Anda di halaman 1dari 2

Karakter Bagian 1: Beda Karakter,

Kepribadian, Sifat, dan Temperamen


Fakta Umum, Psikologi, Uncategorized March 13, 2016 Comments: 2

Kata “karakter” lebih populer dikenal dalam psikologi populer, sementara pembahasannya masih sangat
jarang ditemukan dalam penelitian-penelitian ilmiah psikologi maupun buku-buku teks dalam bidang
psikologi. Banyak orang yang menemukan bahwa kata ini ambigu dengan kata-kata lain yang serupa
dengan itu, sebut saja: kepribadian, temperamen, atau sifat. Keempat istilah ini memang agak susah
untuk dibedakan, namun sebetulnya memiliki penekanan yang berbeda-beda.

“Karakter” berasal dari Bahasa Yunani “Kharakter” yang berarti melekat erat pada sebuah batang pohon.
Ketika kita mengukir sebuah simbol atau gambar tertentu pada batang pohon, maka gambar itu
tidak mudah terhapus dan akan melekat sepanjang pohon itu tumbuh. Begitu pula dengan karakter,
merupakan kombinasi sifat-sifat yang dimiliki seseorang, yang melekat di dalam dirinya dan tidak mudah
dihapus atau diubahkan.
Untuk memahami perbedaan karakter dengan kepribadian (personality), menjadi menarik untuk
menyimak sejarah penelitian masa lalu mengenai karakter. Pada tahun 1920an, sebuah studi dilakukan oleh
Hersthon, May, dan kawan-kawan menemukan bahwa tidak ditemukan konsistensi antara perilaku
manusia dalam situasi yang sama. Artinya, perilaku manusia yang sesungguhnya tidak ditentukan dari
sifat atau karakter yang ada di dalam dirinya, karena dalam berbagai percobaan ditemukan bahwa
manusia yang sama tidak menunjukkan karakter yang sama dalam berbagai percobaan. Itulah
sebabnya, pada masa itu para ahli psikologi tidak lagi menggunakan kata karakter, melainkan
menggunakan kata ‘kepribadian’ (personality) untuk mempelajari tentang moral, etika, maupun sifat-sifat
lainnya. Eksperimen lebih lanjut yang dilakukan pada tahun 1940-an juga mengkonfirmasi temuan ini:
bahwa perilaku manusia bukan ditentukan dari apa yang ada di dalam diri manusia, melainkan
berdasarkan situasi yang dihadapkan pada manusia itu.
Namun demikian, penelitian yang dilakukan oleh Paul Bloom pada tahun 2000-an menunjukkan hasil yang
berbeda. Hasil studinya menunjukkan bahwa bahkan pada bayi berusia 6 bulan sekalipun, seseorang
sudah memiliki karakter dan pemahaman akan moral. Hasil penelitian ini seolah membuka kembali pintu
yang telah lama tertutup mengenai karakter. Oleh karenanya, arus psikologi positif saat ini sudah mulai
kembali banyak meneliti tentang karakter.
Dengan pemahaman ini, sesungguhnya karakter dan kepribadian merupakan dua istilah yang serupa.
Namun, beberapa ahli berusaha untuk memberikan penekanan yang berbeda mengenai istilah ini. Hasil
kesimpulan dari berbagai sumber mengenai perbedaan karakter, kepribadian, temperamen, dan sifat,
ialah:

 Karakter merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang menjadikannya unik,
berdasarkan apa yang ia sudah miliki sejak lahir (genetik) maupun apa yang ia pelajari dalam
hidupnya (lingkungan). Jadi, karakter dapat juga disebut sebagai learned behavior.
 Kepribadian merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang mengarahkannya untuk
berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku tertentu yang khas dalam berhubungan dengan
lingkungannya. Kepribadian berasal dari kata Persona, yang berarti ‘topeng’. Namun bukan berarti
bahwa kepribadian merupakan cara seseorang menutupi identitas dirinya. Kata persona dalam
Bahasa Yunani lebih merujuk pada simbol yang merepresentasikan identitas seseorang; ‘alat’
yang digunakan oleh seseorang untuk memperkenalkan dirinya pada
dunia. Lickerman mengatakan bahwa kepribadian lebih bersifat menetap dan dipengaruhi oleh
faktor keturunan, sedangkan karakter lebih terbentuk karena pembelajaran terhadap nilai dan
kepercayaan.

 Temperamen ialah kumpulan sifat seseorang yang diperoleh sejak ia lahir. Aelius Galenus
(Galen), seorang dokter pada tahun 120an, telah memperkenalkan empat macam cairan dalam
tubuh yang dipercaya menentukan temperamen seseorang, yakni: Melankolis, Sanguinis, Koleris,
dan Plegmatis. Teori ini kemudian dijabarkan dengan lebih komprehensif oleh Hippocrates.

 Sifat adalah satu karakteristik spesifik dalam diri seseorang dan ketika dikombinasikan antara
yang satu dengan lainnya, membuat seseorang menjadi pribadi yang unik dan membentuk
identitas orang tersebut.

Berdasarkan perbedaan di atas, karakter sebenarnya lebih terkait dengan nilai-nilai serta kepercayaan
seseorang. Itulah sebabnya hingga kini istilah karakter lebih populer dalam ilmu tentang pengembangan
diri, terutama yang terkait dengan aspek spiritual seseorang, dibandingkan dengan dalam ilmu psikologi
murni.

Anda mungkin juga menyukai