastis yang disebut kapsul Glisson. Simpai ini akan
masuk ke dalam parenchym hati mengikuti pembuluh darah getah bening dan
duktus biliaris. Massa dari hati seperti spons yang terdiri dari sel-sel yang disusun
dengan kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena lapisan endotel yang
meliputinya terediri dari sel-sel fagosit yang disebut sel kupfer. Sel kupfer lebih
permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan kapiler-
kapiler yang lain. Lempengan sel-sel hati tersebut tebalnya satu sel dan punya
terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus portalis/triad yaitu traktus
biliaris. Cabang dari vena porta dan arteri hepatika akan mengeluarkan isinya
langsung ke dalam sinusoid setelah banyak percabangan Sistem bilier dimulai dari
canaliculi biliaris yang halus yang terletak di antara sel-sel hati dan bahkan turut
8
intralobularis, dibawa ke dalam empedu yang lebih besar, air keluar dari saluran
B. Hati
energi tubuh sebanyak 20% serta menggunakan 20-25% oksigen darah. Beberapa
1. Fungsi Vaskular
Dalam fungsi vaskularnya hati adalah sebuah tempat mengalir darah yang
besar. Hati juga dapat dijadikan tempat penimpanan sejumlah besar darah. Hal
ini diakibatkan hati merupakan suatu organ yang dapat diperluas. Aliran limfe
dari hati juga sangat tinggi karena pori dalam sinusoid hati sangat permeable.
Selain itu di hati juga terdapat sel Kupffer (derivat sistem retikuloendotelial
aliran darah hati yang normal ± 1500 cc/ menit atau 1000 – 1800 cc/ menit.
Darah yang mengalir di dalam arteri hepatica ± 25% dan di dalam vena porta
75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hati dipengaruhi oleh
faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat
pada waktu exercise, terik matahari, shock. Hati merupakan organ penting
2. Fungsi Metabolik
9
a. Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
menghasilkan energi,
Selain melakukan proses glikolisis dan siklus asam sitrat seperti sel
asam laktat, asam lemak non ester dan gliserol. Pada manusia dan
10
yang disebut berdasarkan penemunya, Carl Cori dan Gerty Cori, adalah
senyawa yaitu asam laktat, asam piruvat dan alanina, dengan lintasan
jaringan otot dan hati yang membentuk siklus. Asam laktat yang disintesis
oleh sel otot di lintasan glikolisisakan diserap oleh hati dan diubah
kemudian diserap oleh sel otot untuk diubah kembali menjadi asam laktat.
komponen :
gliserol)
3. Pembentukan kolesterol
5. Diubah menjadi glukosa pada saat kelaparan dan pada diabetes yang
tidak terkontrol
metabolisme lipid.
11
c. Fungsi hati sebagai metabolisme protein
gula dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses transaminasi, hati
BM 66.000. Selain itu hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-
pembuluh darah, yang beraksi adalah faktor ekstrinsik, bila ada hubungan
dengan katup jantung, yang beraksi adalah faktor intrinsik. Fibrin harus
(cadangan 1-4 bulan), vitamin B12 (cadangan 1-3 tahun) dan mineral (tembaga,
besi). Besi disimpan oleh hati dalam bentuk feritin. Vitamin dan besi
12
3. Fungsi Pertahanan Tubuh
bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut
4. Fungsi Ekskresi
Metabolisme bilirubin:
75% berasal dari penghancuran eritrosit dan 25% berasal dari penghancuran
eritrosit yang imatur dan protein heme lainnya seperti mioglobin, sitokrom,
dari heme dengan bantuan enzim heme oksigenase yaitu enzim yang sebagian
besar terdapat dalam sel hati, dan organ lain. Biliverdin yang larut dalam air
13
kemudian akan direduksi menjadi bilirubin oleh enzim biliverdin reduktase.
Bilirubin bersifat lipofilik dan terikat dengan hidrogen serta pada pH normal
dengan albumin. Bilirubin yang terikat dengan albumin serum ini tidak larut
dalam air dan kemudian akan ditransportasikan ke sel hepar. Bilirubin yang
berikatan dengan ligandin (protein Y), mungkin juga dengan protein ikatan
dalam usus halus, bilirubin yang terkonjugasi tidak langsung dapat diresorbsi,
14
saluran cerna dan kembali ke hati untuk dikonjugasi disebut sirkulasi
enterohepatik.
C. Faal Hati
1) hati
Sirosis Hepatis atau sirosis hati atau pengerasan pada hati merupakan
kelainan bentuk dan fungsi hati sebagai salah satu organ besar manusia yang
pergantian jaringan hati yang normal dengan jaringan parut yang merusak sel
hati sehingga hati tidak dapat berfungsi secara normal.Sirosis hepatis dapat
terdiri atas sirosis hepatis ringan hingga parah.Sirosis hepatis ringan dapat
yang terlalu banyak telah membuat fungsi hati tidak dapat berfungsi dengan
15
Gambar: Perbandingan hati yang sehat dengan yang tekena Sirosis
Sumber:http://www.acemaxsurabaya.com/2013/07/pria-lebih-rawan-terkena-
2) Gejala
Gangguan pencernaan
3) Penyebab:
lama
Hepatitis B dan C
Obat-obatan tertentu
16
Penumpukan lemak dalam hati (nonalcoholic fatty liver disease)
(autoimmune hepatitis)
c) Sirosis biliaris primer, ditandai oleh peradangan kronis dan obliterasi fibros
4) Hepatitis
ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan
disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut
Obat anastesi
17
Obat antibiotik
Obat antiinflamasi
Antituberkulosa
obat psikotropik
makanan.
18
c. Hepatitis C Virus (HCV)
obat.
Virus Mumps
Virus Rubella
Virus Cytomegalovirus
Virus Epstein-Barr
Virus Herpes
19
Pada tahap awal keluhan penderita sering tak khas, dapat berupa demam,
sakit kepala, rasa lesu, lemah, cepat lelah, tak nafsu makan, mual, muntah,
diare atau sembelit. Kadang kadang terasa nyeri di perut bagian kanan
atas.
e) Tahap kuning
Pada tahap ini kulit dan mata penderita mulai tampak kuning diikuti
warna air seni yang kuning gelap. Biasanya kalau sudah tampak kuning,
timbul rasa gatal. Selain itu hati dan limpa juga membengkak dan terasa
f. Tahap penyembuhan
Pada tahap ini mual dan muntah mulai menghilang dan nafsumakan
timbul kembali.Rasa lemah dan lelah bisa menentap untuk beberapa hari.
minggu).
20
gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A,D,E,K oleh usus, juga adanya
Gejala:
faali.
21
4) Ekskresi bilirubin direk tergantung: intrahepatik (sindroma Dubin
1) Lokasi :
ekskresi bilier. Jaundice disebabkan oleh gangguan pada salah satu dari
Fase Prahepatik
sisanya 20-30% datang dari protein heme lainnya yang berada terutama
dalam sumsum tulang dan hati. Peningkatan hemolisis sel darah merah
22
b. Transport plasma. Bilirubin tidak larut dalam air, karenanya bilirubin
3). Intrahepatik yaitu menyangkut peradangan atau adanya kelainan pada hati
a. Liver uptake
Proses pengambilan bilirubin tak terkojugasi oleh hati secara rinci dan
b. Konjugasi
bilirubin yang tidak laurut dalam air kecuali bila jenis bilirubin terikat
menjadi derivat yang larut dalam air sebelum diekskresikan oleh sistem
23
konjugasi terjadi dalam retikulum endoplasmik hepatosit dan dikatalisis
3. Pascahepatik
a. bilirubin
lainnya. Anion organik lainnya atau obat dapat mempengaruhi proses yang
tidak larut dalam air namun larut dalam lemak.Karenanya bilirubin tak
cair
b. Komponen :
mengakibatkan:
24
penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau
tumor.
