Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing
masing memiliki tugas dan fungsi khusus.
Fungsi hati bersangkutan dengan metabolisme tubuh. Khususnya
mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah. Hati merupakan bagian dari
system pencernaan, makanan dipecahkan oleh enzim dalam saluran
pencernaan dan diangkut oleh darah ke hati dan akhirnya ke jaringan.
Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh dalam hal bahwa ia
menjadi pengantar metabolisme. Artinya ia mengubah zat makanan yang
diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat di dalam tubuh. Guna
dibuat sesuai untuk pemakaiannya di dalam jaringan.
Hati juga mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah
untuk ekskresi ke dalam empedu dan urine.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi fisiologi hati?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi kandung empedu?
3. Bagaimana anatomi pancreas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana anatomi fisiologi hati
2. Untuk mengetahui Bagaimana anatomi dan fisiologi kandung empedu
3. Untuk mengetahui Bagaimana anatomi pankreas

BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi Hati


Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh, beratnya 1-2,3 kg. Hati berada
di bagian atas rongga abdomen yang menempati bagian terbesar region
hipokondriak di bawah diafragma. Setiap lobus tersusun dari lobulus yang
berbentuk polihedral (segi banyak).

Tiap lobulus terdiri atas sel-sel hati yang di gabung bersama oleh jaringan
hati. Bagian depan dilindungi oleh iga-iga. Hati merupakan kelenjar terbesar
di dalam tubuh.Hati terbungkus dalam kapsul tipis yang tidak elastic dan
sebagian tertutupi oleh lapisan peritoneum. Lapisan peritoneum membentuk
ligament penunjang yang melekatkan hati pada permukaan inferior
diafragma. Hati memiliki empat lobus. Dua lobus yang berukuran paling
besar dan jelas terlihat adalah lobus kanan yang berukuran lebih besar,
sedangkan lobus yang berukuran lebih kecil, berbentuk baji, adalah lobus kiri.
Dua lobus lainnya adalah lobus kaudatus dan kuadratus yang berada di
permukaan posterior. Fisura porta merupakan nama yang diberikan untuk
permukaan posterior hati dimana banyak struktur yang masuk dan keluar
kelenjar.
Lobulus merupakan penyusun lobus hati yang berbentuk heksagonal atau
segi enam di bagian luarnya dan dibentuk oleh hepatosit yang berbentuk

kubus disusun dalam pasangan kolom sel yang menyebar pada vena sentral.
Sinusoid (pembuluh darah dengan dinding yang tidak lengkap) memiliki 2
pasang yang berisi campuran darah dari cabang cabang kecil vena porta dan
arteri hepatica. Susunan ini memungkinkan darah arteri dan darah vena porta
(dengan konsentrasi nutrien yang tinggi) bercampur dan berdekatan dengan
sel hati. Diantara sel yang melapisi sinusoid, terdapat makrofag (sel Kupffer)
yang memiliki fungsi menelan dan menghancurkan sel darah yang rusak dan
partikel asing yang ada di aliran darah yang menuju hati.
Darah mengalir dari sinusoid ke vena sentral dan vena sentrylobular yang
bergabung dengan vena dari lobulus lain, membentuk vena besar hingga
akhirnya vena ini membentuk vena hepatica, yang meninggalkan hati menuju
vena cava inferior. Ini berarti bahwa tiap kolum hepatosit memiliki sinusoid
darah pada salah satu sisi dan kalikili di sisi lainnya. Duktus hepatica kiri dan
kanan dibentuk kanalikuli bilier yang bergabung untuk mengalirkan empedu
dari hati. Di tiap lobulus juga memiliki jaringan limfoid dan sistem pembuluh
limfe.
Hati juga mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah
untuk ekskresi ke dalam empedu dan urine.
1. Fungsi Hati
a. Fungsi utama hati adalah untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh.
b. Hati menetralkan racun yang berbahaya seperti alkohol, obat-obatan,
dan obat bius. Tetapi dalam jumlah besar, sel hati sendiri yang rusak.
c. Menciptakan zat yang diperlukan dan membuang produk limbah.
d. Menyimpan dan menyebarkan berbagai bahan glikogen, lemak,
vitamin dan besi. Vitamin A dan D disimpan dalam hati (larut dalam
lemak), maka minyak hati sumber vitamin A dan D. Hepatosit
menyimpan glikogen, vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K), zat
besi, dan kuprum, serta beberapa vitamin yang larut air (misal vitamin
B12).
e. Menyimpan glukosa gula sederhana
f. Fungsi glikogenik: merubah glukosa

