Anda di halaman 1dari 44

PATOFISIOLOGI

HEMATOLOGI
Dr. MARIA ULFAH
HEMATOLOGI
Darah terdiri dari :
55 % adalah sel plasma, cairan matriks ekstraselular
yang mengandung zat-zat terlarut
45% adalah unsur yang diedarkan yang terdiri dari
sel dan fragmen-fragmen sel.
Pada umumnya, sekitar 99% dari unsur yang
diedarkan merupakan sel darah merah (eritrosit),
kurang dari 1% adalah sel darah putih (leukosit) dan
platelet
ANEMIA
Anemia didefinisikan sebagai kadar
hemoglobin lebih rendah dari nilai terendah
dari kadar normal berdasarkan kelompok
umur dan jenis kelamin.
Nilai Hemoglobin dan Hematokrit normal
terendah

Umur dan jenis kelamin Hb Ht

Anak - anak 6 bulan 6 tahun 11 36


Anak anak 6 tahun 14 tahun 12 38
Laki-laki dewasa 13 40
Wanita dewasa tidak hamil 12 38
Wanita dewasa hamil 11 36

WHO Group Experts on Nutritional Anaemia.


Klasifikasi Anemia

Berdasarkan patofisiologi:
I. Kegagalan produksi sel darah merah:
A. Gangguan sel induk hematopoesis
Anemia Aplastik
B. Gangguan sintesis DNA
Anemia Megaloblastik
C. Gangguan sintesis Hemoglobin (Hb)
Anemia Defisiensi Besi, Thalasemia
D. Gangguan sintesis eritropoetin
Anemia karena GGK
E. Gangguan karena mekanisme lain:
Anemia karena penyakit kronis,
anemia sideroblastik
Anemia karena infiltrasi sumsum tulang

II. Peningkatan destruksi sel darah merah:


Anemia Hemolitik
III. Kehilangan darah (Blood Loss)
Anemia karena perdarahan akut
Klasifikasi Anemia secara
morfologi

1. Anemia Hipokromik-Mikrositik.

Anemia Normokromik-
2. Normositik

Anemia Makrositik
3.

www.themegallery.com Company Logo


Anemia Anemia Anemia
hipokromik- normokromik- makrositik
mikrositik normositik

1 2 3
Contoh: Contoh: A. Megaloblastik,
- Anemia pasca contoh:
- Anemia perdarahan akut - Anemia defisiensi
defisiensi Fe - Anemia aplastik Folat,
- Thalasemia - Anemia hemolitik - Anemia defisiensi
- Anemia akibat - Anemia akibat vitamin B12
penyakit kronik B. Nonmegaloblastik
Penyakit Kronik - Anemia pada GGK contoh:
- Anemia - Anemia pada - Anemia pd peny.
sideroblastik mielofibrosis Hati kronis
- dll - Anemia pd
hipotiroid, dll

MCV <80 fl; MCV 80 -95 fl MCV > 95 fl


MCH <27 pg MCH 27-34 pg

www.themegallery.com Company Logo


SISTEM MONOSIT
MAKROFAG
Sel Fagosit termasuk sistim kekebalan non-
spesifik
Terdiri dari :
1. Makrofag
2. Monosit = prekursor makrofag
3. Granulosit
Fungsi :
a. Mencerna bakteri/partikel fagositosis
b. Produksi sitokin a.l. aktivasi sel limfosit
c. Presentasi antigen
Sel fagosit terdiri atas dua kelompok, yaitu :
1. Granulosit ( PMN ) : 70% lekosit
Netrofil : 68% lekosit.
Eosinofil : 1% lekosit
Basofil : 1% lekosit

2. Agranulosit (Sel mononuklear) : 30%


lekosit
- Limfosit : 25% lekosit
- Monosit / makrofag : 5% lekosit
FAGOSITOSIS
FAGOSITOSIS
LEUKEMIA
Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai
oleh poliferasi abnormal dari sel-sel nematopoietik
Leukemia adalah suatu keganasan yang berasal dari
perubahan genetik pada satu atau banyak sel di
sumsum tulang. Pertumbuhan dari sel yang normal
akan tertekan pada waktu sel leukemia bertambah
banyak sehingga akan menimbulkan gejala klinis.
Leukemia adalah proliferasi sel leukosit yang
abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang
lain daripada normal dengan jumlah yang
berlebihan,dapat menyebabkan kegagalan sumsum
tulang dan sel darah putih sirkulasinya meninggi
Patofisiologi
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi
sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi
Leukemia meningkatkan produksi sel darah
putih pada sumsum tulang yang lebih dari
normal. Mereka terlihat berbeda dengan sel
darah normal dan tidak berfungsi seperti
biasanya
Sel leukemi memblok produksi sel darah
normal, merusak kemampuan tubuh terhadap
infeksi
Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain
pada sumsum tulang termasuk sel darah merah
dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai
oksigen pada jaringan
Analisis sitogenik menghasilkan banyak
pengetahuan mengenai aberasi kromosomal yang
terdapat pada pasien dengan leukemia
Pada kondisi ini, dua kromosom atau lebih
mengubah bahan genetik, dengan perkembangan
gen yang berubah dianggap menyebabkan
mulainya proliferasi sel abnormal.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari
stem sel menjadi sel darah putih mengalami
gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah
keganasan.
Translokasi kromosom mengganggu
pengendalian normal dari pembelahan sel,
sehingga sel membelah tidak terkendali dan
menjadi ganas
Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum
tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel
yang menghasilkan sel-sel darah yang normal
HEMOSTASIS
Hemostasis mekanisme tubuh untuk
mencegah /menghentikan perdarahan
Komponen Hemostasis :
Pembuluh

Trombosit

Kaskade faktor koagulasi

Inhibitor koagulasi

Fibrinolisis
KOMPONEN HEMOSTASIS
SUMBAT HEMOSTASIS PRIMER
Pembentukan agregasi trombosit
SUMBAT HEMOSTASIS SEKUNDER
Pembentukan fibrin
Proses Hemostasis
LUKA PADA PEMBULUH DARAH

Faktor
Faktor Pembekuan
Pembekuan
Pembuluh
Pembuluh darah
darah Trombosit
Trombosit darah
darah

Aktivasi
trombosit Aktivasi
Vasokonstriksi faktor
adhesi pembekuan
pengurangan &aggregasi
aliran darah pada pembentukan
daerah yang luka sumbat fibrin
trombosit ( sumbat
(blm stabil) trombosit sdh
stabil)
PEMBULUH DARAH
Endotel mengandung
1. Nitric Oxide
2. Endotelin
3. Weibel-Palade berisi :
- Faktor von Willebrand (vW)
- Antigen Vw
- P-selektin
4. Integrin
5. Trombomodulin
PEMBULUH DARAH
Bila endotel rusak :
1. Endotel keluarkan endotelin untuk :
- vasokontriksi
- endotelin bersama trombin mengiduksi
endotel mengeluarkan substansi adesi ;
integrin dan selektin
- Endotelin menarik leukosit dan trombosit ke
daerah pembuluh darah yang rusak
PEMBULUH DARAH
Sel enndotel bisa rusak terkelupas bila :
Asidosis

Hipoksia

Terpapar endotoksin

Terpapar komplek antigen antibodi sirkulasi


TROMBOSIT
Bila endotel rusak endotelin akan menarik trombosit
untuk adesi pada kolagen pembuluh darah
Trombosit diaktifkan akan membentuk pseudopodia
sehingga :
- Melepas substasi ADP, serotonin, dll
- Mudah melekat ke kolagen endotel
- Mudah melekat ke trombosit lain
(agregasi trombosit)
Trombin menghambat sintesaAMP siklik -> peningkatan
ion kalsium-> hiperagregasi trombosit
Pada sikresi ADP yang berlebih akan mengaktifkan
membran fosfolipid (faktor trombosit 3) sehingga terjadi
aktifasi sistim koagulasi
PROTEIN PLASMA
Protein koagulasi
Enzim fibrinolitis
Inhibitor
Komplemen
Kinin
PROTEIN KOAGULASI
PEBENTUKAN FIBRIN
Pembentukan faktor IX a (sistim kontak)

Pembentukan faktor Xa

Pentukan trombin (faktor IIa)

Pembentukan fibrin
PEMBENTUKAN F IXa
Aktifasi F XII jadi XIIa oleh :
fosfolipid, kolagen subendotel,
F XIIa (protein serin) mengaktifkan F XI->F XIa.
F XIa bersama Ion Ca mengubah F IX-> F IXa
F IXa Mengubah F X -> F Xa
PEMBENTUKAN F Xa

PENGAKTIFAN F Xa MELALUI :
1. Jalur intrinsik
2. Jalur ekstrinsik
JALUR INTRINSIK
- Tissue faktor, F VII, ion Ca -> komplek
TF/f VIIa
- TF/F VIIa mengaktifkan F IX -> F IXa
selanjutnya TF/F VIIa dan IXa mengatifkan F X
-> F Xa
JALUR EKSTRINSIK
- Faktor jaringan (TF), F VII, Ion Ca, TFPI
- Sitokin (IL-1, TNFa), komplemen,
komplek imun -> merangsang endotel,
makrofag, sel tumor mengeluarkan TF
- TF -> TF/VIIa -> aktifan F X-> F Xa
PEMBENTUKAN TROMBIN
F II (protrombin), F Xa, F v, faktor trombosit 3, Ca
membentuk komplek menjadi Trombin

Catatan : F II, VII, IX, X dibuat di hepar


tergantung Vit K
PEMBENTUKAN FIBRIN
TROMBIN MENGUBAH
F XIII -> F XIIIa

F I (fibrinogen) menjadi Fibrin monomer

Fibrin monomer diubah menjadi fibrin stabil

oleh F XIIIa
Nomenklatur Faktor Koagulasi (Pembekuan)
Faktor Nama Sinonim
I Fibrinogen -
II Prothrombin -
III Tissue Factor Tissue Thromboplastin
IV Ion Kalsium -
V Proaccelerin Labile Factor
VII Proconvertin Stable Factor
VIII Anti Hemophilic Factor (AHF) Anti Hemophilic Globulin (AHG)
IX Plasma Thromboplastin Component Christmas Factor
(PTC)
X Stuart Factor Prower Factor
XI Plasma Thromboplastin Antecedent Anti hemophilic Factor C
XII Hageman Factor Contact Factor
XIII Fibrin Stabilizing Factor (FSF) Fibrinase
- High Molecular Weight Kininogen Fitzgerald Factor
(HMWK)
- Pre Kallikrein (PK) Fletcher Factor
KELAINAN PERDARAHAN
Kelainan pembuluh darah
Gangguan trombosit
- Trombositopeni
- Trombositopati
Kelainan koagulasi
PEMERIKSAAN PENYARING
Darah lengkap
Apusan darah tepi
Bleeding time dan Clotting time
Penyaring sistim koagulasi
1. PT : mengukur VII, X, V, protrombin dan
fibrinogen (INR)
2. aPTT : VII, IX, XI, XII dan unsur PT
3. TT : defisiensi fibrinogen dan hambatan
trombin
PEMERIKSAAN PENYARING
Tes agregasi trombosit
Euglobulin clot lysis time : memendek bila
terjadi peningkatan aktivastor plasminogen
Trombositopeni
Produksi yg terganggu
Aplasia, infiltrasi sel yg slsmi keganasan, fibrosis
Squestrasi trombosit oleh lien yang
membesar.
Hipertensi portal, infiltrasi lien oleh sel
lekemia,limfoma dan penyakit limfoproliferasi
Perusakan diluar lien yang
meningkat
Imunologi : infeksi bakteri dan virus, obat, ITP
Penyakit dg
trombositopeni
Drug induced thrombocytopenia
- Obat kemoterapi
- Antibiotik : Sufonamis, penisilin, cephalosporin
- Heparin
- Tiazid, ACE-I
ITP
- karena antibodi terhadap trombosit
Gangguan trombosit fungsional
- Von willebrand disease
Penyakit dg
trombositopeni
Defek membran trombosit :
Defek release trombosit
Pemakaian Aspilet dan NSAID
Defek pada penyimpanan granula
Lekemia, SLE, penyakit hati kronis
Gangguan pembuluh darah
Idiopatic Thrombocytopenic Purpura
Dimulai kerusakan jaringan dan pelepasan vWF dari endotel
sering pada Kkhamilan, ca metastase, HIV, ticlopidin, kemoterapi
Anemia, Hemolitik, trombositopeni, renal failur, demam, gangguan
neuro
Prothrombin time, partial thromboplastin time, fibrinogen hampir
normal
Sebab : def aktifitas ADAMTS 13 (enzim pemecah vWF) -> agregasi
trombosit
Terapi : plasmaparesis dan tranfusi plasma
Hemolitik Uremic Syndrome
PENYAKIT KOAGULASI
Hemofili A
Hemofili B
Kekurangan vit K (II,VII, IX, XI)
Ganggan fungsi hati
DIC
Adanya tissue factor (endotoxin, kerusakan jaringan dll)
TF aktivasi koagulasi diikuti aktifasi fibrinolitik bergantian.
Trombositopeni, APTT, PPT, TT memanjang, fibrinogen turun, FDP <
Anti koagulan sirkulasi (IgG)
AIDS, SLE,
Penyakit Hati
Sintesis fibrinogen, protrombin, V, VII, IX, X, XI
Gangguan absorbsi dan metabolisme vit K, Splenomegali -> squestrasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai