Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

WOC (WEB OF CAUSATION) DENGAN GANGGUAN ENDOKRIN


KOLANGITIS DI RUANG PAVILIUN DARMAWAN LANTAI 5
RSPAD GATOT SUBROTO

DISUSUN OLEH :

LOLITA DEWI AGUSTIN


18220100015

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)


PROFESI NERS
JAKARTA SELATAN
2022-2023
Insidensi
Definisi
Prevalensi batu empedu di dunia sekitar 20-35% dan
Cholangitis adalah sindrom klinis yang ditandai dengan resiko terjadinya kolangitis akut simtomatik dilaporkan
demam, ikterus, dan nyeri perut kanan atas yang sekitar 0.2%. Kolangitis akut dapat pula disebabkan
berkembang sebagai akibat dari sumbatan dan infeksi di Obstruksi, invasi virus, infeksi bakteri, maligna, carsinoma adanya batu primer di saluran bilier, keganasan dan
saluran empedu. Kolangitis pertama kali dijelaskan oleh striktur. Proporsi kasus didiagnosis sebagai berat sesuai
Charcot sebagai penyakit yang serius dan mengancam dengan kriteria penilaian keparahan padaTokyo
jiwa, sekarang diketahui bahwa keparahan yang muncul Hambatan aliran cairan empedu Guideline 2007 adalah 12,3% atau 23 dari 187 kasus
dapat berkisar dari ringan hingga mengancam nyawa. kolangitis akut karena saluran batu empedu.
Koledokolitiasis atau adanya batu diadalam saluran
Statis cairan empedu
empedu/bilier merupakan penyebab utama kolangitis Manifestasi Klinis
akut.
1. Nyeri di bagian kanan atas
Kolonisasi bakteri dan peningkatan pertumbuhan kuman
Etiologi 2. perut yang terasa seperti kram atau
Kolelitiasis Tumor pankreas tertusuk dan dapat hilang timbul
CHOLANGITIS
Benign biliary Parasit yang masuk 3. Demam
stricture keduktus bilier 4. Mual dan muntah
Faktor kongenital Oklusi keganasan 5. Urin berwarna gelap
Rasa mual meningkat dan muntah Thermostat di
Respon inflamasi
Faktor post Tumor duktus hipotalamus 6. Tinja berwarna lebih pucat
operatif bilier
Nutrisi yang masuk tidak Enzim SGOT dan SGPT meningkat
Faktor inflamasi Tumor kandung adekuat Respon inflamasi
empedu
Tumor ampula
Menurunnya peristaltik Peningkatan suhu tubuh
Proses metabolisme terganggu

Pemeriksaan Penunjang Peningkatan produksi asam lambung MK : HIPERTERMIA


Energi yang dibutuhkan (D.0130)
1. Pemeriksaan Laboratorium berkurang
Rasa mual meningkat dan muntah
2. EUS (endoscopic
ultrasonography) MK : INTOLERANSI
MK : DEFISIT NUTRISI (D.0019)
3. MRCP (magnetic resonance AKTIVITAS (D.0056)
cholangiopancreotography) Daftar Pustaka
4. ERCP (endoscopic retrograde 1. Fauzi A. Kolangitis Akut. Dalam: Rani A, Simadibrata M, Syam AF, Editor. Buku ajar Gastroenterohepatologi. Edisi-1. Jakarta:
cholangiopancreotography) Interna Publishing; 2011:579-90
5. USG Abdomen 2. Kimura Y, Takada T, Karawada Y, Nimura Y, Hirata K, Sekiomto M,et al. Defenitions, Pathophysiology, and Epidemiology of
Acute Cholangitis and Cholecystitis: Tokyo Guidelines. J Hepatobiliary Pancreat Surg. 2007;14:15-26

3. Leung JW,et al. Bacteriologic Analysis of Bile and Brown Pigment Stones in Patients with Acute Cholangitis. Gastrointest Endosc.
2001;54:340-5
INTOLERANSI AKTIVITAS (D.0056) SIKI :
SLKI : Konversi Energi (L.05040)
 Manajemen Energi (1.05178)
Indikator Skala Skala
- Observasi
awal target
1. Monitor pola dan jam tidur
Teknik pernapasan yang efektif 1 5
- Terapeutik
Pembatasan energi 1 5
1. Lakukan latihan rentang gerak
Pembatasan aktivitas 1 5
 Pemantauan Tanda Vital (1.02060)
- Observasi
SLKI : Toleransi Aktivitas (L.05047)
1. Monitor tekanan darah
2. Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
Indikator Skala Skala
3. Monitor pernapasan (frekuensi, kedalaman)
awal target
4. Monitor suhu tubuh
Frekuensi nadi 1 5
5. Monitor oksimetri nadi
Dispnea saat aktivitas 1 5
6. Identifikasi penyebab perubahan tanda vital
Tekanan darah 1 5
-Terapeutik
1. Dokumentasikan hasil pemantauan
- Edukasi
1. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
DEFISIT NUTRISI (D.0019) SIKI :
SLKI : Eliminasi Fekal (L.04033)
 Manajemen Eliminasi Fekal (1.04151)
Indikator Skala Skala
- Observasi
awal target
1. Monitor buang air besar (mis. Warna, frekuensi,
Kontrol pengeluaran feses 1 5 konsistensi, volume)
Konsistensi feses 1 5 2. Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
Frekuensi defekasi 1 5 - Edukasi
1. Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume
SLKI : Status Nutrisi (L.03030) feses

Indikator Skala Skala 2. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung


tinggi serat
awal target
 Manajemen Nutrisi (1.03119)
Porsi makanan yang dihabiskan 1 5
- Observasi
Frekuensi makan 1 5
1. Identifikasi status nutrisi
Nafsu makan 1 5
2. Monitor asupan makanan
- Terapeutik
1. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Edukasi
1. Ajarkan diet yang diprogramkan
HIPERTERMIA (D.0130) SIKI :
SLKI : Termoregulasi (L.14134)  MANAJEMEN HIPERTERMIA (1.15506)
Indikator Skala Skala - Observasi
awal target 1. Monitor suhu tubuh
Suhu tubuh 1 5 - Tarapeutik
Takipnea 1 5 1. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis

SLKI : Status Cairan (L.03028) - kolaborasi

Indikator Skala Skala 1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena,


jika perlu
awal target
 EDUKASI PENGUKURAN SUHU TUBUH (1.12414)
Frekuensi nadi 1 5
- Observasi
Turgor kulit 1 5
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
Tekanan darah 1 5 informasi
- Edukasi
1. Jelaskan prosedur pengukuran suhu tubuh

Anda mungkin juga menyukai