menjadi

glikogen

dan

mempertahankan kadar gula normal di dalam darah (80 - 100 mg


glukosa di dalam tiap 100 cc darah atau 80 -100 mg%). Fungsi ini

dikendalikan oleh insulin, yaitu hormon yang dihasilkan pankreas. Hati


dapat mengubah asam amino menjadi glukosa. Hati berperan penting
dalam
g. mempertahankan kadar glukosa plasma. Setelah makan, saat glukosa
darah meningkatkan, glukosa diubah menjadi glikogen sebagai
cadangan dan memengaruhi hormone insulin. Selanjutnya, saat kadar
glukosa turun, hormon glucagon merangsang perubahan glikogen
kembali menjadi glukosa dan menjaga kadar dalam kisaran normal.
h. Memecah hemoglobin serta insulin dan hormon lainnya
i. Pembentukan ureum, berasal dari asam amino (diserap di dalam usus)
yang mengalami pemecahan (diambil nitrogennya) menjadi amonia
yang kemudian menjadi ureum yang mudah dikeluarkan oleh ginjal
(ekskresi oleh urine).
j. Menghancurkan sel-sel darah merah tua. Hal ini disebabkan sel
Kupffer yang berada di sinusoid.
k. Mempertahankan suhu tubuh, karena fungsi metaboliknya. Hati
menggunakan

banyak

energi,

memiliki

laju

metabolic

dan

menghasilkan panas. Hati merupakan organ penghasil panas utama.


l. Mengubah zat makanan yang diabsorbsi di usus untuk disimpan di
suatu bagian tubuh untuk di pakai oleh jaringan.
m. Mengubah zat buang dan racun agar mudah di ekskresi di dalam
empedu dan vena.
n. Sekresi empedu, beberapa unsur empedu antara lain: garam empedu,
dibuat oleh hati. Pigmen empedu dibuat oleh R.E.S.
o. Pencernaan lemak, pencernaan dengan absorbsi lemak dipengaruhi
oleh empedu. Hasil akhirnya adalah H2CO3 dan air. Cadangan lemak
dapat diubah menjadi suatu bentuk energi yang dapat digunakan
jaringan.
2. Metabolisme protein terdiri atas tiga proses:
a. Deaminasi asam amino melibatkan beberapa proses: menyingkirkan
bagian nitrogen dari asam amino yang tidak diperlukan untuk
membentuk protein baru, pemecahan asam nukleat menjadi asam urat,
yang disebut asam nukleat.

b. Transaminasi merupakan penyingkiran bagian nitrogen asam amino


dan melekatkan asam amino pada molekul karbohidrat untuk
membentukasam amino non-esensial.
c. Sintesis protein plasma dan sebagian besar factor pembekuan darah
dari asam amino.
3. Pengaruh hati terhadap darah:
a. Hati membentuk sel darah merah pada masa janin.
b. Hati menghancurkan sebagian sel-sel darah merah yang sudah tua(
100 hari).
c. Hati menyimpan hematin yang diperlukan untuk menyempurnakan sel
darah merah baru.
d. Hati membuat sebagian besar protein plasma(albumin&globulin).
e. Hati membersihkan bilirubin dari darah.
f. Hati membuat protrombin dan fibrinogen yang berperan pada
penggumpalan darah.
4. Enzim Hati
a. Alanine aminotransferase ( ALT )
ALT lebih spesifik untuk kerusakan hati. Enzim ini biasanya
terkandung

dalam

sel-sel

hati.

Jika

hati

terluka,sel-sel

hati

menumpahkan enzim-enzim kedalam darah, menaikan tingkat-tingkat


enzim dalam darah dan menandai kerusakan hati. Aminotransferaseaminotransferase mengkatalisasi reaksi-reaksi kimia dalam sel - sel
dimana suatu kelompok amino ditransfer dari suatu molekul donor ke
suatu molekul penerima. ALT adalah enzim yang dibuat dalam sel hati
( hepatosit ), jadi lebih spesifik untuk penyakit hati dibandingkan
dengan enzim lain. Biasanya peningkatan ALT terjadi bila ada
kerusakan pada selaput sel hati. Setiap jenis peradangan hati dapat
menyebabkan peningkatan pada ALT. Peradangan pada hati dapat
disebabkan oleh hepatitis virus, beberapa obat, penggunaan alkohol,
dan penyakit pada saluran cairan empedu.
b. AST (Enzim aspartate aminotransferase )
Enzim mitokondria yang juga ditemukan dalam jantung, ginjal dan
otak. Jadi tes ini kurang spesifik untuk penyakit hati. Dalam beberapa
kasus peradangan hati, peningkatan ALTdan AST akan serupa.
c. Fosfatase alkali

