Anggota Kelompok
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Kesehatan pada
kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul anatomi pada hati.
Makalah dapat diselesaikan dengan tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, baik bantuan berupa tenaga, pikiran, semangat dan sebagainy
a.
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusun maupun sistematis dan dalam teknik penulisannya. Oleh kare
na itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kam
i dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bergu
na bagi kami dan pembaca.
Daftar isi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anatomi hati manusia merupakan suatu organ yang terbesar pada tubuh. H
ati memiliki berat sekitar 1,5 kg yang letaknya pada perut bagian kanan atas.
Tepat berada pada bagian bawah diafragma.
Struktur atau anatomi dari hati yang paling terlihat adalah lobus pada bagi
an sisi kanan dan kiri. Namun, sebenarnya tidak hanya itu, masih banyak lagi
struktur hati sebagai penyusunnya.
Hati memiliki fungsi yang utama yaitu menyaring darah yang berasal dari
saluran pencernaan. Tujuannya untuk membantu mengalirkan darah ke seluru
h tubuh. Hati juga berfungsi sebagai penyaring obat-obatan dan racun yang ad
a pada tubuh manusia.
Organ ini akan menyimpan kelebihan gula pada tubuh dan nantinya akan b
erguna sebagai cadangan energi. Untuk lebih jelasnya, bisa dengan mempelaj
ari struktur hati.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANATOMI HATI
Hati merupakan organ pada tubuh manusia yang berwarna coklat kemerah
an. Jika menyentuhnya secara langsung, rasanya akan kenyal. Hati terlindungi
oleh tulang rusuk sehingga orang tidak bisa menyentuhnya pada perut.
Terdapat empedu pada bagian bawah hati. Organ hati, empedu, pankreas,
dan usus akan selalu bekerja sama. Tentunya dalam proses menyerap, mencer
na, dan mengolah makanan maupun minuman dalam perut.
Hati adalah organ vital yang berperan dalam sistem pencernaan. Tak hanya
itu, hati juga berperan dalam metabolisme, menyimpan nutrisi tubuh, dan kek
ebalan tubuh.
b. Lobus Kiri
Bentuk dari lobus bagian kiri ini lebih runcing. Ukurannya lebih kecil daripada lo
bus kanan. Pemisah antara lobus kiri dan kanan dalam anatomi hati manusia adala
h ligament falciform
c. Lobus Kaudatus
Bagian ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada dua bagian s
ebelumnya. Letak lobus kaudatus ini memanjang dari sisi bagian belak
ang lobus kanan. Lobus ini membungkus vena cava inferior.
d. Lobus Kuadrat
Letaknya berada pada area yang lebih rendah dari lobus kaudatus.
Tepatnya lobus kuadrat berada pada sisi bagian belakang lobus kanan
dan membungkus kantong empedu. Lobus ini jarang terlihat pada anat
omi karena tidak begitu tampak.
e. Saluran Empedu
Anatomi hati manusia berikutnya adalah saluran empedu. Saluran ini
menghubungkan hati dan kantung empedu. Organ empedu ialah zat yan
g membantu mencerna lemak serta akan tersimpan pada kantong emped
u.
f. Pembuluh Darah
g. Lobulus
Secara fisiologi hati mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penti
ng. Fungsi dasar hati dapat dibagimenjadi:
1. Menyimpan glikogen
2. Mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa
3. Glukoneogenesis
4. Membentuk senyawa kimia penting dari hasil perantara metabolisme k
arbohidrat.
Dalammetabolismelemakfungsihati:
1. Kecepatan oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat untuk mensupl
ai energi bagi fungsi tubuh yang lain
2. Pembentukan sebagian besar lipoprotein
3. Pembentukan sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid
4. Penguraian sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak.
Dalam metabolisme protein hati berfungsi:
Enzim transaminase meliputi enzim alanine transaminase (ALT) atau serum gluta
mate piruvattransferase (SGPT) dan aspartate transaminase (AST) atau serum glut
amate oxaloacetate transferase (SGOT).Pengukuran aktivitas SGPT dan SGOT se
rum dapat menunjukkan adanya kelainan sel hati tertentu, meskipun bukan merup
akan uji fungsi hati sebenarnya pengukuran aktivitas enzim ini tetap diakui sebagi
uji fungsi hati. 2-4 Enzim ALT/SGPT terdapat pada sel hati, jantung, otot dan ginj
al.Porsi terbesar ditemukan pada sel hati yang terletak di sitoplasma sel hati.AST/
SGOT terdapat di dalam sel jantung, hati, otot rangka, ginjal, otak, pankreas, limp
a dan paru. Kadar tertinggi terdapat did alam sel jantung. AST 30% terdapat di dal
am sitoplasma sel hati dan 70% terdapat di dalam mitokondria sel hati.
Sirosis Selain itu, kondisi tingginya kadar SGPT juga dapat disebabkan o
leh adanya gangguan kesehatan, seperti berikut:
1. Hepatitis yang disebabkan autoimun.
2. Penyakit celiac.
3. Kelebihan zat besi dalam tubuh.
Jika sudah parah, kelainan pada hati bisa menyebabkan gagal ginjal dan kelainan
pada otak, sehingga timbul gejala kejang, perubahan status mental berupa kebingu
ngan atau gaduh dan gelisah, hingga koma.
