PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing
masing memiliki tugas dan fungsi khusus.
Fungsi hati bersangkutan dengan metabolisme tubuh. Khususnya
mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah. Hati merupakan bagian dari
system pencernaan, makanan dipecahkan oleh enzim dalam saluran
pencernaan dan diangkut oleh darah ke hati dan akhirnya ke jaringan.
Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh dalam hal bahwa ia
menjadi pengantar metabolisme. Artinya ia mengubah zat makanan yang
diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat di dalam tubuh. Guna
dibuat sesuai untuk pemakaiannya di dalam jaringan.
Hati juga mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah
untuk ekskresi ke dalam empedu dan urine.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi fisiologi hati?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi kandung empedu?
3. Bagaimana anatomi pancreas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana anatomi fisiologi hati
2. Untuk mengetahui Bagaimana anatomi dan fisiologi kandung empedu
3. Untuk mengetahui Bagaimana anatomi pankreas
BAB II
PEMBAHASAN
Tiap lobulus terdiri atas sel-sel hati yang di gabung bersama oleh jaringan
hati. Bagian depan dilindungi oleh iga-iga. Hati merupakan kelenjar terbesar
di dalam tubuh.Hati terbungkus dalam kapsul tipis yang tidak elastic dan
sebagian tertutupi oleh lapisan peritoneum. Lapisan peritoneum membentuk
ligament penunjang yang melekatkan hati pada permukaan inferior
diafragma. Hati memiliki empat lobus. Dua lobus yang berukuran paling
besar dan jelas terlihat adalah lobus kanan yang berukuran lebih besar,
sedangkan lobus yang berukuran lebih kecil, berbentuk baji, adalah lobus kiri.
Dua lobus lainnya adalah lobus kaudatus dan kuadratus yang berada di
permukaan posterior. Fisura porta merupakan nama yang diberikan untuk
permukaan posterior hati dimana banyak struktur yang masuk dan keluar
kelenjar.
Lobulus merupakan penyusun lobus hati yang berbentuk heksagonal atau
segi enam di bagian luarnya dan dibentuk oleh hepatosit yang berbentuk
kubus disusun dalam pasangan kolom sel yang menyebar pada vena sentral.
Sinusoid (pembuluh darah dengan dinding yang tidak lengkap) memiliki 2
pasang yang berisi campuran darah dari cabang cabang kecil vena porta dan
arteri hepatica. Susunan ini memungkinkan darah arteri dan darah vena porta
(dengan konsentrasi nutrien yang tinggi) bercampur dan berdekatan dengan
sel hati. Diantara sel yang melapisi sinusoid, terdapat makrofag (sel Kupffer)
yang memiliki fungsi menelan dan menghancurkan sel darah yang rusak dan
partikel asing yang ada di aliran darah yang menuju hati.
Darah mengalir dari sinusoid ke vena sentral dan vena sentrylobular yang
bergabung dengan vena dari lobulus lain, membentuk vena besar hingga
akhirnya vena ini membentuk vena hepatica, yang meninggalkan hati menuju
vena cava inferior. Ini berarti bahwa tiap kolum hepatosit memiliki sinusoid
darah pada salah satu sisi dan kalikili di sisi lainnya. Duktus hepatica kiri dan
kanan dibentuk kanalikuli bilier yang bergabung untuk mengalirkan empedu
dari hati. Di tiap lobulus juga memiliki jaringan limfoid dan sistem pembuluh
limfe.
Hati juga mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah
untuk ekskresi ke dalam empedu dan urine.
1. Fungsi Hati
a. Fungsi utama hati adalah untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh.
b. Hati menetralkan racun yang berbahaya seperti alkohol, obat-obatan,
dan obat bius. Tetapi dalam jumlah besar, sel hati sendiri yang rusak.
c. Menciptakan zat yang diperlukan dan membuang produk limbah.
d. Menyimpan dan menyebarkan berbagai bahan glikogen, lemak,
vitamin dan besi. Vitamin A dan D disimpan dalam hati (larut dalam
lemak), maka minyak hati sumber vitamin A dan D. Hepatosit
menyimpan glikogen, vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K), zat
besi, dan kuprum, serta beberapa vitamin yang larut air (misal vitamin
B12).
e. Menyimpan glukosa gula sederhana
f. Fungsi glikogenik: merubah glukosa
menjadi
glikogen
dan
banyak
energi,
memiliki
laju
metabolic
dan
dalam
sel-sel
hati.
Jika
hati
terluka,sel-sel
hati
Bentuknya
terbesar
dari
kandung
empedu
dan
ujungnya
caput
dan
corpus
pancreatis.
Collum
proteolitik
ribonuklease,
adalah
tripsin,
kimotripsin,
deoksiribonuklease.Tiga
enzim
10
berada
dalam
bentuk
tidak
aktif
11
dalam
pancreatic
juice
termasuk
enzim
pankreatik
lipase;
enzim
pencernaanasam
nukleat
12
b. Endokrin
Tersebar di antara alveoli pankreas, terdapat kelompokkelompok kecil selepitelium yang jelas terpisah dan nyata. Kelompok
ini adalah pulau-pulau kecil/kepulauan Langerhans yang bersamasama membentuk organ endokrin. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin adalah :
1) Insulin
Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua
rantai asam aminoyang dihubungkan oleh jembatan disulfida.
Terdapat perbedaan kecil dalamkomposisi asam amino molekul
dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak
cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi
suatuinsulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk
menyebabkan insulin bersifat antigenik.
Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin
kemudian dipindahkan ke aparatus golgi, tempat ia mengalami
pengemasan dalam granula-granula berlapis membran. Granulagranula ini bergerak ke dinding sel melaluisuatu proses yang
melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan membran
sel, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin
kemudian melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan endotel
kapiler yang berpori mencapai aliran darah.Waktu paruh insulin
dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit.Insulin
berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami internalisasi.
Insulindirusak dalam endosom yang terbentuk melalui proses
endositosis. Enzim utamayang berperan adalah insulin protease,
suatu enzim di membran sel yangmengalami internalisasi bersama
insulin. Efek insulin pada berbagai jaringan:
a) Jaringan Adiposa
Meningkatkan masuknya glukosa
Meningkatkan sintesis asam lemak
Meningkatkan sintesis gliserol fospat
Menungkatkan pengendapan trigliserida
13
14
mensekresikan
glukagon
secara
berkelanjutan,
konsumsi
meningkatkan
makanan
kadar
asam
yangmengandung
amino
peningkatan
sekresi
glukagon.
olehGHIH
(somatostatin).Glukagon
darah
Sekresi
protein
bisa
jugamenyebabkan
glukagon
kehilangan
dihambat
aktivitas
menghambat
sekresi
insulin,
glukagon,
dan
polipeptida pankreas dan mungkin bekerja lokal di dalam pulaupulau pankreas. Penderita tumor pancreas somatostatin mengalami
hiperglikemia dan gejal-gejala diabete lain yang menghilang
setelah tumor diangkat.Para pasien tersebut juga mengalami
dyspepsia akibat lambatnya pengosongan lambung dan penurunan
sekresi asam lanmbung,dan batu empedu ,yang tercetus oleh
penurunan kontraksi kandung empedu.
Sekresi somatostatin pancreas meningkat oleh beberapa
rangsangan yang juga merangsang insulin yakni glukosa dan asam
amino ,terutama arginin dan leusin.sekresi juga ditingkatkan oleh
CCK.Somatostatin dikeluarkan dari pancreas dan saluran cerna ke
dalam darah perifer.
4) Polipeptida Pankreas
15
tidak
langsung.
Pada
manusia,
polipeptida
proteolitik
adalah
tripsin,
kimotripsin,
16
17
besar yaitu air dan ion bikarbonat dalam jumlah besar konsentrasi ion
bikarbonat dapat meningkat sampai 145 mEq/liter (Ari, 2009).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh, beratnya 1-2,3 kg. Hati berada
di bagian atas rongga abdomen yang menempati bagian terbesar region
hipokondriak di bawah diafragma.
Kandung empedu bentuknya seperti pir, panjangnya sekitar 7 - 10 cm.
Kapasitasnya sekitar 30-50 cc dan dalam keadaan terobstruksi dapat
menggembung sampai 300 cc. Organ ini terletak dalam suatu fosa yang
menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Bagian
ekstrahepatik dari kandung ampedu ditutupi oleh peritoneum.(
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dantebal
sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas terbentang
dariatas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan
oleh duasaluran ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada dinding posterior
abdomen di belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial
kecuali bagian kecilcaudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis.
B. Saran
Setelah memahami makalah ini, maka sebaiknya kita mempelajari sumbersumber hukum Islam, dalil-dalil yang shahih yang menunjukkan kepada kita hukum
Allah swt, apa syarat-syarat ijtihad, dan bagaimana metode berijtihad yang benar
sesuai batasan-batasan syariat. Kemidian mengapllikasikannya dalam kehidupan kita
sehari-hari.
18
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
Bengkulu,
2015
Penyusun
19
DAFTAR ISI
i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFATR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
20
MAKALAH
ANFIS
Anatomi FisiologiiiHati, Kantong Empedu
dan Pankreas
Disusun Oleh
Densi Citra Yulita
Rinti Marlina
Metha Junita
21
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
2015
DAFTAR PUSTAKA
Newman, W.A. Dorland. 2002. Kamus Kedoteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EG
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta :
EGC
Chandrasoma, Parakrama. 2006. Ringkasan Patologi Anatomi, Ed 2. Jakarta :
EGC.
M. saccharin, Rosa. 1996. Prinsio Keperawatan Pediatrik, Ed. 2. Jakarta: EGC.
Merestein, Gerald B. 1993. Buku Pengantar Pediatri. Jakarta: Widya Medika.
Rendla, Short, John. 1994. Ikhtisar Penyakit Anak, Edisi 6, Jilid 2. Jakarta: Binar
Putraaksara.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk perawat eds 10. Jakarta : EGC
Evelyn C. Pearce. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT.
Gramedia
Nurachman, Elly, dkk. 2011. Dasar Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta:
Salemba Medika
22
iii