Meningkat pada berbagai jenis penyakit hati, tetapi peningkatan ini


juga dapat terjadi berhubungan dengan penyakit tidak terkait dengan
hati. Fosfatase alkali sebetulnya adalah suatu kumpulan enzim yang
serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan selaput dalam
hati, tetapi juga ditemukan dalam banyak jaringan lain. Peningkatan
fosfatase alkali dapat terjadi bila saluran cairan empedu dihambat
karena alasan apa pun. Di antara yang lain, peningkatan pada fosfatase
alkali dapat terjadi terkait dengan sirosis dan kanker hati.
d. GGT
Sering meningkat pada orang yang memakai alkohol atau zat lain
yang beracun pada hatisecara berlebihan. Enzim ini dibuat dalam
banyak jaringan selain hati. Serupa dengan Fosfatase Alkali, GGT
dapat meningkat dalam darah pasien dengan penyakit saluran cairan
empedu. Namun tes GGT sangat peka, dan tingkat GGT dapat tinggi
berhubungan dengan hampir semua penyakit hati, bahkan juga pada
orang yang sehat. GGT juga dibuat sebagai reaksi pada beberapaobat
dan zat, termasuk alkohol, jadi peningkatan GGT kadang kala (tetapi
tidak selalu) dapat menunjukkan penggunaan alkohol. Penggunaan
pemanis sintetis sebagai pengganti gula.
B. Anatomi dan Fisiologi Kandung Empedu
1. Anatomi Kandung Empedu
Kandung empedu bentuknya seperti pir, panjangnya sekitar 7 - 10
cm. Kapasitasnya sekitar 30-50 cc dan dalam keadaan terobstruksi dapat
menggembung sampai 300 cc. Organ ini terletak dalam suatu fosa yang
menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Bagian
ekstrahepatik dari kandung ampedu ditutupi oleh peritoneum.(yayan 2008)
Menurut Pearce ( 2006) bagian-bagian kandung empedu yaitu:
a. Fundus Vesikafelea
Bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit
memanjang di atas tepi hati, dan sebagian besar tersusun atas otot
polos dan jaringan elastik merupakan tempat penampungan empedu.
b. Korpus Vesikafelea

Bentuknya

terbesar

dari

kandung

empedu

dan

ujungnya

membentuk leher dari kandung empedu


c. Leher Kandung Empedu
Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama
masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu menjadi pekat
berkumpul dalam kandung empedu.
d. Duktus Sistikus
Panjangnya + 3 cm berjalan dari leher kandung empedu dan
bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke
duodenum
e. Duktus Hepatikus, Saluran yang keluar dari leher
f. Duktus koledukus, Saluran yang membawa empedu ke duodenum
Pasokan darah ke kandung empedu adalah melalui arteri akan terbagi
menjadi arteria dan posterior secara khas merupakan cabang dari arteri
hepatica kanan, tetapi asal dari arteri sistika bervariasi. Menurut Pearce,
2006: 206, kandung empedu mempunyai beberapa lapisan yaitu:
a. Lapisan Serosa Peritoneal. Merupakan lapisan luar dari empedu
b. Lapisan otot tak bergaris, Merupakan lapisan tengah dari empedu.
c. Lapisan dalam mukosa atau membrane mukosa
Merupakan lapisan yang bersambung dengan lapisan saluran
empedu yang memuat sel epitel silinder yang mengeluarkan sekret
masin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak garam
empedu atau pigmen karena itu empedunya menjadi pekat.
2. Fisiologi Kandung Empedu
Empedu diproduksi oleh sel hepatosis sebanyak 500-1500 ml per
hari. Di luar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung
empedu. Dan disini mengalami pemekatan sekitar 50 persen. Pengaliran
cairan empedu di atur tiga faktor, yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi
kandung empedu dan tahanan sfingter koledukus. (Baughman,2000).
Cairan empedu merupakan cairan yang kental yang berwarna
kuning keemasan kehijauan yang dihasilkan secara terus menerus oleh sel
hepar + 500-1000 ml sehari. Empedu merupakan zat esensial yang
diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Cairan empedu
merupakan suatu media untuk menyekresi zat tertentu yang tidak dapat

disekresi oleh ginjal. (Syaifuddin, 2009). Menurut Syaifuddin (2009)


unsur-unsur cairan empedu yaitu:
a. Garam-garam empedu
Disintesis oleh hepar, berasal dari kolesterol, suatu alcohol steroid
yang banyak dihasilkan hati dan berfungsi membantu pencernaan
lemak dan mengemulsi lemak dengan kelenjar lipase dari pankreas
b. Sirkulasi Antero Hepatik
Garam empedu (pigmen) diabsorpsi oleh usus halus masuk ke
dalam vena partu di alirkan ke hati untuk digunakan ulang
c. Pigmen Empedu
Pigmen empedu merupakan hasil utama dari pemecahan
haemoglobin dari plasma mensekresinya ke dalam empedu
d. Bakteri Dalam Usus Halus
Bakteri dalam usus halus mengubah billirubin menjadi urobilin
yaitu satu zat yang direabsorpsi dari usus dan di ubah menjadi
sterkobilin yang disekresi dalam feses sehingga berwarna kuning.

3. Fungsi empedu adalah:


a. Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi
kental
b. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel hati jumlah
setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc yang digunakan
untuk mencerna lemak
c. Memberi warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan
membuat warna pada urin yang disebut urobilin
Menyimpan dan memekatkan empedu. Kandung empedu mampu
menyimpan sekitar 40-60 ml empedu. Empedu hati tidak dapat segera
masuk ke deudenum; akan tetapi setelah melewati duktus hepatikus,
empedu masuk ke duktus sistikus dan kandung empedu. Dalam kandung
empedu, pembuluh limfe dan bembuluh darah mengabsorbsi air dan
garam-garam anorganik, sehingga empedu dalam kandung empedu kirakira 5 kali lebih pekat dibandingkan dengan empedu hati. Secara berkala
kandung empedu mengosongkan isinya kedalam duodenum melalui
kontraksi simultan lapisan otot nya dan relaksasi sfingter oddi. Hormone
kolesistokinin (CCK) dilepaskan dari sel duodenal akibat hasil pencernaan
dari protein dan lipid dan hal ini merangsang terjadinya kontraksi kandung
empedu.
C. Anatomi Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang


dantebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas
terbentang dariatas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya
dihubungkan oleh duasaluran ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada
dinding posterior abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ
retroperitonial kecuali bagian kecilcaudanya yang terletak dalam ligamentum
lienorenalis. Strukturnya lunak dan berlobulus.
1. Bagian Pankreas, Pankreas dapat dibagi ke dalam :
a. Caput Pancreatis, berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian
cekung duodenum. Sebagian caput meluas di kiri di belakang arteri
dan vena mesenterica superior serta dinamakanProcessus Uncinatus.
b. Collum Pancreatis, merupakan bagian pancreas yang mengecil
danmenghubungkan

caput

dan

corpus

pancreatis.

Collum

pancreatisterletak di depan pangkal vena portae hepatis dan


tempatdipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.
c. Corpus Pancreatis, berjalan ke atas dan kiri, menyilang garistengah. Pada
potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.
d. Cauda Pancreatis, berjalan ke depan menuju ligamentumlienorenalis dan
mengadakan hubungan dengan hilum lienale.
2. Fisiologi Pankreas
a. Eksokrin
Getah pankreas mengandung enzim -enzim untuk pencernaan
ketiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat , dan lemak. Ia juga
mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang
peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang keluarkan oleh
lambung ke dalam duodenum.
Enzim-enzim
karboksi peptidase,

proteolitik
ribonuklease,

adalah

tripsin,

kimotripsin,

deoksiribonuklease.Tiga

enzim

pertama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang


dicernakan,sedankan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat :
asam ribunokleat dan deoksinukleat.
Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas
yang menghidrolisis pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain

10

kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-enzin


untuk pencernaan lemak adalah : lipase pancreas yang menghidrolisis
lemak netral menjadi gliserol,asam lemak dan kolesterol esterase yang
menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.
Enzim-enzim protoeletik waktu disintesis dalam sel-sel
pancreas

berada

dalam

bentuk

tidak

aktif

tripsinogen,kimotripsinogen, dan prokarboks peptidase,yang semuanya


secara enzimitik tidak aktif.zat-zat ini hanya akan menjadi aktif setelah
mereka disekresi ke dalam saluran cerna.tripsinogen diaktifkan oleh
suatu enzim yang dinamakan enterkinase yang disekresi oleh mukosa
usus ketike kimus mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat
diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen diaktifkan
olehtripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase diaktifkan
dengan beberapacara yang sama.
Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak
diaktifkansampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin
dan enzim-enzim lainakan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang
sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus
pankreas serentak juga mensekresikan tripsininhibitor. Zat ini disimpan
dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granulaenzim, dan
mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam
asinusdan duktus pankreas.
pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah besar
sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas.
Dalam keadaan ini,efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan,
dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan
secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam,
menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akut. Hal ini
sering menimbulkan kematian karena sering diikutisyok, dan bila tidak
mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas selamahidup.

11

Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus


kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan
ion bikarbonat,terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus
kecil yang terletak didepan asinus khusus yang berasal dari duktulus.
Bila pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam
jumlah besar yaitu air dan ion bikarbonatdalam jumlah besar
konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145mEq/liter.
Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic
juice, cairan jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling
banyak mengandung air, beberapa garam, sodium bikarbonat, dan
enzim-enzim. Sodium bikarbonatmemberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2)
pada pancreatic juice sehingga menghentikan gerak pepsin dari
lambung dan menciptakan lingkungan yangsesuai bagi enzim-enzim
dalam usus halus.
Enzim-enzim

dalam

pancreatic

juice

termasuk

enzim

pencernaankarbohidrat bernama pankreatik amilase; beberapa enzim


pencernaan proteindinamakan tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase;
enzim pencernaan lemak yangutama dalam tubuh orang dewasa
dinamakan

pankreatik

lipase;

enzim

pencernaanasam

nukleat

dinamakan ribonuklease dan deoksiribonuklease.Seperti pepsin yang


diproduksikan dalam perut dengan bentuk inaktifnyaatau pepsinogen,
begitu pula enzim pencernaan protein dari pankreas. Hal inimencegah
enzim-enzim dari sel-sel pencernaan pankreas.
Enzim tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk inaktif
dinamakantripsinogen. Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam
usus halus oleh suatuenzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus ketika
bubur chyme ini tibadalam kontak dengan mukosa. Enzim aktivasi
dinamakan enterokinase.Kimotripsin diaktivasi dalam usus halus oleh
tripsin dari bentuk inaktifnya,kimotripsinogen. Karboksipeptidase juga
diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin.Bentuk inaktifnya dinamakan
prokarboksipeptidase.

12

b. Endokrin
Tersebar di antara alveoli pankreas, terdapat kelompokkelompok kecil selepitelium yang jelas terpisah dan nyata. Kelompok
ini adalah pulau-pulau kecil/kepulauan Langerhans yang bersamasama membentuk organ endokrin. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin adalah :
1) Insulin
Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua
rantai asam aminoyang dihubungkan oleh jembatan disulfida.
Terdapat perbedaan kecil dalamkomposisi asam amino molekul
dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak
cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi
suatuinsulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk
menyebabkan insulin bersifat antigenik.
Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin
kemudian dipindahkan ke aparatus golgi, tempat ia mengalami
pengemasan dalam granula-granula berlapis membran. Granulagranula ini bergerak ke dinding sel melaluisuatu proses yang
melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran
sel, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin
kemudian melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan endotel
kapiler yang berpori mencapai aliran darah.Waktu paruh insulin
dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit.Insulin
berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami internalisasi.
Insulindirusak dalam endosom yang terbentuk melalui proses
endositosis. Enzim utamayang berperan adalah insulin protease,
suatu enzim di membran sel yangmengalami internalisasi bersama
insulin. Efek insulin pada berbagai jaringan:
a) Jaringan Adiposa
Meningkatkan masuknya glukosa
Meningkatkan sintesis asam lemak
Meningkatkan sintesis gliserol fospat
Menungkatkan pengendapan trigliserida

