Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI/NUTRISI PRAKONSEPSI

Dosen Pembimbing:
Innas Tiara A.,M.Keb

Disusun Oleh :

Elsa Fellen Engelica P17311181027 Silviana Galuh R. P17311215019


Rachma Aisyiyah Y. P17311181029 Farah Via N. P17311215020
Dwi Yliana A. P17311181030 Lestari Nur A. P17311215025
Siti Zulaika Yunisari P17311181031 Wahyu Fatma S. P17311215029
Jelen Nurul Azizah P17311181032 Retno Diyah P. P17311215032
Aldila Fima K. P17311183035 Widy Arum P. P17311215034
Zata Zumni S. P17311183036 Syehra Silvya M. P17311215036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN MALANG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. Identitas SAP
Topik : Persiapan Gizi Prakonsepsi
Sub Pokok Bahasan : Nutrisi
Sasaran : Wanita Usia Subur
Hari/Tanggal : Jumat, 22 September 2022
Waktu : 08.00- selesai
Tempat : Polindes Melati
Penyuluh : Dwi, Farah
II. Identifikasi Masalah
Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi, karena
setelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi. Masa
prakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan. Periode prakonsepsi
adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum
konsepsi dan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma
matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi WUS atau
wanita pranikah selama tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi
akan menentukan kondisi bayi yang dilahirkan. Prasayarat gizi
sempurna pada masa prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi
normal dan sehat (Susilowati dkk. 2016).
Adapun pentingnya menjaga kecukupan gizi bagi wanita pranikah
sebelum kehamilan disebabkan karena gizi yang baik akan menunjang
fungsi optimal alat-alat reproduksi seperti lancarnya proses pematangan
telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan proses pembuahan
yang sempurna. Gizi yang baik juga dapat berperan penting dalam
penyediaan cadangan gizi untuk tumbuh-kembang janin. Bagi calon ibu,
gizi yang cukup dan seimbang akan memengaruhi kondisi kesehatan
secara menyeluruh pada masa konsepsi dan kehamilan serta akan dapat
memutuskan mata rantai masalah kekurangan gizi pada masa kehamilan
(Susilowati dkk. 2016). Kurang energi kronik (KEK) masih merupakan
masalah gizi utama yang sering menimpa WUS. Seseorang dapat
dikatakan KEK apabila hasil dari pengukuran lingkar lengan atas
(LILA) dibawah 23,5 cm. Prevalensi KEK pada WUS di Indonesia
menurut Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tahun
2013 menunjukkan angka sebesar 20,97%. Dampak dari wanita
pranikah yang menderita KEK antara lain dapat mengakibatkan
terjadinya anemia, kematian pada ibu pada saat melahirkan, kematian
janin, bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, lahir cacat
hingga kematian pada bayi (Stephanie dkk. 2016). Di Indonesia Angka
Kematian Ibu (AKI) masih tergolong besar yaitu 228 ibu per 100.000
kelahiran demikian juga dengan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar
34 bayi per 1.000 kelahiran (Bappenas, 2010). Menurut World Health
Organization (WHO) mendefinisikan bahwa bayi yang dikatakan BBLR
adalah bayi yang terlahir dengan berat kurang dari 2500 gram (WHO,
2014). Di Indonesia sendiri prevalensi BBLR pada tahun 2013 mencapai
10,2% . (Doloksaribu,2019)
III. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan Wanita
usia subur mengenai gizi/ nutrisi prakonsepsi
IV. Tujuan Instruksional Khusus
1. Mampu menyebutkan pengertian gizi prakonsepsi
2. Mampu menyebutkan pentingnya gizi prakonsepsi
3. Mampu menyebutkan gizi persiapan kehamilan
4. Mampu menyebutkan kategori status gizi berdasarkan IMT
5. Mampu menyebutkan jenis makanan yang dibutuhkan ibu
6. Mampu menyebutkan bahan makanan yang harus dihindari
7. Mampu menyebutkan factor yang mempengaruhi status gizi
8. Mampu menyebutkan dampak kekurangan gizi
V. Materi
Terlampir
VI. Metode
Ceramah , tanya jawab
VII. Media
Flash card
VIII. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. Pendahuluan 2 - Memberi salam Menjawab salam dan
menit dan memperhatikan
memperkenalkan
diri
- Menjelaskan
pokok bahasan
dan tujuan
-
2. Inti 15 - Pemateri Memperhatikan
menit menjelaskan penjelasan mengenai
tentang: pemaparan materi
 pengertian gizi dan menjawab
prakonsepsi pertanyaan
 pentingnya
gizi
prakonsepsi
 gizi persiapan
kehamilan
 kategori status
gizi
berdasarkan
IMT
 jenis makanan
yang
dibutuhkan ibu
 bahan
makanan yang
harus dihindari
 factor yang
mempengaruhi
status gizi
 dampak
kekurangan
gizi
- Setelah
menjelaskan
materi akan dibagi
kelompok kecil
yang berisi
maksimal 4 orang
dan pada 1
kelompok terdapat
moderator/ bandar
kartu
- Setiap kelompok
ditunjukan sebuah
kartu bergambar
dan pemain diminta
untuk
menyebutkan
maksud gambar
tersebut.

