Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S.

M DENGAN
GANGGUAN KEBUTUHAN SIRKULASI DI RUANGAN
INTERNA RSUD DR. HASRI AINUN HABIBIE

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2

2A 2B
1. Andriyadi Hasan 1. Sulistiani Ilohuna
2. Adelia Delia Tamrin 2. Frianda Bukoting
3. Erni U. Adam 3. Chintya N. Puhi

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2023

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. i


LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR AKHIR
STASE KEPERAWATAN DASAR

LAPORAN SEMINAR AKHIR STASE KEPERAWATAN DASAR


DEPARTEMEN KEPERAWATAN DASAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS GAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

PENYUSUN : Kelompok II A dan II B


NAMA MAHASISWA :
Kelompok II A Kelompok II B
1. Andriyadi Hasan 1. Sulistiani Ilohuna
2. Adelia Delia Tamrin 2. Frianda Bukoting
3. Erni U. Adam 3. Chintya N. Puhi

TEMPAT PRAKTEK : RSUD dr. Hasri Ainun Habibie


TANGGAL PRAKTEK : 09 Agustus 2023 – 30 Agustus 2023

Telah disetujui oleh Preseptor Klinik dan Preseptor Akademik dan telah diperbaiki
sesuai saran dan masukan yang diberikan untuk dapat diseminarkan pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Agustus 2023
Mengetahui
Preseptor Klinik II A Preseptor Klinik II B

Ns. Ariyanti K. Anthonie, S.Kep Ns. Deys Gubali, S.Kep

Preseptor Akademik II A Preseptor Akademik II B

Ns. Firmawati, M.Kep Ns. Nur Uyuun I. Biahimo, M.Kep

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. ii


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan akhir seminar kasus
stase Keperawatan Dasar dengan Judul “Asuhan Keperawatan pada Tn. S.M
dengan gangguan kebutuhan sirkulasi di Ruang Interna RSUD dr. Hasri Ainun
Habibie. Selama menjalani studi dan menyelesaikan Laporan Seminar Stase
Keperawatan Dasar banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu melalui kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Zuriati Muhamad, SKM., M.Kes selaku dekan fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
2. Ns. Firmawati, M.Kep selaku ketua Program Studi Ners Universitas
Muhammdiyah Gorontalo.
3. Ns. Firmawati, M.Kep selaku Presptor Akademik kelompok 2A
4. Ns. Nur Uyuun I. Biahimo, M.Kep selaku Preseptor Akademik kelompok 2B
5. Ns. Ariyanti K. Anthonie, S.Kep selaku Preseptor Klinik diruang interna
kelompok 2A
6. Ns. Deys Gubali , S,Kep selaku Preseptor Klinik diruang interna kelompok 2B
7. Teman-teman seperjuangan profesi Ners angkatan XVII program studi profesi
Ners fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan wawasan dan kemampuan kami.Oleh karena itu, kami
sangat menghargai masukan guna menyempurnakan dalam penyusunan laporan
ini.Semoga tulisan bermanfaat bagi para pembaca unutk menambah wawasan.

Gorontalo, Agustus 2023

Kelompok 2A dan 2B

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. iii


DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II Laporan Pendahuluan Gangguan Kebutuhan Sirkulasi ..................... 3
A. Konsep Dasar .................................................................................................. 3
B. Konsep Dasar Keperawatan ........................................................................... 6
BAB III Asuhan Keperawatan........................................................................... 17
BAB IV ................................................................................................................. 46
PENUTUP ............................................................................................................ 46
A. Kesimpulan ................................................................................................ 46
B. Saran........................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 47

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. iv


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari beberapa organ tubuh yang tersusun secara
terstruktur dan sangat sistemik. Tiap organ dalam tubuh manusia memiliki
fungsi dan tugas tersendiri. Namun, organ-organ tersebut tidak akan bisa
melakukan tugasnya bila asupan oksigen, nutrisi serta zat-zat yang
dibutuhkannya tidak sampai pada organ yang mebutuhkannya tersebut. Oleh
karena itulah dikenal istilah sirkulasi dalam tubuh yang mengindikasikan
tubuh adanya sistem transportasi zat-zat dan nutrisi yang dibutuhkantubuh
menuju tempat-tempat atau orgaan-organ yang membutuhkannya (Ganong,
1998).
Sirkulasi merupakan sistem peredaran darah yang mengangkut darah
keseluruh tubuh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh
untuk mengangkat zat makanan ke jaringan tubuh, untuk mengangkut
produk-produk sisa metabolisme keluar, untuk membawa hormon dari satu
bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain dan secara umum untuk
mempertahankan lingkungan yang sesuai didalam seluruh cairan jaringan
tubuh agar sel bisa bertahap hidup dan berfungsi secara optimal (John, 2018).
Sirkulasi dalam tubuh manusia terbagi dalam dua jenis yaitu sirkulasi
sistemik dan sirkulasi paru-paru. Kedua sistem sirkulasi tersebut saling
bekerja sama untuk mendistribusikan zat-zat yang penting dibutuhkan oleh
tubuh, antara lain oksigen dan berbagai nutrisi lainnya (Sloane, 2007).
Hasil riset kesehatan dasar Kementrian Kesehatan, data menunjukkan
prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia yaitu
sebesar 1,5% dari total penduduk. Data riskesdas 2018 mengungkapkan toga
provinsi dengan prevalensi penyakit jantung tertinggo yaitu Provinsi
Kalimantan Utara (2,2%), Daerah Istimewa Yogyakarta (2%) dan Gorontalo
(2%). Selain itu 8 provinsi lain juga memilikimprevalensi lebih tinggi

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 1


dibandingkan prevalensi nasiona;, salah satunya Provinsi Kalimantan Timur
yaitu 1,8% (Kemenkes RI, 2018).
Keagagalan sistem kardiovaskuler atau umumnya yang dikenal dengan
istilah gagal jantung adalah kondisi medis dimana jantung tidak dapat
memompa cukup darah ke seluruh tubuh sehingga jaringan tubuh
membnutuhkan oksigen dan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik. Gagal
jantung dapat dibagi mejadi gagal jantung kiri dan gagal jantung kanan
(Mahananto & Djunaidy, 2017).
Gagal jantung kongestif adalah keadaan ketika jantung tidak mampu
lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi
tubuh untuk keperluan metobolisme jaringan tubuh pada kondisi tertentu,
sedangkan tekanan pengsisian kedalam jantung masih cukup tinggi (Aspaiani,
2016).
Pasien dengan tanda gejala klinis penyakit gagal jantung akan
menunjukkan amsalah keperawatan aktual maupun resiko yang berdampak
pada penyimpangan kebutuhan dasar manusia seperti penurunan cuarah
jantung, gangguan pertukaran gas, pola napas tidak efektif, perfusi perifer
tidak efektif, intoleransi aktivitas, hipervolemia, nyeri, ansietas, defisit nutrisi
dan resiko gangguan integritas kulit (Aspaiani, 2016).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang laporan akhir dapat dirumuskan masalah
yaitu “bagaimana intervensi dan implementasi yang dapat dilakukan untuk
mememenuhi kebutuhan sirkulasi pada pasien penurunan curah jantung”.
C. Tujuan
Untuk mengetahui gambaran intervensi dan implementasi yang dapat
dilakukan untuk menangani gangguan sirkulasi.

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 2


BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN KEBUTUHAN SIRKULASI
A. Konsep Dasar
1. Definisi dan Klasifikasi
Sistem sirkulasi adalah system transport yang mensuplai zat-zat yang
diabsorbsi dari saluran pencernaan dan okseigen kejaringan,
mengembalikan CO² ke paru-paru dan produk-produk metabolisme lainnya
ke ginjal berfungsi dalam pengaturan temperature tubuh menuju tempat-
tempat dan organ-organ yang membutuhkannya.
Sirkulasi dalam tubuh manusia terbagi dalam dua jenis yaitu srikulasi
sistemik dan sirkulasi paru-paru. kedua system sirkulasi tersebut saling
bekerja sama untuk mendistribusikan hormone-hormon dan zat-zat lam
yang mengatur fungsi sel.
Sirkulasi sistematik adalah bagian dari system kardiovaskuler yang
membawa darah beroksigen dari jantung, untuk tubuh dan kembali
terdeoksigenasi darah kembali ke jantung. Istilah ini kontraks dengan
sirkulasi paru-paru. Sirkulasi sistematik yang biasanya juga disebut sebagai
sirulasi utama adalah proses dimana darah, yaitu sebagai pembawa hormone
dan zat-zat yang diperlukan tubuh ini dipompakan mealui system tertutup
pembuluh-pembuluh darah oleh jantung.
Gagal jantung kongestif merupakan keadaan ketika jantung tidak
mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan
sirkulasi tubuh untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pada kondisi
tetentu, sedangkan tekanan pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi.
2. Etiologi
Secara umum penyebab gagal jantung dikelompokkan sebagai berikut:
a. disfungsi miokard
b. beban tekanan berlebihan, pembebanan sistolik
c. beban volume berlebihan, pembebanan diastolic
d. peningkatan kebutuhan metabolisme

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 3


3. Manifestasi Klinik
a. Gagal Jantung Kiri
1) Kongestif pulmonal, dyspepsia atau (sesak), batuk, krekels paru, kadar
saturasi oksigen yang rendah.
2) Dispnea saat beraktivitas
3) Batuk kering dan tidak berdahak diawal, lama kelamaan dapat
berubah menjadi batuk berdahak.
4) Sputum berbusa
5) Perfusi jaringan yang tidak memadai
6) Oligira (penurunan urin) dan rokturia (seing berkemih di malam hari)
7) Dengan berkembangannya gagal jantung akan timbul gejala-gejala
seperti: gangguan pencernaan, pusing, gelisah, kulit pucat atau dingin
dan lembut.
8) Takikardi, lemah, keletihan
b. Gagal Jantung
Kongestif jaringan perifer dan viscelar menonjol, karena sisi kana
jantung tidak mampu mengosongkan volem darah dengan adekuat
sehingga tidak dapat mengakomendasikan semua darah yang secara
normal kembali dari sirkulasi vena.
1) Edema ekstremitas bawah
2) Distensi vema leher dan escites
3) Hematomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen
terjadi akibat pembesaran vena di hepar
4) Anoreksia, mual dan lelemahan
4. Klasifikasi Gagal Jantung
1) Kelas 1 tidak ada batasan: aktivitas fisik yang biasa tidak
menyebabkan dispnea napas, palpasi atau keletihan berlebihan
2) Kelas 2 gangguan aktivitas ringan: merasa nyaman ketika beristirahat,
tetapi aktivitas yang biasa menimbulkan keletihan berlebihan

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 4


3) Kelas 3 keterbatasan aktivitas fisik yang nyata: merasa nyaman ketika
beristirahat, tetapi aktivitas yang kurang dari biasa dapat
menimbulkan gejala
4) Kelas 4 todak dapat melakukan aktivitas fisik apapun tanpa merasa
tidak nyaman; gagal jantung kongesif ditemukan bahkan pada saat
istirahat dan ketidaknyamanan semakin bertambah ketika melakukan
aktivitas fisik apapun
5. Patofisiologi
Kekuatan jantung untuk merespon stress todak mencukupi dalam
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Jantung akan gagal melakukan
tugasnya sebagai orga pemompa, sehingga terjadi yang namanya gagal
jantung pada tingkat awal disfungsi komponen ponpa dapat mengakibatkan
kegagalan jika cadangan jantung normal mengalami payah dan kegagalan
respon fisiologis tertentu pada penurunan curah jantung. Semua respon ini
menunjukkan upaya tubuh untuk mempertahankan perfusi organ vital
normal. Sebagai respon terhadap gagal jantung ada tiga mekanisme respon
perimer yaitu meningkatnya aktivitas adrenerik simpatis, meningkatnya
beban awal akibat aktivitas neurohormon dan hipertropi ventrikel.
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemerikasaan penunjang yang dapat dilakukan:
a. Elektrokardiagram
b. Uji stress
c. Ekokardiografi
d. Kateterisasi jantung
e. Radiografi dada
f. Elektrolit
g. Oksimetrinadi
h. Analisa gas darah
i. Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
j. Pemeriksaan tiroid

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 5


7. Komplikasi
a. Syok kardiogenik
b. Episode tromboemboli
c. Fefusi pericardial dan temporade jantung
d. Aritmia
8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan gagal jantung terbagi atas 2:
1) Terapi farmakologis: terapi yang dapat diberikan antara lain golongan
diuretic, angiotensin coverting anzym inhibator (ACE), beta bloker,
angiotensin receptor bloker (APB), glikorida jantung, antagonis
aldosteron, serta pemberian laksarasa pada pasien dengan keluhan
konstipasi
2) Terapi non farmakologis: terapi non farmakologis antara lain yaitu tirah
baring, perubahan gaya hidup, pendidikan kesehatan mengenai penyakit,
prognosis, obat-obatan serta pencegahan kekambuhan, monitoring dan
kontrol factor risiko
B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas pasien, nama, umur. Tanggal. Lahir, jenis kelamin. Alamat,
pekerjaan, suku/bangsa, Agama, Status perkawinan, tangggal masuk
rumah sakit, nomor regristasi dan doagnosa medik.
2) Identitas penanggung jawab meliputi: nama, umur, jenis kelamin,
alamat, pekerjaan, serta status hubungan pasien.
b. Keluhan Utama
1) Sesak saat bekerja, Dispnea nokturnal prksimal, ortopnea.
2) Lelah pusing
3) Nyeri dada
4) Edema Ekstremitas
5) Nafsu makan menurun, Nausea, diensi abdomen
6) Urine menurun

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 6


c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pengkajian yang mendukung keluhan utama dengan memberikan
pertanyaan tentang kronologi keluhan utama. Pengkajian yang didapat
dengan gejala-gejala kongesti vaskuler, pulmonal yakni munculnya
dispnea, ortopnea, batuk dan edemapulmonal akut.
d. Riwayat Penyakit Terdahulu
Untuk mengetahui riwayat penyakit terdahulu, tanyakan pada
pasien apakah pasien sebelumnya menderita nyeri dan infas miokardium,
hipertensi, DM, atau Hiperglikemia. Tanyakan juga obat-obatan yang
biasanya diminum dimasa lalu, tanyakan juga alergi yang dimiliki pasien.
e. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga apakah ada yang keluarga pasien yang menderita
penyakit jantung dan penyakit keturunan lain, seperti DM dan Hipertensi.
2. Pengkajian Data
1) Aktivitas dan istirahat : Adanya kelelahan, insomnia sedang, kurang
istrhat, atau saat beraktivtas
2) sirkulasi : Riwayat hipertensi, anemia, syok septik,asites, disaritmia,
fibrasi akrla, kontraksi ventrikal prematur, peningkatan jep, sianosis,
pucat.
3) Respirasi : Dispnea pada waktu aktivitas, takpnea, riwayat penyakit
paru.
4) Pola makan dan cairan : hilang nafsu makan, mual, dan muntah
5) Elminasi: penurunan voume urin, urin yang pekat nokturia, diare atau
konstipasi.
6) Neorologi : pusing, penurunan kesadaran, disorientasi
7) Interaksi sosial : aktivitas sosial berkurang
8) Rasa aman: perubahan status mental, gangguan pada kulit.
g. Pemeriksaan Fisik
1) Kesadaran Umum: esadaran dan keadaan e,osi, kenyamanan, distress,
sikap dan tingkah laku

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 7


2) Tanda-tanda Vital
a) Tekanan darah nilai normalnya
Nilai rata-rata sistolik : 110-190 mmHg
Nilai rata-rata diastolik : 80-90 mmHg
b) Nadi
Nilai Normal: Frekuensi nadi 60-100x/menit
c) pernapasan :
Nilai normal : Frekuensi 16-22x/menit, pada pasien : Respirasi
meningkat, dispnea pada saat istirahat/aktivitas
d) Suhu badan metabolisme menurun, suhu badan menurun
3. Head To Toe
a) Kepala : Bentuk kesimetrisan
b) Mata: konjungtiva anemis, likterik atau tidak?
c) Mulut : Apakah ada tanda-tanda infeksi?
d) Telinga: kotor atau tidak, adaserumen atau tidak, kesmetrisan
e) Wajah: Ekspresi, Pucat
f) Leher : Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
g) Dada: Gerakan dada, deformitas
h) Abdomen, terdapat asites, hati teraba dibawah arkus kosta kanan
i) Ekstremitas : Lengan tangan : Refleks, warna dan tekstur kulit,
edema clubing.
j) Pemeriksaan Khusus jantung
1) Inpeksi , vena leher dengan JVp meningkat, letak lotus cordis (
normal : 1cs kes 5)
2) Palasi : Pmi bergeser ke kiri, inferior karena dilatas, atau
hipertrofi ventrikel
3) Perkusi: batas jantng normal pada orang dewasa kanan atas, Sc II
linea parasternal dextra, kanan bawah: sic IV linea parasternal
dextra, kiri atas : sic II linea parasternal sinistra, kiri baeah: sic IV
lineaa media clavicularis sinistra

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 8


4) Auskultasi : bunyi jantung I dan II BJ: I : terjadi karena getaran
memutar katup atrioventrikulasi yang terjadi pada saat kontraksi
isimetris dari bilik pada permulaa sistole BJ: II terjadi akibat
getaran menutupnya katup aorta dan arteri pulmonaris pada
dinding thoraks, ini terjaadi kira-kira pada permulan diastole. (BJ
II normal selalu lebih lemah dari pada BJ I).
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Foto Thoraks dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, edema
atau efus pleur yang menegaskan diagnosa CHF.
b. EKG dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung
dan iskemi ( jika disebabkan AMI) ekokardiogram.
c. Pemeriksaan labolatorium : Hiponatremia, hiperkalemia, pada tahap
lanjut dari gagal jantung, blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin
meningkat , peningkatan bilirubin dan enzim hati.

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 9


2. Penyimpangan KDM

Gagal Jantung (CHF)

Menurunnya Curah Jantung Gagal jantung kanan

Peningkatan pengisian LVEP Darah kembali ke atrium,


ventrikel dan sirkulasi paru

Aliran darah ke jantung


dan otak tidak adekuat
Jantung kanan hipertropi

Penurunan Curah
Jantung Darah terkumpul di sistem
perifer

Volume darah dalam sirkulasi


meningkat

Perfusi perifer tidak


efektif

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 10


3. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload,
perubahan afterload dan perubahan kontralitas.
b. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan
darah.

4. Intervensi Keperawatan
No. SDKI SLKI SIKI
1. Penurunan curah Setelah dilakuakn Perawatan jantung ( I.
jantung b.d perubahan tindakan keperawatan 02075)
proload, perubahan selama 3x24 jam, Tindakan
afterload dan diharapkan curah Observasi :
perubahan kontralitas. jantung meningkat 1. Identifikasi
(D. 0008) Dengan kriteria hasil. tanda/gejala primer
Kategori : Psikologis (L.02008) penurunan curah
Subkategori : Respirasi 1. Kekuatan nadi jantung (meliputi
Definisi : perifer meningkat dispnea, kelelahan,
Ketidakadekuatan 2. Ejection frection edema, ortopnea,
jantung memompadarah (EF) meningkat paroxymal
untuk memenuhi 3. Palpitasi menurun nocturnal dyspnea,
kebutuhan metabolisme 4. Bradikardia peningkatan cup)
tubuh. menurun 2. Identifikasi
Penyebab : 5. Gambaran EKG tanda/gejala
1. Perubahan preload aritmia menurun sekunder
2. Perubahan afterload 6. Lelah menurun penurunan curah
3. Perubahan 7. Edema menurun jantung (meliputi
kontralitas 8. Distensi vena peningkatan berat
jugularis menurun badan,

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 11


9. Dispnea menurun hepatomegali,
Gejala dan Tanda 10. Oliguria menurun distensi vena,
Mayor 11. Pucat/sianosis jugularis palpitasi,
Subjektif : menurun ronkhi bawah,
1. Perubahan Preload 12. Paroxymal oliguria, batuk,
a. Lelah nocturnal dyspnea kulit pucat.
Objektif : (PND) 3. Monitor saturasi
1. Perubahan Preload 13. Ortopnea oksigen
a. Edema menurun 4. Monitor kelelahan
b. Distensi vena 14. Batuk menurun nyeri dada
jugularis 15. Suara jantung s3 (misalnya
c. Central venous 16. Suara jantung s4 intensitas, lokasi,
pressure (CUP) 17. Tekanan darah radiasi, durasi,
meningkat membaik presivitasi yang
/menurun mengurangi nyeri).
d. Hepatomegali 5. Monitor EKG 12
Subjektif : sadapan
2. Perubahan afterload 6. Monitor aritmia
a. Dispnea Terapeutik
Objektif : 1. Posisikan pasien
2. Perubahan afterload semifowler atau
a. Tekanan darah fowler dengan
meningkat/menur kaki kebawah atau
un posisi nyaman.
b. Nadi perifer 2. Berikan diet
teraba lemah jantung yang
c. Capilary refil sesuai (misalnya
time > 3 detik batasi asupan
d. Oliguria kafein, natrium,
e. Warna kulit pucat kolestrol dan
dan/atau sianosis makanan tinggi

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 12


lemak).
Subjektif : 3. Faslitas pasien dan
3. Perubahan keluarga untuk
kontraktilitas modifikasi gaya
a. Paroxysmal hidup sehat.
nocturral 4. Berikan dukungan
dyspnea (PND) emosional dan
b. Ortopnea spritual.
c. Batuk 5. Berikan oksigen
Objektif : untuk
3. Perubahan mempertahankan
kontraktilitas saturasi oksigen >
a. Terdengar suara 94%
jantung s3 Edukasi
dan/atau s4 1. Anjurkan
beraktivitas fisik
Gejala dan Tanda sesuai toleransi.
Minor 2. Anjurkan
Subjektif : beraktivitas fisik
1. Perubahan preaload secara bertahap
(tidak tersedia) Kolaborasi
Objektif : 1. Kolaborasi
1) Perubahan preaload antiaritmia jika
a. Murmur jantung perlu.
b. Berat beban 2. Rujuk ke program
bertambah rehabilitasi jantung
c. Pulmonary artery
wedge presure
(PAWP) menurun
Subjektif :
2. Perubahan afterload

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 13


(tidak tersedia)
Objektif :
2) Perubahan afterload
a. Pulmonary
vascular
resistance (PVR)
b. Systemic
vascular
resistance (SVR)
meningkat/menur
un
Subjektif :
3. Perubahan
kontraktilitas (tidak
tersedia)
Objektif :
a. Cardiac indeks
(CI) menurun
b. Left ventricular
stroke work
index (LVSWI)
menurun
c. Stroke volume
index (SVI)
menurun
2. Perfusi perifer tidak Setelah dilakuakn Perawatan jantung ( I.
efektif b.d peningkatan tindakan keperawatan 02075)
tekanan darah selama 3x24 jam, Tindakan
(D.0009) diharapkan perfusi Observasi :
Kategori : fisologis perifer meningkat Terapeutik
Subkategori : Respirasi Dengan kriteria hasil. Edukasi

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 14


Definisi: Penuruna (L.02011) Kolaborasi
sirkulasi darah pada 1. Denyut nadi
level kapiler yang dapat perifer meningkat
menganggu metabolisme 2. Warna kulit pucat
tubuh. menurun
3. Pengsisian kapiler
Penyebab: membaik
1. Penuruan aliran 4. Akral membaik
arteri dan/atau vena 5. Turgor kulit
membaik
Gejala dan Tanda
Mayor:
Subjektif:
-
Objektif
1. Pengisian kapiler >3
detik
2. Nadi perifer
menurun/tidak teraba
3. Akral teraba dingin
4. Warna kulit pucat
5. Turgir kulit menurun

Gejala dan Tanda


Minor:
Subjektif:
1. Parastesia
2. Nyeri ekstremitas
(klaudikasi
intermiten)
Objektif:

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 15


1. Edema
2. Penyembuhan luka
lambat
3. Indeks ankle-
brachial <0,90
4. Bruit femoral

4. Implementasi
Implementasi merupakan tahap ke empat dari proses keperawatan yang
dimulai setelah perawata menyusun rencana keperawatan (Potter &
Perry,2010). Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi ke status kesehatan yang baik yang menggambarkan krietria
hasil yang diharapkan. Proses pelaksanaan implenetasi harus berpusat kepada
kebutuhan pasien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan
keperawatan, strategi implementasi keperawatan dan kegiatan komunitas
(Dinarti & muryanti, 2017).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan langkah akhir dari proses keperawatan
evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus
dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya (Padila,
2012). Menurut setiadi (2012) dalam buku konsep dan penulisan asuhan
keperawatan, tahap evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan
terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di tetapkan,
dilakukan dengan cara berkisenambungan dengan melibatkan pasien, keluarga
dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat
kemampuan pasien dalam mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria
hasil pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 16


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S.M DENGAN
GANGGUAN KEBUTUHAN SIRKULASI DI RUANGAN
INTERNA RSUD DR. HASRI AINUN HABIBIE

No. RM : 027608
Tanggal : 09-08-2023
Tempat : Hasri 5
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S.M Umur : 58 Tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Bulontio, 15 Juli 1965 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Suku : Gorontalo
Pendidikan : SD Dx. Medis : CHF+Dypsnea
Alamat : Sumalata Telepon :-
Tanggal Masuk RS : 8 Agustus 2023 Ruangan : Interna
Golongan Darah :- Sumber Info : Klien dan
Keluarga
2. Identitas Keluarga (terutama satu rumah)
No. Nama Umur Hubungan Status Kesehatan
1. Tn. S.M 58 Thn Suami Sakit
2. Ny. N.S 54 Thn Istri Sehat
3 Ny. S.M 24 Thn Anak Sehat
4 An. P.M 19 Thn Anak Sehat

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 17


Genogram

60 52 54 48

30 24 19

Simbol Genogram :
: Laki-laki : Cerai : Berpisah
: Perempuan : Kembar Non identik : Abortus
: Meninggal Dunia : Kembar Identik : Diadopsi
: : Klien - - - - : Hidup Bersama : Lahir
Keterangan:
G1 : Orang tua klien sudah meninggal karena faktor usia
G2 : Klien memilik 5 saudara, 2 orang sudah meninggal karena faktor usia, klien
menikah dengan wanita berumur 54 tahun.
G3 : Klien memiliki 3 orang anak perempuan 2 tinggal bersama dan 1 orang
sudah menikah
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : CHF+Dyspnea
2. Keluhan Utama : Klien mengatakan sesak
3. Keluhan saat ini : Pada saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 10 Agustus 2023 pukul 17.50 Klien mengatakan sesak tiba-tiba saat
tidur dimalam hari, nyeri dada dibagian kiri, batuk, sering buang air kecil
sedikit, pusing dan sakit kepala.
keluhan sesak.
4. Riwayat Kesehatan saat ini : Klien masuk RS sejak tanggal 8 Agustus
2023 Pukul 19.00 dengan keluhan sesak dan sesak tiba-tiba saat tidur
dimalam hari, batuk hilang timbul sejak 10 hari yang lalu, nyeri dada

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 18


dibagian kiri, sering buang air kecil sedikit, pusing dan sakit kepala. Klien
sering merokok dan klien mempunyai riwayat hipertensi.
5. Riwayat Penyakit Sekarang
Tanggal Awitan : 29 juli 2023
Sifat Awitan : bertahap
Karakteristik
a. Lokasi : Bagian dada
b. Yang Memperberat : Pada saat melakukan aktivitas
c. Yang meringankan : Pada saat duduk atau istirahat
6. Penyakit atau Tindakan Operasi Sebelumnya:
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya dan tidak ada
riwayat operasi.
7. Riwayat Obat Obatan :
Klien mengatakan tidak ada riwayat obat-obatan.
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kronis di masa lalu
IV. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL SPIRITUAL
1. Riwayat Psikososial
a. Tempat tinggal :
Klien mengatakan tinggal bersama istri dan dua orang anak di rumah.
b. Lingkungan rumah :
Klien mengatakan lingkungan rumah selalu bersih, lingkungan rumah
jauh dari kompleks rumah warga.
2. Riwayat Spiritual
a. Support system :
Klien mengatakan support system dalam keluarganya adalah istri dan
keluarganya
b. Kegiatan keagamaan :
Klien mengatakan jarang melakukan sholat
3. Riwayat hospitalisasi
a. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap di rumah sakit:

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 19


Keluarga klien mengatakan memahami tentang penyakit yang di derita
oleh klien dan keluarga mengetahui bahaya kondisi dari klien dilakukan
perawatan di rumah sakit.
b. Pemahaman pasien tentang sakit dan rawat inap:
Klien mengatakan mengetahui tentang penyakit yang dialaminya dan
klien bersedia melakukan perawatan di rumah sakit.
V. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI HARI
1. Nutrisi
Sebelum Sakit:
Klien mengatakan selera makan baik, menu (ikan, sayur dan nasi), Porsi
makan baik, frekuensi 3x sehari, klien menyukai semua makanan, tidak ada
pantangan dalam pola makan, tidak ada masalah pada nutrisi klien.
Saat Sakit:
Klien mengatakan selera makan saat sakit menurun, klien hanya makan
bubur, porsi makan menurun, frekuensi 1-2x sehari tidak dihabiskan, klien
mengalami penurunan selera makan.
2. Istirahat/tidur
Sebelum sakit:
Klien mengatakan jam tidur siang 13.00 – 14,30, jam tidur malam pukul
21.00, pola tidur klien teratur, tidak ada masalah di istirahat / tidur.
Saat sakit:
Klien mengatakan kurang, tidur siang dan malam terganggu, klien sering
terbangun di malam hari, posisi tidur klien setengah duduk ada masalah di
istirahat / tidur.
3. Eliminasi fekal / BAB
Sebelum sakit :
Klien mengatakan frekuensi BAB 2x sehari, konsistensi lunak, warna
kuning kecoklatan, bau khas feses, tidak ada masalah pada eliminasi fekal /
BAB.
Saat sakit :

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 20


Klien mengatakan frekuensi BAB 1xsehari, konsistensi cair dan lunak,
warna kecoklatan, bauk has feses, tidak ada masalah eliminasi fekal / BAB
4. Eliminasi urine / BAK
Sebelum sakit :
Klien mengatakan frekuensi BAK 5-6 x sehari, urin jernih, tidak ada
masalah pada eliminasi urine / BAK.
Saat sakit :
Klien mengatakan frekuensi BAK 9-10 x sehari, urine sedikit, tidak
menggunakan alat bantu, ada masalah pada eliminasi urine / BAK.
5. Aktivitas dan latihan
Sebelum sakit:
Klien mengatakan sebelum sakit bekerja sebagai petani dan semua aktivitas
bisa dikerjakan oleh klien.
Saat sakit :
Klien mengatakn saat sakit klien hanya dibantu oleh istri klien, klien tidak
dapat melakukan aktivtas secara mandiri.
6. Personal hygiene
Sebelum sakit :
Klien mengatakan frekuensi mandi 2x sehari mencuci rambut, jarang potong
kuku, penampilan bersih, tidak ada hambatan dalam personal hygiene.
Saat sakit:
Klien mengatakan saat sakit belum pernah mandi melainkan hanya di
washlap pagi dan sore hari, selama sakit klien belum memotong kuku,
penampilan klien kurang rapi, semua kebutuhan personal hygiene di bantu
oleh istri.
7. Aktivitas sehari hari
Sebelum sakit:
Klien mengatakan kegiatan sehari hari yaitu bekebun karena klien
merupakan seorang petani.
Saat sakit :

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 21


Klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas berat saat sakit, aktivitas
klien diruang rawat yaitu dari bed ke toilet untuk washlap / BAB / BAK.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
Hari Kamis, 10 Agustus 2023, Pukul 17.50
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Penampilan dihubungkan dengan usia : Penampilan klien sesuai dengan
usia
c. Ekspresi wajah : Tampak gelisah
d. Kebersihan secara umum : Tidak bersih
e. Tanda tanda vital
1. Tekanan Darah : 140/80 mmHg
2. Frekuensi Nadi : 82x/menit
3. Frekuensi pernafasan : 28x/menit
4. Suhu Badan : 36,3oC
5. SPO2 dengan O2 nasal kanul 4 lpm : 98%
f. Berat badan : 45kg
g. Tinggi badan : 158cm
h. IMT : 18.02 kg/m2
i. BBI : 52.2 kg
2. Head to toe
a. Kulit/Integumen
Inspeksi:
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi, tidak ada peradangan
Palpasi:
Tekstur kulit kasar, turgor kulit >2 detik tangan terasa dingin, tidak ada
nyeri tekan.
b. Kepala dan rambut
Inspeksi:
Bentuk kepala simetris, warna rambut beruban, ada ketombe, tidak
terdapat lesi, tidak ada peradangan.

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 22


Palpasi:
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
c. Kuku
Inspeksi:
Warna bantalan kuku sedikit kekuningan, kuku Panjang dan kotor.
Palpasi:
CRT >2detik, tidak ada nyeri tekan.
d. Mata/ penglihatan
Inspeksi:
Kedua mata simetris antara kiri dan kanan, refleks pupil mengecil,
sklera ikterik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
Palpasi:
Konjungtiva anemis, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
e. Hidung/ penghidungan
Inspeksi:
Bentuk hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
peradangan, ada kotoran, terpasang oksigen Nasal Kanule 4 Lpm, tidak
ada sumbatan.
Palpasi:
Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan.
f. Telinga/pendengaran
Inspeksi:
Kedua telinga simetris, tidak ada peradangan, ada kotoran, tidak ada
sumbatan.
Palpasi:
Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
g. Mulut dan gigi
Inspeksi:
Mulut kering, tidak ada peradangan, gigi masih lengkap, gigi berwarna
kuning, mukosa bibir pucat, reflek mengunyah dan menelan baik
Palpasi:

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 23


Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan.
h. Leher
Inspeksi:
Tidak ada pembengkakan, pergerakan leher normal.
Palapasi:
Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening, tidak ada distensi vena
jugularis.
i. Dada
-Sistem pernafasan
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada pembengkakan
Palpasi : Bunyi fremdus kiri dan kanan sama
Perkusi : Terdengar bunyi sonor
Auskultasi : Bronkovesikuler, wheezing, ronkhi
-Sistem kardiovaskular
Inspeksi : Iktus tidak terlihat
Palpasi : Iktus teraba di ICV, terdapat nyeri di anterior aksilaris
Perkusi : Pekak
Auskulultasi: Regular, tidak ada bunyi tambahan.
j. Abdomen
Inspeksi : Tidak asites, tidak ada lesi, simetris, warna kulit sama
dengan warna sekitar.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar
Perkusi : Bunyi timpani
Auskultasi : Bising usus 12x/menit.
k. Perineum dan genetalia
Klien mengatakan tidak ada nyeri pada area perineum, tidak terpasang
kateter.
l. Ekstremitas atas / bawah
Ekstremitas atas : kulit kasar, terpasang ivfd RL 8Tpm ditangan
sebelah kanan, CRT >2 detik, akral teraba dingin, telapak tangan
tampak pucat, nadi teraba 82x/menit.

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 24


Ekstremitas bawah : kulit kasar, CRT >2 detik akral dingin.
Kekuatan otot
4 4
4 4

3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratoriun
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hematologi
Darah Rutin
-Hemoglobin 10.8 g/dL 10.85-14.90
-Leukosit 20.72 10³/mm³ 4.79-11.34
-Trombosit 191 10³/mm³ 216.0-451.0
-Eritrosit 3.94 Juta 3.11-5.55
-Hematokrit 29.23 % 34.00-45.10
-MCV 74 µm³ 71.80-92.00
-MCH 27.5 Pg 22.60-31.0
-MCHC 37.1 g/Dl 30.80-35.20
-Gran 95 % 50-70
-Lym 2 % 20-40
-Mid 3 % 2-8
-RDW 19.1 % 11.30-14.60
-NLR 47.5 - -
Kimia Darah
-Kreatinin 1.2 mg/dL <1.2
-GOT 115 mg/dL L: <37, P: <31
-GPT 71 mg/dL L: <42, P: <32
-Glukosa Darah Sewaktu 187 mg/dL <200
-Ureum 28 mg/dL <50

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 25


b. Pemeriksaan Thorax

Hasil pemeriksaan:
THORAX : THORAX PA
KETERANGAN KLINIS
S/efusi pleura
URAIAN HASIL PEMERIKSAAN
- Trachea midline
- Cor kesan membesar, aorta kalsifikasi
- Infiltrat paracardial kedua paru terutama kanan
- Kedua sinus tumpul
- Tulang-tulang intak
- Jaringan lunak sekitar intak
KESAN :
- Bronchopneumonia bilateral suspek spesifik
- Efusi minimal pleura bilateral
- Atheroselerosis aortae

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 26


c. Pemeriksaan EKG

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 27


Hasil Echocardiografi (Dewasa):
M-MODE 2 DIMENSION DOPPLER
AO 25 mm EF Biplane % PV AccT ms
LA 35 mm LA Vi ml/m² RVOT VMAX m/s
IVSd 9 mm LVOT Diameter mm E VELOCITY 1.03 m/s
LVIDd 69 mm LVOT Area cm² A VELOCITY 0.54 m/s
LVPWD 8 mm RV AnnulusDiameter mm E/A 1.91
IVSs 11 mm RV mid cavity mm E/e²
LVIDs 61 mm RA major axis mm E Dese Time ms
LVPWs 11 mm L VOT VMAX m/s
LVEF(Teichz) 25 % TAPSE 20 mm
LVMi g/m²

DESKRIPSI
- Dimensi ruang jantung: Dilatasi LA, LV, RA, RV
- LVH(+) Eksentrik, LV SEC (+), IAS dan IVS intak, Efusi perikardial (-) ,
Thrombus (-), Efusi Pleura Kanan (+)
- Kontraklitas globaal LV menurun dengan LVEF 25% (Teichz)
- Global Hipokinetik
- Fungsi diastolik LV menurun grade II dengan E/A 1.91
- Kontraktilitas RV normal dengan TAPSE 20 mm
- Katup-katup :
AoV ; 3 kuspis, AR (-), AS(-)
MV: MR (+) Severe dengan VC O.7cm ex tethering AML, PML, MS(-)
TV: TR (-), TS (-)
PV : PR (-), PS (-)
KESIMPULAN :
Fungsi sistolik LV menurun dengan EF 25%
Mitral Regurgitasi Severe
Sesuai Gambaran Dilated Ischaemic Cardiommyopathry (DICM)

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 28


4. Penatalaksanaan Medis

No Nama Obat Frekuensi Indikasi Kontra Indikasi


1 Ondansentron 1x1/iv Digunakan untuk Hipersensivitas
mengatasi mual dan
muntah
2 Furosemid 3x1/iv Digunaka untuk tata Hipersensivitas
laksana karena gagal terhadap ferosemid
jantung ataupun komponen
obat punyusun ini
3 Omeprazole 3x1/iv Digunakan pada Riwayat
berbagai kondisi hipersensivitas
kondisi klinis terhadap omeprazole
dengan peningkatan atau obat
asam lambung penghambat pompa
proton lainya
4 Levofloxacin 1x1/drips Digunakan apabila Hipersensivitas
terdapt funsi ginjal terhadap levofloxcin
atau kuinolon
golongan lainnya
5 Solvinex 3x1/iv Digunakan Tidak boleh
untukmenghilangkan diberikan pada
produksi lendir pasien yang memiliki
berlebuh alergi terhadap
kandungan obat
solvinex
6 ISDN 3x5gr/po Digunakan untuk Hipersensitivitas
pengobatan penyakit kandungan obat
jantung isosorbide dinitrate
7 Candesartan 1x1/po Digunakan untuk Hipersensitivitas
hipertensi terhadap candesartan

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 29


8 Tenapar 3x1/po Digunakan untuk Hiperensivitas
pengobatan jantung terhadapkomposisi
tenapar
9 CPG 1x1/po Digunakan untuk Hipersensivita
mencegah terhadap clopidogrel
oterotrombosis
penyakit jantung

VII. IDENTIFIKASI DATA


1. Keluhan (Data Subjektif):
- Klien mengatakan sesak
- Klien mengatakan buang air kecil sedikit
- Klien mengatakan sesak tiba-tiba saat tidur dimalam hari
- Klien mengatakan nyeri dibagian dada kiri
- Klien mengatakan pusing
- Klien mengatakan sakit kepala belakang
2. Data Objektif
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak lemah
- Aktivitas klien dibantu oleh istri
- Ejection fraction (EF) menurun (25˚%)
- CRT >2 detik
- Kulit tampak pucat
- Akral teraba dingin
- Turgor kulit menurun
- Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 82 x/m
Frekuensi Pernapasan : 28 x/m
Suhu : 36,3˚C
SPO² dengan O² nasal kanul 4 lpm: 98%

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 30


VIII. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKKAN DATA BERDASARKAN
GANGGUAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload dan
perubahan kontraktilitas ditandai dengan sesak
Data Subjektif:
- Klien mengatakan sesak
- Klien mengatakan sesak tiba-tiba saat tidur dimalam hari
- Klien mengatakan batuk hilang timbul
- Klien mengatakan nyeri dibagian dada kiri
- Klien mengatakan sering buang ait kecil sedikit
Data Objektif:
- Klien tampak gelisah
 Klien tampak lemah
 Klien tampak pucat
 Ejection fraction (EF) menurun (25˚%)
 CRT >2 detik
 Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 82 x/m
Frekuensi Pernapasan : 28 x/m
Suhu : 36,3˚C
SPO² dengan O² nasal kanul 4 lpm: 98%
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan
darah ditandai dengan pusing
Data Subjektif:
- Klien mengatakan pusing
- Klien mengatakan sakit kepala belakang
Data Objektif:
- CRT >2 detik
 Akral teraba dingin
 Kulit tampak pucat

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 31


 Turgor kulit menurun
 Tanda-tanda vital:
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 82 x/m
Frekuensi Pernapasan : 28 x/m
Suhu : 36,3˚C
SPO² dengan O² nasal kanul 4 lpm: 98%

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 32


IX. ANALISA DATA BERDASARKAN PATOFISIOLOGI DAN
PENYIMPANGAN KDM
Penyakit (Diagnosa Medis) Klien : CHF+Dypsnea
Respon utama : Sesak
Penyimpangan KDM :

Gagal Jantung (CHF)

Menurunnya Curah Jantung Gagal jantung kanan

Peningkatan pengisian LVEP Darah kembali ke atrium,


ventrikel dan sirkulasi paru

Aliran darah ke jantung


dan otak tidak adekuat
Jantung kanan hipertropi

Penurunan Curah
Jantung Darah terkumpul di sistem
perifer

Volume darah dalam sirkulasi


meningkat

Perfusi perifer tidak


efektif

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 33


X. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Tanggal Masuk Masalah Masalah Keperawatan
10 Agustus 2023 Penurunan Curah Jantung
10 Agustus 2023 Perfusi Perifer Tidak Efektif

XI. RUMUSAN INTERVENSI KEPERAWATAN


Inisial Pasien : TN. S.M
NO RM : 027608
Ruangan : Interna/Hasri 5
DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
NO DX
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
(D.0008) Penurunan cuurah jantung Setelah dlakukan tindakan Perawatan jantung
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 (1.02075)
perubahan preload jam di harapkan curag Tindakan
kontratilitas jantug meningkat dengan Observasi:
criteria hasil 1. Identifikasi
Kategori : fsikologis 1. Ejection fraction (EF) tanda/gejala primer
Subkategori : respirasi meingkat munurun curah jantung
Definisi : ketidak 2. Dispsnea menurun meliputi Dypsnea,
adekuatan jantung 3. Oliguria menurun kelelahan ortopnea
memompa darah untuk 4. Pucat menurun paraoxysmal nocturnal
memenuhi kebutuhan 5. Batuk menurun dypsnea)
metabolism tubuh 2. Indentifikasi tanda/
Data Subjektif gejala sekunder
1. Klien mengatakan penurunan curah
sesak jantung (meliputi
2. Klien mengatakan oliguria,batuk, kulit
batuk hilang timbul pucat)
3. Klien mengatakan 3. Monitor saturasi
buanng air ecil sedikit oksigen
Data Objektif 4. Monitor keluhan nyeri

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 34


1. Klien tampak gelisah dada
2. Kulit tampak pucat 5. Monitor tekanan darah
3. Ejection fraction(EF) Terapeutik
menurun 1. Posisikan pasien semi
fowler atau fowler atau
posisi nyaman
2. Berikan diet jantung
yang sesuai (mis batasi
asupan kafein
natrium,kolestrol dan
makanan tinggi lemak)
3. Fasilitasi pasien dan
keluarga untuk
modifikasi gaya hidup
sehat
4. Berikan dukungan
emosional dan spiritual
5. Berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94%
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas
fisik sesuui toleransi
2. Anjurkan beraktivitas
secara bertahap
3. Anjurkan berhenti
merokok
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
anti aritmia jika perlu

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 35


(D.0009) Perfusi perifer tidak Setelah dilakukuan Perawatan sirkulasi
efektif berhubungan tindakan keperawatan (1.02079)
dengan kurang terapapar selama 3x24 jam Tindakan:
informasi tentang faktor diharapkan perfusi perifer Observasi :
memperberat meningkat dengan criteria 1. Periksa sirkulasi perifer
Kategori : fisiologis hasil : (mis. Pengisian kapiler,
Subkategori : respirasi 1. Warna kulit pucat suhu warna)
Definisi : penurunan menuruun 2. Identifikasi faktor
sirkulasi darah pada level 2. Pengisian kapiler risiko gangguan
kapiler yang dapat membaik sirkulasi (mis.
menganggu metabolisme 3. Akral membaik Diabetes, perokok,
tubuh 4. Turgor kulit membaik orang tua, hipertensi
Data subjektif : dan kadar kolestrol
- tinggi)
Data objektif Terapeutik
1. CRT 3 detik 1. Hindari pemasangan
2. Akral dingin infuse atau darah diarea
3. Warna kulit pucat keterbatasan perfusi
4. Turgor klit menurun 2. Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
Edukasi
1. Anjurkan berhenti
merokok

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 36


XII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Tn. S.M
No. RM : 02 76 08
Ruangan : Interna
DIAGNOSA
No. TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
HARI KE I
1. Penurunan Curah 10/08/2023 1. Mengidentifikasi S : Klien mengeluh
Jantung 17.50 tanda/gejala primer sesak, nyeri dada
penurunan curah bagian kiri, buang air
jantung. kecil sedikit, batuk
Hasil: hilang timbul
 Klien O : - Klien tampak
mengatakan lemah
sesak  Terpasang O2 4
 Klien Lpm
mengatakan  Posisi klien semi
sesak tiba tiba fowler
pada saat tidur  Klien tampak
di malam hari tidak nyaman jika
 Klien tampak berbaring
lemah  Klien tampak
17.57 2. Identifikasi tanda sedikit meringis
dan gejala sekunder  Klien tampak
penurunan curah pucat
jantung  TTV
Hasil: -TD : 140/80
 Klien mmHg
mengatakan -N: 82x/m
sering buang air -S: 36.3oC

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 37


kecil sedikit -R: 28x/m
 Klien A : Masalah penurunan
mengatakan curah jantung belum
batuk hilang teratasi
timbul P : Lanjutkan Intervensi
 Kulit klien - Identifkasi faktor
tampak pucat penyebab tanda
18.03 3. Monitor saturasi dan gejala primer
oksigen dan sekunder
Hasil: - Monitor nyeri
 SPO2 98% dada
dengan O2 nasal - Monitor tekanan
kanul 4 lpm darah
18.05 4. Monitor keluhan - Anjurkan posisi
nyeri dada semi fowler
Hasil: - Anjurkan diet
P. :Nyeri dirasakan jantung
pada saat bergerak - Kolaborasi
Q. :Nyeri seperti pemberian obat
terasa nyut-nyutan  injeksi IV
R. :Nyeri bagian furosemide
anterior aksila kiri 3x1
S. :Skala nyeri 3  Injeksi IV
T. :Nyeri dirasakan solvimex 3x1
hilang timbul.
18.10 5. Monitor tekanan
darah TD: 140/80
mmHg
18.13 6. Memberikan posisi
semi fowler
Hasil:

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 38


 Klien merasa
nyaman
18.15 7. Berikan diet jantung
yang sesuai dan
modifikasi gaya
hidup sehat.
Hasil :
 Klien dan istri
klien belum
memahami
asupan nutrisi
 Klien dan istri
klien belum
memahami gaya
hidup sehat
18.25 8. Mempertahankan
saturasi oksigen
>94%
Hasil :
 Saturasi oksigen
98%
18.26 9. Menganjurkan untuk
berhenti merokok
Hasil :
 Klien
mengatakan
sudah berhenti
merokok pada
saat sakit
18.30 10. Kolaborasi
pemberian obat

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 39


Hasil :
 Injeksi IV
furosemide 3x1
 Injeksi IV
solvimex 3x1

2. Perfusi Perifer 10/08/2023 1. Identifikasi sirkulasi S : Klien mengatakan


Tidak Efektif 18.32 perifer pusing dan sakit kepala
Hasil: O:- CRT >2 detik
 Pengisian  Akral dingin
kapiler >2 detik  Warna kulit pucat
 Suhu : 36oC A : Masalah perfusi
 Warna kulit perifer tidak efektif
pucat sebagian teratasi
 Akral dingin P : Lanjutkan Intervensi
18.34 2. Identifikasi faktor - Identifikasi
risiko gangguan sirkulasi perifer
sirkulasi
Hasil :
 Klien
mengatakan
sebelum sakit
klien perokok
aktif
18.36 3. Mengajarkan
berhenti merokok
Hasil :
 Klien
mengatakan
sudah berhenti

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 40


merokok saat
sakit.
HARI KE II
1. Penurunan Curah 11/08/2023 1. Identifikasi S : Klien masih
Jantung 08.30 tanda/gejala primer mengeluh sesak tapi
penurunan curah tidak seperti kemarin,
jantung masih buang air kecil
Hasil : sedikit, sudah tidak
 Klien batuk dan nyeri dada
mengatakan berkurang
masih sesak O : - Klien masih tampak
 Klien lemah
mengatakan  Terpasang O²
sudah tidak Nasal Kanule 4
sesak jika Lpm
berbaring, tetapi  TTV
klien baring TD : 120/80
dengan bantal di mmHg
susun dua N : 73x/m
08.32 2. Identifikasi tanda dan S : 36.9oC
gejala sekunder R : 26 x/m
penurunan curah A : Masalah penurunana
jantung curah jantung
Hasil: sebagian teratasi
 Klien P : Lanjutkan intervensi
mengatakan - Identifikasi tanda
masih buang air dan gejala primer
kecil sedikitt dan sekunder
 Klien - Monitor keluhan
mengatakan nyeri

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 41


sudah tidak - Anjurkan posisi
batuk semi fowler
08.34 3. Monitor saturasi - Kolaborasi
oksigen pemberian obat
Hasil : injeksi IV
 SPO2 : 98% omeprazole 2x1
08.36 4. Monitor keluhan
nyeri
Hasil :
 Klien
mengatakan
nyeri dada
berkurang
08.38 5. Monitor tekanan
darah
Hasil :
TD: 120/80 mmHg
08.42 6. Menganjurkan posisi
semi fowler jika
masih merasa sesak
Hasil :
 Klien merasa
nyaman dengan
posisi semi
fowler
08.44 7. Memberikan diet
jantung yang sesuai
dan modifikasi gaya
hidup sehat
Hasil :
 Klien dan istri

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 42


klien memahami
nutrisi dan gaya
hidup sehat
08:50 8. Pertahankan saturasi
oksigen
Hasil :
 SPO2 : 98%
08.52 9. Kolaborasi
pemberian obat
Hasil :
 Injeksi IV
omeprazole 2x1

2. Perfusi Perifer 11/08/2023 1. Identifikasi sirkulasi S : klien mengatakan


Tidak Efektif 08.54 perifer sudah tidak merasa
Hasil : pusing dan sakit kepala
 Pengisian O : - CRT <2 detik
kapiler <2 detik  Akral hangat
 Suhu 36.9oC  Warna kulit tidak
 Akral hangat pucat
A : Masalah perfusi
perifer tidak efektif
teratasi
P : Pertahankan

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 43


intervensi

HARI KE III
1. Penurunan Curah 12/08/2023 1. Identifikasi ttanda S : Klien sudah tidak
Jantung 13.00 dan gejala primer merasakan sesak
penurunan curah O : - Keadaan klien
jantung membaik
Hasil :  Tidak terpasang
 Klien sudah O2
tidak merasakan  TTV
sesak TD : 120/80
13.02 2. Identifikasi tanda mmHg
dan gejala sekunder N : 85x/m
penurunan curah S : 36,8oC
jantung R : 20x/m
Hasil A : Masalah penurunan
 Klien curah jamtung teratasi
mengatakan P : Pertahankan
buang air kecil intervensi
sudah normal
13.04 3. Monitor saturasi
oksigen
Hasil :
 SPO2 dengan O2
: 100%
 SPO2 tanpa O2 :

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 44


99%
 Klien
mengatakan
sudah tidak
merasakan sesak
13.06 4. Mempertahankan
posisi semi fowler
13.08 5. Mempertahankan
kolaborasi
pemberian obat
Hasil :
 Injeksi IV
Furosemide 3x1
 Injeksi solvimex
3x1

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 45


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian keperawatan kepada Tn. S.M dengan
diagnosa medis CHF+Dypsnea diruangan interna dengan gangguan kebutuhan
sirkulasi dapat diangkat diagnosa keperawatan penuruna curah jantung dan
gangguan perfusi perifer tidak efektif. Intervensi yang dilakukan selama 3x24
jam dengan hasil ekspetasi curah jantung meningkat dan perfusi perifer
meningkat
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang ditunjung
dengan pengadaan yang memadai
2. Bagi Mahasiswa
Untuk mahasiswa yang akan melakukan studi kasus selanjutnya
agar lebih memperhatikan dalam menegakan diagnosa keperawatan yang
sesuai dengan data yang diperoleh pada saat pengkajian.

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 46


DAFTAR PUSTAKA
Ananda putra, R. (2018). Asuhan keperawatan pada pasien dengan Congestive
Heart Failure (CHP) di bangsal jantung RSUP Dr. Djamil Padang.

Asmadi. (2018). Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta.

Aspaiani, RY (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada pasien Gangguan


kardiovaskuler : Aplikasi Nic & Noc. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Dinarti & muryanti, Y. (2017). Bahan Ajar Keperawatan : Dokumentasi


keperawatan. 1-172
Ganong. W. F. (1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.. Edisi 17. Jakarta: EGC.

Gledis, M., & Gobel. S. (2016) Hubungan perawat dengan tingkat kepuasan
pasien di RS Gmibm monompici kotamobagu kabupaten bolaang
mongondow. Elektronik keperawatan, 9(2). 1-6

Kemenkes RI (2018). Hasil Riskesdas 2018

Mahananto, F., & Djumandy, a. (2017). Simple simbolik dynamic of heart rate
variability/dentify patient with congestive Heart failure. Procedia computer
sciense, 124,197-204.

Melanie, 12 (2012). Analisis pengaruh sudut posisi tidur terhadap kualitas tidur
dan tanda vital pada pasien gagal jantung di runag rawat intensif RSUP Dr.
Hasan Sodikin Bandung.

Nugroho, F.A (2018). Perancangan sistem pakar diagnosis penyakit jantung


dengan metode forward chaining jurnal informatika universitas pamulang.

Nurdaimalala. (2017) Congestive Hearth Failure

PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI Jakarta Selatan.

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 47


PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI Jakarta Selatan.

PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI Jakarta Selatan.

Stase Keperawatan Dasar Ns XVII FIKES UMGO pg. 48

Anda mungkin juga menyukai