13

Mengaktifkan lipoprotein lipase


Menghambat lipase peka hormone
Meningkatkan ambilan K+
b) Otot
Meningkatkan masuknya glukosa
Meningkatkan sintesis glikogen
Meningkatkan ambilan asam amino
Meningkatkan sintesis protein di ribosom
Menurunkan katabolisme protein
Menurunkan pelepasanasam-asam amino glukoneogenik
Meningkatkan ambilan keton
Meningkatkan ambilan K+
c) Hati
Menurunkan ketogenesis
Meningkatkan sintesis protein
Meningkatkan sintesis lemak
Menurunkan
pengeluaran
glukosa
akibat
penurunanglukoneogenesis dan peningkatan sintesis glukosa
Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan
untuk menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan
intake karbohidrat, tetapi pada penderita diabetes fungsi
pengaturan ini hilang sama sekali.
2) Glukagon
Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang
mengandung 29nresidu asam amino dan memiliki molekul 3485.
Glukagon merupakan hasil darisel-sel alfa, yang mempunyai
prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar glukosa darah.
Glukagon melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dariglikogen
dalam hati dari nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol,
danasam laktat, menjadi glukosa (glukoneogenesis). Kemudian hati
mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan kadar gula darah
meningkat.
Sekresi dari glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar
gula darahmelalui sistem feed-back negative. Ketika kadar gula
darah menurun sampai di bawah normal, sensor-sensor kimia

14

dalam sel-sel alfa dari pulau Langerhans merangsang sel-sel untuk


mensekresikan glukagon. Ketika gula darah meningkat,tidak lama
lagi sel-sel akan dirangsang dan produksinya diperlambat.
Jika untuk beberapa alasan perlengkapan regulasi diri gagal dan selselalfa

mensekresikan

glukagon

secara

berkelanjutan,

hiperglikemia (kadar guladarah yang tinggi) bisa terjadi. Olahraga


dan

konsumsi

meningkatkan

makanan
kadar

asam

yangmengandung
amino

peningkatan

sekresi

glukagon.

olehGHIH

(somatostatin).Glukagon

darah

Sekresi

protein

bisa

jugamenyebabkan

glukagon

kehilangan

dihambat
aktivitas

biologiknya apabila diperfusi melewati hatiatau apabila diinkubasi


dengan ekstrak hati, ginjal atau otot. Glukagon jugadiinaktifkan
oleh inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah bahwa glucagon
dihancurkan oleh sistem enzim yang sama dengan sistem yang
menghancurkan insulin dan protein-protein lain.
3) Somatostatin
Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas.
Somatostatin

menghambat

sekresi

insulin,

glukagon,

dan

polipeptida pankreas dan mungkin bekerja lokal di dalam pulaupulau pankreas. Penderita tumor pancreas somatostatin mengalami
hiperglikemia dan gejal-gejala diabete lain yang menghilang
setelah tumor diangkat.Para pasien tersebut juga mengalami
dyspepsia akibat lambatnya pengosongan lambung dan penurunan
sekresi asam lanmbung,dan batu empedu ,yang tercetus oleh
penurunan kontraksi kandung empedu.
Sekresi somatostatin pancreas meningkat oleh beberapa
rangsangan yang juga merangsang insulin yakni glukosa dan asam
amino ,terutama arginin dan leusin.sekresi juga ditingkatkan oleh
CCK.Somatostatin dikeluarkan dari pancreas dan saluran cerna ke
dalam darah perifer.
4) Polipeptida Pankreas

15

Polipeptida pancreas manusia merupakan suatu polipeptida


linear yang dibentuk oleh sel F pulau langerhans.Hormon ini
berkaitan erat dengan polipeptida YY (PYY), yang ditemukan di
usus dan mungkin hormon salurancerna; dan neuropeptida Y, yang
ditemukan di otak dan sistem saraf otonom.
Sekresi polipeptida ini meningkat oleh makanan yang
mengandung protein, puasa, olahraga, dan hipoglikemia akut.
Sekresinya menurun olehsomatostatin dan glukosa intravena.
Pemberian infus leusin, arginin, dan alanintidak mempengaruhinya,
sehingga efek stimulasi makanan berprotein mungkindiperantarai
secara

tidak

langsung.