3. Penutup 5 - Menyimpulkan - Menjawab


menit hasil penyuluhan. salam
- Mengucapkan
terima kasih atas
peran serta dari
peserta
Mengucapkan
salam penutup

IX. Evaluasi
a. Struktur
1. Penyelenggaraan penyuluhan di polindes
2. Pengorganisasian dilakukan sebelum acara
b. Proses
1. Kegiatan promosi kesehatan mengenai nutrisi pada pranikah tercapai
dengan sasaran wanita usia subur
2. Seluruh rangkaian kegiatan promosi kesehatan terlaksana dengan
baik dan terlaksana sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan
3. Partisipan mengajukan pertanyaan kepada pemateri
4. Partisipan dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
5. Partisipan antusias dan menyatakan merasa puas serta
pengetahuannya bertambah setelah diberikan penjelasan
6. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat selama promosi
kesehatan berlangsung.
c. Program
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan
dengan penilaian peserta mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk
lisan yang diberikan oleh penyuluh
X. Pengorganisasian
1. Pembicara : Zata, Retno
2. Moderator : Jelen
3. Notulen : Elsa
4. Fasilitator : Silvi
XI. Penataan Tempat

Keterangan :

: Penyaji

:Peserta

Fasilitator
Moderator
Notulen
XII. Daftar Pustaka
Fikawati, Sandra, Ahmad Syafiq dan Khaula Karima. 2015. Gizi Ibu dan
Bayi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Indriani Yaktiworo, Reni Zuraida dan Rabiatul Adawiyah. 2013. Pola
Makan Dan Tingkat Kecukupan Gizi Wanita Usia Subur Pada
Rumah Tangga Miskin. Seminar Nasional Sains & Teknologi V
Lembaga Penelitian. Universitas Lampung.
Patimah, Sitti. 2017. Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama
Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama
Susilowati. Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan, Bandung:
PT Refika Aditama.
Lampiran 1

MATERI

PERSIAPAN GIZI PRAKONSEP

A. Pengertian gizi prakonsepsi


Masa prakonsepsi merupakan periode kritis dalam mencapai hidup
yang sehat, terutama bagi pasangan yang akan membangun rumah tangga.
Prakonsepsi terdiri atas dua kata, yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti
sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dan sel sperma sehingga
terjadi pembuahan. Secara harfiah prakonsepsi adalah periode sebelum
terjadinya pembuahan yaitu pertemuan sel sperma dengan ovum. Periode
prakonsepsi memiliki rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun
sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
sperma matur, yaitu 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi dalam kurun
waktu tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi merupakan penentu
bagi kondisi bayi yang akan dilahirkan. Wanita prakonsepsi diasumsikan
sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur (WUS) yang sudah siap
menjadi seorang ibu. Pada masa prakonsepsi kebutuhan gizi pada WUS
tentunya berbeda dengan kelompok remaja, anak-anak maupun lansia.
Prasyarat gizi sempurna pada masa prakonsepsi merupakan kunci
kelahiran bayi normal dan sehat (Susilowati, dkk 2016).
B. Pentingnya gizi prakonsepsi 
Gizi yang optimal pada masa prakonsepsi berperan sangat penting
dalam proses pembuahan dan kehamilan. Keadaan kesehatan dan status
gizi ibu hamil sesungguhnya ditentukan jauh sebelumnya, yaitu pada
masa dewasa dan masa sebelum hamil (prakonsepsi) atau selama menjadi
wanita usia subur (WUS) (Indriani dkk. 2013). Kecukupan gizi ibu hamil
akan mempengaruhi kondisi janin dalam tumbuh kembangnya selama
kehamilan, menurunkan risiko kesakitan pada bayi, menunjang fungsi
optimal dari alat-alat reproduksi dan meningkatkan produksi sel telur dan
sperma yang berkualitas. Menurut Bappenas (2011) status gizi janin
dalam kandungan dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil, bahkan status
gizi ibu pada saat sebelum hamil. Kurang gizi pada janin akan
menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR) karena sejak dalam
kandungan janin sudah mengalami kegagalan pertumbuhan (foetal
growth retardation). Bayi dengan kondisi kekurangan gizi apabila asupan
gizinya tidak segera diperbaiki maka akan berdampak pada pertumbuhan
dan perkembangannya, kondisi ini akan berlanjut sampai dewasa. Salah
satu cara untuk memutus siklus ini adalah dengan cara perbaikan gizi
pada masa prakonsepsi (Susilowati dkk. 2016).
Setidaknya ada dua alasan utama mengapa calon ibu harus menjaga
kondisi gizi sebelum hamil, yaitu:
1. Gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat
reproduksi, seperti lancarnya proses pematangan sel telur,
produksi sel telur dengan kualitas baik, dan proses pembuahannya
yang sempurna.
2. Gizi yang baik berperan penting dalam mempersiapkan cadangan
nutrisi bagi tumbuh kembang janin. Bagi calon ibu, gizi yang
cukup dan seimbang memengaruhi kondisi kesehatan secara
menyeluruh pada masa pembuahan (konsepsi) dan kehamilan.

C. Gizi persiapan kehamilan untuk catin


Rencanakan kehamilan mu dengan baik dengan cara sebagai berikut :
a. Hamil sebaiknya pada usia 21-33 tahun
b. Masa subur wanita 10-15 hari setelah pertama haid
c. Periksa status gizditentukan i dan kesehatan agar normal & sehat
Status gizi sebelum hamil berdasarkan Indeks Masa Tubuh
Penentuan IMT dapat dihitung dengan (Ambang Batas)
IMT Normal : 18.5—25.0 (Depkes, 1994).
IMT = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔) : (𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)xTinggi badan (m))

D. Kategori status Gizi berdasarkan IMT


1. sangat kurus <17
2. Kurus 17-18.4
3. Normal 18.5-25
4. Gemuk 25.1-27
5. sangat gemuk >27
Cara Mengukur LILA
Ada tujuh tahapan untuk mengukur LILA diantaranya yaitu:
1. Tetapkan posisi bahu dan siku
2. Letakkan pita antara bahu dan siku
3. Tentukan titik tengah lengan
4. Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan
5. Pita jangan terlalu ketat
6. Pita jangan terlalu longgar
7. Cara pembacaan skala yang benar

E. Jenis pangan yang dibutuhkan ibu


1. Makanan pokok : nasi, jagung, roti, mie, umbi—umbian).
2. Lauk pauk : ikan, telur, daging, susu, tahu dan tempe
3. Buah : papaya pisang, jeruk, jambu, mangga dll
4. Sayur : kangkung, bayam, buncis, daun papaya, daun katuk
5. Air putih : sesuai dengan anjuran piring makan ku
Jumlah pangan yang dianjurkan untuk ibu hamil dalam sehari
1. Makanan pokok : 6 porsi @100 gram
2. Lauk pauk : 8 porsi yang terdiri dari 3 ptg daging @50gr, 4 ptg tempe
@50 gr, dan 1 gls susu
3. Buah : 4 porsi atau potong @50 gram
4. Sayur : 4 porsi atau mangkuk @100 gram
5. Air putih : 10—12 gls
Kebutuhan gizi ibu hamil lebih banyak dibanding sebelum hamil.
Anjuransetara dengan makan 20% atau 1/5 kali lebih banyak dari sebelum
hamil agar kebutuhan gizi terpenuhi. Ibu hamil juga dianjurkan untuk
minum 1 tablet tambah darah setiap hari untuk mencegah terjadinya
anemia. Hemoglobin BUMIL Trimester 1 (>11 mg%), Trimester 2
(>10.5mg%) dan Trimester 3 (>11 mg%).

F. Kebutuhan Gizi pada Masa Prakonsepsi


Wanita prakonsepsi adalah wanita yang sudah memasuki usia
dewasa, atau dapat dikatakan wanita usia subur (WUS). Kementerian
Kesehatan RI (2010) mengklasifikasikan rentang usia WUS adalah 15-49
tahun. Kebutuhan gizi pada WUS tentunya mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan kebutuhan semasa bayi dan anak-anak (Arisman
dalam Patimah 2017). Berikut angka kecukupan gizi WUS berdasarkan
kelompok umur disajikan pada Tabel.1
Pola diet yang dianjurkan pada masa prakonsepsi terdiri atas
sumber karbohidrat kompleks, sayur dan buah, protein hewani, serta
protein nabati. Makanan dan minuman yang tinggi lemak hanya
dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Berikut zat gizi yang perlu
diperhatikan dalam masa prakonsepsi agar calon ibu dapat memenuhi
kecukupan gizinya. 

a. Protein
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, protein tersusun oleh asam
amino, dan salah satunya adalah arginin. Arginin berfungsi memperkuat
daya tahan hidup sperma dan mencegah kemandulan. Mengonsumsi
sumber protein dapat membantu merangsang produksi hormon estrogen
pada wanita dimana hormon ini berfungsi untuk mengurangi peradangan
serta kram pada saat menstruasi. Selain itu protein berperan penting dalam
pembentukan dan pemeliharaan sel yang menunjang pertumbuhan janin,
perbanyakan sel payudara, rahim dan plasma. Protein juga dapat menjadi
cadangan energi. Cadangan ini dipakai untuk persiapan persalinan, masa
sehabis melahirkan, dan menyusui. Protein berfungsi untuk meningkatkan
produksi sperma, bahan makanan yang mengandung protein yaitu : telur,
daging, ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe.
b. Asam folat
Asam folat berperan pada masa pembuahan dan kehamilan
trimester pertama. Kecukupan asam folat terbukti dapat mengurangi bayi
lahir dengan risiko kecacatan sistem syaraf dengan neural tube defect
(NTD) seperti spina bifida sebanyak 70%. Asam folat juga dibutuhkan
untuk pembelahan sel normal dan sangat penting selama periode
pertumbuhan dan perkembangan janin.Asam folat berfungsi dalam
perkembangan sistem saraf pusat pada janin, untuk mencegah kecacatan
pada otak dan tulang belaknag pada bayi. Sumber asam folat dari sayuran
hijau.
c. Zat besi
Kekurangan zat besi pada calon ibu dapat menyebabkan anemia
dengan gejala lelah, sulit konsentrasi, dan gampang infeksi. Zat besi (Fe)
juga berperan dalam proses memperlancar ovulasi. Ketika terjadi
ketidakseimbangan besi akan menimbulkan gangguan perkembangan dari
anemia karena kekurangan zat besi yang merupakan rangkaian dari
perubahan cadangan zat besi, transport besi, akhirnya terhadap fungsi
metabolik yang terkait dengan zat besi. Sumber makanan yang
mengandung zat besi adalah hati, daging, telur, kacang-kacangan, dan
sayuran berwarna hijau.
d. Vitamin A
Di dalam tubuh vitamin A digunakan untuk mensintesis Hb dan
memobilisasi cadangan besi ke jaringan tubuh untuk membangun sel darah
baru (IHE Report dalam Patimah 2017). Kekurangan vitamin A
menyebabkan gangguan pengangkutan zat besi dari tempat penyimpanan
di dalam tubuh (hepar, sumsum tulang, sel-sel retikuloendithel) ke dalam
sirkulasi dan konsekuensinya terhadap hematopoietic jaringan tubuh.
Vintamin A salah satu fungsinya adalah untuk produksi sperma.
Sumbernya hati, susu dan lainnya
e. Vitamin B6
Defisiensi vitamin B6 akan mengakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan hormon. Padahal, keseimbangan hormon estrogen
dan progesteron penting untuk terjadinya kehamilan. Bersama dengan
asam amino vitamin B6 akan mensintesis Hemoglobin dan mengangkut
oksigen oleh sel darah merah. Kekurangan vitamin B6 akan menganggu
pembentukan hem yang berdampak pada terjadinya anemia (Schlenker,
dkk dalam Patimah 2017).
f. Vitamin C
Peran vitam C sebagai pembentukan sel telur dan antioksidan.
Sumber dari
vitamin C jambu biji, jeruk, mangga.
g. Vitamin D
Kekurangan vitamin D akan menurunkan kesuburan hingga 75%
serta gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Sumber vitamin
D diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan matahari, selain itu dapat
diperoleh dari susu, telur, mentega, keju, minyak ikan, ikan tuna dan ikan
salmon.
h. Vitamin E
Vitamin E berperan dalam stabilisasi membran sel darah merah,
meningkatkan fungsi dan daya tahan sel darah merah. Fungsi dari vitamin
E adalah mencegah terjadinya keguguran. Sumbernya dari tauge, gandum
dan lain lain.

i. karbohidrat 
Karbohidrat dapat memenuhi 55-75% dari total kebutuhan energi
invidu. Karbohidrat merupakan zat gizi yang paling berperan sebagai
penyedia energi bagi ibu dan janin. AKG 2013 merekomendasikan bagi
WUS atau wanita pranikah setiap harinya harus mengonsumsi sekitar
309-340 gram karbohidrat untuk memenuhi glukosa bagi perkembangan
janin. Karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks karena
memiliki kadar indeks glikemik yang rendah (Fikawati, dkk 2015)..
Karbohidrat yang disarankan adalah kelompok polisakarida (seperti nasi,
jagung, sereal, umbian-umbian) dan disarankan membatasi konsumsi
monosakarida (seperti gula, sirup, makanan dan minuman yang tinggi
kadar gula) (Susilowati, dkk 2016).
j. kalsium 
Kalsium sangat dibutuhkan pada masa sebelum kehamilan, karena
simpanan kalsium yang cukup akan mencegah kelainan tulang pada janin
(Fikawati, dkk 2015). Selain itu kekurangan kalsium dapat
mengakibatkan janin mengambil persedian kalsium pada tulang ibu yang
menyebabkan ibu menderita kerapuhan tulang atau osteoporosis. Sumber
kalsium berasal dari susu dan hasil olahannya seperti keju, serta kacang-
kacangan dan sayuran hijau.
k. Zinc
Zinc sangat penting bagi calon ibu karena dapat membantu
produksi materi genetik ketika pembuahan terjadi. Zinc berperan penting
dalam pertumbuhan organ seks dan juga berkontribusi untuk produksi
ovum serta kesuburan pada wanita. Anemia karena kekurangan zat besi
sering terjadi bersamaan dengan kekurangan zink. Hal ini dikarenakan
zink ikut berperan dalam proses penyerapan dan tersedianya zat besi
dalam tubuh. Makanan sumber zinc antara lain hasil laut, kerang, daging,
kacang- kacangan, dan produk olahan susu. (Schlenker, dkk dalam
Patimah 2017).

G. Bahan makanan yang harus dihindari oleh catin


1. Daging mentah
2. Sayuran mentah (lalapan)
3. Daging ayam dan telur 1/2 matang atau mentah Ikan bermekuri
4. Kafein
H. Faktor yang mempengaruhi status gizi 
1. umur 
Umur WUS pada saat pertama kali hamil kurang dari 20 tahun
dan lebih dari 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko. Hal ini
dapat dijelaskan, bahwa pada usia yang masih muda pertumbuhan
seorang wanita belum sempurna, perkembangan alat reproduksi belum
optimal, dan secara psikologis kejiwaan masih belum siap untuk
memasuki masa kehamilan (Sharon, dkk 2017).
2. pendidikan 
Pendidikan merupakan suatu faktor yang memengaruhi persepsi
seseorang agar mereka dapat menerima ide-ide baru. Bagi seorang
wanita, pendidikan adalah sebuah media yang sangat memengaruhi
perubahan seperti pengendalian status kesehatan dan fertilitasnya.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang makan akan semakin mudah
menerima informasi yang ada termasuk mengenai gizi. 
3. status gizi 
Status gizi WUS pada masa prakonsepsi meruoakan faktor utama
yang mempengaruhi hasil konseps, selain multiparitas, jarak kehamilan,
dan keadaan kesehatan ibu. WUS yang sebelum masa kehamilannya
memiliki status gizi baik maka akan lebih mudah untuk menjalani dan
memelihara kemailan, dibandingkan dengan WUS yang kurus atau
obesitas. Akan tetapi di Indonesia masih banyak WUS yang mengalami
masalah gizi seperti anemia dan KEK. (Fatimah, dkk dalam Fauziyah
2012).

I.  Anjuran Gizi Seimbang Untuk Calon Pengantin


1. Konsumsi Anekaragam Makanan
cukupi kebutuhan energi, karbohidrat, lemak, protein dan zat mikro
terutama zat besi dan asam folat untuk menjaga hemoglobin dalam darah
agar tetap normal.
2. Makan sayuran Hijau dan Buah
konsumsi sayuran 3-4 porsi/hari dan 3-5 porsi buah.

J. Dampak ibu hamil yang kekurangan gizi dapat menyebabkan


1. Pengaruh bagi ibu hamil
Dapat terjadi Anemia ( kurang darah), ibu lemah dan kurang nafsu
makan, kemungkinan terjadi infeksi tinggi, pendarahan dalam masa
kehamilan.
2. Pengaruh waktu persalinan
Pendarahan setelah persalinan, persalinan sebelum waktunya
(prematur), persalinan sulit dan lama.
3. Pengaruh pada janin
Dapat terjadi anemia pada bayi lahir mati, berat badan lahir rendah,
cacat bawaan, keguguran.

contoh menu makanan bagi calon pengantin

Waktu Jenis Porsi


makanan/minum untuk Porsi untuk Berat
an Wanita Pria (Gram
)

Makan Pagi Nasi 1.5 gls 1.5 gls 150


Goreng blimbing blimbing
Capcay 100
1 Mangkuk sdg 1 Mangkuk
Telur mata sdg 50
sapi Tempe 1 Butir
goreng 1 Butir
Pisang   raja 1 Potong 50
Air putih 1 Potong
1 Bh sdg 50
3 Gelas sdg 1 Bh sdg
@ 240
3 Gelas sdg ml

Snack Pagi Jus jambu biji 1 Gelas sdg 1  Gelas sdg @ 240
ml
Air putih 1 Gelas sdg 2  Gelas sdg
@ 240
ml

Makan Siang Nasi 2 gls blimbing 2 gls 200


blimbing
Sup sayur 1 100
Bistik Mangkuk 1 Mangkuk
daging sdg sdg 35
Tahu 1  Potong
1  Potong
goreng 80
Semangka 2  Potong sdg 2  Potong sdg
Air putih 19
1  Iris sdg 1  Iris sdg
2  Gls sdg 2  Gls sdg @ 240
Snack Sore Puding 1 Cup sdg 1 Cup sdg 50
coklat Apel
Air putih 1  Bh sdg 1  Bh sdg 85
2  Gelas 2  Gelas @ 240
ml

Makan Nasi 1,5 gls 2 gls 150/200


Malam blmbing blimbing
Urap-urap 100
Ayam bakar 1 1 Mangkuk
Tempe bacem Mangkuk sdg 40
Jeruk sdg 1 Potong sdg
Air putih 1 Potong sdg 50
1 Potong bsr
1 Potong bsr 55
1  Buah 1  Buah
  @ 240
2  Gelas sdg 2  Gelas sdg
Lampiran 2

PRE TES dan POS TES

1.Prakonsepsi terdiri atas dua kata, yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti ..... dan
konsepsi berarti ..... pertemuan sel ovum dan sel sperma sehingga terjadi
pembuahan.
a.Sesudah dan pertemuan sel ovum dan sel sperma sehingga terjadi pembuahan.
b.Sebelum dan pertemuan sel ovum dan sel sperma sehingga terjadi pembuahan.
c.Sebelum dan pertemuan sel epitel dan sel sperma sehingga terjadi pembuahan.

2. Kecukupan gizi ibu hamil akan mempengaruhi...


a.Kondisi janin dalam tumbuh kembangnya selama kehamilan
b.Kondisi bayi lahir goodlooking
c.Kondisi janin dalam tubuh tidak berkembang selama kehamilan

3. Kurang gizi pada janin akan menyebabkan BBLR, yaitu..


a. Bayi beban lahir rendah
b.Bayi berat lahir rendah
c. Bayi butuh lahir rendah

4. Status gizi janin dalam kandungan dipengaruhi oleh


a.Status gizi ibu hamil dan suami
b.Status gizi anak dan ibu sebelum hamil
c.Status gizi ibu sebelum dan selama hamil

5.Pernyataan berikut yang benar adalah..


a. Gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat reproduksi, seperti
lancarnya proses pematangan sel telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan
proses pembuahannya yang sempurna.
b. Jawaban a dan c benar
c.Gizi yang baik berperan penting dalam mempersiapkan cadangan nutrisi bagi
tumbuh kembang janin. Bagi calon ibu, gizi yang cukup dan seimbang
memengaruhi kondisi kesehatan secara menyeluruh pada masa pembuahan
(konsepsi) dan kehamilan.

6.Usia hamil yang tepat adalah...


a.Usia 21-33 tahun
b.Usia 15-17 tahun
c.Usia 17-33 tahun

7. Status gizi sebelum hamil ditentukan berdasarkan..


a.Berat Badan
b.Indeks Masa Tubuh
c.Tinggi Badan

8.Kategori IMT normal yaitu..


a. 24-32
b.24-25
c.18,5-25

9. Kategori status Gizi berdasarkan IMT, kategori gemuk yaitu..


a. 25.1-27
b. <20
c. >27

10. Kategori status Gizi berdasarkan IMT


1. Sangat kurus <20
2. Kurus 17-18.4
3. Normal 18.5-25
4. Gemuk 25.1-27
5. sangat gemuk >27
Pernyataan diatas terdapat pada nomor..
a.1,2,3,4,5
b.2,3,4,5
c.3 saja
11. Jenis pangan yang dibutuhkan ibu adalah..
a.Makanan pokok, air putih, sayur, buah, lauk pauk
b.Air putih,lauk pauk,makanan pokok,snack
c.Makanan pokok, air putih, sayur, snack, lauk pauk

12. Jumlah Air putih dalam gelas yang dianjurkan untuk ibu hamil dalam sehari
yaitu...
a. 10—12 gls
b.8-10 gls
c.7-10 gls

13. . Ibu hamil dianjurkan untuk minum ... setiap hari untuk mencegah terjadinya
anemia.
a.1 gelas susu
b.10-12 gelas air putih
c. 1 tablet tambah darah

14. Jenis pangan yang dibutuhkan ibu adalah makanan pokok. Makanan pokok
antara lain...
a.Roti, nasi, umbi-umbian, junkfood
b.Nasi, roti, umbi-umbian, mie
c.Nasi, roti, junkfood, umbi-umbian

15.WUS adalah..
a.Wanita udah subur
b.Wanita untuk subur
c.Wanita usia subur

16.Sumber vitamin D salah satunya..


a.Telur
b.Gandum
c.Nasi

17. Bahan makanan yang harus dihindari oleh catin, kecuali..


a.Daging mentah
b.Susu
c.Kafein

18. Anjuran Gizi Seimbang Untuk Calon Pengantin..


a. Konsumsi Anekaragam Makanan
b. Makan sayuran Hijau dan Buah
c. Jawaban adan b benar

19. Dampak ibu hamil yang kekurangan gizi dapat menyebabkan, Pengaruh bagi
ibu hamil yaitu..
a.Anemia
b.Tubuh ideal
c.Terhindar dari perdarahan selama kehamilan
20. Dampak ibu hamil yang kekurangan gizi dapat menyebabkan...
a. Pengaruh bagi ibu hamil dan Pengaruh waktu persalinan
b.Pengaruh bagi suami
c.Pengaruh bagi anak dan suami
Lampiran 3

Kunci jawaban

1.B

2.A

3.B

4.C

5.B

6.A

7.B

8.C

9.A

10.B

11.A

12.A

13.C

14.B

15.C

16.A

17 .B

18.C

19.A

20.A

Anda mungkin juga menyukai