Anda di halaman 1dari 3

FISIOLOGI HEPAR

Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati, berbentuk silindris dengan panjang beberapa
milimeter dan berdiamtere 0,8-2 mm. Selain sel-sel hepar, sinusoid vena dilapisi oleh 2 tipe
sel yang lain:
a. Sel endotel khusus
b. Sel kupffer besar
Fungsi Hati:
a. Fungsi untuk menyimpan dan menyaring darah
b. Fungsi metabolisme yang berhubungan dengan sebagian besar sistem metabolisme
tubuh
c. Fungsi sekresi dan ekskresi yang berperan membentuk empedu yang mengalir melalui
saluran empedu ke saluran pencernaan
Hepar memiliki 2 fungsi utama:
1. Fungsi Umum:
a. Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat  hepar melakukan fungsi:
 Menyimpan glikogen
 Mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa
 Glukoneogenesis
 Membentuk banyak senyawa kimia dari hasil perantara metabolisme
karbohidrat
Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi
glikogen  mekanisme glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati
kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa  proses
glikogenelisis.
b. Metabolisme Lipid
Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen:
 Senyawa 4 karbon  keton bodies
 Senyawa 2 karbon  active acetate (dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol)
 Oksidasi beta asam laktat
 Pembentukan sebagian besar lipoprotein
 Pembentukan sejumlah besar kolesterol dan phospholipid
 Pengubahan sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak
c. Metabolisme Protein
Metabolisme Protein  hepar melakukan fungsi:
 Mensistesis berbagai macam protein dari asam amino  deaminasi asam
amino
 Pembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuh
 Pembentukan protein plasma
 Interkonversi di antara asam amino berbeda
 Mensistesis gula dari asam lemak dan asam amino
d. Penyimpanan
Hati adalah organ yang besar,dapat meluas, dan organ venosa yang mampu
bekerja sebagai suatu tempat penampung darah yang bermakna di saat volume
darah berlebihan dan mampu mensuplai darah ekstra di saat kekurangan volume
darah.
e. Filter darah
Hepar merupakan organ penting bagi sintesis protein yang membentuk sebagian
besar zat-zat darah yang dipakai untuk proses koagulasi darah. Vitamin K
dibutuhkan oleh proses metabolisme hati untuk membentuk protrombin dan faktor
VII, IX dan X.
Bila tidak terdapat vitamin K maka konsentrasi zat akan turun sangat rendah dan
keadaan ini mencegah koagulasi darah. Benda asing menusuk kena pembuluh
darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsi.
f. Detoksifikasi
Hati adalah pusat detoksikasi tubuh. Hati dapat mendetoksikasi/ekresi berbagai
obat-obat meliputi sulfonamide, penisilin, ampisilin dan eritromisin ke dalam
empedu. Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi,
esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, obat
over dosis.
g. Sekresi
2. Fungsi Khusus:
a. Konversi glukosa menjadi glikogen, atau glikogen jadi glukosa dan dari non
karbohidrat ke glukosa
b. Oksidasi asam lemak: sintesis lipoprotein, posfolipid dan kolesterol: konversi
Karbohidrat dan protein ke lemak
c. Deaminasi asam amino: sintesis urea, protein darah, interkonversi asam amino
d. Glukosa, vitamin A, D, dan B12 dan besi
e. Buang sel darah merah yang rusak dan benda asing dengan fagositosis
f. Mengubah komposisi zat-zat toksis
g. Sekresi empedu
Fungsi Hati sebagai Penyimpan Besi: Besi di dalam tubuh biasanya disimpan di hati dalam
bentuk ferritin.
Fungsi Hati sebagai Fagositosis dan Imunitas: Sel kupfer merupakan saringan penting
bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis.
Fungsi Hati sebagai Hemodinamik: Hati menerima + 25% dari cardiac output, aliran darah
hati yang normal + 1500 cc/ menit atau 1000-1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam
arteri hepatica + 25% dan di dalam vena porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati.

EMPEDU
Empedu berupa cairan bewarna kuning yang disekresi secara terus-menerus oleh sel hati,
mengandung garam empedu (terbanyak) dan pigmen empedu (bilirubin dan biliverdin)
kolesterol, dan berbagai elektrolit.
Fungsi Empedu:
Kandung empedu melekat pada permukaan ventral hepar oleh duktus cysticus yang kemudian
menyatu dengan ductus hepatikus menjadi ductus biliaris communis. Fungsinya adalah
menyimpan empedu diantara waktu makan, memekatkan empedu dengan reabsorpsi air, dan
melepaskan empedu ke usus halus. Pelepasan empedu dari ductus biliaris communis ke
duodenum di kontrol oleh otot spinkter oddi yang normal dalam keadaan kontraksi.
Banyak zat diekresi ke dalam kandung empedu dan kemudian dikeluarkan kedalam feses.
Salah satunya adalah pigmen bilirubin yang berwarna kuning kehijauan. Bilirubin merupakan
hasil akhir pemecahan Hb yang penting. Hb lepas di fagositosit oleh jaringan makrofag
(disebut sistem retikulo endotelium). Hb pertama kali dipecah menjadi globulin dan heme
dan cincin heme dibuka untuk memberikan:
a. Besi bebas yang ditransport di dalam darah oleh transferin
b. Rantai lurus dari 4 inti firol yaitu substrak dimana pigmen empedu dibentuk
Pemeriksaan Laboratorium Hati
Kegunaan:
a. Mendeteksi adanya kelainan hati
b. Menduga penyebab kelainan hati (diagnosa spesifik)
c. Mengetahui derajat beratnya penyakit hati (prognosa)
d. Melakukan follow-up dari perjalanan penyakit hati, membuat evaluasi hasil
pengobatan
Klasifikasi berdasarkan fungsi detoksikasi & ekskresi:
a. Bilirubin serum dan urine
b. Urobilinogen dan urobilin urine
c. Urobilinogen tinja
d. BSP dan garam empedu
Klasifikasi berdasarkan kerusakan sel hati: Enzim sel hati (SGOT, SGPT, LDH, OCT,
Guanase, ICD)
Klasifikasi berdasarkan kolestastis: Enzim saluran empedu (AP, Gamma GT, LAP, 5-NT)
Klasifikasi berdasarkan fungsi metabolism:
a. Metabolisme karbohidrat: galactose tolerance test
b. Metabolisme lipid: cholesterol total, ester
c. Metabolisme protein: albumin, globulin, faktor koagulasi
Klasifikasi berdasarkan etiologi:
a. Serodiagnosis hepatitis virus
b. Circulating antibodies
c. Alpha feto protein (AFP)
Carcinoembryonic entigen (CEA)

Anda mungkin juga menyukai