Pada

manusia,

polipeptida

pankreasmemperlambat penyerapan makanan, dan hormon ini


mungkin memperkecilfluktuasi dalam penyerapan. Namun, fungsi
faal sebenarnya masih belumdiketahui.
3. Enzim dalam pancreas
Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga
jenis makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga
mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan
penting dalam menetralkan kimus asam yang dikeluarkan oleh lambung ke
dalam duodenum.
Enzim-enzim

proteolitik

adalah

tripsin,

kimotripsin,

karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease. Tiga enzim petama


memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan,
sedangkan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam
ribonukleat dan deoksinukleat.
Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas,
yang menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain
kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat, sedangkan enzim-enzim
untuk pencernaan lemak adalah lipase pankreas, yang menghidrolisis
lemak netral menjadi gliserol, asam lemak dan kolesterol esterase, yang
menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.

16

Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas


berada dalam bentuk tidak aktif ; tripsinogen, kimotripsinogen, dan
prokarboksipeptidase, yang semuanya secara enzimtik tidak aktif. Zat-zat
ini hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran cerna.
Tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan enterokinase,
yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak dengan
mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah
dibentuk. Kimotripsinogen diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin,
dan prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapa cara yang sama.
Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak
diaktifkan sampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin
dan enzim-enzim lain akan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang
sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus pankreas
serentak juga mensekresikan tripsin inhibitor. Zat ini disimpan dalam
sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granula enzim, dan mencegah
pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinus dan duktus
pankreas.
Bila pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sejumlah
besar sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas.
Dalam keadaan ini, efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan
dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara
harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan
keadaan yang dinamakan pankreatitis akuta. Hal ini sering menimbulkan
kematian karena sering diikuti syok, dan bila tidak mematikan dapat
mengakibatkan insufisiensi pankreas selama hidup.
Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus
kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion
bikarbonat, terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil
yang terletak di depan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila
pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah

17

besar yaitu air dan ion bikarbonat dalam jumlah besar konsentrasi ion
bikarbonat dapat meningkat sampai 145 mEq/liter (Ari, 2009).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh, beratnya 1-2,3 kg. Hati berada
di bagian atas rongga abdomen yang menempati bagian terbesar region
hipokondriak di bawah diafragma.
Kandung empedu bentuknya seperti pir, panjangnya sekitar 7 - 10 cm.
Kapasitasnya sekitar 30-50 cc dan dalam keadaan terobstruksi dapat
menggembung sampai 300 cc. Organ ini terletak dalam suatu fosa yang
menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Bagian
ekstrahepatik dari kandung ampedu ditutupi oleh peritoneum.(
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dantebal
sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas terbentang
dariatas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan
oleh duasaluran ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada dinding posterior
abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial
kecuali bagian kecilcaudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis.
B. Saran
Setelah memahami makalah ini, maka sebaiknya kita mempelajari sumbersumber hukum Islam, dalil-dalil yang shahih yang menunjukkan kepada kita hukum
Allah swt, apa syarat-syarat ijtihad, dan bagaimana metode berijtihad yang benar
sesuai batasan-batasan syariat. Kemidian mengapllikasikannya dalam kehidupan kita
sehari-hari.

18

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu,

2015

Penyusun

19

DAFTAR ISI
i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFATR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi Hati..........................................................................2


B. Anatomi dan Fisiologi Kandung Empedu.............................................7
C. Anatomi Pankreas..................................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................19
B. Kritik dan Saran ...........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................iii

20

MAKALAH
ANFIS
Anatomi FisiologiiiHati, Kantong Empedu
dan Pankreas

Disusun Oleh
Densi Citra Yulita
Rinti Marlina
Metha Junita

21

JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
2015
DAFTAR PUSTAKA

Newman, W.A. Dorland. 2002. Kamus Kedoteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EG
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta :
EGC
Chandrasoma, Parakrama. 2006. Ringkasan Patologi Anatomi, Ed 2. Jakarta :
EGC.
M. saccharin, Rosa. 1996. Prinsio Keperawatan Pediatrik, Ed. 2. Jakarta: EGC.
Merestein, Gerald B. 1993. Buku Pengantar Pediatri. Jakarta: Widya Medika.
Rendla, Short, John. 1994. Ikhtisar Penyakit Anak, Edisi 6, Jilid 2. Jakarta: Binar
Putraaksara.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk perawat eds 10. Jakarta : EGC
Evelyn C. Pearce. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT.
Gramedia
Nurachman, Elly, dkk. 2011. Dasar Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta:
Salemba Medika

22
iii

Anda mungkin juga menyukai