Anda di halaman 1dari 12

PATOLOGI KLINIK

PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL LAB.


HEMATOLOGI

Dr. dicky yuswardi wiratma, m.kes


PENDAHULUAN

Laboratorium klinik atau laboratorium medis ialah laboratorium di


mana berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk
mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien. Hematologi
menerima keseluruhan darah dan plasma. Mereka melakukan
penghitungan darah dan selaput darah. Pemeriksaan hematologi Rutin
atau darah rutin pada anak meliputi 6 jenis pemeriksaan; yaitu
Hemoglobin / Haemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht/PCV), Leukosit:
hitung leukosit (leukocyte count ), hitung jenis (differential count ),
Hitung trombosit / platelet count, Laju endap darah (LED) /
erythrocyte sedimentation rate (ESR) dan Hitung eritrosit.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM HEMATOLOGI ANAK

Hematologi Rutin

Penilaian dasar komponen sel darah yang dilakukan dengan menentukan jumlah sel darah dan
trombosit, persentase dari setiap jenis sel darah putih dan kandungan hemoglobin (Hb).
Hematologi rutin meliputi pemeriksaan Hb, eritrosit, leukosit, trombosit, hematokrit, dan nilai-
nilai MC.

Hematokrit

Pemeriksaan hematokrit menggambarkan perbandingan persentase antara sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit terhadap volume seluruh darah atau konsentrasi (%) eritrosit dalam
100mL/dL keselurahan darah.

Eritrosit

Pemeriksaan eritrosit dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan sel darah merah yang
berfungsi sebagai alat transport utama yang membawa oksigen. Umur eritrosit normal rata-rata
110-120 hari.
Retikulosit
Pemeriksaan hitung retikulosit dilakukan untuk mengukur jumlah sel
darah merah muda dalam volume darah tertentu. Pada kondisi normal,
jumlah retikulosit mencapai 1% dari total jumlah sel darah merah.

Hb (HPLC).
HPLC merupakan pemeriksaan yang bersifat kuantitatif untuk HbA2 dan
HbF (%), serta pemeriksaan untuk mendeteksi hemoglobin yang abnormal
(Hb variant) secara kualitatif (adanya S window, D window, C window).

Waktu Pembekuan.
Pemeriksaan untuk skrining yang digunakan untuk mengetahui capillary
function, jumlah platelet dan kemampuan platelet menempel pada dinding
pembuluh darah.

Waktu trombin.
Pemeriksaan waktu trombin dapat digunakan untuk pemantauan terapi
dengan heparin.
Nilai Normal Hasil Laboratorium Hematologi Anak

 Hemoglobin (Hb)

Nilai normal anak 11-16 gram/dL, batita 9-15 gram/dL, bayi 10-17 gram/dL,
neonatus 14-27 gram/dL. Nilai normal dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, wanita
12-16 gram/dL, wanita hamil 10-15 gram/dL .

Interpretasi Hasil

 Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi.

 Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD


(bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis,
polisitemia vera, dan pada penduduk pegunungan tinggi yang normal.
 Hematokrit
Nilai normal anak 31-45%, batita 35-44%, bayi 29-54%, bayi kurang 1
bulan atau neonatus 40-68%. Nilai normal dewasa pria 40-54%, wanita 37-
47%, wanita hamil 30-46% .

Interpretasi Hasil
 Ht tinggi (> 55 %) dapat ditemukan pada berbagai kasus yang
menyebabkan kenaikan Hb; antara lain penyakit DBD, penyakit Addison,
luka bakar, dehidrasi / diare, diabetes melitus, dan polisitemia.

 Ht rendah (< 30 %) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal


jantung,  perlemakan hati, hemolisis, pneumonia, dan overhidrasi.
 Leukosit (Hitung total)
Nilai normal 4500-10000 sel/mm3 . Nilai normal bayi di bawah 1 bulan atau
Neonatus 9000-30000 sel/mm3, Bayi sampai balita rata-rata 5700-
18000 sel/mm3, Anak 10 tahun 4500-13500/mm3, ibu hamil rata-rata
6000-17000 sel/mm3, postpartum 9700-25700 sel/mm3.
Interpretasi Hasil
 Leukosit tinggi segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik
infeksi bakteri, virus, parasit, dan sebagainya.

 Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh


agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi
virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi.

 Leukosit (hitung jenis)


Nilai normal hitung jenis :
 Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3)
 Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3)
 Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm 3)
 Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm 3)
 Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm 3)
 Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3)
Interpretasi Hasil
 Shift to the left . Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun
segmen) relatif dibanding limfosit dan monosit dikenal juga dengan
sebutan shift to the left . Infeksi yang disertai shift to the left
biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang
dapat menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-
penyakit alergi lainnya, luka bakar, anemia perniciosa, keracunan merkuri
(raksa), dan polisitemia vera.
 Shift to the right . Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit
relatif dibanding netrofil disebut shift to the right . Infeksi yang
disertai shift to the right biasanya merupakan infeksi virus. Kondisi
noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the right antara lain
keracunan timbal, fenitoin, dan aspirin.
 Trombosit
Nilai normal dewasa 150.000-400.000 sel/mm3, anak 150.000-450.000
sel/mm3.
Interpretasi Hasil
 Penurunan trombosit (trombositopenia) dapat ditemukan pada demam
berdarah dengue, anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis.
 Peningkatan trombosit (trombositosis) dapat ditemukan pada penyakit
keganasan, sirosis, polisitemia, ibu hamil, habis berolahraga, penyakit
imunologis, pemakaian kontrasepsi oral, dan penyakit jantung.
 Laju endap darah
Nilai normal anak <10 mm/jam pertama
Nilai normal dewasa pria <15 mm/jam pertama, wanita <20 mm/jam
pertama
Nilai normal lansia pria <20 mm/jam pertama, wanita <30-40 mm/jam
pertama
Nilai normal wanita hamil 18-70 mm/jam pertama

Interpretasi Hasil
 LED yang meningkat menandakan adanya infeksi atau inflamasi,
penyakit imunologis, gangguan nyeri, anemia hemolitik, dan penyakit
keganasan.
 LED yang sangat rendah menandakan gagal jantung dan poikilositosis.
 Hitung eritrosit
Nilai normal bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3, anak 3.6-4.8 juta sel/mm3.
Nilai normal dewasa wanita 4.0-5.5 juta sel/mm3, pria 4.5-6.2 juta
sel/mm3.
Interpretasi Hasil
 Peningkatan jumlah eritrosit ditemukan pada dehidrasi berat, diare,
luka bakar, perdarahan berat, setelah beraktivitas berat,
polisitemia, anemia sickle cell.
 Penurunan jumlah eritrosit ditemukan pada berbagai jenis anemia,
kehamilan, penurunan fungsi sumsum tulang, malaria, mieloma
multipel, lupus, konsumsi obat (kloramfenikol, parasetamol,
metildopa, tetrasiklin, INH, asam mefenamat).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai