M DENGAN
GANGGUAN KEBUTUHAN SIRKULASI DI RUANGAN
INTERNA RSUD DR. HASRI AINUN HABIBIE
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
2A 2B
1. Andriyadi Hasan 1. Sulistiani Ilohuna
2. Adelia Delia Tamrin 2. Frianda Bukoting
3. Erni U. Adam 3. Chintya N. Puhi
Telah disetujui oleh Preseptor Klinik dan Preseptor Akademik dan telah diperbaiki
sesuai saran dan masukan yang diberikan untuk dapat diseminarkan pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Agustus 2023
Mengetahui
Preseptor Klinik II A Preseptor Klinik II B
Kelompok 2A dan 2B
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II Laporan Pendahuluan Gangguan Kebutuhan Sirkulasi ..................... 3
A. Konsep Dasar .................................................................................................. 3
B. Konsep Dasar Keperawatan ........................................................................... 6
BAB III Asuhan Keperawatan........................................................................... 17
BAB IV ................................................................................................................. 46
PENUTUP ............................................................................................................ 46
A. Kesimpulan ................................................................................................ 46
B. Saran........................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 47
A. Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari beberapa organ tubuh yang tersusun secara
terstruktur dan sangat sistemik. Tiap organ dalam tubuh manusia memiliki
fungsi dan tugas tersendiri. Namun, organ-organ tersebut tidak akan bisa
melakukan tugasnya bila asupan oksigen, nutrisi serta zat-zat yang
dibutuhkannya tidak sampai pada organ yang mebutuhkannya tersebut. Oleh
karena itulah dikenal istilah sirkulasi dalam tubuh yang mengindikasikan
tubuh adanya sistem transportasi zat-zat dan nutrisi yang dibutuhkantubuh
menuju tempat-tempat atau orgaan-organ yang membutuhkannya (Ganong,
1998).
Sirkulasi merupakan sistem peredaran darah yang mengangkut darah
keseluruh tubuh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh
untuk mengangkat zat makanan ke jaringan tubuh, untuk mengangkut
produk-produk sisa metabolisme keluar, untuk membawa hormon dari satu
bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain dan secara umum untuk
mempertahankan lingkungan yang sesuai didalam seluruh cairan jaringan
tubuh agar sel bisa bertahap hidup dan berfungsi secara optimal (John, 2018).
Sirkulasi dalam tubuh manusia terbagi dalam dua jenis yaitu sirkulasi
sistemik dan sirkulasi paru-paru. Kedua sistem sirkulasi tersebut saling
bekerja sama untuk mendistribusikan zat-zat yang penting dibutuhkan oleh
tubuh, antara lain oksigen dan berbagai nutrisi lainnya (Sloane, 2007).
Hasil riset kesehatan dasar Kementrian Kesehatan, data menunjukkan
prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia yaitu
sebesar 1,5% dari total penduduk. Data riskesdas 2018 mengungkapkan toga
provinsi dengan prevalensi penyakit jantung tertinggo yaitu Provinsi
Kalimantan Utara (2,2%), Daerah Istimewa Yogyakarta (2%) dan Gorontalo
(2%). Selain itu 8 provinsi lain juga memilikimprevalensi lebih tinggi
Penurunan Curah
Jantung Darah terkumpul di sistem
perifer
4. Intervensi Keperawatan
No. SDKI SLKI SIKI
1. Penurunan curah Setelah dilakuakn Perawatan jantung ( I.
jantung b.d perubahan tindakan keperawatan 02075)
proload, perubahan selama 3x24 jam, Tindakan
afterload dan diharapkan curah Observasi :
perubahan kontralitas. jantung meningkat 1. Identifikasi
(D. 0008) Dengan kriteria hasil. tanda/gejala primer
Kategori : Psikologis (L.02008) penurunan curah
Subkategori : Respirasi 1. Kekuatan nadi jantung (meliputi
Definisi : perifer meningkat dispnea, kelelahan,
Ketidakadekuatan 2. Ejection frection edema, ortopnea,
jantung memompadarah (EF) meningkat paroxymal
untuk memenuhi 3. Palpitasi menurun nocturnal dyspnea,
kebutuhan metabolisme 4. Bradikardia peningkatan cup)
tubuh. menurun 2. Identifikasi
Penyebab : 5. Gambaran EKG tanda/gejala
1. Perubahan preload aritmia menurun sekunder
2. Perubahan afterload 6. Lelah menurun penurunan curah
3. Perubahan 7. Edema menurun jantung (meliputi
kontralitas 8. Distensi vena peningkatan berat
jugularis menurun badan,
4. Implementasi
Implementasi merupakan tahap ke empat dari proses keperawatan yang
dimulai setelah perawata menyusun rencana keperawatan (Potter &
Perry,2010). Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi ke status kesehatan yang baik yang menggambarkan krietria
hasil yang diharapkan. Proses pelaksanaan implenetasi harus berpusat kepada
kebutuhan pasien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan
keperawatan, strategi implementasi keperawatan dan kegiatan komunitas
(Dinarti & muryanti, 2017).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan langkah akhir dari proses keperawatan
evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus
dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya (Padila,
2012). Menurut setiadi (2012) dalam buku konsep dan penulisan asuhan
keperawatan, tahap evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan
terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di tetapkan,
dilakukan dengan cara berkisenambungan dengan melibatkan pasien, keluarga
dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat
kemampuan pasien dalam mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria
hasil pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).
No. RM : 027608
Tanggal : 09-08-2023
Tempat : Hasri 5
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S.M Umur : 58 Tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Bulontio, 15 Juli 1965 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Suku : Gorontalo
Pendidikan : SD Dx. Medis : CHF+Dypsnea
Alamat : Sumalata Telepon :-
Tanggal Masuk RS : 8 Agustus 2023 Ruangan : Interna
Golongan Darah :- Sumber Info : Klien dan
Keluarga
2. Identitas Keluarga (terutama satu rumah)
No. Nama Umur Hubungan Status Kesehatan
1. Tn. S.M 58 Thn Suami Sakit
2. Ny. N.S 54 Thn Istri Sehat
3 Ny. S.M 24 Thn Anak Sehat
4 An. P.M 19 Thn Anak Sehat
60 52 54 48
30 24 19
Simbol Genogram :
: Laki-laki : Cerai : Berpisah
: Perempuan : Kembar Non identik : Abortus
: Meninggal Dunia : Kembar Identik : Diadopsi
: : Klien - - - - : Hidup Bersama : Lahir
Keterangan:
G1 : Orang tua klien sudah meninggal karena faktor usia
G2 : Klien memilik 5 saudara, 2 orang sudah meninggal karena faktor usia, klien
menikah dengan wanita berumur 54 tahun.
G3 : Klien memiliki 3 orang anak perempuan 2 tinggal bersama dan 1 orang
sudah menikah
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : CHF+Dyspnea
2. Keluhan Utama : Klien mengatakan sesak
3. Keluhan saat ini : Pada saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 10 Agustus 2023 pukul 17.50 Klien mengatakan sesak tiba-tiba saat
tidur dimalam hari, nyeri dada dibagian kiri, batuk, sering buang air kecil
sedikit, pusing dan sakit kepala.
keluhan sesak.
4. Riwayat Kesehatan saat ini : Klien masuk RS sejak tanggal 8 Agustus
2023 Pukul 19.00 dengan keluhan sesak dan sesak tiba-tiba saat tidur
dimalam hari, batuk hilang timbul sejak 10 hari yang lalu, nyeri dada
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratoriun
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hematologi
Darah Rutin
-Hemoglobin 10.8 g/dL 10.85-14.90
-Leukosit 20.72 10³/mm³ 4.79-11.34
-Trombosit 191 10³/mm³ 216.0-451.0
-Eritrosit 3.94 Juta 3.11-5.55
-Hematokrit 29.23 % 34.00-45.10
-MCV 74 µm³ 71.80-92.00
-MCH 27.5 Pg 22.60-31.0
-MCHC 37.1 g/Dl 30.80-35.20
-Gran 95 % 50-70
-Lym 2 % 20-40
-Mid 3 % 2-8
-RDW 19.1 % 11.30-14.60
-NLR 47.5 - -
Kimia Darah
-Kreatinin 1.2 mg/dL <1.2
-GOT 115 mg/dL L: <37, P: <31
-GPT 71 mg/dL L: <42, P: <32
-Glukosa Darah Sewaktu 187 mg/dL <200
-Ureum 28 mg/dL <50
Hasil pemeriksaan:
THORAX : THORAX PA
KETERANGAN KLINIS
S/efusi pleura
URAIAN HASIL PEMERIKSAAN
- Trachea midline
- Cor kesan membesar, aorta kalsifikasi
- Infiltrat paracardial kedua paru terutama kanan
- Kedua sinus tumpul
- Tulang-tulang intak
- Jaringan lunak sekitar intak
KESAN :
- Bronchopneumonia bilateral suspek spesifik
- Efusi minimal pleura bilateral
- Atheroselerosis aortae
DESKRIPSI
- Dimensi ruang jantung: Dilatasi LA, LV, RA, RV
- LVH(+) Eksentrik, LV SEC (+), IAS dan IVS intak, Efusi perikardial (-) ,
Thrombus (-), Efusi Pleura Kanan (+)
- Kontraklitas globaal LV menurun dengan LVEF 25% (Teichz)
- Global Hipokinetik
- Fungsi diastolik LV menurun grade II dengan E/A 1.91
- Kontraktilitas RV normal dengan TAPSE 20 mm
- Katup-katup :
AoV ; 3 kuspis, AR (-), AS(-)
MV: MR (+) Severe dengan VC O.7cm ex tethering AML, PML, MS(-)
TV: TR (-), TS (-)
PV : PR (-), PS (-)
KESIMPULAN :
Fungsi sistolik LV menurun dengan EF 25%
Mitral Regurgitasi Severe
Sesuai Gambaran Dilated Ischaemic Cardiommyopathry (DICM)
Penurunan Curah
Jantung Darah terkumpul di sistem
perifer
HARI KE III
1. Penurunan Curah 12/08/2023 1. Identifikasi ttanda S : Klien sudah tidak
Jantung 13.00 dan gejala primer merasakan sesak
penurunan curah O : - Keadaan klien
jantung membaik
Hasil : Tidak terpasang
Klien sudah O2
tidak merasakan TTV
sesak TD : 120/80
13.02 2. Identifikasi tanda mmHg
dan gejala sekunder N : 85x/m
penurunan curah S : 36,8oC
jantung R : 20x/m
Hasil A : Masalah penurunan
Klien curah jamtung teratasi
mengatakan P : Pertahankan
buang air kecil intervensi
sudah normal
13.04 3. Monitor saturasi
oksigen
Hasil :
SPO2 dengan O2
: 100%
SPO2 tanpa O2 :
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian keperawatan kepada Tn. S.M dengan
diagnosa medis CHF+Dypsnea diruangan interna dengan gangguan kebutuhan
sirkulasi dapat diangkat diagnosa keperawatan penuruna curah jantung dan
gangguan perfusi perifer tidak efektif. Intervensi yang dilakukan selama 3x24
jam dengan hasil ekspetasi curah jantung meningkat dan perfusi perifer
meningkat
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang ditunjung
dengan pengadaan yang memadai
2. Bagi Mahasiswa
Untuk mahasiswa yang akan melakukan studi kasus selanjutnya
agar lebih memperhatikan dalam menegakan diagnosa keperawatan yang
sesuai dengan data yang diperoleh pada saat pengkajian.
Gledis, M., & Gobel. S. (2016) Hubungan perawat dengan tingkat kepuasan
pasien di RS Gmibm monompici kotamobagu kabupaten bolaang
mongondow. Elektronik keperawatan, 9(2). 1-6
Mahananto, F., & Djumandy, a. (2017). Simple simbolik dynamic of heart rate
variability/dentify patient with congestive Heart failure. Procedia computer
sciense, 124,197-204.
Melanie, 12 (2012). Analisis pengaruh sudut posisi tidur terhadap kualitas tidur
dan tanda vital pada pasien gagal jantung di runag rawat intensif RSUP Dr.
Hasan Sodikin Bandung.
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI Jakarta Selatan.