Agar tercegah dari kelainan pada hati, Anda perlu menjauhi beberapa faktor risiko
di atas dengan menjalani pola hidup sehat.
Hal ini dapat Anda lakukan dengan tidak merokok dan mengonsumsi minuman be
ralkohol secara berlebihan, menjaga berat badan ideal, menjalani perilaku seks am
an dan sehat, serta rutin memeriksakan kesehatan atau check- up ke dokter untuk
memantau kondisi kesehatan hati Anda.
Jika sudah terjadi kelainan pada hati, Anda perlu segera mendapat penanganan ole
h dokter. Hal ini penting dilakukan agar kerusakan pada hati tidak semakin parah
dan berkembang menjadi gangguan hati permanen yang dapat menimbulkan kom
plikasi berbahaya.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami gejala-gejala kelainan pada hati, segeralah
periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebelum terj
adi komplikasi atau kerusakan yang permanen.
E. PENYAKIT HATI
Penyakit hati dapat diturunkan atau dapat juga disebabkan oleh berbagai faktor l
ain yang dapat menyebabkan kerusakan pada hati, seperti infeksi virus atau kons
umsi alkohol yang berlebih. Obesitas juga dikaitkan dengan kerusakan hati.
Penyebab
Penyebab dari penyakit hati dapat bervariasi, dan hal ini bergantung dari jenis pe
nyakit hati yang terjadi. Beberapa jenis penyakit hati adalah:
1. Infeksi hati. Parasit dan virus dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada hati, yan
g menyebabkan peradangan dan penurunan fungsi hati. Virus yang menyebabkan ke
rusakan hati dapat menyebar melalui darah atau air mani, makanan atau air yang ter
kontaminasi, atau kontak dekat dengan individu yang terinfeksi.
2. Jenis infeksi yang paling sering terjadi pada hati adalah infeksi yang disebabkan ole
h virus hepatitis, yakni hepatitis A, B, atau C.
3. Kelainan sistem daya tahan tubuh. Penyakit autoimun, di mana sistem daya tahan
tubuh menyerang bagian tertentu dari tubuh, juga dapat melibatkan hati. Beberapa j
enis penyakit autoimun yang dapat terjadi pada hati adalah hepatitis autoimun dan s
irosis bilier primer.
4. Penyakit hati genetik. Adanya gen abnormal yang diturunkan dari salah satu atau k
edua orang tua dapat menyebabkan penumpukan berbagai jenis zat dalam hati, yan
g kemudian menyebabkan kerusakan hati. Penyakit hati genetik dapat mencakup he
mokromatosis, hiperoksaluria, oksalosis, penyakit Wilson, dan defisiensi alfa-1 antitri
psin.
5. Tumor atau kanker. Beberapa jenis tumor atau kanker yang dapat terjadi pada hati
adalah kanker hati, kanker saluran empedu, dan adenoma hati.
6. Penyakit hati lainnya. Beberapa penyakit hati lain yang dapat terjadi mencakup pe
nggunaan alkohol secara berlebih dan berkepanjangan serta akumulasi lemak di hati
(non-alcoholic fatty liver disease).
Gejala
Tanda dan gejala dari penyakit hati dapat bervariasi, bergantung dari jenis penya
kit hati yang dialami, derajat parahnya penyakit tersebut, dan berbagai faktor lai
nnya.
Diagnosis
Menentukan penyebab dan derajat dari kerusakan hati merupakan hal yang pen
ting untuk dilakukan guna menentukan penanganan yang akan dilakukan. Dokter
akan melalukan wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik secara lang
sung, dan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menentukan kemungkinan dia
gnosis.
Pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah seperti tes fungsi hati dapat dilakukan un
tuk melihat adanya kemungkinan penyakit hati. Selain itu, pemeriksaan darah lai
nnya juga dapat dilakukan untuk menilai adanya gangguan hati yang spesifik atau
kelainan genetik tertentu.
Pemeriksaan pencitraan. Pemeriksaan ultrasonografi (USG), computerized tomog
raphy (CT), dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat dilakukan untuk meliha
t adanya kerusakan hati.
Analisis jaringan. Pengambilan sampel jaringan, yang dikenal dengan istilah biops
i, dari organ hati dapat membantu mendiagnosis penyakit hati dan menilai adany
a tanda-tanda kerusakan hati apabila dinilai dibutuhkan.
Biopsi hati umumnya dilakukan menggunakan jarum panjang dan tipis yang diins
ersikan melalui kulit ke hati untuk mengambil sampel jaringan. Kemudian, sampe
l ini dikirimkan ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut.
Penanganan
Penanganan dari penyakit hati bergantung dari diagnosis jenis penyakit hati yang
dialami. Pada sebagian jenis penyakit hati, dapat disarankan untuk melakukan m
odifikasi gaya hidup. Ini artinya termasuk membatasi konsumsi alkohol dan menu
runkan berat badan bila berat badan berlebih, sebagai bagian dari program yang
mencakup pemantauan berkala dari fungsi hati.
Sebagian jenis penyakit hati lainnya dapat membutuhkan pengobatan atau tinda
kan operatif. Selain itu, pada penyakit hati yang telah menyebabkan terjadinya k
egagalan fungsi hati, transplantasi hati merupakan salah satu jenis penanganan y
ang dapat dilakukan.
Pencegahan
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya penyakit
hati, di antaranya: