KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah
ini kami membahas Fisiologi hati dan kantung empedu.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai fisiologi hati dan
kantung empedu yang bertujuan ntuk memenuhi tugas mata Skill lab sebagai mata kuliah di
semester 2 blok 9. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan
penyusun tentang fisiologi hati dan kantung empedu .
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,
DAFTAR ISI
1. Kata pengantar
2. Daftar isi
3. BAB I
A. Pendahuluan
4. BAB II
A. Makroskopis hati dan kantung empedu 8
B. Mikroskopis hati dan kantung empedu
12
18
19
BAB III
A. Penutup
20
5. Daftar pustaka
21
BAB I
PENDAHULUAN
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, yang terletak di bagian teratas dalam rongga
abdomen sebelah kanan di bawah diafragma. Hati secara luas dilindungi iga-iga. Hati atau hepar
ini berperan pentinga dalam pengaturan biokimiawi di dalam tubuh, yaitu membentuk dan
menyimpan serta membongkar glukosa, protein dan lemak, fungsi detoksifikasi dan fungsi
ekskresi (pembuangan zat-zat tubuh). Fungsi eksresi hati misalnya mengalirkan obat, bilirubin,
dan cairan empedu.
Empedu dibentuk di dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar, dan dikeluarkan melalui kapiler
empedu yang halus atau kanalikuli empedu yaitu saluran halus yang dimulai diantara sel hati dan
terletak antara dua sel. Tetapi kanalikuli terpisah dari kapiler darah sehingga darah dan empedu
tidak pernah tercampur. Dalam hati terjadi pencernaan dan penyerapan lipid atau lemak, garam
empedu membantu pencernaan lemak melalui afek deterjen (emulsifikasi) mereka dan
mepermudah penyerapan lemak melalui partisipasi dalam pembentukan misel sel.
Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah gobulus-gobulus lemak
berukuran besar menjadi elmulsi lemak yang terdiri dari banyak butiran lemak kecil yang
terbenam di dalam cairan kimus. Dengan demikian luas permukaan yang tersedia untuk aktivitas
lipase pankreas meningkat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makroskopis Hati dan Kantung Empedu
Hati dan sekresi empedu
a. Anatomi hati. Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga.
Beratnya 1.500 g (3 lbs) dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan
persediaan dara. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatika dan darah yang
tidak teroksigenasi tetapi kaya nutrien dari vena portal hepatika. Hati terbagi menjadi
lobus kanan dan kiri.
1. Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya dan memiliki tiga bagian utama: lobus
kanan atas, lobus kaudatus dan lobus kuadratus.
2. Ligamen falsiform memisahkan lobus kanan dari lobus kiri. Diantara kedua lobus
terdapat porta hepatis, jalur masuk dan keluar pembuluh darah, saraf dan duktus.
3. Dalam lobus lempengan sel-sel hati bercabang dan beranastomosis untuk membentuk
jaringan tiga dimensi. Ruang-ruang darah sinusoid terletak diantara lempeng-lempeng
sel. Saluran portal, masing-masing berisi sebuah cabang vena portal, arteri hepatika,
dan duktus empedu membentuk sebuah lobulus portal.
dan daerah vena mula-mula bercampur di sinusoid hepar saat mengalir ke arah vena sentral. Dari
sini, darah memasuki sirkulasi umum melalui vena hepatika.
Sinusoid hepar adalah saluran darah yang berliku-liku dan melebar, dengan diameter tidak
teratur, dilapisi sel endotel bertingkap tidak utuh yang dipisahkan dari hepatosit dibawahnya oleh
suatu ruangan perisinusoidal (dari disse). Akibatnya, zat makanan yang mengalir di dalam
sinusoid yang berliku-liku, menembus dundung endotel yang tidak utuh dan berkontak langsung
dengan hepatosit. Hal ini memperlancar perpindahan zat antara darah dan hepatosit.
Hepatosit menyekresi empedu dalam saluran-saluran halus disebut kanalikuli biliaris yang
terletak di antara hepatosit. Kanalikuli ini mengumpul di tepi setiap lobulus di daerah porta
sebagai duktus biliaris. Duktus biliaris kemudian menjadi duktus hepatikus yang lebih besar
yang membawa empedu keluar dari hepar. Di dalam lonulus hati, empedu mengalir di dalam
kanalikuli biliaris ke duktus biliaris pada daerah porta, dan darah dalam sinusoid mengalir ke
daerah porta, dan darah dalam sinusoid mengalir ke vena sentral. Jadi, empedu dan darah tidak
tercampur.
Kandung empedu
Kandung empedu adalah organ berongga kecil yang melekat pada permukaan bawah hepar.
Empedu dari hati disimpan di dalam kandung empedu. Empedu keluar dari kandung empedu
melalui duktus sistikus dan memasuki duodenum melalui duktus koledokus. Kandung empedu
bukan kelenjar hanya menampur dan melekatkan empedu dan kemudian dicurahkan ke dalam
saluran cerna setelah mengalami rangsangan hormonal. Bila kandung empedu kosong,
mukosanya terlihat berlipat-lipat.
Korelasi fungsional hati
Dikatakan bahwa hati melaksanakan ratusan fungsi, dan sel hati melakukan lebih banyak fungsi.
Sebagai sel eksokrin hepatosit menyintesis dan membebaskan empedu ke dalam sistem duktus
ekretorius yaitu kanalikuli biliaris. Garam empedu yang terdapat di dalam empedu penting untuk
mengemulsi lemak yang memasuki usus halus (duodenum) dari lambung. Pengemulsian lemak
memudahkan pencernaan lemak oleh enzim pencerna-lemak, yaitu lipase pankreas yang
dihasilkan pankreas. Lemak yang dicerna kemudian diserap oleh sel-sel usus halus dan
9
memasuki saluran lakteal limfatik yang terletak pada setiap hilus. Dari vili, lemak dibawa ke
pembuluh limfatik lebih besar, yang berakhir di vena utama untuk diteruskan ke jantung.
Hepatosit juga merupakan sel endokrin. Sel ini membebaskan banyak prosuk langsung ke dalam
aliran darah mengalir melalui sinusoid dan berkontak langsung dengan hepatosit. Jadi hepatosit
melaksanakan fungsi eksokrin dan endokrin. Fungsi ensokrin hati antara lain mencangkup
sintesis banyak protein plasma, seperti albumin dan faktor pembekuan darah protombin dan
fibrinogen. Hati juga menimbun glukosa (sebagai glikogen), lemak dan berbagai vitamin. Bila
sel-sel tubuh memerlukan glukosa, glikogen dari hati dikonversi kembali menjadi glukosa dan
dibebaskan ke dalam aliran darah. Sel hati juga mendetoksikasi macam-macam obat dan bahan
kimia yang dapat merusak. Sek kupffer adalah fagosit hati khusus yang berasal dari monosit
darah dan terdapat di dalam sinusoid. Sel besar dan befcabang ini memfagositosis benda-benda
renik dan debris selular yang mengalir melalui sinusoid. Pda fetus, sel-sel hati berfungsi
hematopoietik. Fungsi penting pembekuan darah. Jadi hati merupakan organ esensial untuk
kehidupan.
Lobulus hati
Sebagain laobulus hati diantara vena sentral dan septum interlobular. Vena sentral adalah vena
yang dilapisi endotel. Di tepi lobulus terdapat septa interlobular dengan daerah porta, yang
mengandung cabang-cabang vena porta, dua cabang arteri hepatika, empat potongan duktus
biliaris, dan sebuah pembuluh limfatik.
Lobulus hati terdiri atas lempeng-lempeng sel hati. Lempeng-lempeng ini bercabang dan
beranastomosis di dalam lobuli. Di tepi lobulus, sel-sel hati membentuk lempeng pembatas kuat
yang memisahkan lempeng hati dan sinusoid dari jaringan ikat septum interlobular. Venul porta
dan arteriol hepatika menembus jaringan ikat dan membentuk sinusoid.
Sel hati berbentuk poligonal dengan macam-macam ukuran, dengan satu buah inti vesikular
besar dan kadang-kadang berinti dua. Sel ini mempunyai sitoplasma asidofil bergranul yang
bervariasi sesuai status fungsionalnya.
Sinusoid terdapat diantara lempeng-lempeng sel hepar dan mengikuti percabangannya. Sinusoid
dilapisi sel endotel jenis tidak utuh. Pada dinding sinusoid terdapat mekrofag tetap yaitu sel
10
kupffer. Darah di dalam sinusoid yang mengandung eritrosir dan leukosit mengalir ke dalam
vena sentral.
Hati : sel kupffer
Sel-sel kupffer yang mempagositosis partikel-partikel karbon tampak nyata di dalam sinusoid
diantara sel hati. Sel kupffer fagositosit berukuran besar, dengan sitoplasma bercabang dan batas
sel tidak teratur. Karena berfagositosit intinya tertutup oleh partikel-partikel karbon dan
difagositosit. Juga tampak sel endotel di dalam sinusoid sel ini lebih kecil, dan umumnya hanya
tampak intinya.
Hati : kanalikuli biliaris
Kanalikuli biliaris berupa saluran halus diantara sel-sel hati pada lempeng hepatosit. Kanalikuli
berlekuk-lekuk diantara hepatosit dan bercabang dalam lempeng hepatosit.
Sinusoid dilapisi sel-sel endotel dengan inti kecil, dan sebuah sel kupffer dengan inti lebih bedar
dan sitoplasma bercabang. Juga tampak sinusoid yang bermuara ke dalam suatu vena sentral.
12
Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi sistem
pencernaan untuk sekresi garam empedu, tetapi hati juga melakukan berbagai fungsi lain,
mencangkup hal-hal berikut :
1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah
penyerapan mereka dari saluran pencernaan.
2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing
lainnya.
3. Sintesis berbagai protein plasma, mencangkup protein-protein yang penting untuk
pembekuan darah serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolestrol dalam
4.
5.
6.
7.
darah.
Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga dan banyak vitamin.
Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanankan oleh hati bersama dengan ginjal.
Pengeluaran bakteri dan sel darah yang usang, berkat adanya makrofag residen.
Eksresi kolestrol dan bilirubin, yang terakhir adalah produk penguraian yang berasal dari
destruksi sel darah merah yang sudah usang.
Walaupun fungsinya sangat beragam, spesialisasi sel-sel dalam hati sangat sedikit (hepato berarti
hati : cycle berarti sel), tampaknya mampu melaksanakan berbagai tugas metabolik di atas,
kecuali aktivitas fagositik yang dilaksanakan oleh makrofag residen atau yang lebih dikenal
sebagai sel kupffer. Spesialisasi berlangsung di organel-organel yang sangat berkembang di
dalam hepatosit.
Untuk melaksanakan berbagai tugas tersebut, hati secara anatomis tersusun sedemikian rupa,
sehingga sel hepatosit dapat berkontak langsung dengan darah dari dua sumber: darah vena yang
langsung datang dari saluran pencernaan dan darah arteri yang datang dari aorta. Darah vena
memasuki hati melalui hubungan dengan vaskuler yang khas dan kompleks yang dikenal sebagai
sistem porta hati. Vena yang mengalir dari saluran penceraan tidak secara langsung menyatu
dengan vena kava inferior, vena besar yang mengembalikan darah ke jantung. Malahan, venavena dari lambung dan usus memasuki vena porta hepatika, yang mengangkut produk-produk
yang diserap dari saluran pencernaan langsung ke hati untuk diolah, disimpan, atau
didetoksifikasi sebelum produk-produk tersebut mendapat akses sirkulasi umum. Di dalam hati,
vena porta kembali bercabang-cabang menjadi jaringan kapiler (sinusoid hati) yang
memungkinkan perkutakaran antara darah dan hepatosit sebelum mengalirkan darah ke vena
hepatika, yang kemudian menyatu dengan vena kava inferior. Hepatosit juga mendapat darah
13
arteri segar, yang menyalurkan oksigen mereka dan menyalurkan metabolit-metabolit untuk
diolah hati.3
Sekresi Empedu oleh Hati
Fungsi dari Sitem Empedu
Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu , normalnya
antara 600 dan 100 ml/hari. Empedu melakukan dua fungsi penting :
1. Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan
dan absorpsi
dalamgetah pankreas.
Asam empedu membantu absorpsi produk akhir lemak yang telah
ritmis dinding kandung empedu, tetapi pengosongan yang efektif juga membutuhkan
relaksasi yang bersamaan dari sfingter oddi, yaitu menjaga pintu keluar duktus
biliaris komunis didalam duodenum.penyebab kontraksi kandung empedu adalah
hormon kolesistokinin.
Selain kolesistokinin ,kandung empedu dirangsang secara kuat oleh serabut-serabut
saraf yang menyekresi asetikolin dan sistem saraf vagus dan enterik usus . keduannya
adalah sarah yang sama meningkatkan motilitas dan sekresi dalam bagian lain traktus
gastrointesinal bagian atas.
Fungsi garam-garam Empedu pada pencernaan dan Absorpsi Lemak
Sel hati menyintesis sekitar 6 gram garam empedu setiap harinnya . prekursor dari
garam empedu adalah kolestreol, baik yang ada dalam diet atau yang disintesis dalam
sel-sel hati selama berlangsungnya metabolisme lemak. Kolesterol pertama akan
diubah menjadi asam kolat atau asam kenodeoksikolat dalam jumlah yang sama.
Asam ini selanjutnya akan berkombinasi terutama dengan glisin,dan dalam jumlah
yang lebih sedikit, dengan taurin untuk membentuk asam-asam empedu terkonjugasigliko dan tauro.
Garam-garam empedu mempunyai dua kerja penting pada traktus intestinal:
1. Garam-garam ini bekerja sebagai deterjen pada partikel lemak dan makanan.
Hal ini mengurangi tegangan permukaan partikel dan memungkinkan agitasi
dalam traktus intestinal untuk memecahkan tetesan-tetesan lemak yang kecil.
Proses ini disebut Emulsifikasi atau fungsi deterjen dari garam-garam
empedu.
2. Yang jauh lebih penting dari pada fungsi emulsifikasi,garam-garam empedu
membantu absorpsi dari :
Asam lemak
Monogliserida
Kolesterol
Lemak lain dalam traktus intestinal.
Garam empedu melakukan fungsi ini dengan cara membentuk komplekskomplek fisik yang sangat kecil dengan lemak ini: komplek ini disebut micel,
16
dan bersifat semi larut didalam kimus akibat muatan listrik dari garam-garam
empedu.
Sirkulasi eterohepatik garam-garam empedu
Sekitar 94% garam empedu diabsorbsi dalam darah dari usus
halus,sekitar setengahnya dengan cara difusi melalui mukosa pada
bagian awal usus halus dan sisanya melalui proses transpor aktif
melalui mukosa usus pada bagian distal ileum. Garam empedu lalu
memasuki darah prontal dan diteruskan kembali kehati. Pada saat
mencapai hati, pada saat pertama lewat melalui sinusoid vena, garamgaram empedu diabsorbsi kembali hampir seluruhnya pada aliran
pertama melalui sinosoit vena ,kembali ke dalam sel-sel hati dan
kemudian disekresikan kedalam empedu.
Jumlah empedu yang disekresikan oleh hati setiap harinya sangat
bergantung pada tersediannya garam-garam empedu , makin banyak
jumlah garam empedu pada sirkulasi eterohepatik ( biasannya sekitar
2,5 gram ),makin besar kecepatan empedu. Tentu saja ,pencernaan
garam empedu tambahan dapat meningkatkan sekresi empedu
beberapa ratus mililiter per hari. Bila fistula empedu mengosongkan
garam-garam empedu kebagian luar selama beberapa minggu
sehingga garam empedu tidak dapat direabsorsi dari ilium, hati akan
meningkatkan produksi garam-garam empedu 6 sampai 10 kali lipat,
yang akan meningkatkan kecepatan sekresi empedu kembali normal.
Peranan sekresi dalam membantu pengaturan sekresi empedu
Selain efek rangsangan yang kuat dari asam empedu untuk
menyebabkan terjadinnya sekresi empedu, hormon sekretin yang juga
merangsang sekresi pankreas meningkatkan sekresi empedu, kadangkadang lebih dari dua kali lipat selama beberapa jam sesudah makan.
Peningkatan sekresi ini hampir semuannya peningkatan sekresi larutan
encer yang kaya natrium bikarbonat oleh sel epiter duktulus dan
duktus empedu dan bukan peningkatan sekresi oleh sel-sel parenkim
hati itu sendiri. Bikarbonat kemungkinan akan diteruskan keusus halus
17
berbagai lipid lain (termasuk kolesterol) diserap dalam bentuk larut dalam misel lipid.
Penyerapan vitamin larut lemak terganggu pada diet yang lemaknya sangat rendah.
Hidrolisis triasilgliserol dimulai oleh lipase mulut dan lambung yang menyerang ikatan ester sn3 yang membentuk 1,2- diasilgliserol dan asam lemak bebas serta mempermudah emulsifikasi.
Lipase pankreas disekresikan ke dalam usus halus, dan memerlukan protein pankreas lain, yaitu
kolipase, agar dapat bekerja. Enzim ini spesifik untuk ikatan ester primer yi. Posisi 1 dan 3
triasilgliserol dan menghasilkan 2 monogliserol dan asam lemak bebas sebagai produk akhir
utama pencernaan triasilgliserol di lumen. Monoasilgliserol merupakan substrat yang buruk
untuk dihidrolisis sehingga kurang dari 25% triasilgliserol yang dikonsumsi dapat dihidrolisis
sempurna menjadi gliserol dan asam lemak. Garam empedu yang terbentuk di hati dan
disekresikan dalam empedu memungkinkan emulsifikasi produk pencernaan lipid menjadi misel
bersama dengan fosfolipid dan kolesterol dari empedu. Misel bersifat larut sehingga produk
pencernaan, termasuk vitamin larut lemak, dapat diangkut melalui lingkungan yang berisi cairan
di lumen usus dan berkontak erat dengan brush border sel mukosa sehingga dapat diserap oleh
epitel. Garam empedu mengalirkan ke ileum, tempat sebagian besar garam tersebut dapat diserap
ke dalam sirkulasi enterohepatik. Di dalam epitel usus, 1-monogliserol dihidrolisis menjadi asam
lemak dan gliserol dan 2-monogliserol mengalami re-asetilasi menjadi triasilgliserol melalui
jalur monogliserol. Gliserol yang dibebaskan di lumen usus tidak digunakan kembali, tetapi
masuk ke dalam vena porta; gliserol yang dibebaskan dalam epitel digunakan kembali untuk
sintesis triasilgliserol melalui jalur asam fosfatidat normal. Asam lemak rantai panjang
mengalami esterifikasi untuk menghasilkan triasilgliserol di sel mukosa dan bersama dengan
produk lain pencernaan lipid yang disekresikan sebagai kilomikron ke dalam pembuluh limfe,
dan masuk ke aliran darah melalui duktus torasikus. Asam lemak rantai sedang dan pendek
diserap terutama ke dalam vena porta hepatika sebagai asam lemak bebas. 5
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi hati mencangkup hal-hal berikut:
1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah
penyerapan mereka dari saluran pencernaan.
2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing
lainnya
3. Sintesis berbagai protein plasma, mencangkup protein-protein yang penting untuk
4.
5.
6.
7.
pembekuan darah serta untuk hormon tiroid, steroid, dan kolestrol dalam darah.
Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.
Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanakan oleh hati bersama dengan ginjal.
Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang.
Ekskresi kolestrol dan bilirubin, yang terakhir adalah produk penguraian yang berasal
dari destruksi sel darah merah yang sudah usang.
20
DAFTAR PUSTAKA
Surat Pernyataan :
Saya Neng Nurmalasari dengan NIM 102010326 bersedia menerima sangsi seberat-beratnya dari
bagian terkait dan PSSK bila kembali melanggar, bila didapatkan tanda tangan pada absensi mata
21
kuliah apapun tanpa bukti kehadiran, baik direncanakan dengan menitipkan kepada teman
maupun tidak direncanakan (karena inisiatif teman yang tidak baik).
(Neng Nurmlasari)
Surat Pernyataan :
Saya Tiurmaida Sihombing dengan NIM 102010325 bersedia menerima sangsi seberat-beratnya
dari bagian terkait dan PSSK bila kembali melanggar, bila didapatkan tanda tangan pada absensi
22
mata kuliah apapun tanpa bukti kehadiran, baik direncanakan dengan menitipkan kepada teman
maupun tidak direncanakan (karena inisiatif teman yang tidak baik).
(Tiurmaida Sihombing)
23