DI SUSUN OLEH :
YUSPIA LESTARI
18210100132
Inflamasi di peritoneum
Peritonitis
Dilatasi usus
Dehidrasi
Mk : Hipovolemia
MK : Gangguan
integritas kulit/jaringan
INSIDENSI
DEFINISI
Pada pasien dengan asites, prevalensi
Peritonitis adalah peradanagan pada
peritonitis dapat mencapai hingga 18%.
peritoneum (lapisan membran serosa
Angka ini meningkat dibandingkan dua
rongga abdomen) lainnya. (Arif
dekade yang lalu di mana prevalensi
muttaqin, 2011)
peritonitis hanya 8% pada pasien asites.
Peritonitis adalah inflamasi peritoneum-
Dahulu peritonitis bakteri spontan
lapisan membran serosa rongga abdomen
dianggap hanya dapat terbentuk pada
dan meliputi visera (Brunner dan
pasien dengan sirosis alkoholik, namun
Sudarth, 2001)
sekarang diketahui bahwa peritonitis dapat
ditemukan pada pasien dengan semua
Ada 2 jenis peritonitis, yaitu : adalah infeksi bakteri yang paling sering
Peritonitis bakteri spontan atau primer pada pasien sirosis. Peritonitis bakterial
(Spontaneous bacterial peritonitis/SBP) spontan dilaporkan ditemukan pada 10-
disebabkan oleh infeksi cairan pada 30% pasien sirosis yang dirawat di rumah
berhubungan dengan penyakit hati atau ginjal. al di India menemukan bahwa selama tiga
Peritonitis sekunder terjadi ketika bakteri dari tahun, di satu rumah sakit besar terdapat
saluran pencernaan menyebar dan memasuki 545 pasien dengan diagnosis peritonitis
peritoneum (rongga perut). Seringkali hal ini sekunder, dan 84,58% pasien tersebut
FAKTOR PENYEBAB
Infeksi merupakan penyebab terbesar terjadinya kasus peritonitis. Dalam kasus yang jarang terjadi,
infeksi berasal dari peritoneum itu sendiri, tetapi umumnya terjadi akibat infeksi dari tempat lain di
dalam tubuh. Ruptur yang merupakan bocornya isi usus ke dalam rongga perut tepatnya pada usus
seringkali menjadi sumber infeksi. Ruptur berasal dari usus buntu yang pecah atau lubang yang
terbentuk akibat ulkus lambung yang parah. Orang-orang pada jenis dialisis ginjal yang melibatkan
pertukaran cairan peritoneum, misalkan CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis) juga bisa
menyebabkan terjadinya infeksi. Penyebab lain yang dapat menyebabkan peritonitis, antara lain luka
atau cedera perut, usus buntu yang pecah, tukak lambung, usus besar berlubang, divertikulitis,
pankreatitis atau radang pankreas, sirosis hati atau penyakit hati lain, infeksi pada kantung empedu,
usus, ataupun aliran darah, penyakit radang panggul hingga penyakit Crohn.
ETIOLOGI
Etiologi peritonitis dapat dibagi menjadi primer,
sekunder, dan tersier. Peritonitis dapat TANDA DAN GEJALA
sumber infeksi yang jauh atau inokulasi 3. Diare, rasa haus berlebihan
organ viseral, seperti perforasi atau trauma. 6. Sulit buang air besar dan buang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Sinar-x dada dapat menunjukkan udara dan kadar cairan serta
lengkungusus yang terdistensi
3. Pemindaian CT abdomen dapat menunjukkan pembentukan abses
4. Aspirasi per peritoneal dan pemeriksaan kultur serta sensiviitas cairan
terasirasi dapat menunjukkan infeksi dan mengidentifikasi organisme
penyebab
TATALAKSANA
1. Pengganti sebuah cairan, koloid dan elektrolit
2. Analgestik diberikan untuk mengatasi nyeri
3. Antiemetik dapat diberikan sebagai terapi untuk mual dan muntah
4. Intub sebagai usus dan pengigetahan membantu dalam
menghilangkan distensi abdomen dan dalam meningkatkan fungsi usus
5. Terapi oksigen dengan kanula nasal
6. Terapi antibiotik masif biasanya dimulai di awal pengobatan peritonitis
7. Tindakan bedah
A. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah
3. Hipertermia berhubungan dengan kenaikan suhu tubuh
B. Rencana Asuhan Keperawatan
https://www.bing.com/search?q=etiologi+peritonitis&cvid=1ab78a55d79a4c93b69745b42e6
6eb8e&aqs=edge.4.69i57j0l8.10130j0j4&pglt=2083&FORM=ANAB01&PC=ASTS
&ntref=
https://www.honestdocs.id/peritonitis
https://www.academia.edu/11562167/LAPORAN_PENDAHULUAN_PERITONITIS
https://www.alomedika.com/penyakit/bedah-umum/peritonitis/etiologi
https://www.alomedika.com/penyakit/bedah-umum/peritonitis/epidemiologi
PPNI, T.P.S.D. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Defisit Dan indikator
Diagnostik (1.ed). DPP.PPNI.
PPNI, T.P.S.D. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Defisit Dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1.ed). DPP.PPNI.
PPNI, T.P.S.D. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Defisit Dan Tindakan
Keperawatan (1.ed). DPP.PPNI