Anda di halaman 1dari 2

PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2023-01-20

7%
93%

Words 514
Plagiarised Unique

Characters 3825

Content Checked For Plagiarism

3. Masa Nifas 8 hari – 28 hari (KF 3) Fase Letting Go


a. Data Subjektif

Pada masa nifas ini biasanya ibu mengatakan sudah merasa segar, sudah terbiasa merawat bayinya dan sudah bisa
melakukan aktifitas walaupun masih dibantu keluarga. Ibu mengatakan ASI sudah keluar banyak dan bayi minum ASI
dengan kuat (Maryunani, 2019).

Masa nifas pada hari ke 8-28 hari disebut juga fase letting go yaitu pada fase ini ibu sudah mulai menyesuaikan diri
dengan ketergantungan bayinya. Ibu sudah memahami bahwa bayi butuh untuk disusui sehingga ibu siap sigap untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.

b. Data Objektif

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi keadaan umum ibu, tanda-


tanda vital, pemeriksaan payudara (kekenyalan, suhu, warna merah, nyeri putting atau pecah pecah pada ujungnya),
pemeriksaan abdomen (tiggi fundus uteri, kekokohan dan kelembutan), lochea (warna, banyak, dan bau), perineum (nyeri,
oedema, peradangan, jahitan, pus atau nanah, infeksi) dan tungkai atau betis (tanda-tanda homan, gumpulan darah pada
otot yang menyebabkan nyeri pada tungkai kaki (Maryunani, 2019).

37

c. Analisa

Analisa meliputi Ny... Umur... taun P..A.. 4 minggu post partum


fase letting go (Maryunani, 2019). d. Penatalaksanaan

Menurut penelitian Hidayah, F (2022) melakukan pemeriksaan TTV semua dalam batas normal, ibu mengatakan ASI nya
lancar terbukti bidan melakakukan pemeriksaan head to toe, saat payudara diperah ASI yang keluar banyak dan bayinya
menetek dengan kuat. Fokus asuhan nifas yaitu memberikan konseling pada ibu menangani asuhan pada bayi, jaga bayi
agar tetap hangat dan merawat nayi sehar-hari, penyulit dalam proses menyusui, ibu mendapatkan makanan, minuman
yang bregizi, dan istirahat yang cukup, tidak ada tanda-tanda infeksi atau perdarahan yang abnormal, involusi uterus, dan
kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan yang abnormal (Maryunani, 2019).

Kebutuhan nutrisi pada masa nifas sangat penting, maka dari itu dianjurkan ibu untuk selalu meminum air putih minimal 3
liter setiap hari, dikarenakan meningkatkan 3 kali cairan yang dibutuhkan tubuh dalam proses produksi ASI meningkat,
anjurkan ibu untuk minum air putih setiap ingin mneyusui bayinya.

Penatalaksanaan selanjutnya, yaitu menganjurkan ibu untuk melakukan senam nifas. Senam nifas ini bertujuan untuk
memulihkan kembali otot-otot setelah kehamilan dan persalinan pada keadaan sebelum hamil (Maryunani, 2019).

38

Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu saat bersalin atau setelah melahirkan. Jahitan postpartum adalah latihan
yang dilakukan sesegera mungkin setelah melahirkan untuk mengemablikan otot yang diregangkan selama kehamilan dan
persalinan ke keadaan normal semula.

Untuk melakukan senam nifas, ibu dapat mengikuti beberapa gerakan berikut ini:

1) Latihan dasar panggul


Page 1 of 2
Gerakan senam nifas ini bagus untuk mengencangkan otot- otot disekitar rahum, vagina, kandung kemih, dan anus.
Gerakan ini bisa dilakukan sambil berdiri, duduk, atau berbaring. Dengan metode seperti dibawah ini:

a) Pastikan otot perut ibu rileks, jangan menahan nafas atau tegang.

b) Tarik nafas, lalu hembuskan perlahan sambil mengencangkan


otot-otot yang digunakan untuk menahan kencing.

c) Tahan selama 4-5 detik, sambil bernafas normal.


Ibu dapat melakukan senam nifas ini sebanyak 3 kali sehari.


2) Latihan perut ringan


Untuk melakukan senam nifas ini ibu cukup berbaring dilantai dengan lutut ditekuk dan telapak kai menyentuh lantai.
Kencangkan perut dan otot dasar panggul secara perlahan. Lalu, angkaat kepla dan bahu seperti sedang sit up. Ibu
dapat melaukan gerakan nifas ini hingga 10-15 kali/hari.

Matched Source

Similarity 17%
Title:Inilah Manfaat dan Cara Melakukan Senam Nifas Usai ...

https://www.alodokter.com/inilah-manfaat-dan-cara-melakukan-senam-nifas-usai-melahirkan

Page 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai