Anda di halaman 1dari 26

KANKER OVARIUM

( INDUNG TELUR )

CHINTYA RAHMI
IIA S1 KEPERAWATAN

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI


Apa sih Kanker Ovarium
( Indung Telur) itu?
Kanker Ovarium ( Indung Telur ) adalah
suatu keganasan yang terjadi pada indung
telur wanita dan dapat menyebabkan
kematian pada wanita..

Kanker ganas yang berasal dari ovarium dengan berbagai


histologi yang menyerang pada semua umur.
Tumor sel germinal lebih banyak dijumpai pada penderita
berusia <20 tahun, sedangkan tumor sel epitel lebih banyak
pada wanita usia >50 tahun.
Contoso 2
S u i t e s
PATOFISIOLOGI
Penyebab pasti kanker ovarium tidak diketahui
namun multifaktoral. Resiko berkembangnya
kanker ovarium berkaitan dengan factor
lingkungan, reproduksi dan genetik.

Faktor- faktor lingkungan yang berkaitan dengan


dengan kanker ovarium epitel terus menjadi
subjek perdebatan dan penelitian. Insiden tertinggi
terjadi di industri barat.

Kebiasaan makan, minum kopi, dan merokok, dan


penggunaan bedak talek pada daerah vagina,
semua itu dianggap mungkin menyebabkan
kanker.

Contoso 3
S u i t e s
Apa penyebab Kanker Ovarium
( Indung Telur )?

o Makanan tidak sehat ( berlemak , rendah


serat dan kurang vitamin )
o Faktor bahan bahan industri
o Paparan radiasi
o Paritas ( wanita yang pernah melahirkan )
o Pematangan telur terus menerus
o Faktor hormonal
o Faktor keturunan
Contoso 4
S u i t e s
TANDA DAN GEJALA

• Pendarahn dari vagina yang tidak normal


• Pembesaran pada perut dan panggul
• Haid yang tidak teratur
BAGAIMANA TANDA DAN • Menopouse dini atau haid yang terus
menerus
GEJALA KANKEROVARIUM
• Rasa tidak nyaman atau nyeri perut
( INDUNG TELUR ) • Mual dan Muntah
APA SAJA SIH ???? • Gangguan BAB dan BAK
• Penurunan berat badan yang mencolok atau
terus menerus
Contoso 5
S u i t e s
BAGAIMANA CARA PEMERIKSAAN KANKER OVARIUM ?

RONTGE
USG
N
Abdomen
Abdomen

Contoso 6
S u i t e s
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Disfungsi
Defisit
nutrisi seksual

Gangguan
Gangguan
mobilitas
rasa nyaman
fisik

KANKE
NyeriKronis
R Kurangnya
OVARIU Pengetahuan
M
Contoso 7
S u i t e s
LANJUTAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Harga diri Ketidakmam


rendah puan koping
situasional keluarga

Defisit
Gangguan
perawatan
citra tubuh
diri

KANKE
Distress R Resiko
spiritual
OVARIU Pendarahan

M
Contoso 8
S u i t e s
Insert or Drag & Drop your photo

BAGAIMANA CARA PENANGANAN KANKER OVARIUM ?


PEMBEDAHAN ( OPERASI )

•Pengangkatan rahim total dengan organ disekitarnya


•Pengangkatan kedua ovarium dan saluran penghubungnya ke rahim
• Pengangkatan lipatan selaput pembungkus perut yang memanjang dari lambung ke alat alat
dalam perut

RADIOTERAPI ( TERAPI SINAR )

KEMOTERAPI ( PENGOBATAN DENGAN MENGGUNAKAN ZAT –


ZAT KIMIA )
Insert or Drag & Drop your photo

BAGAIMANA PENCEGAHAN KANKER OVARIUM


( INDUNG TELUR ) ?

• Dianjurkan untuk tidak menggunakan hormon esterogen dalam waktu yang


lama tanpa disertai pemberian hormon progesteron
• Dianjurkan untuk tidak menggunakan bedak talk pada daerah lipatan paha
• biasakan mengkonsumsi makanan yang baik, hindari konsumsi pewarna,
pengawet dan penyedap makanan
• Hindari merokok , minuman keras dan kebiasaan buruk lainnya
• Pengikatan tuba ( saluran telur )
• Konsultasikan ke dokter bila menemui gejala gejala kanker ovarium

Contoso 10
S u i t e s
Large Image Slide

TERIMAKASIH BANYAK
SEMUANYA, SEMOGA
BERMANFAAT 

Contoso 11
S u i t e s
Ca Ovarium (kanker ovarium)

Dosen Pembimbing: Ns. Liza Merianti, M.Kep

Nama: Debby Eriska


Nim: 1811142010033
Ca Ovarium

A. Pengertian Ca Ovarium
 Kanker ovarium adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan tidak normal, cepat dan
tidak terkendali. (Apotik online dan media informasi obat-Penyakit. Hal 2 di akses
tgl 20-7-2009).
 Kanker ovarium merupakan tumor dengan histogenesis yang beraneka ragam,dapat
berasal dari ketiga demoblast (ektodermal, endodermal, mesoderal) dengan sifat-sifat
histologis maupun biologis yang beraneka ragam (SmeltBer & Bare,2002).
 Kanker ovarium adalah salah satu kanker ginekologi yang paling sering dan penyeba
b kematian kelima akibat kanker pada perempuan. (Price, 2005:1297).
Kanker ovarium adalah salah satu kanker ginekologi yang paling sering dan penyeba
b kematian kelima akibat kanker pada perempuan. (Price, 2005:1297).
 Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang
ovarium.
Contoso
S u i t e s
Kanker ovarium memiliki 4 stadium yaitu: (Smeltzer, 2001:1570)
• Stadium1=Pertumbuhan kanker terbatas pada ovarium
• Stadium2 = Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan perluasan pelvis
• Stadium3= Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan metastasis diluar pelvis atau nodus inguinal
atau retroperitoneal positif
• Stadium4=Pertumbuhan mencakup satu atau kedua sisi ovarium denganmetastasis jauh

Contoso
S u i t e s
b. Anatomi fisiologi Ovarium
1. Ovarium
 Adalah gonad wanita, dua struktur kecil yang terletak pada kedua sisi uterus. Kelenjar yanng berada di bawah
pengaruh sikliis hormon hipofise ini menghasilkan oosit dan hormon ovarium (Brooker,2012)
 Ovarium adalah salah satu di antara beberapa organ reproduksi wanita yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur.
Setiap wanita memiliki dua ovarium, terletak pada rongga panggul sebelah kiri dan kanan. (Ilmu Dokter, 2012)

Contoso
S u i t e s
2. Fungsi Ovarium
 Menyimpan ovum (telur) yang dilepaskan satu setiap bulan
 Memproduksi hormon estrogen dan progesteron
 Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini
penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder.

3. letak Ovarium
Ovarium adalah dua organ kecil, seukuran ibu jari Anda, yang terletak dipanggul perempuan. Melekat pada rahim,
tuba fallopi. Bentuknya oval, sekitar empat sentimeter panjang dan berbaring dikedua sisi rahim (uterus) dinding
panggul di wilayah yang dikenal sebagai fossa ovarium. mereka ditahan oleh ligamen melekat pada rahim tetapi
tidak secara langsung melekat pada sisa saluran reproduksi wanita.

Contoso
S u i t e s
4. Bagian-bagian ovarium
Struktur ovarium terdiri atas:
 Korteks disebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari
stroma serta folikel-folikel primordial.
 medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut
saraf otot polos. Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer.

Contoso
S u i t e s
c. Epidemiologi
 Penyakit ini mempunyai angka kejadian sekitar 13,8 wanita per 100.000. Sayang sekali, sekitar 75% dari kasus
dideteksi pada tahap lanjut.
 Kondisi ini membawa angka kematian 14.500 setiap tahunnya dan merupakan penyebab prevalen keenam dari
kematian akibat kanker pada wanita (Wingo et. al. 1995).
 Sebagian kasus mengenai wanita usia 50-59 tahun. wanita dengan kanker ovarium mempunyai resiko mengidap
kanker payudara tiga sampai empat kali lipat dan wanita dengan kanker payudara mempunyai resiko yang
meningkat terhadap kanker ovarium. 
 Faktor-faktor resiko termasuk diet tinggi lemak, merokok, alkohol, penggunaan bedak talk perineal, riwayat kanker
payudara, kanker kolon, kanker endometrium, dan riwayat keluarga dengan kanker payudara atau ovarium.
Nulipara, infertilitas, dan tak-ovulasi adalah faktor-faktor resiko
 lebih dari 80% kanker ovarium epitelial ditemukan pada wanita pascamenopause

Contoso
S u i t e s
d. Etiologi
 hipotesis incessant ovulation
terjadi kerusakan pada selsel epitel ovarium  untuk  penyembuhan luka pada saat terjadi ovulasi
 hipotesis gonadotropin
melakukan percobaan pada binatang, jika kadar hormon esterogen rendah di sirkulasi perifer, kadar hormon
gonadotropin akan mengikat. Peningkatan kadar hormon goonadotropin ini ternyata berhubungan dengan makin
bertambah besarnya tumor ovarium pada binatang tersebut.
 hipotesis androgen
Dalam percobaan in-vitro, androgen dapat menstimulasi pertumbuhan epitel ovarium normal dan sel-sel kanker
ovarium.
 Hipotesisi Progesteron
Berbeda dengan efek peningkatan resiko kanker ovarium oleh androgen, progesteron ternyata
memiliki peranan protektif terhadap terjadinya kanker ovarium. Epitel normal ovarium mengandung
reseptor progesteron. 

Contoso
S u i t e s
Resiko berkembangnya kanker ovarium berkaitan dengan:
 faktor lingkungan
 faktor endokrin
 faktor genetic

e. Patofisiologi
fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan
pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium.
Ovariumtidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipofisa dalam
jumlah yang tepat. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara
tidak sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium.
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut folikel de Graff. Kanker
ovarium bermetastasis dengan invasi langsung struktur yang berdekatan dengan abdomen dan pelvis dan sel-sel
yang menempatkan diri pada rongga abdomen dan pelvis.
Penyebaran awal kanker ovarium dengan jalur intraperitoneal dan limfatik muncul tanpa gejala yang spesifik.
gejala tidak pasti yang akan muncul seiring dengan waktu adalah perasaan berat pada pelvis, sering berkemih dan
disuria dan perubahan fungsi gastrointestinal, seperti rasa penuh, mual, tidak
enak pada perut, cepat kenyang dankonstipasi.

Contoso
S u i t e s
f. Klasifikasi

stadium kanker ovarium primer menurut FIGO (federation international of  ginecologies and obstetricians) 1987, adalah:
Stadium I = pertumbuhan terbatas pada ovarium
 Stadium Ia=pertumbuhan terbatas pada suatu ovarium, tidak ada asietas yang berisi sel ganas, tidak ada pertumbuhan di permukaan luar, kapsul utuh.
 Stadium Ib=pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium, tidak asietas, berisi sel ganas, tidak ada tumor di permukaan luar, kapsul intak.
 Stadium Ic=tumor dengan stadium Ia dan Ib tetapi ada tumor dipermukaan luar atau kedua ovarium atau kapsul pecah atau dengan asietas berisi sel
ganas atau dengan bilasan peritoneum positif.

Stadium II = Pertumbuhan pada satu atau dua ovarium dengan perluasan ke panggul
 Stadium IIa = perluasan atau metastasis ke uterus dan atau tuba
 Stadium IIb = perluasan jaringan pelvis lainnya
 Stadium IIc = tumor stadium IIa dan IIb tetapi pada tumor dengan permukaan satu atau kedua ovarium, kapsul pecah atau dengan asitas yang
mengandung sel ganas dengan bilasan peritoneum positif

Stadium III = tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant di peritoneumdi luar pelvis dan atau retroperitoneal positif.

• Stadium IIIa = tumor terbatas di pelvis kecil dengan kelenjar getah bening negatif tetapi secara histologi dan dikonfirmasi secara mikroskopis
terdapat adanya pertumbuhan (seeding) dipermukaan peritoneum abdominal.
• Stadium IIIb = tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant dipermukaan
peritoneumdan terbukti secara mikroskopis, diameter melebihi 2 cm, dan kelenjar getah bening negatif.
• Stadium IIIc = implant di abdoment dengan diameter > 2 cm dan atau kelenjar getah bening retroperitoneal atau inguinal positif.
Contoso
• Stadium IIId = pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan metastasis jauh. Bila efusi pleura dan hasil sitologinya positif dalam stadium
4, begitu juga metastasiske permukaan liver. S u i t e s
g. Tanda dan Gejala Klinis
tanda dan gejala yang ditimbulkan pada pasien dengan kanker ovarium adalah sebagai berikut:
a. Haid tidak teratur  
b. Darah menstruasi yang banyak (menoragia) dengan nyeri tekan pada payudara
c. Menopause dini
d. Dispepsia
e. Tekanan pada pelvis
f. Sering berkemih dan disuria
g.Perubahan fungsi gastrointestinal
h.Pada beberapa perempuan dapat terjadi perdarahan abnormal vagina sekunder akibat hyperplasia endometrium
bila tumor menghasilkan estrogen. 

Contoso
S u i t e s
h. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik hasil yang sering didapatkan pada tumor ovarium adalah massa pada rongga pelvis. Tidak
ada petunjuk pasti pada pemeriksaan fisik yang mampu membedakan tumor adneksa adalah jinak atau ganas, namun
secara umum dianut bahwa tumor jinak cenderung kistik dengan permukaan licin, unilateral dan mudah digerakkan.

i. Pemeriksaan Penunjang
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik pelvic 
 Radiologi: USG Transvaginal, CT scan, MRI
 tes darah khusus = CA-125 (Penanda kanker ovarium epitelial), LDH, HCG dan AFP (penanda tumor sel
germinal)
 Laparoskopi
 Laparotomi
 Pemeriksaan untuk mengetahui perluasan kanker ovarium.
 Pielografi intravena (ginjal, ureter, dan vesika urinaria), sistoskopi dan sigmoidoskopi.
 Foto rontgen dada dan tulangi.
 Scan KGB (Kelenjar Getah Bening)
 Scan traktus urinarius
Contoso
S u i t e s
j. Kemungkinan Komplikasi
• Torsi 
• Gupture kista
• Perdarahan
• Keganasan
k. Penalatalaksanaan
 histerektomi abdominal total dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium
 Terapi radiasi dan implantasi
 Kemoterapi
 Paklitaksel (Taxol) 
 Pengambilan cairan asites dengan parasintesis

Contoso
S u i t e s
m. Diagnosa keperawatan

1). Nyeri kronis berhubungan dengan nekrosis jaringan pada ovarium akibat penyakit kanker ovarium
2).Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan perubahan fungsi gastrointestinal.
3).Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
4). gangguang eliminasi BAB:konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic
5).Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi mengenai penyakit (kanker ovarium)
6).Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
7).Risiko perdarahan berhubungan dengan hyperplasia endometrium
8).Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (metastase sel kanker ke bagian tubuh yang lain)

merencanakan tindakan keperawatan apa yang diambil melakukan implementasi dan evaluasi.

Contoso
S u i t e s
Terimakasih

Contoso
S u i t e s

Anda mungkin juga menyukai