Hiperbilirubinemia
sampai 8 mg/dL pada umur 3 hari dan akan mengalami penurunan. Pada
25
bayi kurang bulan, kadar bilirubin tidak terkonjugasi akan meningkat
bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau 14 hari pada bayi
4. Asites
Asites adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan akumulasi cairan
perut dan organ-organ di dalam perut.Penyebab dari asites adalah sirosis hati.
Ada dua faktor utama yang dapat menyebabkan asites, yaitu rendahnya kadar
albumin dalam darah dan hipertensi portal. Pertama, rendahnya kadar albumin
dari pembuluh darah. Kedua, asites dapat disebabklan oleh hipertensi portal,
yang melalui hati. Darah yang tidak dapat mengalir melalui hati karena terjadi
asites. Asites yang berat akhirnya akan bocor ke rongga perut dan
menyebabkan peningkatan berat dan tekanan rongga perut, serta dapat terjadi
pernafasan pendek.
26
Bersendawa
Kelelahan
Sesak nafas
Mual
Perut kembung
5. Hemokromatosis
menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan yang dimakan.Kelebihan zat besi
dan hati.
Gejala
umum lainnya, sehingga sulit untuk didiagnosa. Tanda dan gejalanya termasuk:
a) Kelelahan
27
Kanker hati dapat disebabkan oleh senyawa karsinogenik diantaranya aflatoxin,
padi & singkong terutama pada daerah tropis. Hepatitis B dana C maupun sirosis
i. Pemeriksaan:
1. Sebagai pemeriksaan penyaring (ada atau tidak ada kelainan faal hati atau sel
hati).
28
Untuk fungsi sintesis seperti protein, zat pembekuan darah dan lemak
cholesterol.
sering dijumpai.
sirosis.
d. Faktor-faktor koagulasi
Tes PT (Prothrobin Time) atau nama lain dari masa protrombin plasma
PT.
29
a. Pemeriksaanpigmen empedu dalam darah:
Bilirubin total
Warna
Bilirubin, dan
Urobilinogen.
Tes ini bersifat infasif karena larutan BSP disuntikkan intravena dan
setelah 45 menit barulah dilakukan pungsi vena lalu kadar BSP yang
Normal retensi: <5%. Ada bahaya anafilaksis, selain itu bila ekstravasasi
terjadi iritasi jaringan sampai nekrosis. Tes ini digunakan khusus misalnya
retensi normal atau meningkat ringan, tetapi setelah 2 jam meningkat tinggi
Cara Kerja:
3. Jika residu BSP dengan sirkulasi darah >5%, berarti ada gangguan
uptake/ ekskresi.
30
2. Tes Lainnya:
Tes ini sangat peka pada peningkatan permeabilitas atau kerusakan ringan
dinding sel.
transaminase).
ALT adalah enzim yang dibuat dalam sel hati (hepatosit), jadi lebih
Biasanya peningkatan ALT terjadi bila ada kerusakan pada selaput sel
ditemukan dalam jantung, ginjal dan otak. Jadi tes ini kurang spesifik
baik untuk deteksi dini kerusakan sel hati. Cortison dan sulfonil urea
adalah suatu kumpulan enzim serupa, yang dibuat dalam saluran cairan
empedu dan selaput dalam hati, tetapi juga ditemukan di banyak jaringan
lain. Peningkatan ALP dapat terjadi bila saluran cairan empedu dihambat.
31
Pada kolestasis terutama bila penyebabnya ekstrahepatik, aktivitasnya
alkoholik atau penyakit hati toksis karena zat-zat kimia, obat dan
d. Alfafetoprotein (AFP)
kehamilan..
32
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dilakukan nya penulisan yaitu memberikan ilmu tambahan bagi penulis dan bagi
pembaca serta mempererat hubungan antara dosen pengampu dan mahasiswa baik
kesehatan,mahasiswa kesehatan.
B. Saran
Untuk lebih baik nya dilakukan kembali terhadap sumber yang tertera karena penulis
33