OLEH :
Rukmana Devi Lestari (712028002)
PEMBIMBING :
dr. Rudyanto, Sp. B
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Peradangan peritoneum merupakan komplikasi berbahaya yang sering
terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ-organ abdomen (misalnya
apendisitis, salpingitis, perforasi ulkus gastroduodenal), ruptura
saluran cerna, komplikasi post operasi, iritasi kimiawi, atau dari luka
tembus abdomen. Pada keadaan normal, peritoneum resisten terhadap
infeksi bakteri (secara inokulasi kecil-kecilan); kontaminasi yang terus
menerus, bakteri yang virulen, resistensi yang menurun, dan adanya
benda asing atau enzim pencerna aktif, merupakan faktor-faktor yang
memudahkan terjadinya peritonitis.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi
pada selaput organ perut (peritonieum).
Peritonitis merupakan suatu kegawat daruratan yang biasanya
disertai dengan bakterecemia atau sepsis. Akut peritonitis sering
menular dan sering dikaitkan dengan perforasi viskus (secondary
peritonitis). Apabila tidak ditemukan sumber infeksi pada
intraabdominal, peritonitis diketagori sebagai primary peritonitis.
(Fauci et al, 2008)
2.1 ANATOMI
PERITONEUM
2.2 DEFINISI
PERITONEUM
Lapisan serosa yang paling besar dan paling
kompleks yang terdapat dalam tubuh
“PERITONITIS”
Peradangan pada peritoneum
2.3
ETIOLOGI
Gram Positif : “Streptococcus pneumonia,
Staphylococcus”
Gram Negatif : “E.Coli, Klabsiella Penumonia,
Pseuomonas, Proteus)”
PERADANGA
PERFORASI
N
INFEKSI ADHESI
PERITONITIS
PERITONITIS PRIMER PERITONITIS TERSIER
SEKUNDER
ETIOLOGI Infeksi yang kumannya berasal Infeksi akibat proses Peritonitis yang sudah ditangani
dari hematogen patologik pada rongga namun mengalami kekambuhan
e.g : Tuberculosis, Pneumonia abdomen akibat immunocompromised atau
e.g : Apendisitis, ileus peritonitis primer/sekunder yang
obstrukstif, perforasi organ tidak adekuat
abdomen,
EPIDEMIOLO < 5 % Kasus Bedah > 90 % Kasus Bedah < 1% Kasus bedah
GY
Anamnesis • Nyeri abdomen • Nyeri hebat yang tiba-tiba • Nyeri abdomen
• Demam (sesuai causa) menyebar • Demam
• Gejala lain sesua kausa, (TB : ke seluruh abdomen • Riwayat dioperasi (laparotomi)
batuk > 2minggu, keringat • Demam sebelumnya
malam, penurunan BB • Mual, Muntah • Riwayat penyakit
immunocompramised
Membatasi infeksi
Hipovolemia
Juga karena peningkatan suhu tubuh, dehidrasi karena muntah
Tekanan darah
Nyeri abdomen Takikardi
Anoreksia, mual, Takipnea
muntah dan demam
Subfebris/febris
Facies Hipocrates
Syok
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi Palpasi
Laboratorium Radiologi
oDarah Lengkap, biasanya oKekaburan pada cavum
ditemukan leukositosis, abdomen
hematokrit yang meningkat
oPreperitonial fat dan psoas line
oBGA, menunjukkan asidosis menghilang
metabolic, dimana terdapat
kadar karbondioksida yang oAdanya udara bebas
disebabkan oleh subdiafragma atau intra
hiperventilasi. peritoneal
GAMBARAN RADIOLOGI
Pada peritonitis dilakukan foto polos abdomen 3 posisi.
1. Tiduran telentang (supine), sinar dari arah vertikal dengan proyeksi
anteroposterior (AP).
2. Duduk atau setengah duduk atau berdiri kalau memungkinkan, dengan
sinar horizontal proyeksi AP.
3. Tiduran miring ke kiri (left lateral decubitus = LLD), dengan sinar
horizontal, proyeksi AP.
Ditambah dengan foto thoraks duduk atau setengah duduk.
Gambar 1 : Posisi erect. Udara bebas di sub-diafragma pada
foto radiologi.
Gambar 2 : Posisi lateral decubitus. Terdapat udara bebas antara
dinding abdomen dan liver (panah putih). Dan juga cairan bebas
pada peritoneum (panah hitam)
2.7 Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari peritonitis
adalah apendisitis, pankreatitis,
gastroenteritis, kolesistitis, salpingitis,
kehamilan ektopik terganggu.
PERITONITIS
PERITONITIS PRIMER PERITONITIS TERSIER
SEKUNDER
Penatalak- • Rehidrasi Cairan
sanaan
• Pemasangan NGT
• Pemasangan Kateter